Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Hujan Buatan Adalah: Sejarah, Proses terjadinya, Dampak positif dan Negatif Hujan Buatan [ LENGKAP ]

Sumber gambar : mediakepri.co.id

Pengertian Hujan buatan

Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 Knot, serta syarat lainnya. Hujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan bisa saja gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.

Udara selalu mengandung uap air, apabila uap air ini berkumpul menjadi titik-titik air maka terbentuklah awan. Jika titik-titik air dalam awan semakin besar dan awan semakin berat, gravitasi akan menarik titik-titik air tersebut hingga turun sebagai hujan. namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap sebelum jatuh ke tanah dan hilanglah awan itu. Hujan pun tidak jadi turun.
Inilah yang dihindari dalam hujan buatan, bahan penyemai hujan tidak memberi kesempatan bagi titik-titik air pada awan untuk menguap kembali. Ada sejenis katalis yang ditambahkan, agar awan lebih cepat mengumpul zat ini disebut bahan semai.
Bahan semai terdiri atas 2 jenis, yakni bahan semai higroskopis yang dapat menarik uap air dari sekelilingnya, dan bahan semai glasiogenik yang dapat mengahasilkan es. Bahan semai higroskopis akan membentuk tetes-tetes air yang berperan dalam proses pembentukan butir-butir hujan di dalam awan. Awan semakin cepat matang, volumenya akan menjadi lebih besar, dan hujan yang dihasilkan akan semakin banyak.
Bahan semai glasiogenik ditebarkan di atmosfer pada ketinggian di atas freezing level, dimana lapisan ini mengandung banyak uap air lewat dingin (super cooled moisture). Uap air ini dapat membeku secara alami. Penambahan bahan glasiogenik akan mempercepat pembekuan uap air. Es yang turun ke lapisan lebih rendah perlahan-lahan mencair dan menambah jumlah air hujan yang turun ke permukaan bumi.

 

 Baca Juga: Pengertian Lapisan Troposfer - Ciri-ciri, Manfaat, Kandungan dan Suhu di Lapisan Troposfer

 

Sejarah Hujan buatan 

Sejarah Hujan buatan di dunia dimulai  pada tahun 1946 oleh penemunya Vincent Schaefer dan Irving Langmuir, dilanjutkan setahun kemudian 1947 oleh Bernard Vonnegut.Yang sebenarnya dilakukan oleh manusia adalah menciptakan peluang hujan dan “mempercepat” terjadinya hujan. Nama yang digunakan sebagai upaya “membuat hujan” adalah menjadi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hujan buatan merupakan sebuah teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan. Agar bisa terbentuk hujan buatan maka diperlukan ketersediaan awan yang mempunyai kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin yang rendah, serta syarat-syarat lainnya.


Hujan buatan dibuat dengan cara menyemai awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. Awan yang digunakan untuk membuat hujan buatan adalah jenis awan Cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol. Setelah lokasi awan diketahui, pesawat terbang yang membawa bubuk khusus untuk menurunkan hujan diterbangkan menuju awan.
Bubuk khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida. Zat itu berfungsi untuk membentuk es. Pesawat juga membawa bubuk untuk “menggabungkan” butir-butir air di awan yang bersifat higroskopis seperti garam dapur atau Natrium Chlorida (NaCl), atau CaCl2 dan Urea.


Garam-garaman yang telah disebarkan di udara punya sifat-sifat fisis tertentu, seperti NaCl dan CaCl2 bila bereaksi dengan atmosphere dapat mengeluarkan panas, sedangkan urea dapat menyerap panas. Karena itu waktu disebar di udara akan timbul reaksi sebagai berikut:
NaCl + H2O —- ion-ion + 910 K Cal (eksoterm)
CaCl2 + H2O — ion-ion + 915 K Cal (eksoterm)
Urea + H2O —- ion-ion – 425 K Cal (endoterm)

 

