Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Erosi Adalah : Jenis-Jenis, Proses-Proses Terjadinya , Faktor Penyebab, dan Dampak Erosi

 


Pengertian erosi

Kata erosi berasal dari bahasa Latin erosionem yang berarti menggerogotiSecara umum erosi adalah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin atau es.Erosi memang membentuk banyak penampakan alam menarik seperti puncak gunung, lembah dan garis pantai.

Untuk memahami soal erosi, berikut ini definisi erosi menurut beberapa ahli:

  • National Geographic Society

Dilansir dari situs National Geography Society, erosi adalah proses geologis di mana material tanah aus dan diangkut oleh kekuatan alam seperti angin atau air.Proses tersebut serupa pelapukan, memecah atau melarutkan batu, tetapi tidak melibatkan pergerakan.Erosi adalah kebalikan dari pengendapan (sedimentasi) yaitu proses geologis di mana material tanah disimpan atau dibangun dalam bentuk lahan.Sebagian besar erosi dilakukan oleh air cair, angin atau es (biasanya dalam bentuk gletser).

  • Encyclopaedia Britannica

Dikutip dari situs Encyclopaedia Britannica, erosi adalah pemindahan material permukaan dari kerak bumi terutama puing-puing tanah dan batu dan pengangkutan material yang terkikis oleh agen alami (seperti air atau angin) dari titik pemindahan.Erosi seringnya terjadi setelah batuan hancur atau berubah melalui pelapukan. Bahan batuan yang sudah lapuk akan berpindah dari situs aslinya dan diangkut oleh agen alami.Dengan kedua proses tersebut berjalan secara bersamaan, cara terbaik untuk membedakan erosi dari pelapukan adalah dengan mengamati transportasi material.

  • Sitanala Arsyad

Dalam Konservasi Tanah dan Air (1989), Arsyad menjelaskan erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami.Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian-bagian tanah terkikis dan terangkut kemudian diendapkan di tempat lain.

  • Suripin

Suripin dalam Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air (2002), menerangkan erosi tanah adalah proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin.Proses erosi ini dapat menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah dan kualitas lingkungan hidup.Permukaan kulit bumi akan selalu mengalami proses erosi, di suatu tempat akan terjadi pengikisan sementara di tempat lain akan terjadi penimbunan, sehingga bentuknya akan selalu berubah sepanjang masa.Peristiwa ini terjadi secara alamiah dan berlangsung sangat lambat sehingga akibat yang ditimbulkan baru muncul setelah berpuluh bahkan beratus tahun kemudian.

  • Sarwono Hardjowigeno

Dalam Ilmu Tanah (1995), Hardjowigeno menjelaskan erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, sungai atau gravitasi.

  • AG Kartasapoetra dan MM Sutedjo

Kartasapoetra dan Sutedjo dalam Teknologi Konservasi Tanah dan Air (2000) menjelaskan erosi adalah proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin.Desakan ini bisa berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan atau perbuatan manusia.

 

 Baca Juga: Dampak Akibat Hutan Gundul Bagi Kehidupan dan Cara Mencegah Beserta Penjelasannya Lengkap

 

Jenis-Jenis Erosi

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, terdapat banyak sekali penyebab terjadinya erosi. Faktor-faktor penyebab erosi ini juga mendorong proses erosi yang berbeda-beda pula. Jenis erosi yang terjadi di suatu lokasi dipengaruhi oleh kedua faktor iniSecara umum, terdapat 4 jenis erosi yaitu Deflasi, Abrasi/korasi, Ablasi, dan Eksarasi. Keempat jenis ini memiliki karakteristik dan proses terjadi yang berbeda-beda pula.

Deflasi

Deflasi pada dasarnya adalah pengikisan batuan atau tanah karena terpaan angin. Angin yang bergerak kencang akan mampu untuk mengikis secara perlahan batu-batuan yang ada di jalurnya.Fenomena ini umumnya terjadi di daerah pegunungan ataupun daerah gurun dimana angin bergerak dengan sangat kencang. Salah satu contohnya adalah angin katabatik dan angin anabatik yang kerap ditemukan di gurun.Angin fohn meskipun bergerak dengan cepat menuruni pegunungan kerap dianggap tidak dapat menyebabkan deflasi. Hal ini terjadi karena angin ini tidak memiliki kecepatan yang cukup, serta lebih banyak berpengaruh pada proses pembentukan hujan di lereng gunung.

