Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Rapat Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tipenya Terlengkap

Pengertian Rapat, Fungsi Rapat dan Tujuan Rapat

Pengertian Rapat

 rapat, apakah diantara kalian masih ada yang masih asing dengan kata tersebut? Tentunya tidak, kan!! Kata tersebut merupakan salah satu kata yang sering diucapkan seseorang, apalagi bagi para pelajar, rapat merupakan salah satu tugas yang sering diberikan guru. Akan tetapi, mungkin saja masih ada diantara kalian yang masih belum mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan rapat. Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk memutuskan suatu tujuan. Rapat juga dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi antar manusia atau pimpinan kantor dengan staffnya.Rapat juga dapat diartikan sebagai media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang sering diselenggarakan atau dilakukan oleh banyak organisasi baik itu swasta ataupun pemerintah.Rapat sering dijadikan seseorang atau sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan tertentu.Pada pengertian lain rapat juga dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang yang bersifat formal dengan melibatkan empat orang atau lebih dengan tujuan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijakan, pengambilan keputusan, dan pemberian motivasi. Sasaran akhir diadakannya rapat yaitu untuk mempertemukan peserta rapat secara langsung demi terjalinnya komunikasi, agar peserta rapat dapat berkontribusi langsung dalam pembicaraan sehingga pemikiran ide untuk penyelesaian masalah dapat tersampaikan langsung, agar peserta rapat dapat terangsang secara langsung dalam memahami setiap permasalahan yang dihadapi, agar peserta rapat dapat sama-sama berkontribusi dalam pencapaian tujuan tertentu.


            Nah, untuk kalian yang ingin mengetahui dan sekaligus memahami lebih jauh mengenai materi yang akan kami paparkan dengan singkat berikut pada kalian tentang pengertian rapat menurut para ahli, kalian dapat membaca dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan singkat kami mengenai materi tersebut. Agar dengan kalian memperhatikan dan membaca dengan saksama semoga kalian dapat dengan mudah untuk memahaminya dengan baik dan jelas. 
 
  • Hasibuan. Rapat adalah visi dari dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan dengan saling bmuka dengan orang orang yang menjadi bagian dari rapat yang dilakukan. Dan dengan nrapat akan menjadi sebuah pertukaran informasi yang akan sangat bermanfaat. 
  • Moh. User usman. Rapat adalah proses yang dilakukan secara teratur dan melibatkan sekelompok orang yang akan melakukan interaksi yang akan menjadi sebuah kesimpulan yang menjadi sebuah tujuan dari kegiatan rapat. 
  • Moh surya. Rapat adalah sebuah proses dimana siswa akan mampu mendapatkan kesempatan untuk berargumen, berkomentar dan menyampaikan pendapat dalam sebuah masalah yang menjadi topic pembicaraan dalam sebuah rapat.

Fungsi Rapat

  • Untuk memecahkan masalah
  • Untuk menyampaikan informasi
  • Sebagai forum demokrasi
  • Sebagai alat koordinasi yang baik
  • Sebagai sarana bernegoisasi
  • Sebagai sarana pembentukan peraturan


Alasan Mengadakan Rapat

  • Pimpinan memerlukan sumbangan pemikiran atau pendapat dari para stafnya atau para pembantunya karena pemimpin tidak mau mengambil keputusan secara sepihak.
  • Materi yang akan dibicarakan bersifat rahasia, sehingga pemimpin berpendapat bahwa materi itu tidak tepat apabila melalui saluran administrasi pada umumnya.
  • Masalah yang merupakan subject matter tidak dapat dipecahkan melalui saluran administrasi, karena masalah itu harus segera dipecahkan.
  • Pemimpin bermaksud memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk memberikan saran/pendapat secara langsung kepada pimpinan terhadap suatu masalah yang berhubungan dengan kepentingan bersama.
  • Ada masalah yang jelas dan harus mendapat penyelesaian melalui rapat.
  • Telah diputuskan oleh pemimpin agar diselenggarakan rapat atau telah tiba saatnya untuk diselenggarakan rapat secara berkala.


Tujuan Rapat

  • Menyampaikan satu atau beberapa informasi, hal ini dilakukan dengan maksud jika penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung melalui rapat, maka dikhwatirkan akan menimbulkan salah persepsi bagi pegawai atau karyawannya.
  • Mendapatkan masukan dari para anggota rapat bila ada masalah yang berat dan membutuhkan masukan dari semua anggota. Misalnya masalah mengenai penurunan gaji pegawai.
  • Melibatkan beberapa orang yang memiliki kemampuan tertentu untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga masalah diharapkan dapat segera diatasi.
  • Menjalin kerja sama di antara anggota untuk membentuk suatu sikap yang diinginkan, karena jika tidak diadakan rapat maka kemungkinan anggota hanya akan memikirkan bagian pekerjaannya sendiri dan tidak memikirkan bagian lainnya.
  • Menyampaikan masalah, keadaan tertentu, complain, dan lain-lain yang tidak bisa dilakukan secara terbuka selain melalui rapat.
  • Memberi motivasi dan semangat kerja kepada para anggotanya melalui rapat.
  • Rapat bertujuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan kewenangannya dari orang-orang yang teribat di dalamnya.

