Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Batu serpih Adalah :Ciri-ciri, Proses Terbentuknya , contoh dan Manfaat Batu Serpih



Pengertian Batu serpih

Batu serpih (atau serpih, ditulis pula sebagai batuserpih tanpa spasi dalam jargon geologi, bahasa Inggris: shale) adalah batuan sedimen klastik berbutir halus yang terdiri dari lumpur yang merupakan campuran dari serpihan mineral - mineral lempung dan fragmen - fragmen kecil (partikel - partikel berukuran lanau) dari mineral lainnya, terutama kuarsa dan kalsit. Rasio antara lempung dengan mineral - mineral lainnya bervariasi.Batu serpih dicirikan dengan sela di sepanjang lamina tipis atau perlapisan paralel yang memiliki ketebalan kurang dari satu sentimeter, yang biasa disebut disebut fissility.

 

Baca Juga: Pengertian Batuan Konglomerat Adalah : Ciri-ciri, Komposisi, Proses Pembentukan, Manfaat atau Kegunaan Batuan Konglomerat

 

Ciri-ciri Batu Serpih

Batu serpih adalah batuan sedimen yang tersusun dari butiran mineral yang berukuran lempung (ilite, kaolinit dan smektit). Batu serpih juga mengandung partikel mineral kuarsa, feldspar, karbonat, oksida besi dan butiran mineral-mineral berat.Komposisi pada batu serpih tersebut juga turut berperan membuat warna pada batu.Contohnya pada batu serpih hitam dan abu-abu, di dalamnya terdapat bahan organik sebanyak 1-2%.Warna gelap pada batu serpih menunjukkan bahwa batu serpih terbentuk di lingkungan yang memiliki minim oksigen.

Komposisi yang demikian sering ditentukan oleh lingkungan pengendapan, dan sering menjadi faktor pembentuk warna pada batu serpih. Seperti pada kebanyakan batuan, warna serpih sering ditentukan oleh adanya bahan tertentu dalam jumlah yang kecil. Hanya beberapa persen dari bahan organik atau oksida besi secara signifikan dapat mengubah warna batu serpih, sebagai contoh:

Serpih hitam dan abu-abu; jenis serpih ini akan selalu menunjukkan adanya bahan organik di dalamnya. Bahan organik biasanya hanya berkisar antara 1-2% saja. Selain itu, warna tersebut hampir selalu mengindikasikan bahwa serpih terbentuk pada lingkungan yang kekurangan oksigen.

Serpih merah, coklat, dan kuning;  jenis ini terbentuk dalam lingkungan yang kaya oksigen dan sering mengandung partikel-partikel kecil dari oksida besi atau hidroksida besi seperti hematit, goetit ataupun limonit. Kehadiran hematit dapat menghasilkan serpih merah dan Kehadiran limonite atau goethite dapat menghasilkan serpih kuning ataupun coklat.

 

Proses Terbentuknya Batu Serpih

Seperti dijelaskan diatas bahwa serpih terbentuk dari akumulasi lumpur dan lempung. Akumulasi ini dimulai dengan pelapukan batuan, dimana pelapukan akan memecah batuan dalam bentuk partikel mineral-mineral berukuran lempung. Selanjutnya air yang mengalir akan mencuci partikel kecil tersebut dan membawanya ke sungai, serta memberikan penampilan fisik berupa lumpur (becek).

Ketika aliran air melambat atau memasuki tubuh cekungan seperti danau, rawa atau laut, partikel lumpur ini akan mengendap. Jika proses ini terjadi terus menerus maka akan terjadi akumulasi yang menyebabkan lumpur tersebut berubah menjadi batuan sedimen yang dikenal dengan istilah "batulumpur" (mudstone).Batu lumpur yang mempunyai karakter yang fisil dan berlaminasi inilah yang dikenal dengan istilah serpih (shale). Faktor utama penentu karakter fisil dan laminasi biasanya karena suplai sedimen yang bertahap serta proses pembebanan (kompaksi) material sedimenternya.
 

Proses pembentukan batuan serpih masih menjadi bagian dari proses terbentuknya batuan sedimen. Pada awalnya pelapukan akan memecah batuan menjadi mineral- mineral berukuran halus (lempung). Lempung yang bercampur dengan air akan menjadi lumpur. Lumpur tersebut kemudian terbawa oleh aliran air. Ketika aliran air berhenti pada tempat yang cekung seperti danau atau rawa maka lumpur tersebut mengendap. Setelah itu endapan lumpur akan mengalami proses pembatuan yang meliputi 3 tahap yaitu pemampatan, penyimenan dan penghabluran ulang. Berikut adalah penjelasannya.

