Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Perilaku Konsumen Beserta Jenis, Faktor, Perilaku, Ciri-ciri, dan Contohnya

Pengertian Perilaku Konsumen Dan Menurut Para Ahli Lengkap

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Atau definisi perilaku konsumen yang lainnya yaitu proses dan aktifitas saat seseorang atau organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian, dan pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk atau jasa.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian, dan tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut. Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa tersebut setelah digunakannya.


Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli :

A. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.

B. Menurut The American Marketing Association

Perilaku konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek kehidupannya.

C. Menurut Mowen

Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.

D. Menurut Schiffman dan Kanuk

Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.



Ciri-Ciri Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi dua yakni perilaku konsumen yang bersifat rasional dan bersifat irasional, berikut ini ciri-cirinya:

Perilaku Konsumen Rasional

    1. Konsumen memilih barang yang berdasarkan dengan kebutuhannya.
    2. Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau kegunaan yang optimal bagi konsumen.
    3. Konsumen memilih barang yang kualitasnnya terjamin.
    4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai kemampuan atau daya belinya.
       
    Perilaku Konsumen Irasional
  1. Konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi dimedia cetak maupun media elektronik.
  2. Konsumen memiliki barang-barang bermerek yang sudah terkenal atau dikenal luas.
  3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya melainkan karena gengsi atau prestise.

Jenis – jenis Konsumen

Konsumen sama halnya dengan orang – orang yang sudah pasti memiliki sifat atau karakter yang berbeda. Sehingga hal inilah yang menyebabkan mengapa antara konsumen satu dengan yang lainnya memiliki sifat dan perilaku yang tidak sama. Sifat dan perilaku ini bisa terlihat dari cara mereka dalam memutuskan untuk membeli barang maupun jasa.

Beberapa jenis konsumen yang perlu anda ketahui diantaranya adalah
1. Konsumen yang Berpatokan Pada Harga
Konsumen jenis ini adalah yang paling umum dimana biasanya akan ditandai dengan ciri ia hanya akan tertarik pada harga yang lebih murah.

2. Konsumen yang Suka Menjadi Trend Setter
Trend dalam kehidupan memang silih berganti. Entah itu dalam hal teknologi, fashion maupun yang lainnya akan berganti sesuai dengan jaman atau selera masyarakat. Jenis konsumen ada yang cenderung ingin menjadi trend setter selalu berusaha membeli barang apapun yang merupakan keluaran terbaru. Sehingga ia akan memiliki kebanggaan tersendiri karena nantinya akan dijadikan sebagai role model atau trend setter bagi orang lain 

3. Konsumen yang Lebih Memilih Menjadi Follower
Berbanding terbalik dengan jenis diatas, jenis konsumen follower justru akan menggunakan atau membeli suatu barang yang memang yang sedang hits. Biasanya ia akan membeli barang karena dipengaruhi oleh trend maupun akibat pengaruh iklan.

4. Konsumen yang Mementingkan Keuntungan
Sedangkan follower jenis berikutnya merupakan konsumen yang cukup perhitungan karena ia ingin mendapatkan barang namun tidak berlebihan atau tidak terpengaruh oleh faktor apapun. Biasanya konsumen jenis ini hanya akan membeli barang yang memang sesuai dengan kebutuhannya.

5. Konsumen yang Mengutamakan Kualitas
Memperhatikan kualitas memang sangat penting karena percuma saja murah kalau ternyata barang yang dibeli kualitasnya murahan. Konsumen jenis ini tidak akan merasa keberatan untuk membeli barang dengan harga yang mahal asalkan kualitas dari barang tersebut memang sebanding dengan harganya.

6. Konsumen Pemula 
Konsumen pemula tidak banyak pertimbangan. Ia akan membeli barang sesuai dengan keinginannya saat itu. Biasanya konsumen jenis ini tidak terlalu banyak memberikan pertanyaan kepada penjual. Sehingga ketika ia merasa cocok dengan barang tersebut akan langsung dibeli.

7. Konsumen Jeli
Konsumen jeli biasanya selalu banyak pertimbangan. Ia akan mengamati kualitas barang yang dijual serta membandingkan harga di satu tempat dengan tempat lain. Biasanya konsumen jenis ini juga tidak akan ragu untuk menawar agar bisa mendapatkan harga yang termurah.

