Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Cerpen, Contoh Cerita Pendek, Ciri Dan Strukturnya Dilengkapi Unsur-Unsurnya

Apa itu Cerpen?
Pengertian Cerpen

Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.


Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

1. Dalam Purba, H.B. Jassin (2010:48)

H.B Jassin dalam bukunya Tifa Penyair dan Daerahnya, mengemukakan bahwa cerpen ialah cerita yang pendek (1977:69). Jassi lebih jauh mengungkapkan bahwa dalam cerita pendek orang boleh bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak disebut dengan cerita pendek dan memang tidak ada cerita pendek yang demikan panjang. Cerita yang panjangnya sepuluh atau duapuluh halaman masih bisa dikatakan cerita pendek tetapi ada juga cerita pendek yang panjangnya hanya satu halaman.

2. Priyatni (2010:126)

Cerita pendek adalah salah satu bentuk karya fiksi. Cerpen sesuai namanya, memperlihatkan sifat yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, jumlah pelaku, isi cerita, dan jumlah kata yang digunakan. Perbandingan ini dikaitkan dengan bentuk prosa lain, yakni novel.

3. Suyanto (2012:46)

Sesuai dengan namanya, cerita pendek dapat diartikan sebagai cerita yang berbentuk prosa pendek. Ukuran pendek di sini bersifat relatif.

4. Edgar Allan Poe dalam (Suyanto, 2012:46)

Menurutnya, ukuran pendek di sini adalah selesai dibaca dalam sekali duduk, yakni kira-kira kurang dari satu jam.

5. Jacob Sumardjo dan Saini K.M (1995:30) dalam (Suyanto,2012:46)

Menilai ukuran pendek ini lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya. Cerita pendek harus mempunyai efek tunggal dan tidak kompleks.

6. Sumardjo (2007:202)

Cerita pendek merupakan fiksi yang selesai dibaca dalam sekali duduk. Oleh sebab itu, cerita yang disajikan dalam cerpen terbatas hanya memiliki satu kisah/peristiwa.

7. Edgar Allan Poe (via Nurgiyantoro, 2007:10)

Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah hingga dua jam-suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan dalam sebuah novel.

8. Sayuti (2000:10)

Cerpen menunjukkan kualitas yang bersifat compression “pemadatan”, concentration “pemusatan”, dan intensity “pendalaman”, yang semuanya berkaitan dengan panjang cerita dan kualitas struktural yang diisyaratkan oleh panjang cerita itu.


Ciri-Ciri Cerpen

Sama dengan halnya seperti karya tulis lainnya. cerpen juga memiliki ciri-ciri khusus yang akan berfungsi sebagai pembeda antara teks yang lainnya.
  • Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
  • Akan Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 lembar.
  • Cerita yang akan diceritakan juga biasanya akan bersumber dari kehidupan sehari-hari .
  • Dalam cerpen hanya akan menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para tokohnya
  • Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu akan permasalahan maupun konflik yang pada akhirnya akan menemukan beberapa penyelesaian dari konflik tersebut.
  • Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dipahami pembaca.
  • Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang akan diceritakan karena kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
  • Mempunyai alur cerita lurus ataupun tunggal.
  • Pendalam tokohnya sangat sederhana.
  • Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja.


Struktur Cerpen

Hampir mirip seperti teks anekdot. Ada 6 elemen yang membangun teks cerpen sehingga menjadi utuh, 6 struktur cerita pendek berikut ini:
  1. Abstrak: gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan, bersifat opsional..
  2. Orientasi: berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
  3. Komplikasi: urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur ini.
  4. Evaluasi: konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks serta mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik tersebut.
  5. Resolusi: pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen.
  6. Koda: nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca

Macam Jenis Cerpen

Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
  1. Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata hingga 1.000 kata.
  2. Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000 kata.
  3. Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat 10.000 kata.
Pembagian cerpen menjadi tiga diatas berdasarkan jumlah kata nya, nah untuk selanjutnya cerpen berdasarkan teknik mengarangnya dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut ini.
  1. Cerpen sempurna (perfect/well made short-story) adalah cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang jelas dan memiliki ending yang mudah untuk dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya memiliki sifat konvensional dan berdasarkan pada realitas atau fakta. Cerpen jenis ini biasanya banyak disukai oleh kalangan pelajar SMP kebawah karena bahasanya enak dibaca dan mudah dipahami. Pembaca awam pun bisa membaca cerpen jenis ini hanya dalam tempo kurang dari satu jam saja.
  2. Cerpen tak utuh (Slice of life short-story) adalah cerpen yang tidak terfokus pada satu tema saja artinya tema terpencar pencar atau ada beberapa pembahasan, plot tidak terstruktur dan terkadang dibuat mengambang oleh pembuatnya. Cerpen jenis ini memiliki sifat kontemporer dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan yang orisinal, sehingga lazim disebut dengan cerpen ide atau cerpen gagasan. Cerpen ini sangat sulit untuk dipahami oleh pembaca awam sastra dan harus dibaca berulang kali supaya memahami isi yang sebagaimana mestinya.

