Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Masuknya Islam di Filipina, Asal Usul, Peninggalan islam di filipina Beserta Tokoh - Tokoh Islam di Filipina

Sejarah masuknya Islam di Filipina tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosio-cultural wilayah tersebut sebelum kedatangan Islam. Filipina adalah sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari 7107 pulau. Penduduknya yang berjumlah 47 jiwa menggunakan 87 dialek bahasa yang berbeda yang mencerminkan banyaknya suku dan komunitas etnis. Sebelum kedatangan Islam, Filipina adalah sebuah wilayah yang dikuasai oleh kerajaan-kerajaan. Islam dapat masuk dan diterima dengan baik oleh penduduk setempat setidaknya karena ajaran Islam dapat mengakomodasi berbagai tradisi yang telah mereka lakukan selama ini.
Para ahli sejarah menemukan bukti abad ke-16 dan abad ke-17 dari sumber-sumber Spanyol tentang keyakinan agama penduduk Asia Tenggara termasuk Luzon, yang merupakan bagian dari Negara Filipina saat ini, sebelum kedatangan Islam. Sumber-sumber tersebut memberikan penjelasan bahwa sistem keyakinan agama yang sangat dominan ketika Islam datang pada abad ke-14 dengan syarat berbagai upacara pemujaan untuk orang yang sudah meninggal.

Hal ini jelas sekali tidak sejalan dengan ajaran Islam yang menentang keras penyembahan berhala dan politeisme. Namun tampaknya Islam dapat memperlihatkan kepada mereka bahwa agama ini memiliki cara tersendiri yang menjamin arwah orang yang meninggal dunia berada dalam keadaan tenang, yang ternyata dapat mereka terima.
Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380 M. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut. Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat).Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan. Atas hasil kerja kerasnya juga, akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal dari Manguindanao memeluk Islam.Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai dirintis.Adapula pendapat yang lain mengenai masuknya Islam datang kekepulaun Sulu. Bahwasannya Islam datang ke Sulu pada abad ke-9 melalui perdagangan. Tapi itu tidak menjadi faktor yang penting dalam sejarah Sulu, sampai abad ke 13 ketika orang-orang menyebarkan Islam (da’i) mulai pertama kali tinggal di Buasna (Jolo) kemudian di daerah-daerah lain kepulauan Sulu.
Islam di asia menurut Dr. Hamid mempunyai 3 bentuk penyebaran. Pertama, penyebaran Islam melahirkan mayoritas penduduk. Kedua, kelompok minoritas Islam. Ketiga, kelompok negera negara Islam tertindas.
Dalam bukunya yang berjudul Islam Sebagai Kekuatan International, Dr. Hamidmencantumkan bahwa Islam di Philipina merukan salah satu kelompok ninoritas diantara negara negara yang lain. Dari statsitk demografi pada tahun 1977, Masyarakat Philipina berjumlah 44.300.000 jiwa.Sedangkan jumlah masyarakat Muslim 2.348.000 jiwa. Dengan prosentase 5,3% dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan mogondinao.
Hal itu pastinya tidak lepas dari sejarah latar belakang Islam di negeri philipina. Bahkan lebih dari itu, bukan hanya penjajahan saja, akan tetapi konflik internal yang masih berlanjut sampai saat ini.

Sejarah masuknya Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380 M. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baguinda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut. Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat).Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan. Atas hasil kerja kerasnya juga, akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal dari Manguindanao memeluk Islam.Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai dirintis.Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan peraturan hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan atas Minhaj dan Fathu-i-Qareeb, Taqreebu-i-Intifa dan Mir-atu-Thullab.Manguindanao kemudian menjadi seorang Datuk yang berkuasa di propinsi Davao di bagian tenggara pulau Mindanao.Setelah itu, Islam disebarkan ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya.Sepanjang garis pantai kepulauan Filipina semuanya berada dibawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam yang bergelar Datuk atau Raja.Menurut ahli sejarah kata Manila (ibukota Filipina sekarang) berasal dari kata Amanullah (negeri Allah yang aman).Pendapat ini bisa jadi benar, mengingat kalimat tersebut banyak digunakan oleh masyarakat sub-kontinen.
 

