Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Rakyat Meliputi Pengertian, Jenis, Unsur, Manfaat dan Ciri-Cirinya


Apa itu Cerita Rakyat ?

Pengertian Cerita Rakyat merupakan adanya suatu cerita yang tumbuh di setiap daerah dan menceritakan asal atau legenda suatu daerah. Cerita yang berasal dari komunitas dan tumbuh di kalangan komunitas.

Cerita rakyat adalah bagian dari dongeng. Kisah-kisah orang biasanya ditransmisikan secara lisan dan telah jatuh dan menghilang. Begitu banyak yang menyebut cerita rakyat sebagai bentuk pelecehan verbal. Secara umum, penulis cerita rakyat tidak dikenal oleh penulis.

 

Baca Juga: Zaman Neolitikum: Pengertian, Ciri-ciri, Manusia Pendukung, dan Hasil Kebudayaan

 

Pengertian Cerita Rakyat Menurut Para Ahli

Sisyono, dkk

Cerita rakyat merupakan satu di antara karya sastra yang berwujud cerita yang lahir, hidup, dan berkembang di masyarakat tradisional yang disebarkan secara lisan, mengandung survival, sifatnya abonim, dan disebarkan di antara kolektif khusus dalam jangka waktu yang lumayan lama.

Suripan Sadi Hutomo (1991)

Cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan secara turun temurun dari generasi lama ke generasi baru secara lisan.

Cerita rakyat bisa diartikan sebagai wujud ekspresi suatu budaya yang ada di masyarakat melalui tutur, yang mempunyai hubungan secara langsung dengan berbagai aspek budaya serta susunan nilai sosial masyarakat itu sendiri.

Hasim Awang (1985)

Cerita rakyat adalah suatu kisah mengenai perjuangan, kisah cinta (romantisme), atau lainnya yang sudah terjadi di masa lampau dan dijadikan pelajaran di masa yang akan datang.

James Dananjaya (1997)

Cerita rakyat adalah kisah mengenai perjuangan cinta kasih yang tergolong sebagai karya sastra dalam bentuk faklor yang diwarisakan secara turun temurun.

 

 

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Senada dengan cerita-cerita lainnya, terdapat keunikan tertentu yang membedakan cerita rakyat dengan cerita lainnya. Ciri-ciri dari cerita rakyat antara lain adalah

  • Ditransmisikan dari generasi ke generasi
  • Terdapat nilai-nilai yang berharga dan layak dilestarikan
  • Memiliki sifat tradisional dan kental unsur kebudayaanya
  • Memiliki banyak variasi dan versi cerita
  • Klise dalam bentuk atau cara pengungkapan
  • Umumnya bersifat anonim dan tidak diketahui siapa yang menulis atau membuatnya pertama kali
  • Umumnya disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut antar masyarakat dan antar generasi

Cerita rakyat tidak harus memiliki semua ciri-ciri diatas, tetapi, semakin banyak ciri-ciri yang terpenuhi, maka semakin mirip cerita tersebut dengan teks cerita yang dianggap sebagai cerita rakyat.

 

 

Fungsi cerita rakyat

  • Fungsi sarana hiburan yaitu dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita sekan-akan diajak berkelana ke alam lain yang tidak kita jumpai dalam pengalaman hidup sehari-hari.
  • Fungsi sarana pendidikan yaitu pada dasarnya cerita rakyat ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya.
  • Fungsi sarana penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut.
  • Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu di dalamnya juga terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial.

 

Jenis-jenis cerita rakyat

Menurut William R Bascom (dalam James Danandjaya 1991:50,    cerita rakyat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :

  1. Mitos (mite) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi setelah dianggap suci oleh empunya. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain atau bukan di dunia yang sepertikita kenal sekarang ini dan terjadi di masa lampau.
  2. Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia walaupun adakalanya sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya di dunia yang kita kenal dan waktu terjadinya belum terlalu lama.
  3. Dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terkait waktu maupun tempat.