Baca Juga:

Definisi dan Pengertian Tenaga Kerja Meliputi Klasifikasi, Masalah Ketenagakerjaan, jenis-jenis dan Contohnya


Jenis-Jenis Rapat

Jenis-jenis rapat dapat dibedakan berdasarkan segi peninjauannya, yaitu sebagai berikut:

1.Menurut Tujuannya

  • Rapat penjelasan - Rapat penjelasan yaitu, rapat yang dilaksanakan untuk memberikan penjelasan kepada para peserta rapat. Dalam rapat penjelasan peserta rapat tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pemimpin rapat, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
  • Rapat pemecahan masalah - Rapat pemecahan masalah yaitu, rapat yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat ini peran peserta sangat besar untuk memberikan masukan.
  • Rapat perundingan - Rapat perundingan yaitu, rapat yang dilakukan untuk merundingkan suatu perselisihan atau mencari jalan tengah agarvtidak merugikan pihak yang berselisih.

2.Menurut Sifatnya

  • Rapat resmi (formal meeting), yaitu yang di selenggarakan untuk membahas masalah-masalah yang sangat penting, dan berlaku peraturan keprotokolan yang mengatur kelancaran jalannya rapat.
  • Rapat tidak resmi (informal meeting), yaitu rapat yang diadakan tidak berdasarkan perencanaan yang formal. Rapat ini tidak memerlukan persiapan istimewa dan biasanya dilakukan untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba.
  • Rapat terbuka, yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh semua anggota informasi/perusahaan dan materi yang dibahas tidak bersifat rahasia.
  • Rapat tertutup, yaitu rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu dan masalah yang dibahas masalah yang bersifat rahasia.

3.Menurut Jangka Waktunya

  • Rapat mingguan, yaitu rapat yang diadakan seminggu sekali dan biasanya membahas masalah yang bersifat rutin.
  • Rapat bulanan, yaitu rapat yang diadakan sebulan sekali dan membahas masalah-masalah yang terjadi selama sebulan yang lalu.
  • Rapat semesteran, yaitu rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali yang membahas masalah yang terjadi selama enam bulan yang lalu dan program-program selanjutnya untuk enam bulan kedepan.
  • Rapat tahunan, yaitu rapat yang diadakan setahun sekali. Contohnya rapat dewan komisaris.

4.Menurut Frekuensinya

  • Rapat rutin, yaitu rapat yang sudah ditentukan waktunya. Contohnya rapat rutin mingguan.
  • Rapat incidental, yaitu rapat yang tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan mendadak yang harus di selesaikan bersama.

Syarat Syarat Rapat

Dalam melaksanakan rapat, tentunya acara tersebut diharapkan bisa berlangsung dengan baik. Agar rapat bisa menghasilkan kesimpulan yang baik, maka perlu dipahami syarat syarat rapta atau kriteria rapat yang baik dalam pelaksanaannya. Rapat dapat dikatakan baik, apabila :
  1. Suasana terbuka. Artinya, setiap peserta rapat siap untuk menerima informasi dari siapa pun datangnya atau setiap peserta rapat memperhatikan pembicaraan peserta lainnya.
  2. Tiap peserta rapat berpartisipasi penuh. Artinya, setiap peserta rapat dapat aktif terlibat dalam jalannya rapat. Yakni harus menjadi pendengar yang baik sekaligus pembicara yang baik bila diperlukan.
  3. Selalu ada bimbingan dan pengawasan. Rapat yang baik harus terarah, karena bimbingan dan pengawasan dari ketua.
  4. Perdebatan didasarkan argumentasi kontra argumentasi, bukan emosi kontra emosi. Di dalam rapat, yang dicari adalah kebenaran, bukan perselisihan atau saling menjatuhkan antara peserta rapat. Jadi, rapat yang baik adalah bila mengadu argumentasi, dan bukan emosi.
  5. Pertanyaan -pertanyaan yang singkat dan jelas. Artinya, pertanyaan yang disampaikan dalam rapat menuju sasaran dan tidak bertele -tele.
  6. Menghindari adanya klik yang memonopoli. Rapat yang baik adalah yang demokratis. Artinya, di dalam rapat tidak ada tindas menindas atau keinginan untuk menguasai sendiri. Setiap peserta rapat mempunyai hak yang sama, yakni dalam hal berbicara, hak mengambil bagian dan lainnya.
  7. Selalu ada kesimpulan. Rapat yang baik harus selesai dengan menghasilkan kesimpulan atau keputusan bersama. Rapat yang tidak baik, adalah bila rapat dilakukan dengan bertele -tele dan tanpa ada keputusan.


