Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Hujan Beserta Proses, Siklus, Manfaat, dan Jenisnya

Pengertian Hujan Dan Proses Terjadinya Hujan

Pengertian Hujan

Hujan adalah sebuah peristiwa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit ke permukaan bumi. Hujan juga merupakan siklus air di planet bumi. Definisi hujan yang lainnya adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan yang berasal dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi) berwujud cairan. Hujan membutuhkan keberadaan lapisan atmosfer tebal supaya dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi.
Di bumi, hujan adalah proses kondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat) uap air di atmosfer menjadi butiran-butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi secara bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara ataupun penambahan uap-uap air ke udara. Butiran hujan mempunyai ukuran yang berbeda-beda mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), hingga butiran yang kecil.


Pengertian Hujan Menurut Ahli

Adapun pengertian hujan menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
  • Lakitan

    Menurut lakitan hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat. Selain itu hujan merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum.
  • BMKG

    Sementara menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hujan adalah suatu bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat yang berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi. Namun tidak semua air hujan mampu sampai ke permukaan bumi, karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering.


Proses Terjadinya Hujan

Adapun terdapat proses-proses dalam membentuk hujan, dimana proses tersebut antaralain :
  • Sinar matahari menngakibatkan proses penguapan (evaporasi) di sumber air seperti laut, danau, sungai yang menghasilkan uap-uap air.
  • Uap-uap air tersebut akan mengalami peristiwa kondensasi pada ketinggian tertentu.
  • Kemudian setelah mengalami peristiwa kondensasi, uap-uap air tersebut akan membentuk sebuah awan lalu angin akan membawa butiran-butiran air.
  • Butiran air tersebut akan menggabungkan diri (koalensi) dan makin membesar akibat turbelensi udara, dan butir-butir air tersebut akan tertarik oleh gaya gravitasi bumi, sehingga jatuh ke permukaan bumi.
  • Saat butiran-butiran air ini jatuh ke permukaan bumi, mereka akan melewati suatu lapisan hangat yang menyebabkan sebagian kecil butiran-butiran air tersebut menguap lagi ke atas, sementara sisanya turun ke permukaan bumi dan disebut sebagai hujan.


Macam-Macam Air Hujan

Nah, hujan itu sendiri dapat kita bedakan menjadi beberapa macam, antara lain;

1. Berdasarkan Ukuran Butirnya
a) Hujan gerimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b) Hujan salju (snow), terdiri atas kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku.
c) Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
d) hujan deras (rain), yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperatur nya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

2. Berdasarkan Proses Terjadinya
a) Hujan zenithal
Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal (angin mendorongnya ke atas). Akibatnya terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhu berkurang) sehingga terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan konveksi. Adapun tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.
Untuk daerah tropis, hujan zenithal dapat terjadi sebanyak 2 kali setahun sedangkan daerah lintang 23,5° LU/LS dapat mengalami satu kali hujan dalam setahun.

b) Hujan frontal
Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah.
Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Hujan terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi. Kemudian, terbentuklah awan pada akhirnya turun hujan.

c) Hujan Orografis
Hujan orografis, terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh karena itu, massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. Akhirnya, titik-titik air turun di sekitar lereng pegunungan. Fenomena itulah yang dinamakan hujan orografis (Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).


Siklus Air Hujan

Siklus air dibedakan menjadi 3 jenis (Mulyo, 2004) yaitu:
  • Siklus pendek: Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – terbentuk awan di atas lautan – hujan yang terjadi lautan.
  • Siklus sedang: Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – terbawa angin- kemudian air hujan tersebut mengalir kembali ke laut.
  • Siklus panjang: Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut.



Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Cara Mengukur Curah Hujan

Jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu disebut dengan curah hujan. Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut dengan penakar hujan (rain gauge).
Alat ini adalah alat yang terdiri dari corong dan tabung penampung. Curah hujan ini dapat diukur dalam skala milimeter (mm) atau sentimeter (cm).
Dari pengukuran curah hujan tersebut, akan didapatkan beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran seperti berikut:
  1. Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
  2. Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
  3. Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.


Manfaat Hujan Bagi Kehidupan


Caramanfaat (2013) menyatakan bahwa, meskipun air hujan, bisa menyebabkan flu, batuk, dan meriang. Air hujan memiliki suhu dibawah rata-rata dari air tawar lainnya itu membuat badan menggigil kedinginan. Air hujan pun juga memiliki manfaat, Manfaat Air hujan bagi manusia adalah Menghilangkan bau amis Kalau kita habis makan ikan atau daging,seringkali tangan kita masih bau walaupun sudah dicuci dengan sabun. Cobalah cuci tangan yang bau ikan dengan air hujan.

