Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Demokrasi Terpimpin Meliputi Ciri-Ciri, Latar Belakang, dan Tujuan

Demokrasi Terpimpin: Pengertian, Ciri-Ciri, Sejarah, dan Dampaknya

Pengertian Demokrasi Terpimpin 

Yang dimaksud dengan Demokrasi terpimpin adalah suatu sistem demokrasi dimana semua pemikiran dan keputusan pemerintahan terpusat pada seorang kepala negara atau presiden. Definisi demokrasi terpimpin dapat diartikan juga sebagai bentuk sistem demokrasi yang dimana segala kebijakannya pemerintahan diambil dan dijalankan secara terpusat oleh Presiden. Sehingga dalam sistem ini warganegara tidak mempunyai peranan yang dominan terhadap segala kebijakan maupun keputusan jalannya pemerintahan.
Di Indonesia sendiri sistem Demokrasi Terpimpin ditandai dengan adanya Dominasi Kepala Negara / Presiden dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yaitu antara tahun 1959 hingga 1966. Saat ini usia Indonesia masih muda sehingga kondisi politiknya belum stabil.
Sedangkan akhir dari demokrasi terpimpin berawal dari peristiwa G30S yang melibatkan PKI dan Pihak Militer. Saat itu Presiden Soekarno dianggap tidak berhasil dalam menyeimbangkan dua pihak yang memiliki kekuatan besar sehingga terjadinya pemberontakan PKI. Lalu demokrasi terpimpin berakhir dengan keluarnya Surat Perintah pada tanggal 11 Maret 1990 dengan memberikan wewenang kepada Jendral Soeharto untuk mengatasi keadaan saat itu, peristiwa ini dikenal dengan “Supersemar”, akan tetapi sampai saat ini keberadaan surat perintah 11 Maret 1966 yaitu Supersemar yang asli belum diketahui keberadaannya.


Latar belakang Demokrasi Terpimpin

Berikut adalah latar belakang dicetuskannya sebuah sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :
  • Segi keamanan nasional: Terdapat banyaknya gerakan separatis terjadi pada masa demokrasi liberal, menyebabkan ketidakstabilan negara.
  • Segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet masa demokrasi liberal yang menyebabkan program yang dirancang oleh kabinet tidak bsa dijalankan secara utuh, hingga pembangunan ekonomi menjadi tersendat.
  • Segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun Undang Undang Dasar baru untuk menggantikan UUDS 1950.
Masa Demokrasi Terpimpin pertama kali dicetuskan Presiden Soekarno yang diawali oleh anjuran Soekarno supaya Undang-Undang yang dipakai untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan sejumlah pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut, diadakan pemungutan suara yang diikuti seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul akibat dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil dari pemungutan suara menunjukan bahwa :
  • 269 orang setuju kembali kepada UUD 1945
  • 119 orang tidak setuju kembali kepada UUD 1945
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali kepada UUD 1945 tidak bisa direalisasikan. Hal ini disebabkan karna jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan itu tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang sudah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal itu, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekret yang disebut dengan Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 :
  1. Tidak berlaku kembali UUDS 1950
  2. Berlakunya UUD 1945
  3. Dibubarkannya konstituante
  4. Pembentukan MPRS dan DPAS

Ciri-Ciri Demokrasi Terpimpin


1. Kekuasaan Presiden

Pada sistem demokrasi terpimpin, presiden berperan sebagai penguasa tertinggi di dalam suatu negara. Di Indonesia sistem pemerintahan ini diberlakukan pada 5 Juli 1959, dimana negara Indonesia berada di bawah pemerintahan Presiden Soekarno kala itu.
Dengan berlakukan sistem demokrasi terpimpin, presiden Soekarno pada masa itu dapat mengubah berbagai peran dari wakil rakyat yang dianggap tidak sejalan dengan kehendaknya, khususnya di bidang politik.

2. Peran Partai Politik Terbatas

Pada masa berlakunya sistem demokrasi terpimpin, peran partai politik menjadi sangat terbatas. Keberadaan partai politik seolah-olah hanya untuk menjadi pendukung berbagai kebijakan presiden Soekarno.

