Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lempar Cakram Meliputi Sejarah, Cara Memegang Cakram, Lapangan Lempar Cakram dan Peraturannya Secara Lengkap

Pengertian Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletikpada nomor lempar yang dimana sang atlet harus melempar cakram sebanyak 4 kalidalam setiap pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan aturan yang berlaku. Dalam pertandingan lempar cakram, atlet akan bertanding sesuai dengan kelasnya yang dibagi berdasarkan umur atlet. Kategori tersebut akan mempengaruhi berat cakram yang akan dipergunakan oleh atlet. Namun pada umumnya berat cakram untuk atlet putra adalah 2 kg dengan ukuran diameter 22cm dan untuk atlet putri adalah 1 kg dan diameter 18 cm
Menurut peraturan organisasi atletik internasional, IAAF (Internasional Amateur Athletic Federation), atlet lempar cakram usia muda (16-17) tahun akan melempar cakram dengan berat 1,5 kg, sementara untuk kelas junior atau usia (18-19 tahun) akan melempar cakram dengan berat 1,75 kg, dan usia 20-49 tahun adalah 2 kg. Sementara itu bagi atlet putri, beban cakram 1 kg diperkenankan untuk segala usia hingga batas usia 75 tahun.
Sejauh ini yang menjadi atlet lempar cakram dalam pertandingan berskala internasional adalah para atlet yang berusia antara 20 tahun-49 tahun. Rata-rata mereka masih segar bugar dan berbadan besar serta masih memiliki stamina yang sangat terjaga dengan baik sehingga bisa melempar cakram dengan jarak yang sangat jauh dan rekor terjauh yang sementara ini tercatat adalah 74,08 meter oleh Jurgen Schult pada 6 juni 1986 di Neubrandenburg.




Sejarah Lempar Cakram


Aktivitas melempar mula-mula bukanlah olah raga, melainkan aktivitas sehari-hari manusia untuk bertahan hidup pada masa berburu dan meramu hingga masa saat ini.Lempar cakram menjadi sebuah olah raga yang dipertandingkan diperkirakan mulai ada bahkan sejak abad ke 5 sebelum masehi.Di Yunani, olah raga ini menjadi salah satu olah raga tertua yang ditandai dengan adanya peninggalan patung kuno seorang lelaki yang memegang cakram dalam posisi akan melempar, yakni patung Myron Discobolus.Tak hanya di Yunani, di beberapa negara Eropa terdapat patung kuno sejenis, yakni seseorang atau dua orang yang sedang melemparkan cakram.

Hal ini menandakan bahwa olah raga lempar cakram di Eropa masa lalu merupakan olah raga yang penting.
Lempar cakram merupakan olah raga yang selalu ada dalam setiap ajang olah raga internasional seperti olimpiade. Tak hanya itu, lempar cakram merupakan olah raga yang menjadi ikon.Sejak olimpiade modern yang diadakan pertamakali pada tahun 1896, gambar atas figur atlet lempar cakram menjadi ikon untuk mempromosikan ajang bergengsi tersebut yang bahkan dibuat untuk stempel pada tahun 1896..Semenjak runtuhnya kejayaan eropa kuno, olah raga ini sempat menghilang dalam kehidupan masyarakat dan hanya menjadi cerita dalam narasi sejarah.Olah raga ini kemudian ditemukan kembali oleh seorang German, Christian Georg Kohlrausch bersama muridnya pada tahun 1870 melalui riset sejarah yang panjang.


Cara Memegang Cakram


 Sampai saat ini cara memegang cakram yang paling efisian hanya ada dua cara, yakni dengan posisi tangan sebagai berikut:
  • Cakram dipegang dengan tangan kanan (atau tangan kiri bagi atlet yang kidal).
Posisi cakram melekat pada telapak tangan dan ditahan dengan jari-jari tangan, yakni ruas jari telunjuk-kelingking mencengkram pinggir cakram dan ibu jari diposisikan bebas. Posisi jari telunjuk-kelingking terbuka lebar sehingga menjangkau lebih luas pinggiran permukaan cakram.
Selain itu, posisi tangan agak ditekuk ketika memegang cakram agar bagian cakram yang tidak dicengkram jari bisa mendapatkan tumpuan sehingga tidak mudah jatuh ketika diayun dan dilemparkan.
  • Posisi ini hanya sedikit berbeda dengan posisi pertama dan perbedaannya hanya terletak pada kerapatan jari.
Cara melakukannya adalah, cakram dipegang dengan tangan kanan (atau tangan kiri bagi atlet yang kidal).
Posisi cakram melekat pada telapak tangan dan ditahan dengan jari-jari tangan, yakni ruas jari telunjuk-kelingking mencengkram pinggir cakram dan ibu jari diposisikan bebas.Posisi jari telunjuk-kelingking tidak terbuka lebar alias rapat sehingga tidak menjangkau secara luas pinggiran permukaan cakram.
Selain itu, posisi tangan agak ditekuk ketika memegang cakram agar bagian cakram yang tidak dicengkram jari bisa mendapatkan tumpuan sehingga tidak mudah jatuh ketika diayun dan dilemparkan.