Manfaat air hujan bagi tubuh adalah air hujan mampu menghilangkan toksin/racun pada tubuh, caranya dengan melarutkan garam dengan air hujan segar, kemudian rendam telapak kaki kita selama ± 15 menit. Lakukan secara rutin.Air hujan harus langsung ditampung tanpa melewati genteng melalui talang. Kemudian selain bermanfaat bagi manusia Air Hujan juga bermanfaat bagi tumbuhan. Manfaat Air hujan bagi tanaman lebih baik daripada kita menyiramnya denga air tanah biasa. Dengan adanya hujan kebutuhan air pada tanaman pun akan terpenuhi.
  • Hujan Buatan

    Diary, 2012 menyatakan bahwa Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya.

Ujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.

Hujan Buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai atau danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.

Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat ini.
  • Hujan Asam

    (Landsberg, 1995) dalam Geomorphologys,2011 menyatakan bahwa Hujan asam merupakan salah satu dampak dari pencemaran udara yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, social dan politik. Kejadian hujan asam yang sering terjadi beberapa decade ini menjadi isu yang cukup penting untuk dibahas.

    Pemahaman akan femonena hujan asam diharapkan mampu menggugah perhatian masyarakat tentang upaya-upaya untuk menghadapinya serta mengetahui cara-cara untuk menanggulanginya.Hubungan antara emisi kimia ke atmosfer dengan dampak yang ditimbulkan akibat hujan asam sangat kompleks baik dari segi lingkungan ekosistem, kesehatan manusia maupun pada benda-benda.

(Laras, 2006) dalam Geomorphologys,2011 menyatakan bahwa Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang harus benar-benar difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering”. Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi (pengendapan) basah dan deposisi kering.Hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat tersebut. Deposisi basah mengacu pada hujan asam, kabut dan salju. Ketika hujan asam ini  mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah,

buffering capacity ( kemampuan air atau tanah  untuk menahan perubahan pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon.

Ketika hujan turun ,partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Angin dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan Negara sampai ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan asam  igunakan pH meter. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 ( Air murni mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut , makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.Geomorphologys,2011 menyatakan bahwa Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH sekitar 7 sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya kandungan karbon dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya sekitar 5,5. Pengukuran hujan asam dapat menggunakan botol, kemudian air hujan ditampung dalam botol tersebut. Dengan menggunakan indicator pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman hujan dapat diketahui.
Jika ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan sesuatu yang dapat dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong terbalik, kemudian air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji. Pengujian dapat dilakukaan pada batuan beku dan batuan sedimen. Sebagai contoh batuan beku yang diambil untuk sampel adalah batu andesit sedangkan batu sedimen berupa batu gamping. Sifat batu granit yang sudah asam maka ketika terkena tetes air hujan yang asam, batu tersebut tidak ikut terlarut. Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki sifat basa, maka batu gamping akan terlarut dan air yang melarutkan batu tersebut menjadi keruh.

  • Hujan Es

    Wikipedia, 2014 menyatakan bahwa Hujan es, dalam ilmu  meteorologi  disebut juga  hail adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negarasubtropis, tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.

Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.

Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi, dapat juga berasal dari awan multisel, dan pertumbuhannya secara vertikal, dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 – 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata, jenis awan berlapis-lapis ini menjulang kearah vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).


Dampak adanya hujan

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan jika hujan yang datang terlalu besar pada daerah lingkungan yang sudah rusak yaknimeluapnya air sungai sehingga menjadi penyebab banjir dan mengakibatkan terjadinya jenis – jenis banjir anatara lainbanjir bandang, banjir lahar, banjir lumpur atau banjir rob.
Hujan juga menjadi penyebab utama adanya bencana alam tanah longsor sebagai akibat dari erosi tanah pada lapisan tanah di kerak bumi atau akibat dari dampak penebangan hutan secara liar dan masih banyak bencana alam lainnya yang disebabkan oleh hujan tersebut.
Oleh karena itu,untuk dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh hujan, maka sebaiknya kita selalu menjaga fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan melakukan cara untuk dapat menghindari banjir dengan cara menjaga kelestarian danau, melakukan kelestarian hutan,  melakukan pengertian reboisasi.
Pada jenis – jenis hutan gundul  atau mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, dengan cara membuat jenis – jenis irigasi yang cukup, melakukan cara untuk menjaga kelestarian udara, melakukan cara menjaga kelestarian air, serta menjaga kelestarian jenis – jenis sumber daya alam.

Sekian artikel yang membahas mengenai pengertian hujan dan proses terjadinya, semoga artikel ini dapat dipahami dan bisa dapat bermanfaat untuk kamu yang sudah membacanya. . .

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Hujan
  • pengertian hujan menurut para ahli
  • pengertian air hujan
  • penyebab terjadinya hujan
  • jelaskan pendapat anda tentang pengertian hujan
  • makna hujan
  • terjadinya hujan merupakan perubahan
  • gambar proses terjadinya hujan
  • manfaat hujan

Post a Comment for "Pengertian Hujan Beserta Proses, Siklus, Manfaat, dan Jenisnya"