8. Pelanggan
Jenis konsumen yang terakhir adalah pelanggan. Jenis konsumen yang satu ini sudah terbiasa membeli di suatu tertentu dan akan terus – menerus membeli barang di tempat atau penjual yang sama.



Faktor Yang Menentukan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen mengacu pada pemilihan, perolehan dan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada berbagai proses yang terlibat dalam perilaku konsumen. Awalnya, konsumen mencoba menemukan produk apa yang ingin mereka konsumsi, kemudian pemilihan produk hanya pada yang menjanjikan utilitas lebih besar.
Setelah memilih produk, konsumen membuat perkiraan dana yang tersedia untuk membelinya. Akhirnya, konsumen melihat harga komoditas saat ini dan membuat keputusan tentang produk mana yang akan dikonsumsi. Sementara itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen, seperti sosial, budaya, pribadi dan psikologis. Penjelasan dari faktor-faktor ini adalah sebagai berikut.

1. FAKTOR-FAKTOR BUDAYA

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, seperti budaya pembeli, subkultur, dan kelas sosial.
  • Budaya

Pada dasarnya, budaya adalah bagian dari setiap perusahaan dan merupakan penyebab utama dari setiap orang memutuskan suatu pembelian barang. Pengaruh budaya pada perilaku pembelian bervariasi dari satu negara ke negara, oleh karena itu penjual harus sangat berhati-hati dalam analisis budaya dari berbagai kelompok, daerah atau bahkan negara.
  • Subkultur

Setiap budaya memiliki subbudaya yang berbeda, seperti agama, kebangsaan, wilayah geografis, ras, dll. Kelompok pemasaran dapat menggunakan kelompok-kelompok ini, menyegmentasikan pasar dalam beberapa porsi kecil. Misalnya, pemasar dapat merancang produk sesuai dengan kebutuhan kelompok geografis tertentu.
  • Kelas sosial

Setiap masyarakat memiliki semacam kelas sosial penting untuk pemasaran karena perilaku pembelian orang dalam kelas sosial tertentu adalah serupa. Dengan demikian kegiatan pemasaran dapat diadaptasikan ke kelas sosial yang berbeda. Di sini kita harus mencatat bahwa kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh pendapatan, tetapi ada beberapa faktor lain seperti kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dll.

2. FAKTOR SOSIAL

Faktor sosial juga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Contoh faktor sosial adalah : kelompok referensi, keluarga, peran dan status.
  • Kelompok referensi

Kelompok referensi memiliki potensi untuk pembentukan sikap atau perilaku individu. Dampak kelompok referensi bervariasi di seluruh produk dan merek. Misalnya, jika produk terlihat seperti pakaian, sepatu, mobil dll., Pengaruh kelompok referensi akan tinggi. Kelompok referensi juga termasuk pemimpin pembentukan opini (seseorang yang mempengaruhi orang lain dengan keterampilan khusus, pengetahuan atau karakteristik lainnya).
  • Keluarga

perilaku pembeli sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga. Jadi vendor berusaha mencari peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak. Jika keputusan untuk membeli produk tertentu dipengaruhi oleh istri maka penjual akan mencoba untuk menargetkan wanita dalam iklan mereka. Di sini kita harus mencatat bahwa pembelian peran berubah dengan mengubah gaya hidup konsumen.
  • Peran dan Status

Setiap orang memiliki peran dan status yang berbeda dalam masyarakat dalam hal kelompok, klub, keluarga, atau organisasi di mana ia berasal. Misalnya, seorang wanita yang bekerja di suatu organisasi sebagai manajer keuangan. Sekarang dia memainkan dua peran, salah satu kepala keuangan di kantornya dan ibu di keluarganya. Oleh karena itu, keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh peran dan status mereka.