Tipe Peserta Rapat

Selain ada tipe pimpinan rapat tersendiri, peserta rapat pun juga punya karakternya sendiri. Karenanya, penting pula untuk memahami tipe -tipe peserta rapat yang ada. Tipe -tipe peserta rapat, sebagai berikut :

a. tipe pemersatu

Ia adalah peserta rapat yang senang mengusahakan pesartuan, ketika terjadi bentrokan -bentrokan yang mengarah pada perpecahan. Rapat akan berlangsung lebih baik dan beruntung bila di dalamnya terdapat peserta tipe ini. Orang tipe pemersatu ini biasanya dituakan dan memiliki pengalaman yang baik.

b. tipe perantara

Tipe perantara ini hampir sama dengan tipe pemersatu. Hanya saja, titik berat kegiatannya adalah pada usaha-usaha untuk memperjelas pendapat -pendapat peserta lain yang kurang jelas. Tipe ini sangat cakap dalam menangkap arti yang diuraikan para peserta.

c. tipe pendengar

Tipe peserta rapat ini bisa dikatakan kurang bermanfaat dalam rapat. Sebab, ia tidak mempunyai sumbangan pikiran dan pendapat. Tipe peserta rapat ini cenderung kurang aktif. Ia hanya senang menjadi pendengar saja.

d. tipe pemberi semangat

Ketika rapat berjalan sudah sangat lama, namun belum juga ada hasilnya, maka biasanya ada kecenderungan rapat menjadi menjemukan dan loyo. Dalam suasana rapat yang seperti ini, maka tipe pemberi semangan akan tampil untuk memberikan dorongan dalam menyelesaikan tugas yang sedang dirapatkan.

e. tipe inisiatif

Tipe inisiatif ini akan muncul ketika terjadi rapat macet lantaran arahan yang kurang dipahami atau masalah yang kurang dimengerti. Dalam hal ini, tipe inisiatif akan tampil menjadi pemrakarsa di mana pembahasan harus dimulai.

f. tipe pemberi informasi

Tipe pemberi informasi ini sering disebut golongan “ensiklopedi” atau “kamus” karena mereka kaya akan pengetahuan atau informasi -informasi sehingga dapat menyumbangkan data yang sangat bermanfaat untuk memecahkan persoalan yang ada dalam rapat.

g. tipe penyerang

Tipe penyerang akan merasa sangat senang ketika harus menyerang atau mendebat peserta rapat lain, atau bahkan pemimpin rapat. Dalam rapat, serang menyerang teman diperkenankan. Tapi, hanya bila diperlukan saja dan juga harus tanpa emosi. Jangan sampai tetap menyerang argumentasi pihak lain, tanpa memandang apakah uraian yang diberikan betul atau salah.


Tipe Pimpinan Rapat


1. Tipe Otoriter
Dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin rapat tipe otoriter, komunikasi yang terjalin adalah komunikasi satu arah (one way traffic).
Ini karena tipe pimpinan dalam memimpin rapat cenderung mau menang sendiri, dan lebih banyak menggunakan kekerasan dan paksaan.

2. Tipe Laissezfair
Komunikasi yang dilakukan oleh tipe pemimpin ini mengarah pada lalu lintas yang kurang lancar. Sebab, pimpinan rapat tidak mengendalikan jalannya rapat.
Rapat yang dilakukan dibiarkan begitu saja sehingga berlarut -larut. Masing -masing peserta memiliki pendapatnya sendiri sehingga rapat tidak berakhir dengan kesimpulan atau keputusan sesuai yang diharapkan oleh seluruh peserta rapat.

3. Tipe Demokratis
Dalam rapat yang dipimpin oleh tipe ini, pimpinan banyak memberikan kesempatan pada para anggota rapat untuk memberikan ulasam pendapat dan saran -saran. Karenanya, lalu lintas komunikasi yang terjadi dapat dua arah (two way traffic).

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Rapat : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tipenya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi yang membacanya. Terima Kasih.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Rapat
  • pengertian rapat menurut para ahli
  • pengertian rapat menurut para ahli pdf
  • pengertian rapat koordinasi
  • pengertian rapat online
  • pengertian rapat perdana
  • pengertian rapat dan jenisnya
  • pengertian rapat dan sidang
  • pengertian rapat bulanan serta ...

Post a Comment for "Pengertian Rapat Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tipenya Terlengkap"