 

Ablasi

Ablasi adalah fenomena pengikisan tanah atau batuan oleh pergerakan air. Erosi seperti ini umumnya ditemukan di sekitar daerah aliran air seperti sungai, danau ataupun dataran-dataran rendah.Daya erosi air sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kecepatan air dan juga bentuk permukaan serta bentang alam yang ada. Semakin terjal bentang alam tersebut, maka semakin tinggi juga kecepatan air dan daya erosinya.Erosi oleh air ini menghasilkan bentang alam tertentu yang kita kerap asosiasikan dengan gerakan air. Bentang alam tersebut antara lain adalah lembah, jurang, ataupun ngarai.

 

Eksarasi

Eksarasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh gerakan-gerakan lapisan es pada gletser ataupun ketika es mencair. Oleh karena itu, eksarasi kerap disebut sebagai glacial erosion.Pengikisan ini terjadi karena gerakan-gerakan gletser es mengikis batuan yang ada di jalurnya. Semakin berat dan cepat gerakan gletser tersebut, maka semakin tinggi juga daya erosinya.Fenomena ini dapat menyebabkan bentang alam seperti fjord ataupun bentang alam glasial lainnya. Endapan-endapan glasial seperti Moraine juga merupakan hasil dari eksarasi.

 

Abrasi atau Korasi

Korasi atau kerap disebut juga sebagai abrasi pada dasarnya adalah erosi yang disebabkan oleh angin atau air yang membawa material-material padat. Material ini dapat berupa butiran pasir, tanah, atau batuan lainnya.Ketika angin atau air tersebut menerpa batuan, material-material yang terbawa akan mengikis batuan tersebut. Kemudian, ketika ada material yang lepas atau pecah karena proses pengikisan ini, material tersebut akan dibawa kembali oleh angin atau air sebagai material bawaan.Seiring dengan banyaknya material yang dibawa oleh angin/air, maka akan semakin tinggi pula daya erosinya. Namun, jika terlalu banyak material yang dibawa dan kecepatan angin/air tidak cukup, maka material tersebut akan dijatuhkan dalam proses deposisi dan sedimentasi.

Fenomena ini kerap kita lihat di gurun-gurun dimana angin yang bergerak sangat cepat kerap membawa partikel-partikel pasir kecil. Ketika angin tersebut menabrak batuan, maka partikel-partikel ini akan bergesekan dengan batuan tersebut. Lama kelamaan, batuan tersebut akan terkikis oleh partikel-partikel pasir ini.Fenomena ini juga kerap kita temukan pada kawasan pesisir pantai dan tebing-tebing dimana ombak yang menghantam pesisir pantai membawa batuan-batuan kecil atau pasir. Disini, keduanya berperan besar dalam melemahkan dan mengikis tebing tersebut.

Ketika tebing tersebut retak dan terpecah menjadi batuan-batuan kecil, batuan tersebut juga akan ikut mengikis tebing yang belum terkikis. Oleh karena itu, semakin banyak material yang dimiliki oleh air dan semakin kuat gelombang, maka semakin tinggi pula daya erosinya.

  

Proses-Proses Terjadinya Erosi

Menurut L.D. Meyer dan G.R. Foster erosi tanah bisa terjadi melalui tahapan-tahapan proses seperti berikut:

  • Detachment

Pada saat terjadi tumbukan air maupun angin yang terjadi dengan intensitas yang tinggi, maka hal tersebut dapat menyebabkan pecahnya batuan menjadi partikel-partikel batuan yang lebih kecil atau tanah yang pada akhirnya akan terlepas.