 

 

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Terdapat banyak jenis cerita rakyat yang ada dalam dunia kesastraan Indonesia. Jenis-jenis tersebut antara lain adalah

  • Legenda

Seperti namanya, cerita asal usul atau legenda adalah jenis cerita rakyat yang menceritakan mengenai asal usul sebuah daerah atau objek tertentu. Disini pun dibahas bagaimana sejarah pembentukan, kisah masa lalu hingga sejarah dari objek-objek yang kita kenal sekarang.Meskipun menceritakan asal usul dan juga kejadian-kejadian di masa lalu, cerita legenda tidak dianggap suci oleh masyarakat setempat.Legenda pun banyak diperankan oleh manusia biasa, namun memiliki kekuatan hebat dan sifat yang luar biasa. Tidak jarang, mereka juga dibantu oleh makhluk ghaib ataupun binatang.

 
  • Mitos

Mitos adalah cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi di masa lalu serta dianggap suci oleh masyarakat yang menuturkan cerita tersebut.Umumnya, cerita jenis ini diisi oleh tokoh-tokoh hebat seperti dewa, setengah-dewa, ataupun manusia suci lainnya yang memiliki kekuatan hebat.Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita mitos umumnya melibatkan kekuatan ghaib dan luar biasa. Latar nya pun terkadang bukan berada di dunia ini, tetapi pada alam lain ataupun dunia lain.

  • Dongeng

Dongeng pada dasarnya adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi oleh para penutur ceritanya.Kisah ini tidak terkait oleh tempat ataupun waktu, sehingga dapat terjadi di masa kini ataupun di masa lalu serta dapat terjadi dimana saja, baik di dunia kita maupun dunia imajinasi lainnya.  

 

Macam-Macam Cerita Rakyat

Macam-macam cerita rakyat yang sering diceritakan oleh masyarakat antara lain adalah

  • Sage

Cerita berjenis sage adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan berdasarkan cerita sejarah asli namun dicampurkan dengan unsur-unsur fantasi.Karena didasari cerita sejarah asli, banyak fenomena yang diceritakan di sage dapat kita pelajar juga pada pelajaran sejarah.Contoh dari cerita berjenis sage adalah Ciung Wanara, Roro Jonggrang, Darmawulan, dan Syariah Melayung.

  • Legenda

Cerita legenda merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai asal usul suatu budaya, wilayah, atau kebiasaan yang ada di suatu tempat.Meskipun mencoba menjelaskan mengenai sejarah suatu tempat atau kebudayaan tertentu, banyak cerita legenda yang memanfaatkan unsur fantasi dan mitos tertentu.Oleh karena itu, cerita legenda sulit untuk digunakan sebagai referensi dalam penelitian sejarah.Contoh dari cerita legenda adalah Tangkuban Perahu, Malin Kundang, dongeng Batok, dongeng Banyuwangi, dongeng Rawa Pening, serta Sangkuriang.

  • Fabel

Fabel merupakan jenis cerita rakyat yang menggunakan elemen-elemen binatang sebagai tokoh tokoh yang terlibat dalam ceritanya. Disini, binantang-binatangnya memiliki sifat dan perilaku yang menyerupai manusia.Oleh karena itu, meskipun memiliki karakter non-manusia, cerita fabel masih dapat menyentuh para pembacanya.Umumnya, cerita fabel ini memiliki pesan moral ataupun pelajaran-pelajaran tertentu yang disampaikan secara santai dan menyenangkan dalam alur ceritanya.Contoh dari cerita fabel yang sering kita dengar dan nikmati antara lain adalah Si Kancil, Kancil dan Buaya, Semut dan Gajah, serta Kancil dan Harimau.

  • Mite

Mite merupakan cerita rakyat yang berhubungan erat dengan hal-hal ghaib, baik itu benda-benda yang bersifat ghaib ataupun bagi dewa dan dewi yang dianggap ada dalam dunia manusia.Contoh dari cerita mite ini adalah Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, Dewi Sri, serta Hikayat sang Borma.

  • Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang memiliki elemen-elemen komedi dan berfungsi untuk menghibur para pembacanya. Oleh karena itu, cerita jenaka umumnya mengandung banyak lelucon dan hal-hal lain yang dianggap lucu.Karena ceritanya sangat ringan dan juga bersifat menghibur, cerita jenaka merupakan salah satu cerita rakyat yang sangat populer dan disukai masyarakat.Contoh cerita jenaka yang cukup terkenal antara lain adalah Pak Kodok, Lebai Malang, Pak Belalang, dan Pak Pender.