1.Compaction

Compaction atau tahap pemampatan atau compaction diawali dengan proses penekanan pada butiran batuan sehingga menjadi lebih padat dan lebih tipis. Pemampatan ini juga bertujuan untuk menghilangkan kadar air sehingga hanya tersisa 20 – 40 persen saja. Pemampatan yang terjadi terus menerus menyebabkan butiran batu saling bersentuhan antara satu dengan yang lain. Tempat bersentuhannya batuan akan mengalami tekanan sehingga air yang membawa mineral silika masuk ke dalam celah di antara butiran dan menghasilkan simen.

2. Cementation

Setelah tahap pemampatan menghasilkan simen, maka akan dilanjutkan ke tahap penyimenan (cementation). Penyimenan yaitu proses pengendapan simen di permukaan butiran batu. Ada 2 jenis simen yaitu kalsit dan kuarza. Simen kalsit terbentuk saat pengendapan, sedangkan simen kuarza berasal dari diagnesa kimia mineral liat.

3. Recrystallization

Tahap terakhir yakni penghabluran ulang (recrystallization). Tahap ini merupakan proses perubahan bentuk dan ukuran batuan yang tidak disertai perubahan struktur mineralnya. Karena batuan sedimen awalnya dari endapan lumpur, maka endapan lumpur tersebut akan berubah bentuk menjadi batu lumpur atau mud stone. Batu lumpur yang memiliki karakter fisil dan laminasi inilah yang disebut dengan batu serpih (shale).


Manfaat Batu Serpih

  • Sebagai alat bantu mengupas

Pada zaman batu tengah atau mesolithikum, manusia sudah menggunakan batu serpih sebagai alat untuk mengupas makanan. Alat pengupas tersebut disebut dengan flaces. Penggunaan batu serpih sebagai alat pengupas dikarenakan sifat batu serpih yang berbentuk pipih. Batu serpih juga dapat digunakan untuk memotong seperti halnya batu intan.

  • Sebagai filter kertas

Serpih lempung atau clay shale yang memiliki tingkat kemurnian tinggi dapat digunakan sebagai filter kertas.

  • Sebagai titik proyektil

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa batu serpih dapat digunakan sebagai alat mengupas dan memotong, sehingga batu ini juga dimanfaatkan untuk titik proyektil dalam pembuatan pisau, grinda, alat pencakar dan palu.

  • Sebagai perangkap minyak bumi

Seperti yang telah dijelaskan bahwa batu serpih yang mempunyai warna hitam mengandung bahan organik. Bahan organik tersebut berfungsi sebagai perangkap minyak bumi dan gas alam yang berada di dalam lapisan kulit bumi.

  • Sebagai bahan dasar pembuatan gerabah

Jika batu serpih dihancurkan dan dicampurkan dengan air maka akan membentuk tanah liat. Tanah liat tersebut dapat dibentuk dan dijadikan berbagai jenis gerabah dan benda- benda keramik yang berguna bagi kegiatan manusia. Selain gerabah, tanah liat yang terbentuk dari batu serpih juga dapat digunakan untuk membuat genting dan batu bata.

  • Sebagai bahan baku pembuatan semen

Dalam industri semen, batu serpih dan batu kapur merupakan bahan baku utama. Kedua jenis batu tersebut akan dipanaskan pada temperatur yang sangat tinggi untuk menghilangkan kadar air.  Proses pemanasan juga bertujuan untuk mengubah batu kapur menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida. Kalsium oksida kemudian dicampur dengan batu serpih sehingga menghasilkan bubuk semen, sedangkan karbon dioksida akan menghilang sebagai emisi atau gas buangan.

 

 

 Baca Juga: Batuan Metamorf / Batuan Malihan : Ciri Ciri, Proses Pembentukan dan Tipe-tipe Metamorfisme Beserta Manfaatnya

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Batu serpih Adalah :Ciri-ciri, Proses Terbentuknya , contoh dan Manfaat Batu Serpih . Jangan Lupa selalu kunjungi Ilmuips.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

Penelusuran yang terkait dengan Batu Serpih

  • batu konglomerat
  • batu lempung
  • batu rijang
  • gambar batu serpih
  • ciri-ciri batu serpih
  • batu serpih termasuk jenis batuan
  • persebaran batu serpih
  • batu lanau

Post a Comment for "Pengertian Batu serpih Adalah :Ciri-ciri, Proses Terbentuknya , contoh dan Manfaat Batu Serpih"