Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Mekanisme Pasar Beserta Kebaikan, Kelemahan, dan Contohnya Secara Lengkap

Apa yang dimaksud dengan mekanisme pasar?

Pengertian Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran. Definisi mekanisme pasar yang lainnya yaitu kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah yang penawaran sama dengan jumlah permintaan).

Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah keinginan dari konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Seperti misalnya Mengenai permintaan pakaian di kota Bandung, kita membicarakan mengenai berapa jumlah pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu tertentu, per bulan, atau pertahun di kota Bandung. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, diantaranya seperti:
  • Harga dari barang itu sendiri.
  • Harga barang yang terkait.
  • Selera ataupun kebiasaan
  • Tingkat pendapatan perkapita.
  • Jumlah penduduk di daerah tersebut.
Penawaran adalah keinginan dari produsen untuk menawarkan atau menjual sejumlah barang pada berbagai macam tingkat harga selama satu periode tertentu. Dan inilah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran, diantaranya seperti dibawah ini:
  • Harga dari barang itu sendiri.
  • Harga barang yang terkait.
  • Harga faktor produksi.
  • Biaya dari produksi barang.
  • Teknologi untuk menproduksi barang.
  • Jumlah penjual.
  • Tujuan dari perusahaan.
  • Kebijakan dari pemerintah.

Beberapa Kebaikan Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan yang dijelaskan di bawah ini.

1.Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat.
Pasar dapat memberi imformasi yang sangat berguna yaitu, dengan memberikan keterangan tentang harga barang dan samapai dimana besarnya permintaan kepada barang produksinya.

2.Pasar memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha
Keadaan pasar yang selalu berubah, mengalami pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi serta pertambangan penduduk akan mengembangkan permintaan produksi, hal ini akan menambah produksi serta meningkatkan kegiatan ekonomi

3.Pasar membuat perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Untuk memperoleh hasil yang maksimal  teknologi modern haruslah digunakan, kemahiran teknik serta manajemen yang modern diperlukan

4.Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Dengan ditentukannya permintaan barang serta kelangkaannya akan besar juga harganya , ditambah lagi dengan kelangkaan pada barang. Artinya, harga faktor-faktor produksi yang berbeda, yang akan menentukan dasarnya permintaan dan ketersedianya akan menyebabkan pengusaha berusaha untuk menggunakannya secara efisien.

5.Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Para pengusaha mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih jenis barang-barang yang akan diproduksinya serta jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksinya tersebut untuk mendapatkan pembayaran yang lebih mengguntungkan


Kebaikan atau keuntungan Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan Ekonomi yang disebabkan karena adanya Kebaikan dalam Mekanisme Pasar, kebaikan pada Mekanisme pasar tersebut adalah:
  1. Pasar Dapat Memberi Imformasi Yang lebih Tepat.
    Pasar dapat memberi imformasi yang sangat berguna yaitu, dengan memberikan keterangan tentang harga barang dan samapai dimana besarnya permintaan kepada barang produksinya.
  2. Mengembangkan Kegiatan Usaha.
    Keadaan pasar yang selalu berubah, mengalami pertambahan pendapatan , kemajuan teknologi serta pertambangan penduduk akan mengembangkan permintaan produksi , hal ini akan menambah produksi serta meningkatkan kegiatan ekonomi.
  3. Memperoleh Keahlian Modern.
    Untuk memperoleh hasil yang maksimal  teknologi modern haruslah digunakan,  kemahiran teknik serta manajemen yang modern diperlukan.
  4. Produksi Secara efisien serta efisien.
    Dengan ditentukannya permintaan barang serta kelangkaannya akan besar juga harganya , ditambah lagi dengan kelangkaan pada barang .
    artinya harga faktor-faktor produksi yang berbeda , yang akan menentukan dasarnya permintaan dan ketersedianya akan menyebabkan pengusaha berusaha untuk menggunakannya secara efisien.
  5. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi.
    mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih jenis barang-barang yang akan diproduksinya serta jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksinya tersebut untuk mendapatkan pembayaran yang lebih mengguntungkan.
 

Kelemahan Dalam Mekanisme Pasar.

