Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Batuan Metamorf Beserta Tekstur, Klasifikasi dan Contoh Batuannya

Pengertian Batuan Metamorf (Malihan)

Kata Metamorf asalnya dari bahasa Yunani yaitu “Metamorphism”, kata “Meta” diartikan “Berubah” dan kata “Morp” diartikan “Bentuk”. Jadi Pengertian Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan. Sedangkan kata metamorf dalam istilah geologi yaitu menunjukan perubahan yang terjadi pada kelompok mineral maupun tekstur batuan, hal ini terjadi karena mengalami perbedaan tekanan dan temperatur suhu.

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tersebut antara lain:
a. Temperatur yang tinggi
Temperatur atau suhu yang tinggi biasanya berasal dari magma di badian dalam bumi, batuan yang mengalami perubahan ini umumnya disebut metamorf kontak. Contohnya seperti marmer dari batu limestone dan antrasit dari batu bara.

b. Tekanan yang Tinggi
Tekanan tinggi bisa berasal dari berbagai endapan yang tebal sekali, sehingga membuat batuan berubah karena tekanan tersebut, contohnya batu lumpur berubah jadi batu tulis.

c. Tekanan dan temperatur yang tinggi
Perubahan pada batuan bisa terjadi juga karena adanya tekanan sekaligus temperatur suhu, umumnya hal ini biasanya terjadi akibat pelipatan maupun pergeseran saat pembentukan pegunungan, contohnya terjadi pada siltstone yang menjadi batu sekis.




Ciri Ciri Batuan Metamorf

Salah satu karakteristik / klasifikasi yang terdapat pada batuan ini adalah dari berbagai jenis ciri ciri dan tekstur yang berbeda-beda sehingga dengan mudah kita mengenali nya.
Karakteristik tersebut memiliki ciri khas dalam bentuk batuan di antaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Warna
Warna adalah salah satu karakteristik yang khas dari batuan ini karena proses metamorfisme yang beragam dan berbeda mulai dari feldspar dan ortoklas sehingga berbentuk kristal dan berwarna abu-abu. Kemudian warna tersebut memiliki belahan dari berbagai bentuk yang memiliki belahan dan berwarna dari macam-macam batuan.
2. Struktur
Karakteristik di sini dari berbagai penelitian maka terdapat pula dua Karakteristik yang memiliki struktur seperti foliasi dan non-foliasi di antara kedua tekstur tersebut memiliki masing-masing Karakteristik nya.
  • Foliasi adalah salah satu lapisan pada batu metamorf dan bentuk yang menyerupai belahan pada magma hal merupakan aktivitas dari penyusun batuannya.
  • non-foliasi adalah salah satu lapisan batu metamorf tanpa tanpa adanya belahan magma sehingga proses ini tidak bisa diamati.
3. Tekstur
Karakteristik tekstur adalah salah satu bentuk dan ukuran sehingga memiliki susunan dari butiran mineral kristaloblastik dengan memakai mata telanjang.
4. Bentuk Kristal
Karakteristik bentuk kristal adalah salah satu bentuk dan lapisan yang terkandung sebagai jenis euhedral, subhedral, dan anhedral sehingga memiliki bidang kristal dengan sifat tidak teratur.
5. Komposisi Mineral
Karakteristik Mineral adalah salah satu bentuk dan lapisan yang mendukung proses magma garnet dan mineral metamorfik sehingga membentuk batuan tersebut.

Jenis- jenis Batuan Metamorf

 Batuan Metamorf ini jenisnya ada bermacam- macam dan tidak hanya satu saja. Batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan metamorf kontak, bauan metamorf dinamo, dan batuan metamorf kontak pneumatolistis. Untuk mengenal lebih dekat dengan masing- masing batuanmetamorf tersebut, kita akan membahasnya satu per satu.
  1. Batuan metamorf kontak
Jenis batuan metamorf yang pertama akan kita bahas adalah jenis batuan metamorf kontak. Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari adanya aktivitas magma. Ada yang menyatakan pula bahwa batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi. Adanya suhu yang sangat tinggi yang berasal dari aktivitas magma ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun perubahan warna batuan. Suhu yang tinggi ini juga karena letaknya dekat dengan magma. Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan sill. Satu hal yang perlu kita ketahui tentang batuan jenis ini, yakni batuan jenis ini dipengaruhi oleh letak instrusinya, dimana semakin jauh letaknya dari intrusinya maka derajat metamorfosisnya akan semakin berkurang.
  1. Batuan metamorf dinamo
Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengekibatkan terjadinya perubahan butiran- butiran mineral ada yang berbentuk pipih dan ada pula yang kembali menjadi bentuk kristal. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi batuan hablur. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate. Batuan jenis ini banyak dijumpai di daerah- daerah patahan ataupun lipatan.
  1. Batuan metamorf kontak pneumatolistis
Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf kontak pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma. Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini. Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas.Itulah macam- macam atau jenis dari batuan metamorf yang berada di sekitar kita atau yang sering kita temui. Batuan metamorf pada intinya adalah jenis batuan yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa yang terjadi pada batuan sendiri merupakan suatu proses dimana suatu benda berupah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Dalam metamorfosis batu ini, proses metamorfosis terdari dari bermacam- macam dan tidak hanya satu saja.


