Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam dalam Aksara dan Seni Sastra


Pengertian Akulturasi Kebudayaan Islam

Akulturasi Kebudayaan Islam Adalah sebuah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya Contohnya sebuah proses percampuran 2 budaya atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga dapat saling memengaruhi.

Faktor Kontak Akulturasi

  • Kontak sosial pada semua lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, maupun antar individu dalam dua masyarakat.
  • Kontak budaya dalam situasi bersahabat ataupun situasi bermusuhan.
  • Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam semua unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, ataupun ilmu pengetahuan.
  • Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak ataupun sedikit.
  • Kontak budaya baik antar sistem budaya, sistem sosial, ataupun unsur budaya fisik.


Dalam perkembangan Islam, kesusastraan Jawa umumnya berbentuk tembang, sedangkan di Sumatra dan Semenanjung Malaka berbentuk tembang dan gancaran. Hikayat yang digubah dalam tembang disebut syair. Syair yang tertua tertulis tahun 1380 terpahat pada batu nisan makam seorang Raja Puteri Pasai (di Minye Tujoh), terdiri atas dua bait yang setiap bait terdiri atas empat baris. Tulisan yang dipakai dalam kesusastraan Jawa adalah Jawa Kuno, sedangkan kesusastraan di Sumatra umumnya ditulis dengan huruf Arab. Hasil karya sastra yang bernapaskan Islam, antara lain buku tasawuf yang ditulis oleh Hamzah Fansyuri, Nur al-Din al-Raniri (Nuruddin ar- Raniri), Abdul al-Rauf, dan Sunan Bonang; buku suluk primbon, pengantar fikih dan tafsir Alquran yang ditulis oleh Abdul al-Rauf. Bersamaan dengan berkembangnya ajaran tasawuf, muncullah tarekat-tarekat, antaralain tarekat Qadariyah, Naqsyabandiah, Sammaniah, Syattariah, dan Rifa'i. Tarekat ialah jalan atau cara yang ditempuh oleh kaum sufi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. 


Karya sastra lain yang dihasilkan pada masa Islam, antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Sejarah Melayu, Bustanus Salatin, dan Gurindam Dua belas. Dilihat dari corak dan isinya,kesusastraan yang berkembang sejak kedatangan Islam di Indonesia (zaman madya) dapat dibedakan sebagai berikut.

  1.  Hikayat - Hikayat adalah cerita atau dongeng yang berisi berbagai macam peristiwa sejarah. Keajaiban dan peristiwa yang tidak masuk akal bahkan menjadi bagian terpenting walaupun sering berpangkal pada seorang tokoh sejarah ataupun berkisar pada peristiwa sejarah. Misalnya, Panji Inu Kertapati, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bahtiar, dan Hikayat Hang Tuah. 
  2. Babad - Babad ialah cerita sejarah yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah walaupun yang menjadi pola memang peristiwa sejarah. Di daerah Melayu, babad dikenal dengan nama sejarah, silsilah (salasilah), dan tambo. Beberapa kitab babad diberi judul Hikayat, misalnya Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Salasilah Perak, Sejarah Melayu, Babad Giyanti, Babad Tanah Jawi, dan Sejarah Negeri Kedah.
  3. Suluk - Suluk adalah kitab yang membentangkan soal tasawuf. Sifatnya panteis (manusia bersatu dengan Tuhan atau masyarakat Jawa mengenal sebagai manunggaling kawula Gusti). Suluk merupakan hasil kesusastraan tertua dari zaman madya yang berasal dariatau berhubungan erat dengan para wali.
Pada zaman madya, muncul kepandaian pahat memahat menjadi terbatas pada seni ukirhias. Untuk seni hias, orang mengambil pola berupa daun-daunan, bunga-bungaan (teratai),bukit-bukit karang, pemandangan dan garis geometri. Sering juga terdapat pada kalamakara dan kalamarga (yaitu kijang menjadi pengganti makara). Hal itu sebenarnya kurang sesuai dengan peraturan Islam, namun dapat juga diterima karena tidak dirasakan sebagai pelanggaran. Begitu juga dengan gambar-gambar ular naga yang terdapat di sana-sini. Kedatangan Islam menambah lagi satu pola, yaitu huruf-huruf Arab. Pola itu seringkali digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup, biasanya binatang dan bahkan juga untuk gambar
wayang.
Sebelum kebudayaan Islam memasuki wilayah Indonesia, sistem pemerintahan pada kerajaan di Indonesia mendapat pengaruh budaya Hindu-Buddha. Setelah agama Islam beserta kebudayaannya masuk dan berkembang di Indonesia, lambat laun berpengaruh terhadap sistem pemerintahan. Pada saat kedatangan Islam, di Indonesia sudah berkembang bandar-bandar perdagangan. Agama Islam mengalami perkembangan yang cepat melalui cara perdagangan sehingga terbentuk masyarakat Islam. Semakin pesatnya pusat-pusat perdagangan dengan masyarakatnya yang beragama Islam, berdirilah kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.

Daftar Pustaka

Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 2 : untuk SMA / MA Kelas XI ( Program IPS ). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional


Penelusuran yang terkait dengan Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam
  • akulturasi dan perkembangan budaya islam seni ukir
  • makalah akulturasi dan perkembangan budaya islam
  • bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan islam
  • contoh akulturasi budaya islam dengan budaya lokal
  • contoh akulturasi islam dan budaya jawa
  • adanya akulturasi kebudayaan antara kebudayaan islam dan indonesia dapat ditunjukkan melalui
  • hasil-hasil budaya yang berhubungan dengan akulturasi budaya islam
  • akulturasi budaya islam dengan budaya indonesia dapat terjadi karena
  • wujud akulturasi dalam seni sastra dengan kebudayaan islam
  • akulturasi budaya islam di pasuruan
  • apakah penyebab akulturasi budaya nusantara dengan budaya islam
  • bentuk-bentuk akulturasi antara kesultanan islam dengan hindu dan budha di bidang budaya sosial

Post a Comment for "Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam dalam Aksara dan Seni Sastra"