Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Sedimentasi Beserta Penyebab,Fungsi, Proses, Jenis dan Dampaknya

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Dampak-Dampak Sedimentasi Via: ayoksinau.com

Pengertian Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis batuan baru yang disebut dengan batuan sedimen.

Ada beberapa pengertian mengenai Sedimentasi, yaitu :
  • Sedimentasi adalah pemisahan solid-liquid menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid.
  • Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat konsentrasinya).
  • Sedimentasi adalah suatu proses mengendapkan zat padat atau tersuspensi non koloidal dalam air yang dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

Pada umumnya, sedimentasi digunakan pada pengolahan air minum, pengolahan air limbah, dan pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan. Biasanya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Dengan kata lain, sedimentasi adalah suatu proses mengendapkan zat padat atau tersuspensi non koloidal dalam air yang dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
 
 

Fungsi Sedimentasi

Menurut Kusnaedi (2002), tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standar mutu air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.

Secara keseluruhan, proses sedimentasi berfungsi untuk :
  • Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit penyaring selanjutnya;
  • Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.
  • Memisahkan partikel utuh (discreet) seperti pasir dan juga untuk memisahkan padatan melayang (suspensi) yang sudah menggumpal.

Pada pengolahan air minum, terapan sedimentasi khususnya untuk:
  1. Pengendapan air permukaan, khususnya untuk pengolahan dengan filter pasir cepat.
  2. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring dengan filter pasir cepat.
  3. Pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-kapur.
  4. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

Pada pengolahan air limbah, sedimentasi umumnya digunakan untuk :
  • Penyisihan grit, pasir, atau silt (lanau).
  • Penyisihan padatan tersuspensi pada clarifier pertama.
  • Penyisihan flok/lumpur biologis hasil proses activated sludge pada clarifier akhir.
  • Penyisihan humus pada clarifier akhir setelah trickling filter.
 


Faktor Penyebab Sedimentasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya sedimentasi yakni :
  1. Terdapat sumber material sedimen
  2. Terdapat lingkungan yang cocok untuk pengendapan (baik di darat, transisi, maupun laut)
  3. Terjadinya pengangkutan oleh angin, es maupun air terhadap sumber material (transport)
  4. Perbedaan arus atau gaya menyebabkan berlangsungnya pengendapan
  5. Adanya replacement (penggantian) dan rekristalisasi (perubahan) material
  6. Proses diagenesis atau perubahan yang terjadi ketika pengendapan berlangsung secara kimia dan fisika.
  7. Proses kompaksi, yakni berupa akibat dari gaya berat material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimen berkurang
  8. Lithifikasi yang terjadi karena kompaksi yang berlangsung terus menerus sehingga sedimen menjadi keras

Proses Terjadinya Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan yang melibatkan berbagai faktor dari luar. Proses sedimentasi ini meliputi proses erosi, transportasi atau angkutan, pengendapan atau deposition, dan pemadatan atau compaction. Secara umum, proses sedimentasi ini dibedakan menjadi dua macam yakni proses sedimentasi secara geologis dan proses sedimentasi yang dipercepat. Penjelasan mengenai kedua proses tersebut antara lain sebagai berikut:
  1. Proses sedimentasi secara biologis
Pada dasarnya proses sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanha yang berjalan secara normal atau secara biasanya. Hal ini berarti bahwa proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batasan yang dibolehkan atau masih dalam keseimbangan alam dari proses agradasi dan degradasi pada perataan kulit muka bumi akibat dari adanya pelapukan.
  1. Proses sedimentasi yang dipercepat
Proses sedimentasi yang dipercepat merupakan proses sedimentasi yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Proses sedimentasi ini menyimpang dan sangat berbeda dengan proses sedimentasi secara biologis. Proses sedimentasi yang dipercepat ini memberikan dampak buruk, bersifak merugikan atau merusak, mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan hidup. Proses sedimentasi yang dipercepat ini biasanya terjadi atau disebabkan karena kegiatan manusia dalam mengolah tanah.
Kesalahan dalam mengolah tanah ini akan menyebabkan terjadinya erosi tanah dan juga tingkat sedimentasi yng tinggi. hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan juga batuan konglomerat yang terendap tidak jauh dari sumber atau asalnya, sementara batu pasir terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan juga batu konglomerat, sedangkan lempung diendapkan jauh dari sumbernya.
Itulah jenis- jenis dari proses pengendapan atau proses sedimentasi. Proses pengendapan atau sedimentasi ini apabila diurutkan maka tahapan- tahapannya adalah proses pengangkatan, proses pengendapan dan juga proses pemadatan. Proses sedimentasi hingga menjadi sebuah bentukan yang baru membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Misalnya untuk membentuk batuan sedimen membutuhkan waktu berpuluh puluh tahun lamanya. Karena sedimentasi ini melibatkan berbagai kekuatan untuk mengangkut material, maka dibenadakan menjadi beberapa jenis sedimentasi.roses degradasi ng masih dalam batasan yang dibolehkan atau masih dalam keseimbangan degradas