Proses Pembentukan Batuan Metamorf

Proses yang terjadi saat pembentukan batuan metamorf disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti perubahan tekanan, aktivitas kimia, dan temperatur batu induknya. Di bawah ini dijelaskan mengenai faktor yang berpengaruh saat proses pembentukan batuan malihan atau metamorf.

1. Perubahan Tekanan

Tekanan (pressure) adalah faktor yang berfungsi mengontrol proses pembentukan batuan ini. Perubahan tekanan semakin tinggi bisa menyebabkan rekristalisasi (pengkristalan ulang) pada mineral dalam kandungan batuan induk sebelumnya. Tekanan yang terjadi kurang lebih antara 1 – 10.000 bar (Jackson)
Perubahan tekanan ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Pada umumnya, pengaruh utama berasa dari aktivitas tektonik dan vulkanik bumi. Penumpukan endapan dari batuan – batuan juga dapat menyebabkan tekanan berubah – ubah.

2. Aktivitas Kimia

Aktivitas kimia berpengaruh dalam pembentukan batuan malihan, yaitu mengubah dan merekristalisasi batuan induk sebelumnya yang tidak perlu melewati fase cair. Tempetur saat aktivitas kimia berlangsung sekitar 350 derajat Celcius sampai 1200 derajat Celcius. Sedangkan tekanan yang terbentuk ada diantara 1 – 10000 bar (Jackson)
Bentuk dari aktivitas kimia yang sering dijumpai adalah fluida dan gas pada jaringan batuan induk. Aktivitas kimia berperan untuk mengubah komposisi kimia dan mineral dalam batuan metamorf. Fluida yang mudah ditemukan yaitu karbondioksida, asam hidroklorik, air, dan hidroflorik. Pada umumnya zat kimia tersebut berguna sebagai katalis dalam reaksi kimia.

3. Perubahan Temperatur

Temperatur yang berubah bisa diakibatkan karena perubahan gradient geothermal atau dapat disebut dengan intrusi magma. Selain hal tersebut, gesekan antar massa batuan menyebabkan temperatur mudah berubah dan akan berujung saat proses metamorfisme berlangsung.
Perubahan temperatur dapat terjadi dalam suhu sekitar 350 sampai 1200 derajat Celcius. Suhu atau temperatur berfungsi sebagai pengontrol saat proses pembentukan batuan berlangsung agar tidak memasuki fase cair terlebih dahulu. Sehingga proses metamorfisme berjalan lancar dan menghasilkan batuan yang sempurna.