Pengertian Cerpen Fungsi, Ciri Ciri Cerita Pendek



Unsur intrinsik cerpen
a. Tema
Gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema-tema pada umumnya yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) dan tidak langsung, dimana si pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri (tersirat).

b. Alur (Plot)
Jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara antara lain: perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan konflik – puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian.

c. Setting atau latar
Kalau setting sangat berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita tersebut.

d. Tokoh Atau Pelaku
Yaitu pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai watak , sikap, sifat dan juga kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau protagonis) dan tokoh figuran  (tokoh pendukung untuk cerita).

e. Penokohan (perwatakan)
Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat yang telah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta pandangan tokoh terhadap sesuatu. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:
Metode analitik adalah metode penokohan yang memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misalnya seperti: penakut, sombong, pemalu, pemarah, keras kepala, dll.
Metode dramatik adalah suatu metode penokohan secara tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit, dll), penggambaran melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dsb).

f. Sudut Pandang (Point of View)
Adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya yaitu sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang  “aku”), sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut pandang campuran. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang atau kata ganti orang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara):
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “aku , saya” dll.
  • Jamak, yaitu ditandai oleh “kata kami dan kita”.
2. Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kamu, engkau, saudara, ada, bapak,” dll.
  • Jamak, yaitu ditandai oleh kata “kalian”.
3. Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)
  • Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “Ia, dia, beliau,” dll.
  • Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.
g. Amanat atau pesan
Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya.



Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk yang terdapat di luar cerpen itu sendiri(unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-unsur ekstrinsik dari cerpen tidak bisa terlepas dari keadaan masyarakat saat diman cerpen itu dibuat oleh si penulis. Unsur ini sangat memiliki banyak pengaruh pada penyajian amanat maupun latar belakang dari cerpen itu sendiri. Dibawah ini akan unsur ekstrinsik dari cerpen diantaranya:
a. Latar belakang masyarakat
Yaitu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat sangat lah berpengaruh besar terhadap terbentuknya sebuah cerita khususnya cerpen. Pemahaman itu bisa berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik negara, kondisi sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi masyarakat.

b. Latar belakang pengarang
Ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya. Latar belakang pengarang biasanya terdiri dari:
  • Biografi, Ini berisikan mengenai riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
  • Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis cerita atau cerpen.
  • Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangatlah berpengaruh pada gaya penulisan yang dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.


Struktur Cerpen

1. Abstrak   
ini artinya ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak ini bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

2. Orientasi
Orientasi berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.

3. Komplikasi
Komplikasi yakni berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, umumnya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi

Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

5. Resolusi
Pada resolusi ini, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

6. Koda
Pada bagian koda ini, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.


Contoh Cerpen

“Cowok Idaman”

Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.
“Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaya gimana sih?”
Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. “Gimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah.”
“Hmm gitu ya, gak suka sama cewek yang hobi dandan berarti” Sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.
“Ya kira-kira seperti itu lah.”
“Terus gimana dong supaya wajah tetep cantik meski gak pake make up tebal?” Tanya Tya lagi.
“Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu” Jawab Ica.
“Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca”
Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya pun sangat senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas pun sudah mulai menghilang.
Masker Bengkoang dan Scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa untuk terus ia gunakan mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.
Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan mempesona agar menarik perhatian Ari, Lelaki idamannya.


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Cerpen

  • pengertian cerpen menurut kbbi
  • pengertian cerpen dan contohnya
  • pengertian cerpen brainly
  • pengertian cerpen menurut para ahli
  • pengertian cerpen dan novel
  • pengertian cerpen dan puisi
  • kaidah kebahasaan cerpen
  • jenis jenis cerpen

Post a Comment for "Pengertian Cerpen, Contoh Cerita Pendek, Ciri Dan Strukturnya Dilengkapi Unsur-Unsurnya"