Sistem mekanisme pasar juga mendopat kritik, kritik yang sering dikemukakan adalah:
  1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu:
    Persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat akan menjadi lebih kuat lagi, artinya golongan mayoritas menidas golongan minoritas.
  2. Kegiatan Ekonomi Sangat Tidak Stabil Keadannya.
    Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan naik dan turun yang sangat tidak teratur.
  3. Sistem Pasar Dapat Menimbulkan Monopoli.
    Tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna dimana harga dan jumlah barang yang diperjual belikan ditentukan oleh permintaan pembeli serta penawaran penjual yang banyak jumlahnya.
  4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
    Jasa-jasa seperti jalan raya untuk mempertinggi efisiensi lalu lintas , angakatan bersenjata dan polisi untuk keamanan serta ketertiban , serta rumah sakit untuk penyedian jasa kesehatan yang murah itu tidak dapat dilakukan oleh mekanisme pasar secara efisien , untuk dapat menyediakan jasa di atas diperlukan campur tangan pemerintahan.
  5. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan “eksternalitas” yang Merugikan.
    eksternalitas adalah efek samping(buruk atau baik).
    eksternalitas yang buruk itu seperti merugikan lingkungan atau sekitarnya untuk mendapat keuntungan yang lebih untuk dirinya sendiri.


 CONTOH KASUS :


KENAIKAN HARGA BAHAN PANGAN MENJELANG LEBARAN

Memasuki bulan puasa dan Lebaran, hampir bisa dipastikan harga komoditas pangan akan merayap naik. Pola kenaikan harga pangan ini selalu berulang terjadi setiap tahunnya dan menyasar hampir seluruh bahan pangan strategis yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari. Harga sejumlah komoditas pangan ini akan semakin melambung tinggi ketika mendekati Lebaran.

Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan saat bulan puasa dan menjelang Lebaran ini terjadi bukan semata karena ulah pedagang yang ingin mengeruk keuntungan lebih pada momen khusus ini, melainkan juga karena dipicu kenaikan di jalur distribusi dan logistik. Kenaikan harga pangan adalah efek domino akibat terjadinya pergerakan permintaan pasar yang kemudian memicu rentetan hukum pasar: permintaan naik, maka harga pun otomatis akan naik.

Dalam kalkulasi umum, jika kenaikan harga komoditas pangan pada bulan puasa dan menjelang Lebaran masih berkisar kurang lebih 20%, hal tersebut masih dianggap normal.

Tetapi lain soal ketika kenaikan harga pangan mencapai angka lebih dari 20%, bahkan seperti tahun lalu ketika kenaikan harga pangan sempat mencapai 40% hingga 50%. Harga pangan yang melonjak hingga 40% lebih tentu menyebabkan pos pengeluaran masyarakat pada bulan puasa dan menjelang Lebaran naik drastis.

Konsumsi Meningkat
Meskipun selama bulan puasa dan menjelang Lebaran, pemerintah selalu melakukan operasi pasar, mengeluarkan stok dari Bulog untuk didistribusikan ke pasar, dan mengembangkan berbagai langkah intervensi untuk mencegah serta mengendalikan agar harga pangan tidak melonjak, berbagai upaya yang dilakukan umumnya tidak terlalu berdampak signifikan. Di pasar, kenaikan harga komoditas seolah tetap tak terbendung karena dipengaruhi berbagai faktor.

Pertama, berbeda dengan hakikat puasa saat masyarakat muslim seharusnya lebih menahan diri dan mengurangi hawa nafsu untuk terus mengonsumsi, dalam kenyataan selama bulan puasa, biasanya konsumsi dan belanja masyarakat justru meningkat. Di pasaran, komoditas yang laris manis bukan hanya pakaian untuk persiapan Lebaran keluarga, sering kali juga sejumlah komoditas pangan sehari-hari.

Di berbagai keluarga, sudah lazim terjadi selama bulan puasa, konsumsi yang disediakan untuk berbuka dan sahur biasanya justru lebih banyak daripada hari-hari biasa. Studi yang pernah saya lakukan tentang pola konsumsi masyarakat (2016) menemukan, selama bulan puasa, pos pengeluaran keluarga untuk pangan umumnya justru naik sekitar 25% hingga 100% alias dua kali lipat dari kebiasaan pada hari-hari biasa.

Naluri seorang ibu yang ingin menjaga dan menjamin kesehatan keluarganya, adalah salah satu penyebab kenapa konsumsi masyarakat selama bulan puasa justru meningkat.

Kedua, karena ulah para spekulan dan pedagang di pasar yang berkeinginan memperoleh keuntungan besar pada hari-hari tertentu yang hanya mereka nikmati setahun sekali ini. Kepentingan para spekulan dan pedagang yang ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dalam tempo cepat, sering menjadi pemicu utama terjadinya kenaikan harga pangan di pasaran.

Hasrat dan psikologis masyarakat yang dipenuhi rasa gembira dan ucapan syukur, ditambah dorongan emosi untuk berbelanja lebih selama bulan Ramadan yang  tidak bisa dijelaskan secara rasional, pada akhirnya ditangkap sebagai peluang yang menguntungkan oleh para spekulan.