  • Transportation

Partikel-partikel tanah yang terlepas pada akhirnya akan ikut terhanyut oleh aliran air di permukaan atau terangkut oleh media lain menuju tempat lain

  • Deposition atau sedimentation

Pada akhirnya, partikel-partikel tanah yang terlepas tersebut akan mengalami pengendapan di tempat yang baru, contohnya pada erosi air sungai yaitu daerah yang lebih rendah seperti di dasar sungai di hilir atau waduk

 

Faktor - Faktor Penyebab Erosi

Beberapa faktor alam memengaruhi terjadinya erosi pada bentang alam seperti iklim, topografi, vegetasi, aktivitas tektonik pada tanah.

Berikut ini penjelasan faktor alam yang memengaruhi erosi antara lain:

1. Iklim

Iklim mungkin merupakan kekuatan paling berpengaruh dan berdampak pada erosi pada bentang alam.Faktor iklim yang penting dalam proses terjadinya erosi adalah curah hujan dan suhu. Curah hujan dan suhu tidak jauh berbeda di tempat-tempat yang berdekatan.Intensitas hujan yang cukup tinggi akan menimbulkan erosi. Energi kinetik akibat tetesan butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah menyebabkan pecahnya agregat-agregat tanah.Jumlah hujan yang besar tapi intensitasnya rendah tidak menyebabkan erosi berat. Hujan lebat dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan sedikit erosi.Jika jumlah hujan dan intensitasnya sama-sama tinggi, maka erosi tanah yang terjadi cenderung tinggi.

2. Topografi

Topografi yang memengaruhi erosi adalah kemiringan lereng dan panjang lereng. Makin besar kemiringan lereng maka intensitas erosi air makin tinggi.Semakin miring suatu lereng maka energi kinetik aliran air yang mengalir semakin besar.

3. Vegetasi

Vegetasi adalah lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah. Vegetasi dapat memperlambat dampak erosi.Akar tanaman melekat pada partikel tanah dan batu, mencegah transportasi selama hujan atau angin.Pohon, semak dan tanaman lain dapat membatasi dampak erosi yang besar seperti tanah longsor atau bahaya alam lain seperti angin topan.Gurun pasir yang umumnya tidak mempunyai vegetasi lebat merupakan lanskap yang paling mudah mengalami erosi di planet bumi.

4. Tanah

Aktivitas tektonik membentuk lanskap tanah itu sendiri. Sehingga memengaruhi dampak erosi pada suatu daerah.

 

 

Dampak erosi

Erosi menimbulkan dampak atau akibat baik positif maupun negatif. Erosi merupakan proses alami dan baik bagi ekosistem tetapi di satu sisi menimbulkan kerugian.

Arsyad menyebutkan terjadinya kerusakan yang ditimbulkan oleh erosi dibedakan di dua tempat yaitu pada tanah tempat erosi terjadi (on-site) dan pada tempat tanah yang terangkut diendapkan (off-site).

Dampak erosi di tempat terjadinya (on-site) antara lain:

  1. Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah.
  2. Kemerosotan produktivitas tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dipergunakan untuk berproduksi.
  3. Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya.
  4. Pemiskinan petani.

Dampk erosi di luar tempat kejadian (off-site) antara lain:

  1. Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya.
  2. Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.
  3. Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air.
  4. Kerusakan ekosistem perairan.
  5. Kehilangan nyawa dan harta akibat banjir.
  6. Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan.
  7. Kerugian akibat memendeknya umur waduk.
  8. Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir.

 

 

 Baca Juga: Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya Ringkasan Secara Lengkap

 

Demikian Penjelasan Tentang Pengertian erosi  Adalah : Jenis-Jenis, Proses-Proses Terjadinya , Faktor Penyebab, dan Dampak erosi. Semoga Artikel ini Bermanfaat dan jangan Lupa Selalu Kunjungi Ilmuips.my.id Selalu.

 

Penelusuran yang terkait dengan Erosi adalah

  • erosi adalah brainly
  • arti kata erosi adalah
  • contoh erosi
  • erosi dan abrasi adalah
  • cara mencegah erosi
  • jenis-jenis erosi
  • proses terjadinya erosi
  • dampak erosi

Post a Comment for " Pengertian Erosi Adalah : Jenis-Jenis, Proses-Proses Terjadinya , Faktor Penyebab, dan Dampak Erosi"