3. FAKTOR PRIBADI

Faktor pribadi juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Beberapa faktor penting yang memengaruhi perilaku pembelian pribadi adalah: gaya hidup, status ekonomi, pekerjaan, usia, kepribadian, dan harga diri.
  • Usia

Umur dan siklus hidup memiliki dampak potensial pada perilaku pembelian konsumen. Jelas bahwa konsumen mengubah pembelian barang dan jasa dari waktu ke waktu. Siklus hidup keluarga terdiri dari tahap yang berbeda sebagai lajang muda, pasangan yang sudah menikah, pasangan yang belum menikah, dll. Yang membantu pemasar untuk mengembangkan produk yang sesuai untuk setiap tahap.
  • Pekerjaan

Pekerjaan seseorang memiliki dampak signifikan pada perilaku pembelian mereka. Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran dari sebuah organisasi sedang mencoba untuk membeli setelan bisnis yang eksklusif, sementara pekerja tingkat rendah dalam organisasi yang sama membeli pakaian dengan pertimbangan utamanya adalah keawetannya
  • Situasi Ekonomi

situasi ekonomi konsumen memiliki pengaruh besar pada perilaku pembelian mereka. Jika penghasilan dan tabungan pelanggan tinggi, maka akan membeli produk yang lebih mahal. Sebaliknya, orang berpenghasilan rendah  pasti akan rajin menabung dan pilihan mereka pasti produk yang harganya lebih murah
  • Gaya Hidup

Gaya hidup konsumen adalah faktor lain yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Hal ini mengacu pada cara seseorang hidup dalam masyarakat dan mengekspresikan hal-hal di lingkungan mereka. Ini ditentukan oleh minat, opini, dan kegiatan membentuk seluruh pola bertindak dan berinteraksi pada dunia sekitar.
  • Kepribadian

Kepribadian berbeda pada setiap orang, dari waktu ke waktu dan tempat ke tempat. Oleh karena itu, hal ini sangat mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan.
Kenyataannya, kepribadian bukanlah yang dimiliki seseorang, tetapi merupakan totalitas perilaku seorang dalam situasi yang berbeda. Memiliki karakteristik yang berbeda, seperti dominasi, agresi, keyakinan dan lain lainl yang mungkin berguna untuk menentukan perilaku konsumen terhadap produk atau layanan. Berapa banyak lelaki memaki iphone warna pink?


4. FAKTOR PSIKOLOGIS

Ada empat faktor psikologis utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Ini adalah: persepsi, motivasi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
  • Motivasi

Tingkat motivasi juga mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dll. Sifat persyaratannya adalah beberapa lebih mendesak, sementara yang lain kurang mendesak. Oleh karena itu, kebutuhan menjadi motif ketika yang paling mendesak untuk memimpin individu untuk mencari kepuasan.
  • Persepsi

Memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi dengan cara menghasilkan pengalaman yang berarti di dunia disebut persepsi. Ada tiga proses persepsi yang berbeda yang merupakan perhatian selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.
Dalam hal perhatian selektif, penjual mencoba menarik perhatian pelanggan. Sedangkan dalam kasus distorsi selektif, pelanggan mencoba untuk menafsirkan informasi dengan cara yang mendukung apa yang pelanggan sudah percaya. Demikian pula, dalam kasus retensi selektif, pemasar mencoba mempertahankan informasi yang mendukung keyakinan mereka.
  • Keyakinan dan Sikap

Klien memiliki keyakinan dan sikap khusus terhadap produk yang berbeda. Karena keyakinan dan sikap semacam itu membentuk citra merek dan memengaruhi perilaku pembelian konsumen sehingga pedagang tertarik pada mereka. seller dapat mengubah keyakinan dan sikap pelanggan dengan kampanye khusus dalam hal ini.


PERILAKU KONSUMEN : Pengertian, Teori, Faktor & Contoh Perilaku Konsumen

Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen

Anda sebagai produsen produk tentu sangat penting mengakaji prilaku konsumen target anda. Hal tersebut mulai dari mempelajari psikologis konsumen, siapa konsumen anda, apa yang dibutuhkan konsumen anda, kapan mereka membeli, siapa yang memiliki inisiatif tersebut, siapa yang memberikan pengaruh konsumen untuk melakukan pembelian, siapa pengambil keputusan, siapa yang melakukan proses pembelian, siapa yang menggunakan produk setelah mereka beli, alasan konsumen membeli produk tersebut, apa yang saja diketahui konsumen mengenai produk yang mereka beli, dan masih banyak lagi.