Lapangan Lempar Cakram


Lapangan untuk lempar cakram memiliki bentuk lingkaran, dimana lingkaran tersebut merupakan tempat para atlet untuk melempar cakram.Jika ditarik dari garis tengah, ukuran lapangannya memiliki panjang 2 garis keluar ke arah depan dengan membentuk sudut 40 derajat.Permukaan dari lapangannya pun haruslah datar, serta tidak licin, dan dapat terbuat dari semen, aspal, atau bahan lainnya yang tidak licin.Lingkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar atau pagar kawat untuk menjamin keselamatan para petugas, peserta, dan juga penonton.
Untuk lebih jelasnya, ukuran dari lapangan lempar cakram adalah sebagai berikut:
  • Garis tengah lapangan berukuran 2,50 m. Lingkaran untuk melempar pada pertandingan resmi terbuat dari metal ataupun baja.
  • Perpanjangan dari garis tengah sepanjang 0,75 m.
  • Sudut lempar sebesar 40 derajat .
  • Garis batas lempar (lebar garis lima 5 cm).

Peraturan Lempar Cekram

1. Untuk Juri

  • Juri 1-, Untuk juri satu, tugas utamanya merupakan memanggil para peserta. Sekaligus menjadi pengawas gerakan-gerakan kaki yang mengalami kesalahan.
    Kesalah tersebut dilakukan sewaktu berada di lingkaran pada waktu pelempar melakukan gerakan putaran. Seperti halnya terdapat di belakang lingkaran lempar.
  • Juri 2-, Untuk juri dua, tugas utamanya merupakan sebagai pengawas gerakan kaki peserta yang salah pada sisi lingkaran.
    Seperti halnya pada saat cakram tengah dilepaskan oleh tangan si peserta yang melempar.
    Juri satu harus selalu siap dan sigap dengan pengeras suara maupun megaphone. Serta sebaiknya agar selalu memegangnya agar mampu memberitahukan kepada seluruh peserta yang menjadi pelempar supaya bersiap. Juri dua perlu memegang bendera yang menjadi pertanda / sebagai isyarat. Bahwa apakah sah atau tidak lemparan yang dilakukan oleh peserta.
  • Juri 3-,  Tugas utama untuk juri tiga ialah menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda tempat jatuhnya cakram disematkan.
    Alat pengukur ini pada umumnya disebut sebagai ujung pita meteran.
  • Juri 4 dan Juri 5-.  Keduanya memiliki tugas yang sama, yaitu sebagai pengamat dan setia melihat tempat jatuhnya cakram paling dekat alias jatuhnya cakram pertama.
    Untuk peserta yang kidal, posisi juri ataupun wasit perlu untuk mengalami perubahan. Agar tetap mampu sinkron dengan keadaan selama pertandingan berlangsung.

2. Aturan dalam bermain

Adapun peraturan yang berlaku ketika perlombaan lempar cakram berlangsung yang harus peserta pahami, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Pelemparan cakram harus diawali dengan sikap berdiri serta pelempar tidak diperbolehkan untuk menginjak garis lingkaran. Terlebih lagi meninggalkan lingkaran sebelum posisi berdirinya dianggap absah lewat 1/2 lingkaran bagian dalam oleh juri atau panitia.
  • Pengukuran dalam pelemparan akan dilakukan dengan lemparan yang ditarik dengan sumber menurut bekas dari tempat jatuhnya cakram. Persis dimana paling dekat dengan tepi pada balok.
    Bila pelempar terdapat 8 orang lebih, maka pelempar biasanya akan diberikan hak untuk melempar 3 kali. Dan juri selanjutnya memilih 8 pelempar yang paling baik untuk masuk final.
    Kesempatan melempar menjadi 6 kali dan akan langsung masuk final bila peserta lomba berjumlah di bawah 8 orang.

Hal Penting Pada Saat Bertanding


  • Sangat dianjurkan untuk melakukan putaran secara sempurna guna untuk melakukan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan juga bagian atas.
  • Cakram perlu didorong untuk melewati lingkaran.
  • Pelempar harus dapat mencapai jarak yang cukup pada waktu cakram melayang melintasi lingkaran.
  • Pelempar harus mendarat dengan jari-jari kanan kemudian diikuti dengan gerakan memutar secara progresif.
  • Pelempar harus mendarat dengan menggunakan kaki kanan serta wajib tepat di titik pusat lingkaran dan juga kaki kiri yang sedikit ke arah kiri dari garis lemparan.

 

Hal Yang Harus Dihindari Saat Bertanding


  • Pelempar pada awal putaran jatuh kearah belakang.
  • Tubuh terlalu membungkuk ke arah depan.
  • Tubuh hanya berputar di tempat yang sama.
  • Pelempar melompat terlalu tinggi di atas udara.
  • Pelempar menumpukan berat badan pada bagian kaki depan dan membiarkannya hingga jatuh.
  • Kaki pelempar tidak rileks atau terlalu tegang sehingga pada akhirnya penempatan menjadi tidak sempurna atau bahkan salah.
  • Pelempar melakukan lemparan sebelum waktunya, pada banyak kasus, pelempar melempar terlalu dini atau terlalu cepat dari waktu diumumkan.




Penelusuran yang terkait dengan Lempar Cakram
  • gaya lempar cakram
  • sejarah lempar cakram
  • teknik lempar cakram
  • teknik dasar lempar cakram
  • lapangan lempar cakram
  • makalah lempar cakram pdf
  • peraturan lempar cakram
  • lapangan lempar cakram berbentuk

Post a Comment for "Lempar Cakram Meliputi Sejarah, Cara Memegang Cakram, Lapangan Lempar Cakram dan Peraturannya Secara Lengkap"