Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Diferensiasi Sosial Meliputi Jenis dan Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial Secara Lengkap

Pengertian Diferensiasi Sosial

Kehidupan manusia berbeda-beda sesuai dengan jalan hidup masing-masing dan setiap manusia bebas memilih jalan hidupnya sendiri. Kehidupan manusia dalam lingkup yang kecil antara satu sama lain akan terlihat perbedaannya, seperti lingkungan masyarakat rukun tetangga (RT) Kelurahan B di Kota Y. Anggota masyarakatnya di satu pihak memiliki banyak kesamaan, di pihak lain memiliki banyak perbedaan, dalam hal kedudukan yang diperankan melalui profesi masing-masing. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap anggota masyarakat merupakan diferensiasi sosial. Dengan kata lain, diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam atribut secara horizontal, seperti ras, etnis atau suku bangsa, klan, agama, profesi, dan jenis kelamin



Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial

Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi atas ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.
  1. Ciri-ciri Fisik
  2. Ciri-ciri Sosial
  3. Ciri-ciri Budaya
1. Ciri-ciri fisik berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lain sebagainya.
2. Ciri-ciri sosial ialah ciri yang berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian
3. Ciri-ciri budaya berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

Jenis Diferensiasi Sosial

Berdasarkan jenisnya, diferensiasi sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Diferensiasi tingkatan (rank differentiation), terjadi akibat adanya ketidakseimbangan penyaluran barang dan jasa yang dibutuhkan ke suatu daerah. Penyalurannya melalui berbagai tangan sehingga sampai ke tujuan memiliki harga yang berbeda.
  • Diferensiasi fungsional (functional differentiation), terjadi karena adanya pembagian kerja yang berbeda-beda di suatu lembaga sosial. Setiap orang yang bekerja harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan fungsinya.
  • Diferensiasi adat (custom differentiation), aturan dan norma yang mengikat masyarakat muncul di suatu daerah sebagai kebutuhan. Munculnya norma atau aturan untuk mengatur ketenteraman dan ketertiban masyarakat sengaja diadakan pada saat dan situasi tertentu karena keberadaannya memang dibutuhkan. Adanya aturan atau norma yang muncul, sejalan dengan nilai yang ada pada masyarakat bersangkutan, agar perilaku setiap warganya terkendali.

Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Sesuai dengan pengertiannya, yaitu pengelompokan ke dalam kelas-kelas secara horizontal, masyarakat memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.

1.Perbedaan Ras dan Etnis

Konsep ras memiliki banyak pengertian, bergantung pada tujuan dan kondisi yang diperlukan. Dalam pemahaman masyarakat secara umum, ras dapat berarti golongan tertentu umat manusia berdasarkan ciri-ciri biologis. Beberapa ahli sosial mengartikan ras sebagai suatu kelompok manusia yang dapat dibedakan dari kelompok lainnya karena ada beberapa karakteristik fisik atau lahiriah, seperti warna kulit, bentuk muka (mata, hidung, bibir, dagu), warna dan bentuk rambut. Misalnya, penggolongan ras mongoloid, negroid, ataupun kaukasoid. Tanah air Indonesia adalah negeri kepulauan yang terdiri atas kurang lebih 13.667 pulau besar dan kecil yang satu sama lain terpisah oleh lautan. Bangsa Indonesia yang majemuk terbagi-bagi atas kelompokkelompok etnis, agama, status sosial dalam bentuk diferensiasi sosial yang merupakan pembagian sosial secara horizontal. Keanekaragaman bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungan tempat mereka berada. Keanekaragaman tersebut berdasarkan penggolongan sosial budaya, yang disebut perbedaan etnis.