Struktur Batuan Metamorf

Adapun struktur Batuan Metamorf yang secara umum dibagi kedalam dua bagian:
a. Struktur Foliasi
Ditemukan adanya penjajaran mineral yang menjadi penyusun batuan. Umumnya yang ditemukan seperti Slaty Cleavage, Phylitic, Sekisose, dan Gneisose.
  1. Struktur Skistose – struktur yang menunjukan penyusunan mineral prismatik / mineral pipih secara terus-menerus dan tidak terputus lebih banyak dibandingkan mineral butiran, Sebutan batuannya Sekis.
  2. Struktur Gneisik – struktur yang menunjukan penjajaran mineral granular, jumlah dari mineral granular lebih banyak dibandingkan dengan mineral prismatik, Sebutan batuannya Gneiss.
  3. Struktur Slatycleavage – hampir sama dengan struktur Skistose, menunjukan sesejajaran dari mineralnya sangat halus dan sebutan batuannya Slate.
  4. Struktur Phylitic – Hampir sama dengan struktur Slatycleavage akan tetapi mulai terjadi pemisahan kesejajaran antar mineralnya (mineral pipih dan granular) meski belum terlihat terlalu jelas, dan batuannya disebut Phyllite.
Contoh struktur Foliasi (Sumber gambar: ptbudie.com)
b. Struktur Non-Foliasi
Struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral-mineral yang menyusun batuan metamorf. Struktur non-foliasi yang sering ditemukan seperti:
  1. Struktur Hornfelsik – strukturnya menunjukan butiran-butiran mineral yang memiliki keseragaman.
  2. Struktur Kataklastik – struktur yang menunjukan adanya penghancuran dan perubahan batuan asal, dan batuannya disebut Kataklasit.
  3. Struktur Milonitik – sruktur yang terbentuk karena adanya penggerusan mekanik pada perubahan katakalistik, hal tersebut akan menunjukan goresan-goresan bahwa telah terjadi penggerusan yang sangat kuat dan belum terjadinya pembentukan ulang dari mineral-mineral primer, dan bataunnya disebut Milonit.
  4. Struktur Pilonitik – menunjukan struktur yang hampir sama dengan milonitik, bedanya memiliki mineral dengan butiran yang lebih halus, menunjukan telah terjadi kristalisasi, memiliki kilap, dan batuannya disebut Filonit.


Contoh Batuan Metamorf

Kami akan memberikan beberapa dari Contoh Batuan Metamorf yaitu:

Batuan Metamorf Slate


Batuan slite merupakan batuan yang dilihat dari cara terbentuknya dari suatu proses batuan sedimen atau mudstone di suhu dan tekanan yang sangat renah.Batuan Slite memiliki struktur folliasi yang terdiri dari berbagai macam butir yang sangat halus.Batuan slite sebelumnya merupakan jenis batuan Shale dan Mudstone.Warna dari batuan slate adalah abu-abu, hijau, merah, hitam, coklat, dan kekuning-kuningan. Tekstur ukuran butir batuan slite mempunyai butir yang sangat halus.Batuan slite mudah membelah menjadi lembaran tipis. Fungsi dari batuan slate yang tipis digunakan untuk sabak kalau yang berukuran tebal akan digunakan sebagai atap atau trotoar.

Batuan Metamorf Filit


Batuan filit adalah salah satu jenis dari batuan metamorf yang tersusun dari kuarsa, klorit, dan sericite mica. Batuan filit berasal dari proses peralihan dari batuan slate.Karena batuan filit ini berasal dari batuan slate, pembentukan batuan filit material utamanya yaitu batuan shale.Warna batuan filit yaitu perak, merah, putih, coklat, ungu, dan kehijauan. Ukuran butir dari batuan filit halus dibandingkan dengan batuan slate.
Komposisi bahanya dari mika dan kuarsa, struktur batuan filit berfoliasi. Tekanan dan suhu saat oembentukan batuan filit dari rendah ke menengah. Batuan filit mempunyai ciri-ciri yang membelah mengikuti permukaan gelombang.Batuan filit digunakan untuk bahan isolator atau bahan penghantar listrik yang baik. Juga bisa dihunakan sebagai bahan penambahan konstruksi bangunan, lantai, atap, dan lain-lain.

Batuan Metamorf Gneiss


Batuan gneiss merupakan batuan yang bermetamorvosis dari batuan beku didalam tekanan dan suhu yang tinggi.Batuan gneiss mempunyai warna abu-abu, coklat, hitam, perak, biru, kekuningan, dan kehijauan.
Ukuran dari butir batuan gneiss cenderung ke menengah atau medium dan strukturnya berfoliasi. Komposisi dari batuan gnesiss yaitu feldspar dan kuarsa.Karakteristik yang paling jelas dari batuan gneiss yaitu kuarsa dan feldspar terlihat selang-seling dengan lapisan yang mirip mika. Batuan gneiss sering digunakan untuk bahan bangunan.

Batuan Metamorf Sekis


Batuan sekis adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan basalt. Batuan sekis mempunyai warna kehijauan, hitam, kecoklatan, keunguan, kemerahan, keemasan dan kekuningan.Ukuran butir dari batuan sekis ini adalah menengah. Komposisi yang terkandung dalam batuan sekis adalah mika dan granit.Batuan sekis mempunyai struktur borfoliasi. Tekanan dan suhu membentuk sekis ini yaitu tinggi. Batuan sekis mempunyai ciri khas karakteristik yang bergelombang dan ada juga yang kristal garnet. Batuan sekis sering digunakan untuk bahan bangunan.