Selain diatas ada dua alasan penting mengkaji pentingnya prilaku konsumen,
  • Konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian dalam hal pemasaran yang melipuiti; mempelajari apa yang dibutuhkan & di inginkan konsumen pada saat ini merupakan hal penting diketahui. Dengan memahami keinginan konsumen akan menuntun pemasar pada pemasaran yang lebih tepat dan efisien. Misalnya ketika ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya hanya sebagian kecil dari suatu populasi, & dengan karateristik khusus, maka upaya pemasaran difokuskan pada kelompok tersebut.Dengan memfokuskan diri pada upaya pemasaran yang tertarget, maka biaya promosi yang dikeluarkan akan lebih murah dan efisien.
  • Perkembangan industri perdagangan saat ini menunjukkan lebih banyak penawaran daripada permintaan. Peningkatan penawaran tanpa diikuti permintaan akan mengakibatkan banyaknya produk yang tidak terjual. Kelebihan penawaran ini disebabkan berbagai faktor sepert kualitas barang yang tidak layak, tidak memenuhi apa yang dicari dan dibutuhkan konsumen, atau konsumen tidak mengetahui keberadaan tempat produk yang ditawarkan. Dari tiga faktor kelebihan penawaran diatas dua faktor pertama berhubungan langsung dengan konsumen.

Selain dua alasan diatas pentingnya mempelajari prilaku konsumen, Mowen (1995) memberikan pendapatan mengenai manfaat mengetahui prilaku konsumen.
  • Membantu manajemen jenjang atas dalam mengambil keputusan
  • Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran atas dasar pengetahuan analisis konsumen.
  • Membantu legistalor dan regulator dalam membuat hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan.
  • Membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.


Contoh kasus perilaku konsumen

Contoh kasus perilaku konsumen 1 :

Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian industry telekomunikasi
Seiring dengan makin pesatnya perkembangan tekhnologi informasi saat ini, penggunaan handphone (hp) dalam kehidupan sehari-hari semakin penting. Handphone saat ini bukanlah kebutuhan tersier tapi seperti sudah menjadi kebutuhan sekunder masyarakat. Pengguna handphone kini makin berkembang. Tidak hanya orang dewasa namun pelajar dan anak-anak sudah paham dengan pemakaian handphone
Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa. Alasannya bisa bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena alasan hilang atau sekadar ingin mengganti model baru agar bisa dikatakan canggih. Sedangkan pergantian nomor, bisa karena ingin sekadar menelpon lebih hemat. Mengingat, di beberapa outlet penjualan harga nomor perdana lebih murah di bandingkan harga isi ulang untuk nilai pulsa yang sama.

Perilaku konsumen di industri telekomunikasi ini memang menarik untuk dipahami. Karena industri ini memiliki nilai pasar yang sangat besar. Pemain yang terlibat di industri ini pun terbilang banyak. Mulai dari operator telekomunikasi, perusahaan penyedia HP, sampai dengan outlet yang jumlahnya sangat banyak. Untuk itu, mengetahui bagaimana sebenarnya perilaku konsumen dalam industri ini sangat penting. Misalnya dengan mengetahui alasan sebenarnya konsumen mengganti HP. Atau berapa rata-rata konsumen mengalokasikan dananya untuk pembelian pulsa. Dan juga, banyak hal lainnya yang diperlukan untuk membuat strategi yang lebih ampuh agar dapat memenangi pertarungan yang semakin ketat.
Dalam Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008 dengan responden SES A dan B, terlihat bahwa 23,3% (tertinggi) responden mengganti HP sebanyak 2 kali sejak pertama kali memiliki.Yang menarik, sebesar 14,4% responden mengganti HP-nya sebanyak lebih dari 5 kali. Sebuah fenomena yang menarik.
Lalu, apa alasannya? Responden (46,7%, tertinggi) mengakui bila pergantian HP dilakukan dengan alasan ingin mengganti model baru.Yang menarik, mayoritas responden (92,6%) ingin mengganti HP model baru dengan melakukan pembelian HP bekas, bukan HP baru