Umat manusia yang menempati permukaan bumi telah digolongkan menurut ciri lahiriahnya (ras) ke dalam dua golongan, yaitu
sebagai berikut.
1) . Ciri-ciri kualitatif, meliputi warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bibir, bentuk hidung, dan lain-lain.
  • Warna kulit, merupakan ciri yang paling tampak pada setiap ras manusia. Warna kulit terdiri atas hitam (malanoderma) dan putih (leucoderma), serta variasi hitam dan putih, misalnya kuning (xanthoderma). Sebagai contoh, putih (Nordik), kuning (Tionghoa), cokelat (Dravia), kuningcokelat (Polinesia), cokelat-hitam (ras Negro).
  • Warna rambut terdiri atas hitam, cokelat, dan keemasan.
  • Warna mata terdiri atas hitam, cokelat, biru, hijau, dan abuabu.
  • Bentuk rambut terdiri atas bentuk lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), dan seperti wol (ulotris).
  • Bentuk muka atau wajah, dapat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: (1) indeks muka, misalnya panjang, lebar, dan sedang;(2) bentuk tulang pipi; (3) prognatisme, yaitu derajat proyeksi muka di banding kan
    posisi kepala secara vertikal atau tegak;(4) bentuk dagu; (5) bentuk hidung, misalnya sempit (leptorrhine), sedang (mesorrhine), dan lebar (playhyrrhine).
2) Ciri-ciri kuantitatif, meliputi berat badan, tinggi badan, ukuran badan, bentuk dan ukuran kepala. Untuk mengetahui ukuran kepala (index chephalis), dilakukan dengan cara membagi lebar kepala dengan panjangnya, kemudian dikalikan seratus. Kepala manusia terdiri atas tujuh bentuk, yaitu ultradolichocephalis,
hyperdolichocephalis, dolichocephalis, mesocephalis, brachycephalis,hyperbracycephalis, dan ultrabracycephalis.

2.Perbedaan Agama

Agama merupakan institusi penting yang mengatur kehidupan manusia. Istilah agama yang dikenal masyarakat merupakan terjemahan dari kata religion yang berarti mengikat. Menurut Emanuel Kant, agama adalah perasaan berkewajiban melaksanakan perintah-perintah Tuhan. Agama tidak terbatas perasaan, tetapi juga ibadah atau amaliah. Menurut Emile Burnaof, agama merupakan amaliah akal manusia yang mengakui adanya kekuatan Yang Maha tinggi dan amaliah hati manusia yang memohon rahmat dari
kekuatan tersebut. Ada pula yang mengartikan bahwa agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal suci. Kepercayaan tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Seseorang memeluk suatu agama sifatnya tidak rasional. Manusia pada prinsipnya adalah makhluk yang mempunyai rasa kagum terhadap sesuatu yang gaib. Sikap tersebut mampu menggetarkan jiwa jika manusia mengingatnya. Hal ini terwujud dalam pikiran dan gagasan yang diterapkan dalam  bentuk peribadatan.

3.Perbedaan Suku Bangsa

Menurut Heckmann, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kolektivitas serta identitas kultural tertentu dan hidup dalam sebuah negara, bersama-sama kelompok etnis lainnya. Adapun Koentjaraningrat mengartikan suku bangsa sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tersebut sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Suku bangsa lahir atau diawali dari suatu kelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan adalah suatu kesatuan individu yang terikat oleh ciri-ciri sebagai berikut.
  • Memiliki perangkat norma yang mengatur perilaku anggota kelompok.
  • Memiliki suatu rasa kepribadian kelompok yang disadari oleh semua anggotanya.
  • Memiliki suatu aktivitas berkumpul anggotanya yang dilakukan secara berulang-ulang.
  • Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi antaranggota kelompok.
  • Memiliki pemimpin atau pengurus yang mengorganisasi aktivitas-aktivitas kelompok.
  • Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban bagi anggotanya terhadap sejumlah harta produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka tertentu.
Suku bangsa di dunia jumlahnya sangat banyak, mulai dari suku bangsa yang hanya memiliki anggota ratusan orang sampai dengan yang jumlah anggotanya jutaan orang. Para ahli sosiologi dan antropologi berusaha menentukan batas-batas suku bangsa secara konkret. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam menentukan batasbatas suatu masyarakat atau suku bangsa adalah sebagai berikut.
  • Kesatuan manusia yang dibatasi oleh kesamaan ras atau ciri-ciri jasmaniah.
  • Kesatuan masyarakat yang bertempat tinggal pada suatu desa atau lebih.
  • Kesatuan masyarakat yang mengucapkan suatu bahasa atau satu logat bahasa.
  • Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu daerah politik administrasi.
  • Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.
  • Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu wilayah geografis.
  • Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh kesatuan ekologis.
  • Kesatuan masyarakat yang memiliki pengalaman sejarah yang sama.
  • Kesatuan masyarakat yang anggota-anggotanya melakukan interaksi dengan frekuensi tinggi dan merata.
  • Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial seragam.