 
Filipina adalah sebuah negara Republik dengan luas wilayah 114.830 mil dengan jumlah penduduk 49.139. 350 jiwa. Dilihat dari luas wilayahnya, maka Filipina tidaklah termasuk negara padat penduduk. Mayoritas penduduknya beragama Katolik yaitu, 85,8% dari keseluruhan jumlah penduduk. Islam 4%, Protestan 3,1%, Iglesiani Kristo 1,3%, Budhis 0,08%, dan lain-lain 20%. Iklim daerah Filipina adalah tropis yang hampir sama dengan semua yang terjadi di Asia Tenggara, namun Filipina mempunyai temperatur panas yang tinggi dan kurang berawan.
Sedangkan dalam bukunya yang berjudul Islam Sebagai Kekuatan International, Dr. Hamid mencantumkan bahwa Islam di Philipina merukan salah satu kelompok ninoritas diantara negara negara yang lain. Dari statsitik demografi pada tahun 1977, Masyarakat Philipina berjumlah 44. 300.000 jiwa. Sedangkan jumlah masyarakat Muslim 2.348.000 jiwa. Dengan prosentase 5,3% dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan mogondinao. 
Kedaulatan Filipina di peroleh pada tanggal 4 Juli 1946 didasarkan Undang-Undang 1935. Bahasa Nasional Filipina adalah “Philipino” yang pada dasarnya diambil dari bahasa “Tagalog” yang banyak digunakan oleh masyarakat di Manila dan sekitarnya. Ada 87 banyaknya dialek bahasa, hal ini mencerminkan banyaknya suku dan etnis. Mata uangnya adalah Peso terdiri dari kertas dan logam. 



 
Sejarah masuknya Islam di Filipina dimulai pada abad ke-14 melalui kepulauan Sulu. Disebutkan bahwa orang yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam pertama di kepulaan tersebut adalah Syarif Karim al-Makhdum, ia adalah orang Arab yang datang ke Malaka dan mengislamkan Sultan Muhammad Syah dan rakyat Malaka. Setelah beberapa lama menetap, ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Timur dan tiba di Sulu sekitar tahun 1380 dan menetap di Bwansa, ibu kota Sulu yang lama, di sana al-Makhdum bersama penduduk setempat membangun sebuah masjid sebagai sentral kegiatan dakwah, hasil dari usaha tersebut cukup menggembirakan karena banyak pemimpin-pemimpin lokal yang tertarik menerima ajarannya. Muballigh lainnya yang patut disebutkan kerena jasanya dalam penyebaran Islam di Filipina yakni Abu Bakar, ia juga seorang Arab yang memulai tugas dakwahnya di Malaka, Palembang, Brunei dan akhirnya sampai di Sulu sekitar tahun 1450. 

Setelah tiba di Kepulaun tersebut dan merasa telah cukup pengikutnyanya ia pun mendirikan masjid sebagaimana pendahulunya sehingga kegitan dakwahnya berkembang, puncak kesuksesannya ketika Raja Bwansa, Raja Baginda menjadikannya menantu dan ahli waris kerajaan. Abu Bakar pun kemudian menjadi Sultan dengan gelar Sharif al-Hashim, ia dianggap peletak dasar kesultanan Sulu dan cikal bakal dari sultan-sultan dan datu-datu di kepulauan tersebut. Bersamaan dengan datangnya Abu Bakar ke Sulu, di tempat lain juga telah datang para muballigh yang berdarah Arab ke Mangindanao, merekalah yang mula-mula yang membuntuk tatanan masyarakat Islam di sana. Sementara abad ke-16, datang Syarif Muhammad Kabungsuan yang konon adalah seorang pangeran dari Johor bersama pengikutnya, seperti halnya Abu Bakar, Kabungsuan tidak hanya melanjutkan proses Islamisasi, tetapi lebih penting adalah meletakkan dasar kesultanan Maguindanao. Ia sering disebut dalam silsilah raja-raja sebagai orang satu-satunya yang bertanggungjawab dalam Islamisasi Mindanao. 

