Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Ekosistem Hutan Adalah: Komponen, Manfaat, Tipe dan Jenis-Jenis Hutan [ LENGKAP ]

 

Pengertian Ekosistem Hutan 


Ekosistem hutan adalah kawasan dimana terdapat keanekaragaman yang paling tinggi di daratan. Ia merupakan rumah bagi tumbuhan dan juga hewan. Keberadaannya tak hanya sebagai pendaur udara saja tetapi juga penting karena:

  1. Berfungsi sebagai sarana hidrologis yakni gudang tempat menyimpan air. Hutan memang mampu menyerap air dan embun dan kemudian mengalirkannya ke sungai melalui mata air yang terdapat di kawasan hutan tersebut. Hutan sebagai penadah air akan membuat air hujan tidah tergenang dan sia-sia.
  2. Ekosistem hutan berperan sebagai pengunci tanah sehingga menghindarkan dari ancaman bencana alam semacam longsonr juga erosi tanah.
  3. Hutan merupakan dapur alami, tempat dimana pepohonan “memasak” unsur hara dan kemudian dialirkan ke sekitarnya. Meski ia berada di daratan, tetapi aliran energi pepohonan yang ada di hutan ini sampai ke tumbuhan yang ada di perairan misalnya di sungai.
  4. Hutan merupakan “polisi iklim”. Ia mengatur dengan cara memproduksi oksigen atau o2 melalui dedaunan pohonnya. O2 sangat dibutuhkan manusia, karenanya keberadaan hutan sangat penting. Hutan mendaur ulang co2 (termasuk yang dikeluarkan manusia) yang ada di bumi dan menjadikannya oksigen. Bayangkan jika tidak ada hutan?
  5. Sebagai tempat produksi embrio flora dan fauna untuk memperkaya keanekaragaman hayati. Hutan juga merupakan sarana pertahanan ekosistem lainnya.
  6. Hutan bisa berperan sebagai sumber makanan bagi penduduk di sekitarnya sebab pepohonan yang hidup di dalamnya juga menghasilkan sejumlah bahan makanan seperti buah dan lain-lain. Tak hanya itu, jika kita cermat dan bijak, hutan juga menyediakan kayu untuk digunakan manusia mencukupi segala keperluannya.
  7. Manfaat ekosistem hutan lainnya adalah sebagai sarana rekreasi. Jika dikelola dengan baik, hutan juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

 

 Baca Juga: Pengertian Transmigrasi Adalah - Tujuan, Jenis, Manfaat Transmigrasi Penduduk, Contoh, Dampak dan Upaya Mengatasi Dampak Transmigrasi

 

Komponen Ekosistem Hutan

Karena ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, maka setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing. Ekosistem hutan juga memiliki komponen- komponen yang menyusun ekosistem hutan itu sendiri. Komponen yang terdapat dalam ekosistem hutan ini selain meliputi komponen biotik dan juga abiotik, juga dilihat lagi dari segi makanan. Dari segi makanan, komponen ini dibedakan menjadi 2 macam yakni komponen autotrof dan heterotrof. Komponen autotrof merupakan komponen yang mampu menyediakan makanan sendiri, sedangkan komponen heterotrof merupakan komponen yang selalau memanfaatkan bahan organik sebegai makanannya. Untuk mengetahui lebih lengkap, berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam ekosistem hutan.

  • Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang ada di ekosistem hutan ini banyak sekali jenisnya, yakni tumbuhan, binatang, serta organisme- organisme lainnya.
  • Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen- komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik atau komponen yang tidak hidup di ekosistem hutan, yaitu suhu, cahaya matahari , air, iklim, tanah, angin, batu, dan lain sebagainya.
  • Komponen Autotrof. Kata “autotrof” ini berasal dari 2 kata, yaitu “autros” yang mempunyai arti sendiri, dan juga “tropikhos” yang mempunyai arti menyediakan makanan. Sehingga komponen autotrof yang terdapat dalam ekosistem hutan ini merupakan komponen yang mampu menyediakan atau mensisntesis makanannya sendiri. Dalam membuat makanannya sendiri, komponen ini menggunakan bahan- bahan anorganik. Kemudian dengan bantuan dari klorofil dan juga energi dari sinar matahari, bahan- bahan anorganik tersebut diubah menjadi bahan- bahan makanan organik. Dengan demikian, organisme yang termasuk ke dalam golongan autotrof ini pada umumnya adalah mereka yang memiliki zat hijau daun atau korofil. Pengikatan yang dilakukan oleh energi sinar matahari dan sistesis bahan organik menjadi bahan anorganik kompleks ini hanya bisa dilakukan oleh komponene autrotrof saja. Contoh komponene autotrof yang ada di ekosistem hutan adalah pohon dan rumput- rumputan.
  • Komponen Heterotrofik. Kata “heterotrofik” ini berasal dari dua kata, yaitu “hetero”yang berarti berbeda, lain, mauooun tidak seragam dan “tropikhos” mempunyai arti menyediakan makanan. Sehingga dapat dikatakan bahwa komponene heterotrofik ini merupakan komponen atau organisme yang dalam hidupnya selalu memanfaatkan bahan oirganik sebagai bahan makanannya. Bahan organik yang digunakan untuk membuat makanan tersebut telah disediakan oleh organisme atau makhluk lainnya. Dapat dikatakan pula komponen heterotrofik ini mendapatkan bahan makanannya dari komponen autotrof. Sebagian dari anggota komponen heterotrofik ini akan menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku untuk membuat makanan komponen autotrof. Contoh komponen heterotrof yang ada dalam ekosistem hutan diantaranya adalah binatang, jamur, dan juga jasad renik.

 

Manfaat Ekosistem Hutan

Dalam perkembangan makhluk hidup di Bumi, hutan memegang peran paling penting guna menjaga alam tetap seimbang. Selain itu, manfaat dari terciptanya ekosistem hutan yakni:

1. Pengunci Tanah

Hutan juga disinyalir sebagai pengunci tanah artinya menjadi sarana menanggulangi dan menghindari bencana alam. Misalnya, bencana erosi tanah dan longsor dapat dihindari apabila hutan memiliki banyak pohon yang tumbuh tinggi.

2. Sarana Hidrologis

Hutan dianggap menjadi sarana hidrologis karena ampuh menyimpan cadangan air yang berasal dari curah hujan. Air hujan ini akan membasahi tanah dan menjadi embun, selanjutnya akan dialirkan menuju sungai.

3. Tempat Flora dan Fauna Berkembang Biak

Disamping itu, hutan dianggap sebagai tempat alami flora dan fauna hidup serta berkembang biak. Buktinya banyak ditemukan keanekaragaman jenis binatang dan macam tumbuh tumbuhan dalam hutan.

4. Sumber Makanan Manusia

Berdasarkan sejarah sebelum masyarakat modern seperti saat ini, dulunya manusia tinggal dihutan. Sehingga, banyak makanan yang didapat dari hutan. Baik itu makanan hewani dari fauna maupun sayur-sayuran didapat dari flora. Jadi, manusia sebenarnya dapat memperoleh cadangan makanan yang alami dan segar dari hutan.

5. Sumber Oksigen Terbesar

Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di muka Bumi. Ekosistem hutan ternyata dapat menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis tanaman-tanaman. Lebih unggul lagi, hutan mampu merubah karbondioksida jadi oksigen dengan sarana pohon-pohon alami.

 