Ketiga, karena perbedaan ketersediaan stok pangan di berbagai daerah yang belum didukung pola distribusi yang memadai. Bukan tidak mungkin terjadi, di sebuah daerah, stok pangan berlimpah, sedangkan stok pangan di daerah yang lain justru mengalami kelangkaan karena tidak lepas dari buruknya infrastruktur yang mengakibatkan distribusi pangan terganggu.

Dengan adanya jalur tol laut yang telah dicanangkan pemerintah, di atas kertas seharusnya distribusi pangan ke berbagai daerah dapat lebih cepat dilakukan. Namun, masalahnya karena peta tentang ketersediaan pangan di berbagai daerah belum terdata dengan baik, maka sering terjadi upaya distribusi dan upaya untuk meredam terjadinya gejolak harga pangan menjadi terlambat.

Upaya Meredam
Untuk memastikan agar harga pangan di pasaran tidak bergejolak selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, pemerintah telah  memutuskan untuk mengambil tindakan tegas kepada semua pihak yang mencoba “mengail di air keruh”. Bagi para spekulan, distributor dan tengkulak yang mencoba melakukan penimbunan stok pangan untuk dimainkan harganya, pemerintah telah bertekad untuk melakukan tindakan tegas, mulai dari penyegelan, penyitaan hingga membawa kasus itu ke ranah hukum untuk efek penjeraan.

Sejauh mana pendekatan yang mengancamkan sanksi kepada para spekulan ini bakal berhasil, tentu masih harus diuji oleh waktu. Menindak tegas semua pihak yang secara egois ingin memanipulasi momen bulan Ramadan untuk mengeruk keuntungan, memang sudah seharusnya dilakukan. Namun, untuk memastikan upaya yang dilakukan benar-benar efektif di lapangan, maka yang dibutuhkan sebetulnya tidak hanya langkah-langkah hukum.
Pendataan yang benar-benar lengkap mengenai jumlah stok dan pasokan pangan di berbagai daerah, mutlak dibutuhkan untuk menjamin langkah antisipasi dan distribusi penyediaan pangan bagi konsumsi masyarakat. Data ketersediaan pangan yang dinamis ini perlu dimiliki. Sebab dengan mengacu data itu akan dapat dikembangkan mekanisme distribusi pangan yang saling mengisi dan bertukar komoditas antardaerah satu dengan daerah yang lain.

Di tingkat pusat, pemerintah seyogianya tidak cukup berpuas diri hanya dengan keberhasilan mewujudkan swasembada pangan nasional. Pengertian swasembada pangan akan benar-benar membumi jika ketersediaan pangan secara nasional kemudian dapat didistribusikan secara merata ke berbagai daerah sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Dalam hal ini, kerja sama pemerintah pusat dan daerah mutlak diperlukan untuk memastikan pendataan ketersediaan pangan dapat terus di-update, dan kemudian dijadikan acuan untuk mengatur pola distribusi pangan mengantisipasi gejolak harga pangan di berbagai daerah. Jangan sampai terjadi setiap bulan puasa masyarakat harus mengeluarkan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan karena menjadi objek permainan para spekulan yang tidak bertanggung jawab.


Mekanisme Pasar saat ini di Indonesia secara umum perspektif ekonomi islam

Secara normatif landasan ideal sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berorientasi kepada, Ketuhanan yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme), Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan dan eksploitasi), Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi dalam ekonomi), Kerakyatan.... (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak), Keadilan Sosial (persamaan / emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama dan bukan kemakmuran seorangan). Dalam UUD 1945 terdapat dalam pasal 33 UUD 1945 (pasal 18, 23, 27 (2), 34)
 
Secara mikro, tujuannya adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Realitas yang terjadi adalah Indonesia merupakan negara dunia ketiga yang belum mampu membendung pasar bebas. Dalam hal pertanian pun negara kita belum bisa mampu membendung produk-produk dari luar yang mempunyai nilai kompetitif lebih dibandingkan dengan produk pertanian negara kita, maka kita sering menjumpai buah-buahan impor, padi impor, kedelai impor dan produk impor lainnya disekitar kita bahkan sampai-sampai di pasar tradisional pun ada. Sehingga pertanyaan kita, Indonesia yang sistem ekonominya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, apakah pemerintah kita telah menciptakan atau pun merealisasikan pembangunan ekonomi yang berbasiskan pada kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat tersebut?   
Melihat kondisi saat ini, mempertahankan sistem ekonomi kapitalis sama dengan mempertahankan dan meningkatkan kerusakan, kemisikinan dan penderitaan rakyat. Sudah saatnya pemerintah, serta umat dan tokoh-tokoh umat mencampakkan sistem ekonomi kapitalis. Sistem ini harus diganti dengan sistem ekonomi Islam yang ditegakkan dalam institusi Daulah Khilafah Islamiyah.
 