Proses terjadinya hujan buatan

Dilansir dari Live Science, terdapat beberapa tahap untuk membuat hujan buatan, di antaranya:
  • Hujan buatan bisa terjadi dengan menaburkan zat glasiogenik seperti argentium iodida atau perak iodida.
  • Penaburan bahan kimia tersebut dilakukan pada ketinggian 4.000-7.000 kaki dengan mempertimbangkan faktor arah angin dan kecepatan angin.
  • Penaburan bahan juga dilakukan pada saat pagi hari. Hal ini karena biasanya awan hujan alami terjadi pada pagi hari.
  • Selain zat glasiogenik, juga bisa menggunakan bahan kimia lain eperti zat higroskopis seperti garam, CaC12, dan urea.
  • Garam dan CaC12 ditaburkan ke awan yang ada di langit dengan pesawat terbang, kecuali urea.
  • Setelah ditaburkan, bahan kimia tersebut akan memengaruhi awan untuk berkondensasi dan membentuk awan yang lebih besar dan mempercepat terjadinya hujan.
  • Setelah garam atau CaC12 yang berhasil membuat awan berkondensasi, taburkan bubuk urea. Urea ini membantu dalam pembentukan awan besar dan berwarna abu-abu.
  • Urea ditaburkan pada siang hari.
  • Setelah awan hujan terbentuk, larutan bahan kimia kemudian ditaburkan kembali. Larutan tersebut adalah air, urea, dan amonium nitrat. Larutan ini untuk mendorong awan hujan membentuk butir air.
 

Dampak positif hujan buatan

Hujan buatan tentu memberikan dampak positif, terlebih pada saat kemarau panjang. Selain itu manfaat lain hujan buatan adalah:

  • Dapat mengatasi kekeringan
  • Dapat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan
  • Dapat dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan yang cakupannya luas.
  • Dapat membantu pengisian air waduk atau danau untuk keperluan irigai, pembangkit listrik tenaga air, dan lainnya.
 

Dampak negatif hujan buatan

Disamping dampak positif, hujan buatan ternyata juga memiliki dampak negatif, di antaranya:

    • Hujan buatan yang terbuat dari adanya campuran bahan kimia bisa menimbulkan efek hujan yang mengandung bahan kimia pula yang bisa jadi malah menimbulkan hujan asam yang berbahaya bagi yang terkena guyuran hujan ini.
    • Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburkan garam dalam jumlah sangat banyak bahkan dapat hingga berton – ton jumlahnya, menimbulkan hujan yang sifatnya asin dan memberikan efek lapisan tanah yang terkena guyurannya akan menjadi asin pula sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak bahkan gagal panen karena lapisan jenis – jenis tanah menjadi kelebihan kandungan garam.
    • Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.
    • Hujan buatan dapat menjadi penyebab pemanasan global.
    • Hujan buatan dapat merubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan air tanah di musim kemarau.
    • Hujan buatan akan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar jika hujan yang turun dari hasil hujan buatan tidak tepat sasaran, baik kerugian dari materi yang dikeluarkan untuk melakukan proses hujan buatan maupun dari hasil dampak ketika hujan buatan salah sasaran.

     

     

     Baca Juga: Bioma Stepa : Pengertian, Proses, Ciri-ciri dan Persebarannya Secara Lengkap

     

    Demikian  Penjelasan Tentang Pengertian Hujan Buatan Adalah:  Sejarah, Proses terjadinya, Dampak positif dan Negatif Hujan Buatan [ LENGKAP ] .Semoga Bermanfaat dan jangan Lupa Selalu Kunjungi ilmuips.my.id.

     

     Penelusuran yang terkait dengan hujan buatan adalah

    • syarat pembuatan hujan buatan adalah brainly
    • cara membuat hujan buatan untuk anak sd
    • inilah proses terjadinya hujan buatan
    • proses perekayasaan hujan buatan
    • bahan untuk membuat hujan buatan
    • gambar hujan buatan
    • makalah hujan buatan
    • mengapa hujan buatan menggunakan garam

    Post a Comment for "Pengertian Hujan Buatan Adalah: Sejarah, Proses terjadinya, Dampak positif dan Negatif Hujan Buatan [ LENGKAP ]"