4.Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu kategori yang diperoleh manusia sejak lahir. Jenis kelamin juga merupakan salah satu unsur pembeda dalam diferensiasi sosial. Secara hakiki, perbedaan lakilaki dengan perempuan bersifat horizontal atau tidak menunjuk kan perbedaan derajat yang tinggi atau rendah sebab perbedaan tersebut hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.Di berbagai bidang kehidupan, perbedaan jenis kelamin bukanlah halangan untuk melakukan suatu pekerjaan. Saat ini, banyak wanita yang menggeluti bidang pekerjaan yang dahulu hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, meskipun ada beberapa pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh wanita. Contohnya, seperti bekerja menjadi tukang becak atau bekerja di pengeboran minyak lepas pantai

5.Perbedaan Profesi

Kehidupan manusia, terutama yang telah memiliki pekerjaan dan menjalankan tugasnya sehari-hari, tidak lepas dari profesi atau kedudukan. Kedudukan yang dimiliki seseorang dilatarbelakangi peran yang berfungsi melaksanakan hak dan kewajiban dalam kegiatan sehari-hari. Profesi akan berdampingan dengan kedudukan. Walaupun setiap orang dapat saja memiliki kedudukan yang sama dengan orang lain, profesi dapat berbeda. Misalnya, dua orang memiliki kedudukan yang berada pada lapisan menengah, tetapi mereka memiliki profesi yang berbeda. Bapak R profesinya sebagai dokter, sedangkan bapak T seorang psikiater, dan keduanya memiliki kedudukan terhormat dalam masyarakat walaupun berbeda profesi.
Setiap orang memiliki profesi yang umumnya didapat dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, keterampilan, dan keahlian. Perbedaan profesi akan berhubungan dengan perbedaan
sumber dan besarnya pendapatan, sebagai hak yang harus diterima seseorang. Misalnya sebagai berikut.
  • Seorang penarik becak menjalankan kewajibannya dengan cara mengantarkan keinginan penumpang ke tempat tujuan, kemudian memperoleh hak berupa pembayaran jasa yang disepakati.
  • Seorang pengemudi angkutan kota menjalankan kewajibannya membawa penumpang pada jalur (rute) yang telah ditentukan, begitu pula halnya dengan pembayaran jasa penumpang. Jalur dan besarnya pembayaran jasa angkutan kota ditentukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan Dinas Angkutan Lalu Lintas Jalan Raya (DLLAJR).

6.Perbedaan Klan

Klan berhubungan dengan latar belakang keturunan yang tergabung dalam keluarga luas, baik berdasarkan garis keturunan wanita (matrilineal) maupun laki-laki (patrileneal) atau keduanya. Klan merupakan suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggotanya berasal dari satu keturunan yang sama sehingga klan akan memiliki struktur sosial tersendiri yang secara khusus untuk memperkokoh ikatan kekerabatan di antara mereka. Orang-orang yang terhimpun dalam suatu klan dapat diketahui dari nama belakang (nama keluarga) yang mereka pakai seperti yang dimiliki oleh masyarakat Batak, tetapi terdapat juga anggota sebuah
klan yang dapat dikenali dari lambang-lambang yang dipasang di rumah atau perilaku khusus yang hanya berlaku bagi suatu klan. Klan di Indonesia merupakan warisan budaya yang diturunkan oleh pendahulu mereka. Tidak semua orang Indonesia memiliki klan karena di antara mereka banyak yang tidak memperhitungkan latar belakang atau asal keturunan. Adanya perkawinan antarsuku bangsa dapat
memperlemah kedudukan seseorang dalam keanggotaan suatu klan, dan yang bersangkutan dapat saja membentuk suatu struktur sosial baru yang berbeda dari klan




Daftar Pustaka

  • Waluya, Bagja. (2007). Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : PT. Setia Purna Inves.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Diferensiasi Sosial
  • pengertian diferensiasi sosial menurut para ahli
  • bentuk diferensiasi sosial
  • faktor penyebab diferensiasi sosial
  • pengertian stratifikasi sosial
  • contoh diferensiasi sosial brainly
  • dampak diferensiasi sosial
  • fungsi diferensiasi sosial
  • diferensiasi gender
  • sifat diferensiasi sosial
  • gejala sosial yang menunjukkan diferensiasi sosial terdapat pada angka
  • hakikat diferensiasi sosial
  • mengapa ciri sosial berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat di dalam kehidupan sosial

Post a Comment for "Pengertian Diferensiasi Sosial Meliputi Jenis dan Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial Secara Lengkap"