Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Sastra Beserta Penjelasannya Lengkap

 


Unsur Intrinsik dalam Karya Sastra

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membentuk dan mempengaruhi struktur karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra. Unsur-unsur yang berada dalam karya sastra tersebut antara lain adalah

  1. Alur cerita
  2. Tema dan Amanat
  3. Latar
  4. Penokohan
  5. Sudut pandang
  6. Gaya bahasa

Agar kalian lebih paham, unsur-unsur tersebut akan dibahas secara lebih rinci dibawah ini

Alur atau Plot

Alur atau juga disebut plot adalah sebuah rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan cerita yang utuh, bulat, dan padu.

Terdapat 3 jenis alur yang ada dalam sebuah cerita

  • Alur Maju
  • Alur Mundur
  • Alur Campur

Alur maju adalah alur cerita yang menggambarkan peristiwa yang dimulai dari awal sampai akhir secara beruntut.Karena mudah dipahami, alur maju sering kali digunakan dalam berbagai macam cerita, mulai dari novel, cerita rakyat, cerita sejarah, cerita fiksi, hingga cerita fantasi.

Alur mundur adalah alur yang menempatkan peristiwa akhir atau penutup sebagai awalan cerita, dan menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan masa lalu salah satu tokoh.Umumnya, alur mundur digunakan dalam cerita-cerita yang berhubungan dengan ingatan masa lalu atau mengingat masa-masa yang sudah lampau.Sedangkan, alur campuran adalah alur yang menggabungkan alur maju dan alur mundur dalam rangkaian peristiwanya.Umumnya, alur campuran digunakan untuk cerita-cerita kompleks yang memiliki unsur perjalanan waktu ataupun unsur mengingat ke masa lalu dan kembali ke masa sekarang.

Sebagai runtutan peristiwa yang ada dalam sebuah cerita, alur cerita umumnya mengikuti struktur sebagai berikut

  • Tahap Awal
  • Tahap Konflik Muncul
  • Tahap Klimaks
  • Tahap Anti-klimaks
  • Tahap Penyelesaian

Tahap awal merupakan bagian pengenalan yang menceritakan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita serta latar belakang dan kontekstualisasi dari cerita tersebut.Pada tahap konflik muncul, bagian ini menceritakan mengenai awal munculnya suatu konflik. Bagian ini biasanya ditandai dengan adanya pertentangan antar tokohPada tahap klimaks, pertentangan dan masalah yang sudah ada mencapai puncaknya dan tokoh utamanya harus menyelesaikan konflik tersebut.Pada bagian anti klimaks, pertentangan dan masalah yang muncul sudah mulai menurun dan dapat diatasi oleh tokoh utama. Pada bagian ini, mulai dijelaskan cara-cara menyelesaikan masalah tersebut.Sedangkan, pada tahapan penyelesaian, pertentangan dan konflik yang terjadi antar tokoh sudah mampu diselesaikan dengan baik.  

Tema dan Amanat

Tema adalah pokok pikiran atau pokok masalah suatu karya sastra. Ada dua jenis tema dalam karya sastra yaitu tema mayor dan minor.Tema yang sangat menonjol disebut dengan tema mayor. Tema seperti ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap alur cerita serta penokohan dari tokoh-tokoh tersebut.Sedangkan, tema yang tidak menonjol disebut tema minor yang tidak terlalu berpengaruh/dirasakan tetapi tetap memiliki dampak pada cerita.Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan sehingga sesuatu menjadi lebih bermakna. Amanat biasa disebut juga sebagai makna dalam cerita.Umumnya, cerita anak ataupun cerita rakyat memiliki amanat tertentu yang ingin disampaikan oleh penulis.

 

Latar

Latar atau biasa disebut setting merupakan keadaan yang mempengaruhi tokoh dalam suatu cerita. Latar dalam suatu karya sastra umumnya terdiri dari latar tempat dan latar waktu.Latar tempat merupakan lokasi dimana cerita tersebut terjadi, misalnya di suatu negara, suatu desa, dalam gua, di kapal, atau tempat-tempat lainnya yang relevan dengan cerita.Latar waktu adalah kapan cerita tersebut terjadi, bisa itu runtutan waktu, periode waktu, ataupun indikator waktu lainnya.