Tipe Ekosistem Hutan

  1. Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan yang terletak pada 10oLU dan 10oLS. Pada daerah dengan curah hujan 2000-4000 mm per tahun, rata-rata temperature 25oC, rata-rata kelembaban udara 80%. Tipe iklim A dan B, jenis tanah Podsol, Latosol, Aluvial dan Regosol dengan drainase baik dan terletak jauh dari pantai. Tegakan hutan hujan tropis didominasi pepohonan yang selalu hijau. Keanekaragaman spesies tumbuhan dan binatang yang ada di hutan hujan tropis sangat tinggi. 
  2. Ekosistem hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang terdapat di daerah beriklim muson, rata-rata curah hujan 1000-2000 mm per tahun, rata-rata suhu bulanan 21o-32oC. Vegetasi hutan ini didominasi oleh spesies-spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering sehingga disebut hutan gugur daun. Pada umumnya memiliki satu lapisan tajuk atau saty stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang tindih.  
  3. Hutan gambut adalah hutan yang tumbuh di atas kawasan yang digenangi air dalam keadaan asam dengan pH 3.5-4.0. Ekosistem ini merupakan suatu tipe ekosistem hutan yang unik karena tumbuh di atas tumpukan bahan organik yang melimpah. Gambut dapat dikalsifikasikan ke dalam dua bentuk yaitu gambut ombrogen dan gambut topogen.  
  4. Ekosistem hutan rawa adalah ekosistem hutan yang tidak terpengaruh oleh iklim, terdapat pada daerah dengan kondisi tanah yang selalu tergenang air tawar, pada daerah yang terletak di belakang hutan payau dengan jenis tanah alluvial, kondisi aerasi tanah buruk, vegetasinya selalu hijau dan mempunyai beberapa lapisan tajuk.  
  5. Ekosistem hutan payau termasuk ekosistem hutan yang tidak terpengaruh oleh iklim tetapi faktor lingkungan sangat dominan dalam pembentukan ekosistem ini yaitu faktor edafis. Salah satu faktor lingkungan lain yang juga sangat menentukan perkembangan hutan payau adalah salinitas atau kadar garam. Vegetasi pada ekosistem hutan payau tidak mempunyai stratifikasi tajuk secara lengkap seperti pada tipe-tipe ekosistem hutan lainnya, didominasi oleh tumbuhanyang mempunyai akar nafas (pneumatofora) meskipun ada juga jenis tumbuhan lainnya yang mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap salinitas payau sehingga spesies tumbuhannya disebut tumbuh Halophytes obligat.  
  6. Ekosistem hutan pantai terdapat di daerah kering tepi pantai dengan kondisi tanah berpasir atau berbatu dan terletak di atas garis pasang tertinggi. Apabila dilihat perkembangan vegetasi yang ada di daerah pantai maka sesungguhnya sering dijumpai dua formasi vegetasi yaitu Pescaprae dan Barringtonia. 

 

Jenis-Jenis Hutan

Oleh para ahli, hutan bisa dibagi ke dalam beberapa jenis yang didasarkan pada beberapa hal. Berikut pembagian hutan.

Berdasarkan Letak Geografis

  1. Hutan tropis, yakni hutan yang letaknya berada di wilayah khatulistiwa.
  2. Hutan temperate yakni hutan yang berada di wilayah dengan 4 musim.
  3. Hutan boreal, yakni hutan yang berada di daerah lingkaran kutub.
Berdasarkan Sifat Musimnya
  1. Hutan hujan atau rainforest.
  2. Hutan selalu hijau atau evergereen forest.
  3. Hutan musim atau hutan gugur, dikenal juga dengan nama deciduous forest.
  4. Hutan sabanna atau savannah forest, adalah hutan yang berada di wilayah dengan musim kemarau panjang.
Berdasarkan Ketinggian Tempat
  1. Hutan pantai atau beach forest.
  2. Hutan dataran rendah atau lowland forest.
  3. Hutan pegunungan bawah atau sub-mountain forest.
  4. Hutan pegunungan atas atau mountain forest.
  5. Hutan kabut atau mist forest.
  6. Hutan Elfin atau alpine forest.
Berdasarkan Kondisi Tanah
  1. Hutan Tanah Kapur atau Limestone forest.
  2. Hutan Kerangas atau Health Forest.
  3. Hutan Rawa Gambut atau Peat Swamp-forest.
  4. Hutan Rawa Air-tawar atau hutan rawa yang dikenal juga dengan nama Freshwater Swamp-forest.
Berdasarkan Dominasi Pepohonan
  1. Hutan Pinus atau Pine Forest.
  2. Hutan Ekaliptus atau Eucalyptus Forest.
  3. Hutan Dipterokarpa.
  4. Hutan jati atau Teak Forest.

 

Baca Juga: Angin Puting beliung adalah - Penyebab, Proses Terjadinya, Tanda Datangnya Angin Puting Beliung, Dampak dan Penanganan Penanggulangan Bencana Angin Puting Beliung

 

Demikian  Penjelasan Tentang Pengertian Ekosistem Hutan  Adalah: Komponen, Manfaat, Tipe dan Jenis-Jenis Hutan [ LENGKAP ] .Semoga Bermanfaat dan jangan Lupa Selalu Kunjungi ilmuips.my.id.

 

 Penelusuran yang terkait dengan ekosistem hutan adalah

  • contoh ekosistem hutan
  • komponen ekosistem hutan
  • pengertian ekosistem hutan
  • contoh ekosistem hutan brainly
  • ekosistem adalah
  • rantai makanan ekosistem hutan
  • makalah ekosistem hutan
  • ekosistem hutan hujan tropis

Post a Comment for "Pengertian Ekosistem Hutan Adalah: Komponen, Manfaat, Tipe dan Jenis-Jenis Hutan [ LENGKAP ]"