Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kode Etik, Manfaat, Sanksi dan Tujuannya Secara Lengkap


Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari.


Pengertian Kode Etik Menurut Para Ahli

Agar menambah pemahaman kita mengenai pengertian kode, maka simaklah pendapat para ahli mengenai pengertian kode etik, adapun para ahli tersebut diantaranya :

Franz Magnis Suseno

Etika merupakan ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan petunjuk dan pijakan pada tindakan manusia.

Drs. Sidi Gajabla

Etika yakni ialah sebagai teori yang berkenaan dengan tingkah laku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan sisi buruknya sejauh mana bisa ditetapkan oleh akal sehat manusia.

Ramali & Pamuncak

Etika merupakan pengetahuan mengenai prilaku yang benar dalam satu profesi.

Sumaryono (1995)

Etika merupakan studi yang berkenaan dengan kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang dinyatakan melalui kehendak manusia dalam bertingkah laku atau bertindak.

W. J. S. Poerwadarminto

Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan asas-asas akhlak (moral).

Ahmad Amin

Beliau mengemukakan bahwa definisi etika yakni ialah satu pengetahuan yang menjelaskan mengenai arti baik & buruk serta apa tindakan yang seharusnya diambil ataupun dilakukan oleh manusia, dan juga menyatakan satu tujuan yang perlu dicapai oleh manusia dalam perbuatannya serta menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia tersebut.

H. A. Mustafa

Etika merupakan ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan yang buruk dengan melihat amal perbuatan manusia sejauh yang bisa diketahui oleh akal pikiran manusia.

Suseno

Etika merupakan suatu ilmu yang membicarakan mengenai bagaimana dan mengapa kita mengikuti ajaran moral tertentu atau bagaimana kita dalam mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan ajaran moralManfaat Kode Etik
  1. Para profesional akan lebih sadar tentang aspek moral dari pekerjaannya. Dengan adanya kode etik para profesional akan bertindak dengan kesadaran sebagaimana yang dituntut dalam kode etik. Sekaligus akan terdapat kesadaran bahwa di dalam pekerjaannya terdapat dimensi moralitas yang harus dipenuhinya.
  2. Kode etik berfungsi sebagai acuan yang dapat diakses secara lebih mudah. Dengan fungsi ini kode etik akan dapat mengarahkan manajer untuk selalu memelihara perhatiannya terhadap etika.
  3. Ide-ide abstrak dari kode etik akan ditranslasikan ke dalam istilah yang konkret dan dapat diaplikasikan ke segala situasi. Bagaimanapun kode etik merupakan panduan normatif, oleh karenanya tidak mudah untuk menghindar dari sifatnya yang abstrak. Namun demikian kode etik tentu dapat ditranslasikan ke dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipahami anggota profesi, serta dengan mudah pula dapat diplikasikan pada situasi-situasi tertentu.
  4. Anggota sebagai suatu keseluruhan, akan bertindak dalam cara yang lebih standar pada garis profesi. Keragaman pandangan atas nilai moral yang didasari oleh berbagai latar belakang diri anggota akan tidak menguntungkan bagi pencapaian kinerja tertinggi dari sebuah profesi.
  5. Menjadi suatu standar pengetahuan untuk menilai perilaku anggota dan kebijakan profesi. Kode etik sebagai pedoman perilaku profesional hadir untuk ditaati. Dengan perangkat standar ini, bagi siapapun lebih mudah untuk menilai berbagai perilaku anggota dan sekaligus kebijakan asosiasi profesi.
  6. Anggota akan menjadi dapat lebih baik menilai kinerja dirinya sendiri. Ini menunjukkan bahwa kode etik dapat sekaligus dijadikan bahan instropeksi diri bagi kalangan anggota profesi, setidaknya sebelum dinilai oleh pihak lain atas kinerja moral profesionalnya.
  7. Profesi dapat membuat anggotanya dan juga publik sadar sepenuhnya atas kebijakan-kebijakan etisnya. Sebagaimana telah disebutkan bahwa profesi akuntan sangat mengandalkan keberadaannya pada kepercayaan yang diberikan oleh publik. Dengan adanya kode etik, kepercayaan public akan selalu terjaga dengan selalu menghargai integritas profesi.
  8. Anggota dapat menjustifikasi perilakunya jika dikritik. Ini penting untuk menghindari ketidakpastian penilaian di masyarakat atas perilaku professional anggota.
Di dalam aplikasinya, kode etik merupakan pedoman etika yang paling populer dikebanyakan organisasi. Kode etik organisasi (perusahaan) disusun dengan memperhatikan baik untuk memenuhi kepentingan pihak intern maupun pihak ekstern. Memperhatikan kepentingan ini seharusnya suatu rumusan kode etik merefleksikan standar moral universal. Standar moral universal tersebut menurut Schwartz (2001) dalam Ludigdo (2005) meliputi:
  • Trustworthiness (meliputi honesty, integrity, reliability, dan loyalty),
  • Respect (meliputi perhatian atas perlindungan hak azasi manusia),
  • Responsibility (meliputi juga accountability),
  • Fairness (meliputi penghindaran dari sifat tidak memihak, dan mempromosikan persamaan),
  • Caring (meliputi penghindaran atas tindakan-tindakan yang merugikan dan tidak perlu), dan
  • Citizenship (meliputi penghormatan atas hukum dan perlindungan lingkungan).
Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Tujuan Kode Etik Profesi adalah :

  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejakteraan para anggota
  3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
  4. Untuk meningkatkan mutu profesi
  5. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi
    Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
    Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional , sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengakibatkan idealisme kode etik profesi.
Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata – mata berdasarkan kesadaran profesional. Penyebab pelanggaran kode etik profesi IT organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan terhadap suatu kode etik IT.


Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku pelanggaran kode etik :
  • Mendapat peringatan

Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras ataupun lainnya.
  • Pemblokiran

Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang programmer yang mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan untuk kasus tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya.

Misal, sebuah akun pribadi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yang melecehkan agama, dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, ada kemungkinan akun tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam web/blog yang terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog tersebut
  • Hukum Pidana/Perdata

“Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud” (Pasal 23 ayat 3).

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya” (Pasal 33).

    Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian, Fungsi Dan Tujuan Serta Proses Evaluasi Pendidikan

“Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan” (Pasal 39).

Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) yang terdiri dari 54 pasal. Sudah sangat jelas adanya hukum yang mengatur tentang informasi dan transaksi yang terjadi di dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan mendapat sanksinya, begitu pun pelanggaran yang terjadi dalam dunia maya yang telah dijelaskan dimulai dari ketentuan umum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa, hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Kode Etik
  • pengertian kode etik menurut para ahli
  • pengertian kode etik pdf
  • pengertian kode etik guru
  • tujuan kode etik
  • jurnal pengertian kode etik
  • contoh kode etik
  • pengertian kode etik jurnalistik
  • fungsi kode etik

Post a Comment for "Pengertian Kode Etik, Manfaat, Sanksi dan Tujuannya Secara Lengkap"