Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Erupsi Linier / Erupsi Melalui Retakan Adalah : Kandungan Gas, Temperatur, Contoh Ekstrusi Linier dan Dampak


Istilah “vulkanisme” digunakan untuk menunjukan gejalanya, sedangkan “gunung api” adalah untuk menunjukkan “gunungnya”, meskipun gunung itu ada di bawah laut.
Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.
Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.
Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:

  • Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
  • Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
  • Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
  • Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
  • Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.


Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

 

bahwa jika aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi, maka gerakan ini dinamakan ekstrusi magma. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan.

 Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:

  • Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
  • Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain. 

 

Erupsi Linier / Erupsi Melalui Retakan

Erupsi linier adalah keluarnya magma dari dapur magma (perut bumi) mengalir menyusup keluar melalui retakan memanjang pada kulit Bumi. Akibat erupsi ini biasanya terbentuk deretan gunung api disepanjang pegunungan retakan tersebut. contoh dari ekstrusi linier ialah pegunungan api di sepanjang jawa timur dan pegunungan api di jawa barat serta Gunung api Laki atau Lakagígar di Islandia.

 

Baca Juga: Pengertian Ekosistem Air Laut Adalah - ciri-ciri, Bagian- Bagian Zona, Jenis-jenis dan Masalah Ekosistem air laut

 

Kandungan Gas dalam Magma

Hampir semua magma di kedalaman bumi mengandung gas yang larut dalam cairan. Namun, gas-gas ini membentuk fase uap terpisah ketika tekanan berkurang ketika magma naik ke permukaan.

Gas dalam magma:

  • Sebagian besar adalah H2O (uap air) dan CO2 (karbon dioksida).
  • Sebagian kecil mengandung gas sulfur, klor, dan fluor

Jumlah gas dalam magma juga tergantung pada komposisi kimia magma. Magma Rhyolithic biasanya mengandung gas terlarut lebih tinggi dari magma. 

 

Temperatur Magma

Pengukuran laboratorium dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa suhu ketiga jenis magma yaitu sebagai berikut:

  1. Magma basaltik: dari 1000 hingga 1200 ° C
  2. Magma Andesit: dari 800 hingga 1000 ° C
  3. Magma Rhyolitic: dari 650 hingga 800 ° C.

 

Contoh Ekstrusi Linier

Ektrusi linier adalah ekstrusi yang terjadi akibat adanya lelehan lava yang bergerah lurus dan merambat. Lelehan lava tersebut membeku dan membentuk relief baru yang ada di bumi. lelehan lava yang terjadi pada ekstrusi linier dapat membentuk deretan pegunungan atau dataran tinggi atau bisa di sebut sebagai plato. Hal ini terjadi akibat lelehan lava yang biasanya berifat kental, sehingga menutupi sebuah area, dan membentuk area baru.

Deretan pegungan yang terbentuk akibat ekstrusi ini dapat mencapai pupuhan kilometer. Tergantung dari seberapa cepat lava yang mengalir mendapatkan pendingan, hingga membeku. Tidak semua gunung api di indonesia mengalami eksrusi linier. Karena ekstrusi linier termasuk ekstrusi yang tidak umum terjadi di bumi. berikut ini contoh hasil eksrusi linier:

  1. Lakki Spleet di Islandia. Gunung ini membentuk deretan gunung api akibat ekstrusi linier dengan panjang mencapai 30 km.
  2. Plato dekan yang ada di india, tertutup oleh lava hingga ketebalan 667 meter, dengan luas daerah mencapai 525 km persegi.
  3. Plato Sukadana yang ada di Indonesia

 

Dampak Tenaga Vulkanik

Berikut Ini Merupakan Dampak Tenaga Vulkanik.
Dampak Positif

  • Akan menyuburkan tanah
  • Menjadi Sumber Energi panas bumi yang muncul didaerah lereng gunung api
  • Dapat menghasilkan Bahan galian atau bahan tambang
  • Bisa menjadi Objek Wisata
  • Dapat menjadi Daerah tangkapan hujan


Dampak Negatif

  • Berdampak Erupsi gunung api
  • Akan mengeluarkan gas beracun
  • Akan mengakibatkan material erupsi yang menumpuk dipuncak gunung api
  • Pada gempa vulkanik bisa menimbulkan merusak bangunan
  • Akan terjadi Kebakaran hutan karena akibat aliran lava pijar.
  • Aliran lava dan lahar bisa merusak daerah yang dilintasinya.

 

 Baca Juga: Pengertian Batu Basal Adalah: ciri - Ciri, Proses Pembentukan, Jenis Jenis, contoh dan Manfaat Batu Basal

 

Demikian Penjelasan Tentang  Erupsi Linier / Erupsi Melalui Retakan Adalah : Kandungan Gas, Temperatur, Contoh Ekstrusi Linier dan Dampak . Jangan Lupa selalu kunjungi Ilmuips.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

 Penelusuran yang terkait dengan Ekstrusi Linier

  • ekstrusi eksplosif
  • magma yang cair erupsinya akan membentuk gunung api
  • ekstrusi magma
  • gunung api strato
  • apa itu erupsi areal
  • 5. sebutkan 7 tipe letusan dan contoh masing masing
  • contoh ekstrusi areal
  • sebutkan bentuk gunung api dan contohnya

Post a Comment for "Erupsi Linier / Erupsi Melalui Retakan Adalah : Kandungan Gas, Temperatur, Contoh Ekstrusi Linier dan Dampak"