Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tata Surya Beserta Susunan, Pembentukan, Teori - Teori, Matahari, Planet-planet, dan Bumi

Susunan Tata Surya : Pengertian dan Penjelasannya

Pengertian Tata Surya


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).

Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.


Susunan dan Anggota Tata Surya

Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.

1. Bintang di Tata Surya / Matahari

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.

a. Bagian Atas Permukaan Matahari

  • Fotosfer, adalah bagian yang tampak menyerupai piringan emas terang. Bagian ini paling mudah terlihat dari Bumi dan didominasi oleh unsur Helium dan Hidrogen. Pada fotosfer kadang – kadang juga terlihat bintik hitam.  
  • Kromosfer, merupakan lapisan yang berada di atas lapisan fotosfer  dengan ketebalan 2000 – 3000 kilometer. Biasanya terlihat saat terjadi gerhana matahari. Lapisan ini berwarna putih kemerahan dan mengandung uap air, helium, serta kalsium.
  • Korona, adalah lapisan terluar matahari yang hanya terlihat saat gerhana matahari karena tingkat kecemerlangannya yang lebih rendah dibandingkan kromosfer.
b. Permukaan Matahari
Bagian permukaan matahari merupakan gas yang sangat panas. Energi di permukaan matahari menyebabkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
  • Granulasi, yaitu aliran gas dari dalam fotosfer menuju permukaan sehingga suhu di bagian yang mengalami granulasi lebih tinggi dibanding suhu sekitarnya.
  • Bintik Matahari ( sunspot ), merupakan bagian yang tampak lebih gelap dibanding bagian disekitarnya sehingga tampak seperti bintik atau bercak. Sunspot tidak bersifat permanen dan tidak menempati bagian yang sama dalam waktu lama.
  • Solar flare, terbentuk oleh sunspot yang saling berdekatan sering terjadi aktivitas solar flare. Solar flare adalah peningkatan intensitas pancaran matahari sehingga menimbulkan badai magnetik.
  • Prominensa, terjadi akibat ledakan yang disertai pancaran lidah api yang terlontar dari permukaan matahari sampai lapisan fotosfer. Panjang prominensa mencapai ribuan kilometer. Lidah api dari aktivitas ini disebut protuberans. 
  • Plage, tampak seperti benang – benang gelap di permukaan matahari. Fakula merupakan pancaran dari plage yang tampak seperti obor – obor  kecil.
  • Spiculae, adalah semburan lidah api dengan kecepatan 30 km/detik di sekitar bagian batas kromosfer. Spiculae merupakan sumber materi korona.

c. Bagian Dalam Matahari
  • Inti Matahari, merupakan lapisan paling dalam matahari yang berukuran sekitar 3 x 105 km. Pada inti matahari berlangsung reaksi fusi berupa pembentukan unsur – unsur berat dan diawali dengan perubahan atom Hidrogen menjadi Helium.
  • Daerah Radiasi, dihasilkan dari inti Matahari yang dihantarkan ke daerah radiioaktif dengan cara radiasi. Ketebalan lapisan ini mencapai 2,6 x 106 km dengan suhu di bagian yang dekat dengan inti sekitar 8 juta derajat celcius.
  • Daerah Konveksi, dihasilkan akibat suhu di daerah radioaktif yang semakin ke luar semakin turun dan energi dihantarkan melalui proses konveksi. 

2. Planet-planet

Selain matahari ada juga anggota benda-benda langit lainnya yaitu planet-planet. Planet adalah anggota benda-benda langit yang memiliki beberapa variasi dengan bentuk dan ukuran tertentu pada planet. Planet terbagi menjadi 7 yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus yang memiliki variasi dengan bentuk ukuran tertentu pada setiap planet. Berikut adalah penjelasan dari ke -7 planet tersebut :

1. Merkurius

Planet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memilii jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak dapat di lihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja.
Merkurius adalah planet yang terkecil diantara planet yang lainnya. Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang panas dan kering. Merkurius memiliki suhu 427° C pada siang hari dan memiliki suhu 184° C pada malam hari. Pada permukaan merkurius terdapat sejumlah kawah atau lubang ledakan yang disebabkan karena bertabrakan dengan meteor dan komet. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi 59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit.
Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi

2. Venus

Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet bumi sehingga sering disebut sebagai kembaran bumi. Planet dengan atmosfer tertebal ini memiliki tekanan atmosfer yang 100 kali lebih kuat daripada atmosfer bumi.
Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira selama 4 jam sebelum matahari terbit. Sehingga planet Venus juga dijuluki sebagai bintang fajar. Venus biasanya juga dikenal sebagai bintang senja karena terlihat bersinar terang di Barat saat matahari akan terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang karena tidak mampu menghasilkan cahaya sendiri.
Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas nitrogen (3,5%), uap air dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa menahan sinar matahari sehingga Venus terlihat paling terang terlihat dari Bumi. Selain itu, atmosfer tebal Venus juga membuat suhu permukaannya menjadi sangat panas, yaitu 477 ºC.
Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus terbit dari arah barat dan tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus ini berkebalikan dengan arah rotasi pada planet-planet lain yang berputar berlawanan arah jarum jam. Gravitasi planet Venus sama dengan gravitasi palnet bumi dan planet ini juga tidak mempunyai satelit.


3. Bumi

Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung. Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campurna bahan kimiaa organik yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk planet ke tiga dalam urutan sistem tata surya.
Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat atau gas.
Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam wkrtu 24 jam. Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.


4. Mars

Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut sebagai planet merah karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet ini ada akibat banyaknya debu angin yang bertebangan di permukaannya. Di permukaan Mars ada kawah dan gunung yang sangat tinggi dan besar.
Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu dan batuan padat yang berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet Mars tersusun atas karbon dioksida dan gas nitrogen. Di planet ini tidak ada air dan planet ini memiliki 2 satelit alami yang bernama Phobos dan Deimos.


5. Jupiter

Jupiter adalah planet ke lima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter merupakan planet yang terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter memiliki garis tengah pada permukaannya sekitar 142.860 kmdan mempunyai volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi. Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah di lihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya.
Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai besar dipermukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun.
Jupiter juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium dan awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki 16 satelit di antara nya adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto dan lain sebagainya.

6. Saturnus

Saturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus merupakam planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah samapi ratusan. Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang menurut para peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.
Ketika kita ingin melihat keindahan dari saturnus ini tidak akan terlalu menonjol karena letaknya yang terlalu jauh sekitar1.428 km dari matahari dan jarak ini bisa sampai 10 kali jarak diantara bumi dengan matahari. Lalu saturnus memiliki diameter dengan ukuran 120.000 km dan planet saturnus ini merupakan planet terbesar kedua setelah planet jupiter. Planet saturnus berisi banyak gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan planet sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Untuk periode revolusi nya pada planet ini selama 29,5 tahun dan periode rotasinya selama 10,6 jam. Karena saturnus memiliki kerapatan yang rendah dan memiliki waktu rotasi yang cepat sehingga saturnus berbentuk pipih. Dan saturnus memiliki 21 satelit diantaranya adalah Titan.


7. Uranus


Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir William Herschel pada tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang menyebabkan permukaannya susah untuk diamati dari bumi. Planet dengan cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau kebiruan. Atmosfer di planet ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke barat seperti Venus. Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam, melainkan dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada porosnya. Akibatnya, daerah ekuator Uranus ukurannya lebih besar daripada bagian lainnya.
Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di atmosfer Uranus. Uranus juga termasuk planet yang mempunyai cincin. Namun cincin Uranus tidak dapat dilihat dari bumi, meskipun dengan bantuan teleskop. Planet ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima satelit besar yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
.

8. Neptunus


Neptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet ini. Planet ini memiliki ukuran jarak dai matahari yaitu sebesar 4-500 jt km. Untuk massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta  yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam .
Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan diantara lapisan-lapisannya.

Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi.
  1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
  2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
  3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar.


