Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Nilai Sosial Meliputi Faktor, Ciri, Fungsi, Macam, Peran, dan Contohnya


Nilai Sosial: Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya Lengkap

Nilai sosial lahir sebagai bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketenteraman dan kenyamanan hidup bersama orang lain. Nilai sosial sebagai alat ukur bagi manusia untuk mengendalikan beragam kemauan manusia yang selalu berubah dalam berbagai situasi. Diharapkan manusia akan mempunyai gambaran tentang apa yang baik dan apa yang buruk, mana yang boleh dan mana yang dilarang. Nilai sosial yang hidup langgeng akan mampu menjadi sistem nilai budaya. 


Pengertian Nilai Menurut para Ahli


Beberapa pengertian nilai sosial menurut beberapa ahli:
  1. Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang benar dan apa yang penting.
  2. Woods, nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Robert MZ Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, berharga, yang memengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
  4. Pepper, nilai sosial adalah segala sesuatu mengenai yang baik atau yang buruk.
  5. A.W.Green: Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berjalan disertai emosi terhadap objek.
  6. Karel J. Veeger: Menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) mengenai baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Jadi, nilai adalah pertimbangan moral atau hasil penilaian
Nah, dari pengertian para ahli tersebut nilai sosial dapat diartikan sebagai konsep abstrak mengenai segala sesuatu yang baik, dicita-citakan, yang penting, dan yang berguna bagi kehidupan manusia menurut ukuran masyarakat dimana nilai tersebut dijunjung tinggi. Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk menentukan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri serta mendorong individu untuk berbuat sesuai norma yang berlaku.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai 

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi dalam perubahan nilai, antara lain sebagai berikut.
  • Evolusi dari suatu kepercayaan dalam beragama
  • Pengaruh media massa
  • Inovasi dalam teknologi
  • Perubahan dalam nilai moral
  • Perubahan kondisi ekonomi



Untuk lebih memahami nilai-nilai sosial, maka kalian perlu tahu ciri- ciri nilai sosial yang ada di masyarakat, yaitu:
  1. Tercipta dari proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir.
  2. Ditransformasikan melalui proses belajar seperti melalui proses sosialisasi atau diwariskan dari generasi satu ke generasi lainnya.
  3. Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan sosial.
  4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
  5. Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda-beda bagi tin- dakan manusia.
  6. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masya- rakat.

Fungsi Nilai Sosial

Nilai sosial mempunyai fungsi tertentu di masyarakat, secara umum fungsi tersebut yaitu:
  • Sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai bisa menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Penentu akhir bagi orang atau grup dalam memenuhi peran sosialnya di kehidupan bermasyarakat.
  • Sebagai alat solidaritas bagi anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.
  • Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku anggota-anggota masyarakat.
  • Menyumbangkan seperangkat alat yang bisa digunakan untuk menetapkan derajat sosial dari orang atau perorangan atau grup di kehidupan masyarakat.

Nilai Sosial: Pengertian dan Contohnya

Peran Nilai Sosial

Di kehidupan bermasyarakat, nilai mempunyai peran penting yaitu:
  1. Sebagai petunjuk arah untuk bersikap/bertindak.
  2. Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk melakukan sesuatu.
  3. Mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai yang berlaku di lingkungannya.
  4. Pendorong, pengawas, dan penekan individu untuk berbuat baik.
  5. Alat solidaritas untuk mendorong kerjasama masyarakat sehingga dapat meraih tujuan yang tidak bisa dicapai sendiri.

Macam Nilai Sosial

Anekaragam bentuk nilai sosial dalam masyarakat, menurut Waluya, Bagja (2007), dalam bukunya dengan judul “Sosiologi Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat”, antara lain sebagai berikut;
  • Nilai Dominan

Pengertian nilai dominan adalah sebuah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan keberadaan nilai-nilai yang lainnya. Nilai ini seringkali dijadikan sebagai pedoman dalam masyarakat untuk melakukan ritual kegiatannya. Bahkan nilai seperti ini juga kerap kali dijadikan sebagai kaidah sosial.
  • Nilai Mendarah Daging

Pengertian nilai mendarah daging yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan “internalized value” adalah sebuah nilai yang dijalankan oleh seseorang sejak kecil. Proses internalisasi nilai ini biasanya dilakukan kedua orangtua yang menjadi bagian daripada sosialisasi primer. 



Nilai sosial yang sangat beragam dan kompleks yang ada di masyarakat, dapat diklasifikasikan menurut jenisnya sendiri. Beberapa jenis nilai sosial yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut:

Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
Menurut Prof. Notonegoro, nilai sosial dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
  1. Nilai material yaitu, nilai yang terkandung dalam materi suatu benda yang berguna bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh: bahan bangunan (pasir, batu-batuan) yang berguna untuk membuat rumah, gedung bertingkat, sekolah, dan lain-lain.
  2. Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya, komputer sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran.
  3. Nilai spiritual/rohani, yaitu suatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani. Dibagi menjadi 4, yaitu:Nilai Religius merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup yang dapat diyakini kebenarannya, misalnya nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci.Nilai Estetika merupakan nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika) misalnya, kesenian daerah atau penghayatan sebuah lagu.Nilai Moral merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu perbuatan misalnya, kebiasaan merokok pada anak sekolah.Nilai Kebenaran/Empiris merupakan nilai yang bersumber dari proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi (logika/rasio) misalnya, ilmu pengetahuan bahwa bumi berbentuk bulat.

Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya
Nilai-nilai sosial kadang-kadang ada yang banyak atau sering dianut oleh masyarakat, dan ada pula yang sedikit atau jarang dianut oleh anggota masyarakat. Misalnya saja di daerah pedesaan, maka nilai gotong royong adalah salah satu nilai yang banyak dianut oleh warga masyarakat, dan sebaliknya, nilai-nilai individualistis, persaingan bebas adalah nilai-nilai yang jarang diikuti oleh kebanyakan orang yang hidup di daerah pedesaan. Kedua nilai tersebut kita namakan saja nilai-nilai yang dominan dan nilai-nilai yang tidak dominan.Nilai-nilai dominan adalah nilai-nilai yang diutamakan daripada nilai- nilai lainnya. Adapun ciri-ciri nilai dominan adalah banyaknya orang yang menganut nilai tersebut, lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggotanya, tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu, tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai tersebut.
Sedangkan sebaliknya pada ciri-ciri yang bertentangan merupakan pengertian dari nilai-nilai yang tak dominan yang dianut oleh masyarakat. Pada contoh di atas, maka berdasarkan intensitas nilai gotong royong merupakan salah satu nilai dominan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pedesaan. Sedangkan sebaliknya nilai individualitas adalah nilai yang tidak dominan dijunjung tinggi oleh warga masyarakat di desa.


Nilai Sosial Menurut C. Kluckhon
Menurut C. Kluckhon, nilai sosial pada masyarakat mendasarkan pada lima masalah pokok, yaitu:
  1. Nilai hakikat hidup manusia, masyarakat yang menganggap hidup itu baik, buruk atau hidup buruk tetapi berusaha untuk mengubah menjadi hidup yang baik.
  2. Nilai hakikat karya manusia, masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memungkinkan hidup, memberikan kedudukan yang terhormat atau sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya lagi.
  3. Nilai hakikat kehidupan manusia dalam ruang dan waktu, masyarakat yang memandang penting berorientasi masa lampau, masa sekarang atau masa mendatang. 
  4. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, masyarakat yang memandang alam sebagai suatu hal yang dahsyat, suatu yang bisa dilawan manusia atau berusaha mencari keselarasan dengan alam.
  5. Nilai hakikat manusia dengan sesamanya, masyarakat yang lebih mendahulukan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya, hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya, atau bergantung dengan orang lain adalah tindakan tidak benar.
Dari penjelasan panjang lebar tentang nilai sosial tersebut, maka nilai sosial sangat penting bagi manusia karena sangat memberikan pengaruh bagi sikap dan perilaku manusia.


  1. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir. Artinya, sudut pandang kita melihat fenomena dibentuk oleh nilai yang kita anut. Sebagai contoh, kita percaya bahwa jalan untuk menjadi kaya raya adalah bangkit lagi ketika gagal. Maka, kita melihat kegagalan sebagai sebuah langkah untuk menjadi kaya raya.
  2. Nilai sebagai motif tindakan sosial. Artinya, tindakan sosial yang kita lakukan berdasar pada apa yang kita yakini benar dan bermanfaat. Sebagai contoh, kita meyakini bahwa menerima suap beresiko terhadapnya lenyapnya integritas yang kita miliki. Maka, kita memutuskan menolak suap atau bahkan melaporkan tindakan korup yang kita saksikan.
  3. Nilai sebagai tolok ukur perilaku sosial. Artinya, kita memberi penghargaan kepada seseorang baik berupa penghormatan atau hadiah berdasarkan sejauh mana orang tersebut memegang teguh suatu nilai. Misalnya, seorang guru yang memegang teguh nilai bahwa kesederhanaan penampilan itu penting. Maka, murid yang setuju dengan nilai tersebut akan menghormatinya selama ia konsisten.
  4. Nilai sebagai sumber ideologi. Artinya, ideologi yang kita anut bersumber dari apa yang kita anggap bernilai. Contohnya, kita meyakini bahwa terhadap orang yang kita benci sekalipun, kita harus berlaku adil. Maka keadilan menjadi sumber ideologi yang kita anut. Ketika ada ideologi lain yang mengatakan bahwa ”asal atasan senang”, kita menolah mengikuti ajaran demikian.

Penelusuran yang terkait dengan Nilai Sosial

  • fungsi nilai sosial
  • 5 contoh nilai sosial
  • sumber nilai sosial
  • klasifikasi nilai sosial
  • pengertian nilai sosial dan contohnya
  • pengertian nilai sosial menurut para ahli
  • nilai sosial adalah brainly
  • sebutkan fungsi nilai sosial

Post a Comment for "Pengertian Nilai Sosial Meliputi Faktor, Ciri, Fungsi, Macam, Peran, dan Contohnya"