Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gunung Meletus adalah - Proses Terjadinya Gunung Meletus , Penyebab Gunung Meletus, dan Dampak Positif Negatif Letusan Gunung


Gunung meletus adalah fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat.

Fenomena gunung meletus diawali dengan aktivitas pada batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu yang signifikan sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya, yang biasa disebut dengan magma atau cairan pijar. Magma terbentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material yang ada didalam perut bumi.

 

Baca Juga: Pengertian Intrusi Magma (Plutonisme) Meliputi Macam-Macam, Manfaat dan Kerugianny



Magma akan menerobos material yang berada disekitarnya melalui belahan yang mendekati permukaan bumi. Pada saat material-material ini meleleh maka akan menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh gunung meletus terbentuk pada kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah permukaan bumi. Kemudian magma yang mengandung gas, berada dibawah tekanan batu-batuan padat yang terdapat disekitar kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak keluar menuju permukaan bumi.

Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk lubang yang biasa disebut dengan lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur melalui lubang utama ini.Setelah semburan berhenti, kawah yang menyerupai mangkuk ini biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara itu, lubang utama berada di dasar kawah tersebut.

 

 Proses Terjadinya Gunung Meletus


1. Terdapat Endapan Magma di Perut Bumi

proses terjadinya gunung meletus biasanya diawali dengan adanya endapan magma di perut bumi atau pada inti bumi. Magma merupakan sebuah batuan cair yang berada pada perut bumi. Magma dapat terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.

2. Adanya Gas Bertekanan Tinggi

Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari adanya gas yang bertekanan tinggi. Suhu panas yang ada di dalam bumi akan mampu melelehkan batuan penyusun lapisan bumi. Ketika batu-batuan tersebut meleleh maka akan dihasilkan gas yang kemudian bercampur dengan magma. Magma ini akan terbentuk di kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.


3. Magma yang Didorong Gas Bertekanan Tinggi

Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari magma yang telah terdorong oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma yang mengandung gas kemudian akan terdorong sedikit demi sedikit ke permukaan bumi karena memiliki massa yang lebih ringan daripada batuan padat yang ada di sekelilingnya.

Magma yang mengandung gas berada dalam kondisi dibawah tekanan batuan- batuan berat yang berada di sekitarnya. Tekanan inilah yang menyebabkan magma meletus atau yang disebut dengan erupsi gunung berapi atau gunung meletus.

Proses tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Gunung meletus juga bukan merupakan hal yang langka terjadi di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara yang berada di Iingkaran cincin api maka gunung api ada banyak jumlahnya di Indonesia dan banyak aktif.


Penyebab Gunung Meletus

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab gunung meletus :

1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi, misalnya frekuensi gempa bumi meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa tremor yang tercatat di alat Seismograf. Selain itu terjadi peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis lainnya hal ini disebabkan oleh pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi.

Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa waktu yang telah ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan menjadi level waspada. Pada level ini harus dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level selanjutnya dan kembali mengecek sarana serta pelaksanaan shift pemantauan yang harus terus dilakukan.

2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan

Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling bawah sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan. Pada gunung dengan status normal, volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar normal.

Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh pergerakan tektonik pada lapisan bumi dibawah gunung seperti gerakan lempeng sehingga meningkatkan tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya membuat magma terdorong ke atas hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini, banyak hewan hewan di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain itu meningkatnya suhu kawah juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.

3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung

Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti dapur magma yang volume-nya mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.

4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan


Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat, dan daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng saling bertemu, desakan lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur dalam gunung berapi.

5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point sebelumnya mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika sepanjang perjalanan magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-nya maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.


Contoh Gunung Meletus


Gunung api yang masih aktif di Indonesia jumlahnya ada banyak dan sering juga mengalami erupsi. Kita tidak jarang mendengar mengenai berita tentang gunung meletus yang ada di Indonesia. Adapun beberapa contoh peristiwa gunung meletus yang ada di Indonesia.

1. Gunung Sinabung

Peristiwa gunung meletus yang pertama adalah meletusnya gunung Sinabung. Gunung Sinabung adalah salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Gunung Sinabung adalah gunung yang berada di wilayah Sumatera Barat. Gunung Sinabung akhir- akhir ini mengalami erupsi yang panjang.Gunung ini sering mengalami erupsi pada waktu- waktu tertentu. Banyak masyarakat yang berada di sekitar gunung Sinabung mengungsi dalam kurun waktu tertentu

2. Gunung Merapi


Gunung terkenal aktif di Indonesia selanjutnya adalah gunung Merapi. Gunung Merapi adalah gunung yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini berada di kawasan kompleks gunung di Jawa Tengah dan merupakan gunung yang paling besar di kompleks tersebut. Peristiwa erupsi dahsyat gunung Merapi terjadi di tahun 2010.

3. Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah gunung yang berada di wilayah Jawa Timur. Gunung Kelud mengalami letusan yang dahsyat, bahkan material abu vulkanik dari Gunung Kelud ini hingga ke wilayah Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta yang tertutup dengan abu tebal.

Dampak Positif letusan gunung berapi


Letusan gunung berapi, jika sangat berbahaya bagi semua makhluk hidup di sekitarnya. Meski begitu, letusan gunung berapi juga memiliki efek positif yang sangat berguna. dampak positif dari letusan gunung berapi meliputi:

  1. Ketika gunung berapi meletus dan melepaskan abu vulkanik, abu tersebut dapat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian penduduk. Kita tahu bahwa banyak orang yang tinggal di lereng gunung, bekerja sebagai petani dan perkebunan. Teh dan kopi adalah pertanian utama di lereng pegunungan.
  2. Meskipun hutan telah rusak, dalam beberapa bulan sehingga pohon-pohon menumbuhkan hutan baru akan membentuk ekosistem baru juga.
  3. Para penambang pasir mendapatkan pekerjaan baru untuk mendapatkan pasir di tepi lava dingin dan mereka dapat juga menghabiskan waktu istirhat mereka dengan bermain di MAHA168 situs judi online terpercaya se-Indonesia.
  4. Bahan vulkanik seperti pasir dan batu bisa digunakan sebagai bahan berfungsi sebagai bahan bangunan, dan lainnya.
  5. area vulkanik yang memungkinkan sejumlah besar presipitasi orografis. Ini karena gunung adalah zona tangkapan hujan yang baik.
  6. Di area pembangkit listrik vulkanik yang memungkinkan, yang berasal dari energi panas di sekitar gunung berapi.
  7. makdani Banyak air panas dan air yang digunakan untuk pariwisata.
  8. Ada banyak mineral yang berbeda seperti belerang, logam dan permata. Kita bisa menggunakan sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan.
  9. Tapi kalau kita pahami kapan ada gunung berapi yang akan menjadi objek wisata. Ini adalah fenomena pasca-vulkanik yang menjadi daya tarik wisata yang menarik.

 

Dampak Negatif dari Letusan Gunung Berapi


Selain memberikan dampak positif bagi makhluk hidup, letusan gunung berapi juga memberikan dampak negatif sehingga sangat merugikan semua makhluk hidup yang tinggal di sekitar wilayah gunung. Dampak negatif tersebut antara lain:

  1. Pencemaran udara yang disebabkan oleh abu gunung berapi. Abu gunung berapi tersebut mempunyai kandungan zat yang sangat berbahaya yaitu hidrogen sulfide (H²S), sulfur dioksida (SO²), nitrogen dioksida dan material debu yang mengandung racun.
  2. Gas beracun yang dikeluarkan dari gunung api sangat membahayakan bagi manusia ketika manusia menghisap gas tersebut.
  3. Awan panas yang dikeluarkan gunung berapi dapat menewaskan makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan.
  4. Lahar dingin dan panas dapat merusak daerah yang dilaluinya menjadi rata dengan tanah.
  5. Bom lapili dan pasir vulkanik dapat merusak rumah, jembatan, dan daerah pertanian.
  6. Hujan debu dari letusan gunung berapi dapat meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu.
  7. Berbagai macam materia yang dikeluarkan gunung berapi dapat menimbulkan bibit penyakit seperti batuk-batuk, infeksi saluran pernapasan, sakit kulit dan lain-lain.

 

 

 Baca Juga: Pengertian Keseimbangan Lingkungan Meliputi Suksesi, dan Segala Upaya Pelestariannya

 

 Penelusuran yang terkait dengan gunung meletus adalah

  • gunung berapi
  • dampak gunung meletus
  • akibat gunung meletus
  • gunung meletus adalah brainly
  • proses terjadinya gunung meletus
  • material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus
  • gunung merapi
  • contoh gunung meletus

Post a Comment for "Gunung Meletus adalah - Proses Terjadinya Gunung Meletus , Penyebab Gunung Meletus, dan Dampak Positif Negatif Letusan Gunung"