Planet dan Satelit

Menurut sidang umum perhimpunan Astronomi internasional ( International Austronomical Union ) yang diselenggarakan di kota praha Ceko, tanggal 24 agustus 2006 menghasilkan defenisi baru tentang planet
Planet adalah benda langit yang mengitari matahari yang berbentuk bulat dan merupakan satu-satunya objek dominan di orbitnya.

Ciri-ciri planet menurut perhimpunan astronomi internasional adalah sebagai berikut :
  • Mengorbit ke matahari
  • Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat.
  • Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
  • Telah menyingkirkan obyek-obyek lain disekitar orbitnya
  • Tidak memiliki sumber cahaya 
  • Memiliki satelit

Jika kita perhatikan ciri-ciri planet tersebut, maka pluto tidak termasuk planet, karena tidak memenuhi syarat diatas dimana orbit pluto memotong orbit planet neptunus sehingga dalam peredarannya mengelilingi matahari, pluto terkadang menjadi lebih dekat dengan matahari jika dibandingkan dengan planet neptunus. Tetapi termasuk planet kerdil.Adapun ciri-ciri planet kerdil yaitu :
  • Mengorbit matahari
  • Mempunyai bentuk hampir bulat
  • Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
  • Belum menyingkirkan obyek-obyek lain di sekitar orbitnya.
  • Bukan satelit.


Satelit

Benda langit yang akan mengelilingi planet sumbunya ketika sedang beredar mengelilingi matahari. Ada 2 jenis satelit, adalah satelit alam dan juga buatan. Satelit alam ialah yang di alami berada di sistem tata surya.contohnya : bumi mempunyai bulan.lalu Sedangkan satelit buatan merupakan dimana satelit buatan manusia yang akan dilepaskan menggunakan roket lalu yang akan mengorbit di sekitaran bumi.

Asteroid

Asteroid merupakan sebuah langit yang berukuran kecil yang akan mengitari matahari di suatu lintasan. Ahli Astronomi ini akan meyakinkan bahwa asteroid merupakan sisa pecahan dari pembentukan planet. Dengan jumlahnya yang sangat banyak, asteroid ini akan menyatu mengitari mengelilingi planet seperti yakni sabuk.
Asteroid ini juga mempunyai kurang lebih 100 km diamater, sabuk tersebut mempunyai bentuk melingkar di antara planet Mars dan juga Jupiter. Namun ada 2 sabuk lain yang bernama Kuiper, dan juga Sabuk Edgeworth, yang berada jauh di belakang planet Neptunus. Butuh waktu kurang lebih 3 sampai 6 tahun sekali untuk dapat mengitari matahari.
Asteroid satu dengan yang lainnya juga terpisah ribuan kilomter. Walaupun begitu, kadang-kadang asteroid ini juga akan bertabkrakan, lalu tabrakan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil dan juga disebut asteroid.

Meteoroid, Meteor dan Meteorit

Meteroid merupakan dimana benda langit yang berukuran kecil yang akan melayang-layang di angkasa serta tidak akan berlintasan. Benda tersebut kadang-kadang akan menabrak planet-planet yang termasuk bumi. Meteor yang masuk kedalam planet ini sering meteoroid.Meteoroid akan nampak terlihat sangat berpijar ketika memasuki bumi, karena ini akan disebabkan oleh sering terjadinya gesekan dengan atmosfer.lalu Akibat gesekan tersebut, meteor habis tidak sampai ke permukaan bumi. Walaupun ada meteor yang terjatuh hingga ke permukaan bumi ini disebut meteorit, atau juga bintang beralih bahkan dengan lebih populer dengan sebutan bintang jatuh.

Komet

Komet dalam sistem tata surya merupakan suatu benda paling jauh yang akan mengorbit pada matahari. Jumlahnya sangat banyak sekali hingga mencapi trilyunan.
Bentuk komet menyerapai sebuah gunung yakni seperti debu, namun tidak akan bisa dilihat oleh mata. Namun, salah satu komet ketika akan melewati bumi menjadi cukup besar dan juga sangat terang untuk dilihat. Komet merupakan suatu kombinasi seperti batu berdebu dan juga 2 pertiga es salju.
Fred Whipple seorang Astronom Amerika,yang akan Memberikan gambaran seperti Bola Debu Salju, oleh sebab itulah meteorit tersebut disebut komet hingga saat ini. Sejak terjadinya tata surya 4,6 milyar tahun lalu keadaan komet sudah terbentuk.