Untuk pulsa isi ulang, sebesar 97,6 persen responden melakuan pengisian di Outlet. Hal ini sangat wajar, karena kemudahan akses. Dimana lokasi outlet sangat mudah ditemui dimana-mana. Tentunya, akan banyak sekali perilaku konsumen di industri ini yang menarik untuk diketahui. Lebih detail, kita dapat menemukannya dalam ICP 2008 yang memang memuat perilaku konsumen dalam industri ini. Dengan begitu, maka kita akan memiliki modal besar untuk menjadi pemenang di industri telekomunikasi yang memiliki nilai pasar sangat menggiurkan. Selain itu, faktor sosial juga berperan penting. Faktor sosial dalam hal ini adalah dorongan teman atau keluarga. Faktor promosi perusahaan juga berperan penting.

Contoh kasus perilaku konsumen 2:
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian jeruk
Jeruk china merupakan buah-buahan yang populer belakang ini.penampilan luar yang kuning-orange membuat orang tertarik untuk membelinya.Dibandingkan dengan jeruk lokal yang umumnya berwarna hijau kekuningan.Harganya pun tergolong murah dibandingkan jeruk lokal. Biasanya untuk 1 kg jeruk china diharga Rp17.000,- sedangkan untuk jeruk lokal dihargai sebesar Rp20.000/kg .Hal ini tentu saja membuat konsumen lebih memilih produk yang lebih murah.
Sesuai dengan hukum penawaran “semakin murah produk yang ditawarkan,semakin banyak produk yang minta”.Maka tak heran mengapa jeruk china jauh lebih murah dan banyak berada dipasaran.Ada beberapa hal yang menjadi faktor utama mengapa jeruk china lebih laku dipasaran dibandingkan jeruk lokal
Harga

Dibandingkan jeruk lokal ,jeruk china lebih murah yaitu Rp17.000,-/kg sedangkan jeruk lokal dihargai sebesar Rp20.000,-/kg.Penampilannya juga menarik terbungkus rapi dengan plastik.
Transportasi.
Jeruk china didistribusikan secara menyeluruh dalam skala besar dengan bea cukai yang sangat rendah yakni 0%-5% itulah mengapa jeruk china jauh lebih murah.Sedangkan jeruk lokal distribusi nya terdapat banyak hambatan,baik itu dikarena transportasi, pajak maupun sarana dan prasarana.Iklim di China memungkin negara bambu ini memproduksi jeruk dalam jumlah yang sangat besar.Sedangkan diIndonesia panen jeruk tergantung pada iklim.Iklim di Indonesia saat ini mengalami musim pancaroba,menyebabkan produksi jeruk sangat rendah. Dan Peraturan perdagangan Indonesia

Adanya peraturan perdagangan Indonesia
menyebabkan harga jeruk lokal lebih mahal. Jeruk lokal dikenai pajak lebih ditinggi dibandingkan pajak jeruk impor. Murah dan warna yang menarik.Namun,tak semuanya menjamin bahwa kandungan vitamin C didalamnya benar-benar baik. Jeruk china walaupun warnanya ranum kuning,tapi isinya kurang kadar air,kadang kering.Sedangkan jeruk lokal walaupun tampilan luarnya tidak sebagus jeruk china tapi kandungan airnya jauh lebih banyak dari jeruk china.Kandungan vitamin C nya juga jauh lebih. Bukan hanya itu. Jeruk lokal diproduksi oleh petani lokal yang distribusinya walaupun lambat tapi tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Kandungan jeruk china ternyata lebih banyak mengandung senyawa kimia terutama formalin yang menyebabkan warna nya jauh lebih cantik dan menarik serta tahan lama. Senyawa kimia ini akan berubah menjadi racun yang sangat berbahaya bagi tubuh bahkan bisa menyebabkan kanker.



Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Perilaku Konsumen

  • pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
  • contoh perilaku konsumen
  • jenis perilaku konsumen
  • macam macam perilaku konsumen
  • berikan 5 contoh perilaku konsumen
  • faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
  • sifat perilaku konsumen
  • analisis perilaku konsumen

Post a Comment for "Pengertian Perilaku Konsumen Beserta Jenis, Faktor, Perilaku, Ciri-ciri, dan Contohnya"