Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tanah Mergel Adalah : Karakteristik, Pemanfaatan dan Persebaran Tanah Mergel di Indonesia


Pengertian Tanah mergel

Tanah mergel juga dikenal sebagai tanah marbalit. Tanah mergel atau marbalit merupakan jenis tanah yang terbentuk oleh campuran batuan kapur pasir, dan juga tanah liat. Pembentukan dari tanah mergel ini sangatlah dipengaruhi oleh keberadaan curah hujan yang tidak merata di sepanjang tahunnya. Keberadaan tanah mergel atau marbalit ini sering kita temukan di daerah- daerah pegunungan atau di dataran- dataran rendah.

 

 Baca Juga: Pengertian Biogas Dan Biodiesel Meliputi Jenis, Fungsi dan Manfaatnya Secara Lengkap

 

 

Karakteristik Tanah Mergel

Ada banyak sekali jenis tanah yang dapat kita temukan di Indonesia. Tanah- tanah ini mempunyai karakteristik tau ciri- cirinya masing- masing. Adapun perebadaan ciri atau karakteristik inilah yang akan menyebabkan terjadinya jenis- jenis tanah. Seperti jenis tanah pada umumnya, tanah mergel atau marbalit juga mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimiliki oleh tanah mergel atau tanah marbalit antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Terbentuk oleh campuran batuan kapur, pasir dan tanah liat

Ciri atau karakteristik pertama yang melekat pada jenis tanah mergel adalah terbentuk dari campuran batuan kapur, pasir dan tanah liat. Ketiga unsur ini berada dalam satu tempat dan melapuk bersama- sama yang pada akhirnya membentuk suatu tanah yang disebut dengan tanah mergel. Oleh karena terbentuk dari tiga unsur tanah yang berbeda, maka karakteristik tanah mergel ini juga mengadopsi dari ketiga unsur yang membentuknya.

  1. Mempunyai warna putih

Ciri atau karakteristik dari tanah mergela yang paling mudah untuk diketahui (karena bisa tampak dari kondisi fisik) adalah mempunyai warna putih. Warna putih yang dimiliki oleh tanah mergel ini kemungkinan disebabkan karena tanah ini terbentuk oleh tanah kapur yang bercampur dengan pasir dan juga tanah liat. Tanah kapur yang memiliki warna putih akan mendominasi dan akan menutupi warna campuran lain sehingga tanah mergel terlihat mempunyai warna putih.

  1. Mempunyai tingkat kesuburan yang rendah

Tanah mergel merupakan tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Hal ini juga menjadi karakteristik yang menonjol dari tanah mergel ini. Karena tanah yang subur biasanya mempunyai kandungan bahan organik atau unsur hara yang tinggi, semenatara hal tersebut tidak dimiliki oleh tanah mergel. Oleh karena tanah mergel tidak mempunyai tingkat kesuburan tinggi, maka tanah ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian.

  1. Pembentukannya dipengaruhi oleh hujan yang turun tidak merata sepanjang tahun

Diantara beberapa macam ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah mergel, bisa dikatakan bahwa ciri yang sangat menonjol dari tanah mergel adalah pembentukannya yang dipengaruhi oleh hujan yang turun secara tidak merata sepanjang tahunnya. Ya, tanah mergel sangat dipengaruhi oleh keberadaan hujan yang turun. Karena pembentukan tanah mergel ini adalah akibat dari adanya hujan  yang turun secara tidak merata di sepanjang tahunnya.

 

Pemanfaatan Tanah Mergel

Tanah bagaikan elemen kebanyakan yang terdapat di daratan Bumi, memiliki banyak sekali khasiat ataupun guna yang dapat dialami oleh manusia, tidak terkecuali tanah mergel. Semacam tanah yang yang lain, tanah mergel pula bisa dimanfaatkan buat kepentingan tertentu. Pemanfaatan tanah mergel ini dapat disesuaikan dengan ciri- karakteristik ataupun ciri yang dimilikinya. Tanah mergel dapat dimanfaatkan buat kepentingan ditanami:

  • Tumbuhan jati

Pemanfaatan tanah mergel yang kerap dicoba oleh manusia merupakan ditanami pepohonan jati. Tumbuhan jati ialah tumbuhan yang banyak dimanfaatkan buat bermacam kepentingan mebel, semacam lemari, meja, sofa, serta lain sebagainya. Tidak hanya buat mebel, tumbuhan jati pula digunakan buat bermacam kepentingan yang lain. Tumbuhan jati pula ialah tipe tumbuhan yang dapat hidup di tanah mergel. Kendati tanah mergel ini ialah tanah yang tidak sangat produktif, hingga tidak banyak tipe tumbuhan yang dapat hidup di tanah mergel ini. Serta salah satu tanman yang bisa hidup merupakan tumbuhan jati.

  • Palawija

Pemanfaatan tanah mergel yang berikutnya merupakan bagaikan lahan buat ditanami tumbuh- tanaman palawija. Tumbuhan palawija ialah tumbuhan yang banyak diperlukan oleh manusia dalam kehidupan sehari- hari. Tumbuhan palawija ini memiliki bermacam tipe. Serta tumbuhan palawija yang bisa berkembang di tanah mergel juga cuma sebagian tipe tumbuhan saja.

 

Persebaran Tanah Mergel di Indonesia

Tanah mergel ataupun marbalit ialah tipe tanah yang gampang kita dapati di Indonesia. Tanah mergel ini umumnya ada di daerah- wilayah tertentu. Tanah mergel ataupun marbalit umumnya terdapat di lereng- lereng gunung ataupun di wilayah dataran rendah.