Teori Pembentukan Tata Surya


1. Teori Nebula

Dalam teori Nebula, diungkapkan bahwa pada awalnya sistem tata surya ini terbentuk dari suatu nebula atau kabut tipis yang sangat luas. Nebula atau massa gas raksasa yang bercahaya ini berputar perlahan -lahan yang kemudian secara berangsur -angsur mendingin, mengecil dan mendekati bentuk bola.Rotasi yang terjadi semakin lama semakin kencang sehingga mengakibatkan bagian tengah dari massa tersebut jadi menggelembung. Akibatnya, lingkaran materi tersebut terlempar keluar.Lingkaran inilah yang kemudian mendingin, mengecil, hingga akhirnya menjadi planet -planet. Planet -planet yang terbentuk tetap mengorbit mengeliling inti massa. Sementara lingkaran lain terlempar lagi dari pusat massa sehingga menjadi seluruh planet yang kita kenal sekarang ini, termasuk bumi.Pusat massa tersebut adalah matahari. Berikutnya, planet -planet yang ada juga melemparkan massa-nya keluar angkasa sehingga berubah menjadi satelit seperti bulan yang dimiliki oleh bumi.Teori Nebula diketahui muncul pertama kali pada abad XVIII yang diawali oleh pendapat dari seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant. Pendapat Kant mengenai tata surya yang terbentuk dari nebula ini kemudian diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon), yang merupakan seorang astronom Prancis.Teori yang diungkapkan oleh Laplace lebih merupakan penjelasan pendapat Kant. Meski Laplace pun tidak mengetahui sumbangan dari pemikiran kant dalam teorinya tersebut. Karena berasal dari pemikiran dua ahli ini, maka teori Nebula juga sering disebut sebagai Teori Kant -Laplace.

2. Teori Planetesimal

Yang dimaksud dengan planetesimal merupakan suatu benda padat kecil yang bergerak mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Teori planetesimal mengemukakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada sangat dekat dengan matahari.
Bintang yang melintas tersebut rupanya memiliki daya tarik yang besar sekali sehingga mengakibatkan pasang di bagian gas panas matahari. Karenanya, terdapatlah massa gas dari matahari yang terlempar keluar dan mulai mengorbit pada matahari.Namun, karena daya tarik yang masih banyak dimiliki matahari, maka massa gas tersebut tertahan dan bergerak mengeliling matahari. Massa gas ini lama kelamaan menjadi dingin dan bentuknya menjadi cairan yang lalu memadat. Massa tersebutlah yang saat ini kita kenal sebagai planet, termasuk untuk bumi kita.
Teori Planetesimal ini muncul pertama kali sekitar tahun 1900. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang astronom bernama Forest Ray Moulton serta seorang ahli geologi bernama T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago.Teori planetesimal ini didasarkan pada pengamatan bahwa beberapa bintang di langit nampak tidak pernah berhenti bergerak. Suatu ketika, bintang yang terus bergerak tersebut melintas sangat dekat dengan Matahari.Lalu karena adanya gaya gravitasi, maka terjadilah gaya tarik menarik antara matahari dan bintang yang melintas tersebut. Terjadilah pasang yang mengakibatkan terbentuknya planet -planet. Planet yang terbentuk ini yang mungkin mengikuti bintang yang lewat tadi.

3. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut atau teori pasang ini juga terkadang disebut sebagai teori ide benturan. Dalam teori pasang surut atau teori ide benturan ini, disebutkan bahwa planet -planet awalnya terbentuk secara langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh bintang yang melintas sangat dekat dan nyaris bersinggungan dengan matahari.Teori ini memang hampir sama dengan teori planetesimal. Hanya bedanya, pada teori pasang surut ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal. Teori ini menyebutkan bahwa saat bintang berada sangat dekat dengan matahari, ada tarikan gravitasinya yang menyedot filament gas yang berbentuk cerutu panjang.Filament ini membesar di bagian tengah dan mengecil di kedua ujungnya. Dari filament inilah, kemudian terbentuk sebuah planet. Pendapat ini dicetuskan pertama kali oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris pada tahun 1918.Jeans dan Jeffreys beranggapan bahwa kelahiran Tata Surya adalah suatu peristiwa langka. Sebab, peristiwa ini terjadi saat matahari nyaris bersinggungan dengan sebuah bintang. Peristiwa yang menyebabkan lidah matahari jadi berbentuk seperti cerutu ini juga menjadi penjelasan logis tentang ukuran planet yang berbeda satu sama lain.

4. Teori Lyttleton atau Teori Bintang Kembar

Teori lyttleton atau yang juga sering disebut sebagai teori bintang kembar ini mengemukakan bahwa mulanya matahari merupakan bintang kembar yang mengelilingi sebuah medan gravitasi. Tapi, ada sebuah bintang yang menabrak salah satu bintang kembar tersebut dan mungkin menghancurkannya.
Bintang yang hancur tersebut lantas berubah menjadi massa gas yang berputar-putar. Karena terus berputar, maka massa gas itu berubah dingin dan membentuk planet – planet. Sementara satu bintang lain yang bertahan menjadi pusat tata surya yang kita kenal sebagai matahari.
Matahari mampu menahan planet yang terbentuk tersebut karena memiliki kekuatan gravitasi. Karenanya, planet -planet dapat beredar menurut lintasannya mengelilingi matahari. Karena anggapan pembentukan tata surya ini karena adanya suatu benturan, maka itu sebabnya teori ini juga dikenal sebagai teori ide benturan.
Teori Lyttleton ini dicetuskan oleh R.A. Lyttleton yang merupakan seorang astronom. Ia melakukan modifikasi terhadap teori benturan yang sebelumnya pernah ada. Namun, teori yang diungkapkan Lyttleton ini dianggap memiliki penjelasan yang lebih baik mengenai asal mula Tata Surya berdasarkan teori benturan.

5. Teori Awan Debu

Teori Awan Debu mengungkapkan bahwa calon Tata Surya awalnya adalah awan yang sangat luas. Awan ini terdiri dari debu dan gas kosmos yang diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.
Namun, terdapat ketidakteraturan dalam awan tersebut yang menyebabkan terjadinya perputaran sehingga gas dan debu yang berputar berkumpul jadi satu. Sementara debu dan gas ini terus berputar, awan tersebut pun menghilang.
Lalu, partikel -partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat dan berubah menjadi planet. Lalu berbagai gas yang ada di tengah -tengah awan berkembang dan menjadi matahari.
Teori Awan Debu ini dicetuskan oleh Fred L. Whippel yang merupakan seorang astronom asal Amerika Serikat. Jika ditelusuri dari prosesnya, teori ini seolah merupakan pengembangan teori Nebula.


Pembentukan Tata Surya

Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari matahari hingga asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu yang sangat besar dan berputar yang dinamakan nebula matahari. Proses ini diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat matahari  mulai terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain terbentuk dari bahan-bahan yang tidak membentuk matahari. Sekitar 500 juta tahun kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir selesai, hanya 0,002% nebula matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar ke angkasa luar.
Pembentukan Planet
Planet Susunan Massa cincin (Bumi=1) Massa planet (Bumi=1) Lama pembentukan (tahun)
Merkurius Batuan, logam 30 0,06 20.000
Venus Batuan, logam 160 0,82 40.000
Bumi Batuan, logam 200 1 110.000
Mar Batuan, logam 200 0,11 200.000
Jupiter Batuan, logam, es, gas 4.000 318 1 juta
Saturnus Batuan, logam, es, gas 400 95,16 9 juta
Uranus Batuan, logam, es, gas 20 14,54 300 juta
Neptunus Batuan, logam, es, gas 1000 17,15 1 miliar




Penelusuran yang terkait dengan materi tata surya

Post a Comment for "Pengertian Tata Surya Beserta Susunan, Pembentukan, Teori - Teori, Matahari, Planet-planet, dan Bumi"