Batuan Metamorf Marmer


Batuan marmer terbentuk dari metamorfosis batuan yang mendapat suhu dan temperatur yang tinggi sehingga mengalami perubahan bentuk dan kristalisasi kalsit. Bahan utama dari penyusun batuan marmer yaitu kalsium karbonat.Batuan marmer mempunyai warna coklat terang kekuning-kuningan.Batuan marmer mempunyai sifat yang padat, kompak dan tanpa foliasi.Batuan marmer mempunyai tekstur butiran seperti gula dan kadang-kadang terdapat fosil. Kegunaan dari batuan marmer adalah untuk bangunan, dinding, lantai dan bahkan ada juga yang menggunakanya untuk bahan kerajinan.

Batuan Metamorf Kuarsit


Batuan kuarsit adalah salah satu bagian dari batuan metamorf yang mempunyai tekstur kuat. Batuan tersebut terbentuk dari batu pasirmendapatkan tekanan yang panasdan suhu yang tinggi.Batuan kuarsit tersebut mempunyai warna abu-abu kekuningan, merah dan coklat.Batuan kuarsit berstruktur nonfolasi Komposisi dari batuan kuarsit adalah terdiri dari batuan kuarsa.Kegunaan utamanya adalah sebagai bahan utama industri keramik dan gelas.

Batuan Metamorf Filonit


Contoh batuan metamorf selanjutnya adalah Batuan filonit. Batuan filofit merupakan batuan metamorf yang terbentuknya menggunakan temperatur suhu dan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan slite.Batuan filonit terbentuk dari metamorfosis batuan shale dan mudstone.Batuan filonit mempunyai butiran kasar. Batuan filonit mempunyai warna kecoklatan, abu-abu, kebiruan, kehijauan, kehitaman dan agak condong ke perak.Ukuran butiranya menengah. Batuan Filonit mempunyai struktur berfoliasi. Bahan dari batuan filonit adalah mika dan kuarsa.

Batu Sabak (Slate)


Batu sabak memiliki warna hijau dan hitam. Batu ini bisa dipecah-pecah menjadi beberapa lempeng tipis. Batu sabah dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan kerajinan yang berestetika tinggi.
  • Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone
  • Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite
  • Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)
  • Derajat metamorfisme : Rendah
  • Ukuran butir : Very fine grained
  • Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah
  • Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis

Batu Sekis (Schist)


Warna batu sekis adalah ungu, hijau, dan hitam. Batu sekis biasanya memiliki mineral yang terpisah dan berubah menjadi berkas gelombang yang ditunjukkan kilaunya oleh kristal. Batu sekis dapat digunakan untuk sumber mika utama sebagai komponen penting dalam industri elektronika.
  • Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
  • Komposisi : Mika, grafit, hornblende
  • Struktur : Foliated (Schistose)
  • Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
  • Ukuran butir : Fine – Medium Coarse
  • Warna : Hitam, hijau, ungu
  • Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet

Batu Tanduk (Hornfels)


Batu Tanduk terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, batu ini terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
  • Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystone
  • Komposisi : Kuarsa, mika
  • Struktur : Non foliasi
  • Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak
  • Ukuran butir : Fine grained
  • Warna : Abu-abu, biru kehitaman, hitam
  • Ciri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata


itulah pengertian batu metamorf yang dapat saya berikan. Semoga pembahasan ini dapat dipahami dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan, jika ditemukan beberapa kesalahan mohon di maafkan, cukup sekian dan terimakasih.


Penelusuran yang terkait dengan Batuan Metamorf
  • struktur batuan metamorf
  • proses terbentuknya batuan metamorf
  • manfaat batuan metamorf
  • jenis batuan metamorf pembentuk kerak antara lain
  • laporan batuan metamorf
  • batuan metamorf foliasi
  • determinasi batuan metamorf
  • resume batuan metamorf
  • contoh soal batuan metamorf
  • mineral penyusun batuan metamorf
  • materi batuan metamorf pdf
  • batuan metamorf terutama dikelompokkan berdasarkan

Post a Comment for "Pengertian Batuan Metamorf Beserta Tekstur, Klasifikasi dan Contoh Batuannya"