Jenis-jenis Sedimentasi

  • Sedimen Fluvial

Jenis yang satu ini yaitu pengendapan hasil Erosi yang terjadi di sungai yang membentuk sedimen fluvial. Hasil pengendapan disungai biasanya berupa batu giling, pasir, krikil, dan lumpur yang menutupi air sungai. Sedimen fluvial ini bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau pengaspalan jalan. Banyak penduduk bermata pencaharian sebagai pengumpul pasir, krikil, atau batu hasil sedimen fluvial.

erdapat berbagai macam bentang alam yang dibentuk dari hasil sedimentasi ini, yaitu:
  • Kipas alluvial, yaitu sungai yang mengalami perubahan kekuatan arus secara cepat sehingga materi yang terbawa, terendap secara tiba- tiba di dasar. Endapannya berbentuk kerucut
  • Meander, yaitu sungai yang berkelok- kelok karena pengendapan yang terjadi di tikungan- tikungan sungai
  • Floodplain yaitu dataran yang berada di sebelah kanan dan kiri sungai yang mengalami pengendapan terus menerus sehingga ketika sungai meluap, dataran ini akan kebanjiran
  • Danau tapal kuda, yaitu sungai yang terputus, akibat adanya pengendapan terus menerus.
  • Delta yaitu dataran luas yang berada di sekitar muara hasil endapan material yang berlangsung secara terus menerus.


  • Sedimen Limnis
Sediemen Limnis yaitu salah satu jenis sedimen yang pengendapan hasil erosi terjadi didanau dan membentuk sedimen limnis. Hasil pengendapan di danau ini biasa nya berbentuk delta, lapisan batu krikil, pasir, dan lumpur.

  • Sedimen Marin
Sedimen Marin ialah suatu pengendapan hasil erosi terbanyak terjadi dilaut. Pengendapan hasil erosi dilaut akan membentuk sedimen marin. Salah satu bentuk sedimen marin ialah gumuk pasir (sand dunes). Gumuk pasir ini berasal dari pasir yang terangkat ke udara saat ombak terpecah dipantai landai. Selanjutnya pasir terbawa angin ke arah darat dan terendapkan amembentuk timbunan pasir.

 Beberapa bentang alam yang terbentuk dari hasil sedimentasi ini yaitu:
  • Spit yaitu dataran panjang yang berada di sekitar pantai
  • Tombolo yaitu jembatan alami yang menghubungkan pulau besar dengan pulau kecil di dekatnya
  • Penghalang pantai yaitu, tanggul alami yang terbentuk akibat sedimentasi.
  • Gosong yaitu dataran kecil yang terbentuk di tengah- tengah laut
  • Nehrung yaitu bukit pasir yang berada di sekitar pantai.


