Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Irigasi atau Pengairan Adalah - Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis irigasi Secara Lengkap


Irigasi atau pengairan merupakan
upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.

 

Berikut adalah beberapa pengertian dan definisi irigasi dari beberapa sumber buku:

  • Menurut Kartasapoetra (1994), irigasi merupakan kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan dan tanah. 
  • Menurut Suhardjono (1994), irigasi adalah sejumlah air yang pada umumnya diambil dari sungai atau bendung yang dialirkan melalui sistem jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air di dalam tanah. 
  • Menurut Hansen, dkk (1990), irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam-tanaman. 
  • Menurut Wirosoedarmo (1986), irigasi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan, perikanan atau tambak dan sebagainya, yang intinya untuk keperluan usaha tani. 
  • Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1987), irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan mendistribusikannya secara sistematis.

 

Baca Juga: Pengertian Awan Cumulus Meliputi Ciri, Proses Terbentuk, dan Jenisnya Secara Lengkap

 

Fungsi Irigasi

Sementara itu di Indonesia sendiri, memiliki pembagian musim seperti musim kemarau dan musim penghujan memiliki jatah yang sama sehingga ketika musim kemarau tiba, utamanya kemarau panjang, curah air hujan akan rendah bahkan tidak ada sama sekali dan di sinilah irigasi memainkan peranannya. Ini juga terjadi pada pada daerah-daerah dengan resapan air yang rendah sehingga pada musim kemarau, sangat jarang ditemukan sumber air yang dapat mencukupi kebutuhan pertanian setempat.

Secara lebih terperinci, berikut adalah fungsi irigasi terhadap pertanian :

  • Sebagai simpanan supply air jika suatu saat terjadi kekeringan akibat kemarau panjang sehingga tanaman pertanian bisa tetap ditanam dan dipanen. Irigasi di sini sekaligus juga mengatur ‘jadwal’ dan ‘porsi’ pembasahan tanah sehingga dalam musim apapun, lahan pertanian bisa dialiri air dan tanaman bisa tumbuh
  •  Memenuhi kebutuhan air pada tanaman pertanian
  • Mengalirkan air yang memuat zat lumpur serta zat hara penyubur tanaman untuk menyuburkan tanah yang menjadi lahan pertanian sehingga tanah siap ditanami dan menghasilkan tumbuhan yang juga subur dan baik.
  • Mengalirkan air yang akan berfungsi mengendapkan kotoran atau limbah di dalam tanah ke dalam lapisan bawah (saluran drainase) sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan menghindari terjadinya erosi tanah. Kotoran atau limbah tersebut akan mengalami proses penjernihan baik secara alamiah atau teknis.
  • Mengendapkan zat-zat garam dari permukaan tanah ke tanah lapisan bawah sehingga di permukaan, kadar garam akan menurun. Menurunnya kadar garam ini adalah salah satu faktor yang mendukung suksesnya pertanian.
  • Menyiapkan tanah untuk mengalami proses pengolahan dengan terlebih dahulu melunakkannya. Lunaknya tanah akan mempermudah proses pengolahan karena tanah yang keras akan sulit diolah semisal dicangkul atau dibajak.
  • Meninggikan tanah yang posisinya rendah. Lumpur yang terkandung dalam air irigasi dapat memungkinkan hal ini terjadi sehingga sehingga tanah yang potensial untuk pertanian dapat digunakan lebih maksimal
  •  Menurunkan suhu dalam tanah sehingga kondusif untuk pertanian
  • Mengurangi kemungkinan kerusakan tanah yang diakibatkan oleh frost

 

Tujuan dan Manfaat Irigasi 

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 irigasi adalah sistem pemberian air ketanah-tanah pertanian guna mencukupi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Adapun tujuan irigasi adalah sebagai berikut:
  1. Membasahi tanaman. Membasahi tanah dengan menggunakan air irigasi bertujuan memenuhi kekurangan air di daerah pertanian pada saat air hujan kurang atau tidak ada. Hal ini penting sekali karena kekurangan air yang di perlukan untuk tumbuh dapat mempengaruhi hasil panen tanaman tersebut. 
  2. Merabuk. Merabuk adalah pemberian air yang tujuannya selain membasahi juga memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
  3. Mengatur suhu. Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sesuai dengan jenis tanamannya.
  4. Membersihkan tanah atau memberantas hama. Maksud irigasi juga bertujuan untuk membasmi hama-hama yang berada dan bersarang dalam tanah dan membahayakan bagi tanaman sehingga pada musim kemarau sebaiknya sawah diberikan air agar sifat garamnya hilang. 
  5. Kolmatase. Kolmatase adalah pengairan dengan maksud memperbaiki/meninggikan permukaan tanah. 
  6. Menambah persediaan air tanah. Tujuan bermaksud menambah persediaan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Biasanya dilakukan dengan cara menahan air di suatu tempat, sehingga memberikan kesempatan pada air tersebut untuk meresap ke dalam tanah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh yang memerlukan.
Irigasi sangat dibutuhkan untuk pertanian, perkebunan dan lain-lainnya. Adapun manfaat irigasi adalah sebagai berikut:
  1. Menambahkan air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. 
  2. Untuk menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau pendek. 
  3. Untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanamam.
  4. Untuk mencuci dan mengurangi garam tanah.
  5. Untuk mengurangi bahaya erosi tanah.
  6. Untuk melunakkan pembajakan dan gumpalan tanah

 

 

Jenis irigasi

  • Irigasi Permukaan

Irigasi Permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10 – 15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

  • Irigasi Lokal

Sistem ini air disalurkan dengan cara pemipaan. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

  • Irigasi dengan Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

  • Irigasi Tradisional dengan Ember

Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

  • Irigasi Pompa Air

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi.Di Afrika yang kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk penyaluran air. 

  • Irigasi Tetes

Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian menggunakan selang atau pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman. Teknik yang demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih. Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan penghematan air, menghindari akibat penguapan dan inflitrasi serta sangat cocok untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman. Selain itu, jenis ini juga mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya.

 

Baca Juga: Pengertian Intrusi Magma (Plutonisme) Meliputi Macam-Macam, Manfaat dan Kerugiannya

 

Penelusuran yang terkait dengan Irigasi adalah

  • irigasi adalah brainly
  • Jenis jenis Irigasi dan Fungsinya
  • usaha irigasi adalah
  • saluran irigasi adalah
  • jenis irigasi
  • tujuan irigasi
  • manfaat irigasi
  • sistem irigasi
  • apa yang dimaksud dengan irigasi

Post a Comment for "Irigasi atau Pengairan Adalah - Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis irigasi Secara Lengkap"