3. Peran Militer Semakin Besar

Pada masa demokrasi terpimpin, peran militer di Indonesia sangat kuat. Masa itu militer memiliki dua fungsi (dwifungsi), yaitu sebagai garda pertahanan negara dan juga berperan pada pemerintahan. Kuatnya peran militer pada pemerintahan ternyata mengakibatkan kekacauan politik di Indonesia.

4. Paham Komunisme Berkembang

Pada masa itu, hubungan antara Presiden Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) semakin baik. Dukungan PKI terhadap Presiden Soekarno dimanfaatkan dengan baik sehingga paham komunisme berkembang pesat pada masa itu.

5. Anti Kebebasan Pers

Pers yang memiliki peran sebagai penyambung suara rakyat pada sistem politik dibatasi oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah terhadap pers tersebut membuat sebagian besar media menutup diri dan tidak berani mengedarkan berita karena adanya ancaman dicekal.

6. Sentralisasi Pemerintah Pusat

Sistem demokrasi terpimpin menimbulkan ketidakadilan, salah satunya adalah pemerintahan yang dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Peran partai politik semakin tidak jelas dalam pemerintahan sehingga menimbulkan kekacauan.

7. Terjadi Pelanggaran HAM

Kebebasan pers yang terkekang, sentralisasi pemerintah pusat, dan peran militer yang sangat besar berdampak pada meningkatnya tindakan semena-mena terhadap masyarakat. Pelanggaran HAM  sering dilakukan oleh pemerintah jika menemukan masyarakat yang menentang kebijakan pemerintah.


Dampak Demokrasi Terpimpin

Sebagai suatu sistem demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia, sistem demokrasi terpimpin memilki beberapa dampak bagi masyarakat luas.
Adapun dampak-dampak tersebut bisa berupa dampak positif maupun dampak negatif, yang mana di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Dampak positif


  • Negara Indonesia terhindar dari adanya perpecahan, pertikaian dan krisis yang tidak berkesudahan.
  • Negara Indonesia dapat mengembalikan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai pedoman guna menjalankan pemerintahan.
  • Adanya sistem demokrasi yang dicetuskan oleh presiden pertama Republik Indonesia tersebut menjadi awal terbentuknya beberapa lembaga tinggi negara seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).

2. Dampak negatif


  • Terdapatnya penyalahgunaan terhadap kekuasaan oleh Presiden, anggota MPR dan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya karena mempunyai kekuasaan yang besar.
  • Pemberlakuan dua fungsi atau dwifungsi militer sehingga militer bisa ikut berpolitik.
Sejatinya, tiap-tiap sistem demokrasi yang ada di Indonesia senantiasa mempunyai dampak positif maupun negatif dalam penerapannya di negara tersebut.
Tidak dipungkiri hal yang serupa juga dialami pada sistem demokrasi terpimpin.



Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa demokrasi terpimpin adalah sistem demokrasi dimana semua pemikiran dan keputusan jalannya pemerintahan terpusat pada seorang kepala negara.
Ciri-Cirinya antara lain:
  1. Mendominasinya Kekuasaan Presiden atas jalannya pemerintahan
  2. Terbatasnya peranan partai politik dalam mengambil keputusan dalam pemerintahan
  3. Semakin kuatnya peranan militer dalam politik
  4. Terbatasnya kebebasan pers terutama dalam mengeluarkan pendapat yang berkaitan tentang politik dalam negeri.
Demikian tulisan yang membahas tentang demokrasi terpimpin, yang dilengkapi dengan ciri-cirinya. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat terutama dalam menambah wawasan kamu, jika ada kesalahan mohon maaf cukup sekian dan terimakasih.



Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Demokrasi Terpimpin
  • rangkuman demokrasi terpimpin
  • tujuan demokrasi terpimpin
  • dampak demokrasi terpimpin
  • pelaksanaan demokrasi terpimpin
  • ciri-ciri demokrasi terpimpin
  • contoh demokrasi terpimpin
  • kebijakan demokrasi terpimpin
  • makalah demokrasi terpimpin tahun 1959 sampai 1965
  • penyimpangan demokrasi terpimpin
  • istilah demokrasi terpimpin diperkenalkan oleh
  • kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
  • demokrasi liberal

Post a Comment for "Pengertian Demokrasi Terpimpin Meliputi Ciri-Ciri, Latar Belakang, dan Tujuan"