Data historis tersebut di atas, menunjukkan kuatnya pendapat yang mengatakan bahwa Islam datang ke Asia Tenggara langsung dari Arab termasuk wilayah Filipina, atau tepatnya dari Hadramaut. Dari seluruh tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam di Filipina, mereka adalah berasal dari Arab dengan gelar Syarif atau Sayyid. Alasan lain yang memperkuat tesis yang mengatakan Islam datang ke Asia Tenggara berasal dari Hadramaut walau sifatnya lebih umum yaitu adanya kesamaan mazhab yang dianut pada semua tempat di Asia Tenggara yakni mazhab Syafi’i. 

Dakwah Islam terus berlangsung sampai tersebar ke hampir keseluruh Filipina termasuk di kota Manila, hanya saja penyebarannya terhenti ketika orang-orang Spanyol datang dibawah Agustin de Lagasapi sekitar 1565, maka sejak itu pula Filipina dijajah sekaligus dijadikan lahan penyebarkan agama Kristen Katolik. Namun penguasaan penjajah tersebut tidak berhasil menduduki semua daerah dalam wilayah Filipina, kesultanan Islam di Mindanau dan Sulu berhasil mempertahankan diri dari serangan Portugis dari arah Selatan. Tahun 1898, karena sesuatu hal Spanyol harus menyerahkan kekuasaan kepada Amerika, Selama pendudukan tersebut kesultanan Mindanao dan Sulu dapat disatukan pada tahun 1903. Sedangkan secara administratif kedua wilyah itu baru diakui oleh pemerintahan Filipina tahun 1914-1920. Suatu hal yang menarik disimak, masyarakat muslim Filipina tidak banyak terpengaruh dengan penetrasi kolonialisme, meskipun ia termasuk negara di Asia Tenggara yang paling lama dijajah, bahwa umat Islam Filipina tetap tidak pernah mengikuti keinginan penjajah, dalam artian bahwa masyarakat muslim Filipina sangat kuat memegang tradisinya, ulet dalam memperjuangkan dan mempertahankan kebebasannya (terkontekstualisasi pemikiran keagamaannya).  


Tokoh - Tokoh Islam di Filipina

Tokoh-tokoh pejuang Islam di Phillipina
1.    Prof.Dr.H. Nur Misuari
Nur Misuari atau Nurallaj Misuari merupakan pengasas Pergerakan Pembebasan Mindanao yang merupakan kumpulan anti kerajaan Filipinasecara kekerasan. Nur Misuari dipenjara atas tuduhan melakukan pemberontakan pada 2006. Nur Misuari ditahan di Pulau Jampiras, Sabah 24 November 2001 kerana memasuki Malaysia tanpa dokumen perjalanan sah. Kerajaan Filipina mendesak Malaysia menyerahkan Nur Misuari tetapi Malaysia terus melindungi Nur Misuari. Nur Misuari pernah berlindung di Libya awal tahun 1980-an.Nur Misuari merupakan Bekas Gabenor Wilayah Autonomi Islam Mindanao (ARMM) . Beliau berusia 65 tahun dan menjadi buruan Manilakerana mengetuai pemberontakan 19 November 2001 sebelum melarikan diri.