Selain itu, ada pula yang disebut sebagai latar cerita atau kontekstualiasasi terhadap cerita dan fenomena-fenomena yang akan terjadi.Umumnya, bagian ini dimasukkan dalam prolog dan berupaya memberikan pemahaman, mengapa suatu fenomena terjadi pada kisah yang sedang diceritakan.  

Tokoh dan Watak

Tokoh adalah karakter-karakter yang ada dalam suatu kisah yang sedang diceritakan. Dari segi kepentingannya, terdapat 2 jenis tokoh yaitu

  • Tokoh utama
  • Tokoh pembantu

Sesuai dengan namanya, tokoh utama adalah karakter utama dan merupakan pusat perhatian dari cerita tersebut. Tokoh pembantu hanyalah figuran atau pemeran yang membantu tokoh utama dalam cerita tersebut.

Sedangkan, dari segi perannya dalam suatu cerita, tokoh dibagi menjadi 3 yaitu

  • Tokoh protagonis
  • Tokoh antagonis
  • Tokoh tritagonis

Tokoh protagonis atau kerap disebut sebagai tokoh baik adalah karakter yang biasanya disukai oleh penikmat karya sastra. Sedangkan tokoh antagonis, atau tokoh jahat adalah tokoh yang kerap dibenci karena sifatnya jahat atau kurang baik..

Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah ataupun mediator dalam konflik-konflik yang muncul dalam cerita tersebut.Agar pembaca dapat bersimpati dengan tokoh-tokoh yang ada dalam suatu cerita, maka penulis harus menggambarkan karakteristik serta pola hidup dari tokoh tersebut dengan menggunakan watak.Watak dalam penokohan merupakan cara-cara yang dilakukan pengarang untuk mendeskripsikan tokoh dalam suatu karya sastra.Perwatakan yang baik dapat membuat suatu tokoh tampak hidup dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, entah itu untuk disukai atau dibenci oleh para pembaca. ;

Sudut Pandang

Sudut Pandang ialah posisi atau kedudukan seorang pencerita dalam menceritakan suatu karya sastra.Ada dua sudut pandang, yaitu sudut padang orang pertama yang biasa dicirikan dengan kata aku. Dan sudut pandang orang ketiga, yaitu pencerita yang tidak terlibat dalam suatu karya sastra. 


 Baca Juga: Pengertian Batuan Piroklastik Adalah: Tekstur, Struktur, Komposisi, dan Macam-Macam Batuan Piroklastik

 

Unsur-Unsur Ekstrinsik Karya Sastra Indonesia

 Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur- unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik karya sastra bisa kita ibaratkan dengan pembangunan suatu rumah. Unsur ekstrinsik bukanlah bahan- bahan untuk membangun rumah seperti batu bata atau yang lainnya. Unsur ekstrinsik lebih mengarah pada kondisi sosial dan budaya pembangun rumah sehingga mempengaruhi model sebuah rumah. Jadi dapat ditegaskan bahwa unsur ekstrinsik karya sastra lebih mengarah pada kondisi sosial dan budaya dari pengarang sehingga mempengaruhi penciptaan sebuah karya sastra.
Berikut ini adalah beberapa pengertian unsure ekstrinsik menurut beberapa para ahli:

  1. Pengertian unsur ekstrinsik menurut Wellek dan Warren (1956)Unsur ekstrinsik merupakan keadaan subjektivitas pengarang tentang sikap, keyakinan serta pandangan hidup yang menjadi latar belakang terlahirnya sebuah karya fiksi, bisa dikatakan kalau unsure biografi pengarang dapat menentukan cirri karya yang dihasilkan.
  2. Pengertian unsur ekstrinsik menurut Nurgiyanto (2009:23)Unsur ekstrinsik merupakan unsure yang berada diluar sebuah karya fiksi yang berpengaruh terhadap lahirnya karya tetapi tidak menjadi bagian didalam karya fiksi itu sendiri. Lebih lanjut Burhan Nurgiyantoro menjelaskan unsur-unsur yang dimaksud antara lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya, unsur berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi,politik, dan social juga akan mempengaruhi karya sastra. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.