  • Sedimentasi Aeris
Jenis sedimentasi yang kedua adalah sedimentasi aeris. Sedimentasi aeris merupakan sedimentasi dimana pengangkutan atau pemindahan materialnya dibantu oleh kekuatan angin. Angin akan membawa material- material dan ketika kekuatan angin tersebut melemah material yang dibawa tersebut akan jatuh. Jika hal ini terjadi secara berulang- ulang maka akan terjadi bentukan- bentukan tertentu. untuk jenis material, biasanya angin membawa material- material yang berupa tanah pasir.
Pasir yang terbawa dan juga jatuh ini akan membentuk sebuah gundukan yang disebut dengan bukit pasir. Gundukan pasir ini juga disebut dengan Sand Dune atau ada pula yang menyebutnya sebagai gumuk pasir. Gumuk pasir ini bisa kita lihat sebagai padang pasir yang ada di sekitar pantai. Indonesia memiliki banyak pantai dan di sekitar pantai inilah biasanya kita dapat menjumpai bukit pasir atau gumuk pasir. Contoh gumuk pasir yang terkenal adalah di sekitar Pantai Prangtritis dan Parangkusumo, Yogyakarta. Apabila kita lihat dari tempat terjadinya, maka sedimentasi aeris ini termasuk dalam sedimentasi teristris yakni sedimentasi yang terjadi di daratan.

  • Sedimentasi Gletser
Jenis sedimentasi yang ketiga adalah sedimentasi gletser. Dilihat dari namanya kita pasti sudah langsung mengetahui bahwa sedimentasi gletser merupakan sedimentasi yang mana pengangkutan materialnya dilakukan oleh kekuatan gletser atau es. Sedimentasi glester ini juga dikenal dengan nama sedimentasi glasial. Sedimentasi gletser atau sedimentasi glasial ini terjadi karena adanya moraine. Moraine ini merupakan batu kerikil, pasir dan juga materi- materi lain yang dibawa oleh gletser atau es yang mengendap. Sama halnya seperti air, gletser atau es ini juga mengalir dari tempat tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengendapan di ujung gletser yang menyebabkan perubahan bentuk gletser dari bentuk V menjadi bentuk U. sedimentasi glasial atau sedimentasi yang terjadi di gletser ini menyebabkan terjadinya bentukan yang berbeda- beda. Beberapa bentukan yang disebabkan oleh sedimentasi gletser antara lain sebagai berikut:
  1. Oscar, merupakan bentukan sedimen gletser yang berupa punggung yang sempit dan juga panjang.
  2. Kame, yakni salah satu bentukan dari pengendapan atau sedimentasi glester yang berupa dataran tinggi.
  3. Drumlin, merupakan betukan yang dihasilkan dari pengendapan atau proses sedimentasi yang berbentuk bukit kecil.
  4. Till plain, merupakan bentukan sedimen akibat pengendapan karena gletser yang berbentuk dataran.


Dampak-Dampak Sedimentasi
1. Delta
Delta terbentuk di muara sungai yang laut nya dangkal dan aliran sungai nya membawa banyak bahan endapan. Daerah delta biasa nya subur. Berdasarkan bentuk fisik, delta dapat berbentuk kaki burung, busur segitiga, dan kapak. Lahan delta dapat dimanfaatkan untuk kegitan pertanian, peternakan, dan perikanan.

2. Tanggul Alam
Tanggul alam terbentuk ditepi sungai akibat timbunan material yang terbawa saat terjadi banjir. Material tersebut terendapkan dikanan kiri sungai. Timbunan tersebut semakin tinggi menyerupai tanggul.

3. Meander
Meander adalah kelokan-kelokan alur sungai. Meander terbentuk melalui proses pengikisan dan pengendapan yang terjadi dibagian dalam maupun luar lekukan sungai. Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan. Bagian sungai yang aliran nya lambat akan terjadi pengendapan. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga terbentuk meander.

4. Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)
Oxbow Lake terbentuk akibat proses sedimentasi yang terus menerus di meander sungai. Akibat proses pengendapan, material sedimen akan memotong alur sungai sehingga menjadi lurus. Cekungan alur sungai yang terpotong akan membentuk genangan air yang menjadi danau.

5. Gumuk Pasir
Gumuk pasir terbentuk dari hasil pengendapan oleh angin. Tiupan angin yang kuat didaerah gurun maupun pantai akan membentuk gumuk pasir. Gumuk pasir terdapat di sepanjang pantai barat Belanda yang menjadi tanggul laut negara tersebut dan dipantai Parangtritis Yogyakarta.



Penelusuran yang terkait dengan sedimentasi

Post a Comment for "Pengertian Sedimentasi Beserta Penyebab,Fungsi, Proses, Jenis dan Dampaknya"