2.    Abu Sayaf
Kelompok Abu Sayyaf, juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya, adalah sebuah kelompok separatis yang terdiri dari terorisMuslim yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao. Khadaffi Janjalani dinamakan sebagai pemimpin kelompok ini oleh Angkatan Bersenjata Filipina.Dilaporkan bahwa akhir-akhir ini mereka sedang memperluaskan jaringannya ke Malaysia dan Indonesia. Kelompok ini bertanggung jawab terhadap aksi-aksi pemboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan dalam upaya mendirikan negara Muslim di sebelah barat Mindanao dan Kepulauan Sulu serta menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya negara besar yang Pan-Islami di Semenanjung Melayu(Indonesia dan Malaysia) di Asia Tenggara. Nama kelompok ini adalah bahasa Arab untuk Pemegang (Abu) Pedang (Sayyaf). Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis terkecil dan kemungkinan paling berbahaya[rujukan?] di Mindanao. Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan. 




 Berikut sejumlah jejak kejayaah Islam yang masih bertahan hingga ini di Filipina:

Masjid Syekh Karim al-Makdum

 
Masjid yang terletak di Tubig Indangan, Simunul, ini didaulat sebagai masjid tertua di Filipina. Masjid yang berdiri pada 1380 M ini dibangun oleh Syekh Karim al-Makdum, saudagar Arab yang datang dan berdakwah di daerah tersebut.

Masjid ini merupakan pusat penyebaran Islam pertama di tanah Filipina. Beberapa tiangnya yang asli, masih tegak berdiri, berada di dalam bangunan masjid. Pusat Arkeologi Nasional menobatkan situs ini sebagai warisan bersejarah. Sedangkan, oleh Museum Nasional Filipina, masjid ini dicatat sebagai kekayaan budaya berupa benda.   

Intramorus Walle City

 
intramuros kuno adalah lokasi bagi bangunan terkenal era Spanyol seperti Fort Santiago, dengan gerbang batu besar dan kuil untuk pahlawan nasional José Rizal. Manila Cathedral yang megah menyimpan ukiran perunggu dan jendela kaca patri, sedangkan museum San Agustin Church memiliki patung dan karya seni religius. Furnitur khas Spanyol era kolonial dan karya seni memenuhi museum Casa Manila, dan kereta kuda (kalesa) menjelajahi jalanan berbatu di kawasan ini. Dalam bahasa latin, intramorus berarti dinding. Dinding yang dibangun pada abad ke-16 di atas lahan seluas 64 hektare ini merupakan cikal bakal Kota Manila. Bangunan yang semula berada di timur Kota Manila ini difungsikan sebagai pusat pemerintahan Spanyol dan diperuntukkan sebagai benteng pertahanan.

Di sekitar dinding raksasa ini, terdapat beberapa bangunan bersejarah, salah satunya Fort Santiago. Bangunan yang digunakan sebagai penjara ini dibangun oleh penguasa Islam, yakni Raja Sulaiman, pemimpin masyarakat Melayu.


Distrik Quiapo

 
Quiapo merupakan kota lama dan tempat permukiman Islam di Manila. Di daerah tersebut sudah banyak berdiri gedung-gedung pencakar langit. Di sinilah tempat pusat transaksi ekonomi cara Islam.

Konon, menurut sejumlah sumber sejarah, penamaan Kota Manila berasal dari kata fi amanillah  yang berarti di bawah lindungan Allah SWT. Kota ini menjadi salah satu pusat perdangangan bangsa Filipina saat itu. Dan uniknya, sistem transaksi yang digunakan sejak awal adalah sistem Islam. Sistem ini pun masih dipraktikkan oleh sebagian pedagang di kawasan tersebut sampai sekarang. 


Penelusuran yang terkait dengan peninggalan islam di filipina
  • agama di filipina
  • perkembangan islam di filipina saat ini
  • jelaskan perkembangan agama islam di filipina
  • penduduk filipina yang beragama islam umumnya tinggal di daerah
  • nama tokoh penyebar islam di filipina
  • sejarah islam di filipina pdf
  • pertanyaan perkembangan islam di filipina
  • siapa saja artis filipina yang beragama islam

Post a Comment for "Sejarah Masuknya Islam di Filipina, Asal Usul, Peninggalan islam di filipina Beserta Tokoh - Tokoh Islam di Filipina"