 

Unsur-Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Dibawah ini penjelasan unsur ekstrinsik karya sastra tersebut :

  1. Unsur ekstrinsik latar belakang kehidupan pengarang
  2. Unsur ekstrinsik latar belakang masyarakat
  3. Unsur ekstrinsik nilai dalam cerita

 

1.UNSUR EKSTRINSIK LATAR BELAKANG PENGARANG
Latar belakang penulis adalah faktor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis dalam menulis sebuah karya sastra.
Latar belakang pengarang bisa meliputi pemahaman terhadap sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan – karangan sebelumnya.
Latar belakang pengarang dapat terdiri dari:

  • BIOGRAFI

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan juga. Teks biografi disusun oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri.

  • KONDISI PSIKOLOGIS

Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita. faktor ini akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra. misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

  • ALIRAN SASTRA

Seorang penulis pasti akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.
Aliran sastra merupakan panutan yang di yakini oleh seorang penulis, dan setiap penulis memiliki aliran sastra yang berbeda antara penulis satu dengan penulis yang lalin.

2. UNSUR EKSTRINSIK LATAR BELAKANG MASYARAKAT
Salah satu unsur yang dapat mempengaruhi pembentukan sebuah karya sastra adalah unsur kondisi masyarakat dan lingkung penulis. kondisi masyarakat secara sosiologi dan lingkungan secara antropologi.
Dinamika sosial serta kondisi lingkungan pada saat karya tersebut dibuat adalah unsur yang sangat berpengaruh bagi pengarang.
Pengaruh kondisi latar belakang masyarakat sangat lah besar terhadap terbentuknya sebuah karya sastra.
Pemahaman itu bisa berupa pengkajian :

  • IDEOLOGI SUATU NEGARA

Kondisi ideologi suatu negara sangat mempengarui hasil karya sastra. Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan melahirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.
Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa, dan negara. Ia mengarahkan masyarakat menuju cita-citanya. ideologi menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara serta membimbing bangsa dan Negara.

  • KONDISI POLITIK

Kondisi politik suatu negara atau wilayah akan sangat mempengaruhi hasil sebuah karya sastra, dan pergolakan konsisi politik dalam suatu waktu akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra pula.

  • KONDISI EKONOMI

Kondisi perekonomian sebuah bangsa atau negara akan sangat berpengaruh terhadap hasil dari sebuah karya sastra.

  • KONDISI SOSIAL SUATU NEGARA

Selain kondisi ideologi, politik dan perekonomian suatu negara, kondisi sosial juga akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.

3. UNSUR EKSTRINSIK NILAI – NILAI DALAM CERITA
Nilai yang terkandung adalah salah satu unsur penting di dalam sebuah karya sastra. Nilai – nilai tersebutlah yang akan diambil oleh pembaca sebagai rangkuman isi dari karya penulis.

  • NILAI AGAMA

Nilai agama adalah nilai-nilai yang dapat dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam karya sastra yang berkaitan dengan ajaran agama.

  • NILAI MORAL

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Nilai moral dalam sebuah karya sastra biasanya di tunjukkan dengan adanya sebuah prilaku dan tutur kata baik yang di perankan oleh tokohnya.

  • NILAI BUDAYA

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku, nilai budaya juga dapat memberikan amanat terkait dengan pelestarian budaya, dan amanat-amanat yang lainnya

  • NILAI SOSIAL

Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi para tokoh yang ada di dalam karya sastra dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.
Nilai sosial dalam sebuah karya sastra pada umumnya juga memberikan penjelasan dan gambaran terkait dengan fenomena sosial, rekontruksi sebuah masyarakat, amanat , dan juga dikemas indah kedalam sebuah karya sastra.

 

 Baca Juga: Pengertian Batuan Sedimen Marine Adalah: Jenis Jenis, Contoh Batuan Sedimen Marine dan Perbedaan Batuan Sedimen Marine Dengan Batuan Sedimen Kontinental

 

 Penelusuran terkait

  • unsur ekstrinsik adalah
  • unsur ekstrinsik novel
  • unsur ekstrinsik karya sastra yang tepat yaitu
  • contoh unsur ekstrinsik
  • unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
  • berikut yang termasuk unsur ekstrinsik karya sastra adalah
  • unsur ekstrinsik karya sastra khususnya cerpen adalah
  • berikut ini yang bukan merupakan unsur ekstrinsik karya sastra adalah

Post a Comment for " Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Sastra Beserta Penjelasannya Lengkap"