Ada pula daerah- wilayah di Indonesia yang ialah wilayah persebaran tanah mergel ini antara lain merupakan Solo, Kediri, Madiun, serta Gunung Kidul.


Jenis-Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya

Jenis-jenis tanah di Indonesia dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah.


1. Tanah alluvial
Jeni-jenis tanah di Indonesia salah satunya tanah alluvial. Tanah alluvial merupakan tanah yang berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air sungai. Tanah ini merupakan hasil erosi yang kemudian diendapkan bersama dengan lumpur sungai. Tanah alluvial memiliki warna yang kelabu dan sifatnya subur. Umumnya, tanah alluvial ditemukan di wilayah dataran rendah. Di Indonesia, tanah alluvial banyak ditemukan di wilayah timur Sumatera, Bagian utara Jawa, Kalimantan bagian selatan dan tengah, bagian utara dan selatan Papua.

2. Tanah vulkanis
Tanah vulkanis merupakan jenis-jenis tanah di Indoneisa yang berasal dari abu gunung api atau vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara sehingga sifatnya sangat subur. Karena subur, tanah ini baik dan sering digunakan sebagai ladang pertanian. Tanah vulkanis banyak ditemukan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera di sekitaran Danau Toba.
Tanah vulaknis dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni tanah regosol dan latosol.

  • Tanah regosol adalah tanah vulkanis yang mempunyai butir kasar, berwarna kelabu sampai kuning serta mengandung bahan organik yang sedikit. Tanah regosol cocok untuk ditanami tanaman tembakau, palawija serta buah -buahan. Daerah yang banyak terdapat tanah regosol adalah di wilayah Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.
  • Tanah latosol adalah tanah vulkanis yang memiliki ciri khas dari warnanya yang merah hingga kuning dan mengandung bahan organik sedang dengan sifat yang asam. Tanah latosol cocok untuk ditanami padi, karet, kopi, kelapa dan palawija. Tanah latosol banyak terdapat di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Minahasa, Jawa dan Papua.



3. Tanah humus
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur. Tanah jenis ini sangat cocok untuk ditanami tanaman padi, nanas dan kelapa. Tanah humus banyak terdapat di Pulau Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua.

4. Tanah organosol
Tanah organosol adalah jenis-jenis tanah di Indoneisa yang juga sering dikenal dengan sebutan tanah gambut. Tanah ini terbentuk dari proses pelapukan bahan-bahan organik, seperti dari sisa pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan organik yang terjadi pada tanaman yang kurang sempurna karena selalu tergenang air. Karena pembusukan yang terjadi kurang sempurna, tanah gambut cenderung bersifat asam hingga sangat asam. Karena selalu tergenang air, jenis tanah gambut ini kurang baik untuk pertanian. Tanah gambut banyak terdapat di daerah pasang surut, seperti di Papua bagian barat, Kalimantan Barat, Sumatra bagian timur, Jawa, pantai barat Sumatra, dan pantai Kalimantan Timur.

5. Tanah Inseptisol
Tanah inseptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik di mana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit. Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet. Tanah inseptisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan dan Papua.

6. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati. Tanah kapur banyak terdapat di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, serta Pegunungan Seribu Yogyakarta. Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara. Sebagian besar tanah renzina ditemukan di daerah berkapur seperti Gunungkidul Yogyakarta.

7. Tanah pasir
Tanah pasar merupakan tanah yang hanya memiliki kadar air sangat sedikit dan sangat miskin unsur hara. Tanah pasit berasal dari batuan pasir yang telah melapuk. Tanah ini banyak ditemukan di wilayah-wilayah pantai yang disebut sand dune atau bukit pasir. persebaran tanah pasir yang ada di Indonesia ada di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta.

8. Tanah laterit
Tanah laterit merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang sifatnya tidak subur, atau bahkan dapat dikatakan sudah hilang kesuburannya. Ini karena dalam tanah laterit, banyak terkandung zat besi dan alumunium. Kandungan unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena terlarut oleh curah hujan yang tinggi. Tanah laterit juga bersifat kering dan tandus. Warna tanah ini kekuningan sampai merah sehingga tanah laterit juga sering disebut sebagai tanah merah. Tanah ini banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, Sulawesi Tenggara hingga Kalimantan Barat.

9. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan beku dan sedimen. Tanah litosol memiliki ciri khas butiran kasar berupa kerikil. Tanah ini sangat miskin unsur hara sehingga tidak subur dan kurang baik untuk pertanian. Karena sifat tanahnya yang kurang subur, tanah ini hanya cocok untuk ditanami pohon besar di hutan. Tanah litosol banyak ditemukan di daerah Pulau Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papua.

10. Tanah Mergel
Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun tidak merata. Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya. Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo (Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).


 Baca Juga: Pengertian Litosfer Meliputi Fungsi, Jenis, Struktur, Manfaat Secara Lengkap

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Tanah Mergel Adalah : Karakteristik, Pemanfaatan dan Persebaran Tanah Mergel di Indonesia. Jangan Lupa selalu kunjungi Ilmuips.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

Penelusuran yang terkait dengan tanah mergel adalah

  • tanah mergel cocok untuk tanaman
  • tanah aluvial
  • tanah laterit adalah
  • tanah organosol
  • tanah kapur adalah
  • tanah regosol adalah
  • tanah latosol adalah
  • jenis-jenis tanah

Post a Comment for "Pengertian Tanah Mergel Adalah : Karakteristik, Pemanfaatan dan Persebaran Tanah Mergel di Indonesia"