Sistem Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mandiri. Oleh karenanya Islam mendorong kehidupan sebagai kesatuan yang utuh dan menolong kehidupan seseorang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang individunya saling membutuhkan dan saling melengkapi dalam skema tata sosial, karena manusia adalah entitas individu sekaligus kolektif. Budaya islam memberikan kontribusi yang sangat besar untuk kemajuan perkembangan ekonomi dan teori ekonomi itu sendiri.
Di Indonesia dikatakan susah dalam penerapan sistem ekonomi Islam, karena dahulu lamanya penjajahan Belanda yang menganggap ekonomi Islam dapat menghambat, mengancam, dan mengubah pemikiran rakyat Indonesia dalam melakukan kegiatan ekonomi. Karena hal itu rakyat Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menerapkan sistem ekonomi Islam yang dilandasi dasar hukum Al-Quran dan Sunnah. Di sisi lain pun, Indonesia saat ini telah memulai dan melaksanakan penerapan syariah Islam dalam ekonomi walaupun masih banyak kekurangannya.
Mekanisme pasar dalam perspektif Islam; Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam keseimbangan, tidak boleh ada yang lebih dominan dari yang lain. Islam mengaskan bahwa pasar harus berdiri diatas prinsip persaingan bebas, tetapi kebebasan itu harus sesuai dengan aturan syariah. Maka dari itu, pasar yang paling ideal diterapkan adalah pasar persaingan sempurna, dimana terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karna sedemikian kecilnya. Karakteristik pasar persaingan sempurna yaitu produk yang homogen, pengetahuan setiap individu pasar yang sempurna, output perusahaan relatif kecil, setiap perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar, dan keleluasaan masuk keluar pasar. 
 
Namun, kondisi pasar saat ini di Indonesia secara umum tidak sesuai dengan mekanisme pasar Islami yang menggunakan struktur pasar persaingan sempurna. Dalam pasar saat ini terdapat kegiatan monopoli dan lainnya. Banyaknya kecurangan yang dilakukan pedagang baik dari sisi kualitas, kuantitas, harga dan lainnya. Banyak pedagang yang dikenakan pemungutan biaya atau retribusi yang dilakukan petugas pasar. Dan banyak terjadi distorsi / gangguan dalam mekanisme pasar saat ini dan juga kurangnya pengawasan pasar oleh pemerintah. Dan terdapat juga beberapa pasar tertentu yang penampungan limbahnya tidak mencukupi untuk kebutuhan penjual yang lebih banyak. Oleh karena itu, limbah yang berlebihan tersebut dapat menjadi suatu pemandangan atau sorotan tersendiri yang akhirnya dapat menjadi persoalan yang berkepanjangan. Keadaan tersebut terjadi karena beberapa sebab salah satunya adalah tidak ada pengelolaan yang jelas dari pemerintah daerah maupun dari organisasi atau perhimpunan para pedagang setempat. Pengelolaan yang sangat minim dan lemah tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut yang seharusnya dan selayaknya mendapat perhatian yang lebih sebagai pusat keramaian dan pusat ekonomi. Sayangnya, pemerintah sekarang lebih konsentrassi pada sektor ekonomi modern.
Kondisi pasar harus bisa dijaga dan diseimbangkan oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas dipasar (pemerintah). Alangkah baiknya juga pemerintah menerapkan secara utuh dan keseluruhan sistem ekonomi Islam di Indonesia agar kondisi ekonomi negara ini membaik sehingga dapat mensejahterakan dan memakmurkan rakyat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi landasan ideologi Indonesia. Seperti membuat atau mencontoh kondisi pasar saat ini dengan kondisi pasar yang dahulu dibuat oleh Rasulullah saw. yaitu Pasar Madinah yang didalamnya tidak dibebani dengan berbagai pungutan, dan adanya pengawas pasar (Al-Hisbah). Fungsi dari Al-Hisbah itu sendiri untuk menjaga agar syariat jual beli yang terjadi dipasar – seperti keridhaan antara penjual dan pembeli, persaingan sehat, kejujuran, keterbukaan dan keadilan - ditaati oleh seluruh pelaku pasar sehingga keteraturan dan keadilan terjadi di pasar.






Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Mekanisme Pasar
  • mekanisme pasar di indonesia
  • mekanisme pasar contohnya
  • mekanisme pasar pdf
  • pertanyaan tentang mekanisme pasar
  • keuntungan dan kelemahan mekanisme pasar
  • mekanisme pasar dalam islam
  • dampak intervensi pemerintah terhadap mekanisme pasar
  • contoh soal mekanisme pasar permintaan dan penawaran

Post a Comment for "Pengertian Mekanisme Pasar Beserta Kebaikan, Kelemahan, dan Contohnya Secara Lengkap"