  • Pararel

Cerita pararel adalah cerita rakyat yang diisi oleh tokoh-tokoh manusia serta hewan-hewan.Sesuai dengan namanya, cerita pararel ini umumnya memiliki kemiripan atau paralel terhadap hal-hal yang ada dan terjadi pada kehidupan sehari hari manusia.Contoh dari cerita pararel antara lain adalah Anjing yang Loba, Hikayat Mahabrata, Hikayat Ramayana, serta Semut dan Belalang

  • Parabel

Parabel adalah cerita rakyat mencoba untuk menyampaikan suatu pelajaran atau nilai moral tertentu dengan menggunakan perbandingan dan pengumpamaan.Senada dengan pararel, parabel juga mencoba untuk menunjukkan bahwa pelajaran yang ada pada ceritanya dapat diterapkan pada dunia nyata.Umumnya, cerita parabel ini digunakan dalam rangka menyampaikan nilai atau pelajaran tertentu kepada orang-orang. Oleh karena itu, cerita jenis ini banyak dilihat dalam kisah-kisah keagamaan dan pelajaran moral.Contoh dari cerita parabel adalah kisah sepasang Selop, Hakim yang Adil, dan Kesombongan Pemuda Jago Panah.

  • Cerita Terbingkai

Cerita terbingkai adalah cerita yang didalamnya terdapat lagi cerita-cerita yang lain.Cerita ini dapat berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan cerita utamanya. Namun, semua cerita tersebut harus mendukung dan ada hubungannya dengan cerita utamanya.Contoh paling terkenal dari cerita terbingkai ini adalah cerita 1001 malam dari timur tengah.

  • Epos

Epos merupakan cerita rakyat yang bertemakan kepahlawanan dan juga keberanian dari tokoh-tokoh utamanya.Umumnya, cerita rakyat jenis ini bertujuan untuk mengajarkan keberanian, kepahlawanan, serta nilai-nilai luhur lainnya kepada generasi muda dan menginspirasi mereka.Contoh dari epos yang cukup terkenal adalah Mahabaratha, Ramayana, Jason and the Argonauts, serta kisah pasukan Sparta di Thermopylae.

  • Hikayat

Hikayat merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai kehidupan bangsawan, keluarga istana, tokoh hebat, ataupun orang terkenal pada zaman dahulu kala.Umumnya, cerita-cerita ini mengandung unsur fantasi dan mitos tertentu seperti sihir, mukjizat, jin, ataupun hal-hal lainnya yang tidak masuk akal.Contoh cerita hikayat yang terkenal antara lain adalah Hikayat Abu Nawas, dan Hikayat Panji Semirang.

 

 

Unsur-Unsur Instrinsik Dalam Cerita Rakyat

1. Tema

Tema merupakan inti persoalan yang menjadi dasar dalam sebuah cerita. Oleh karenanya, agar bisa mendapatkan tema dalam sebuah cerita, pembaca tentunya harus membaca cerita tersebut hingga selesai.

2. Latar atau setting pada cerita rakyat

Latar adalah informasi mengenai waktu, suasana, dan juga lokasi dimana cerita rakyat itu berlangsung.

  • Latar Lokasi atau Tempat

Latar lokasi adalah informasi pada cerita yang menjelaskan tempat cerita itu berlangsung. Sebagai Contoh latar lokasi cerita adalah di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di kahyangan, dll.

  • Latar Waktu

Latar waktu merupakan saat terjadinya peristiwa dalam dongeng, sebagai contoh pagi hari, pada jaman dahulu kala, malam hari, tahun sekian, saat matahari terbenam dll.

  • Latar Suasana

Latar suasana adalah informasi yang menyebutkan suasana pada kejadian dalam dongeng berlangsung. Sebagai contoh latar suasana adalah rakyat hidup damai dan sejahtera, masyarakat hidup dalam ketakutan karena raja yang kejam, hutan menjadi ramai setelah purbasari hidup disana, dll

3. Tokoh

Tokoh merupakan pemeran pada sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, para dewa dll.

Menurut sifatnya penokohan dibagi tiga yaitu :

  • Tokoh utama (umumnya protagonis) adalah tokoh yang menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan pada sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal sampai akhir cerita. Pada umumnya, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh tokoh yang memiliki sifat baik. Tetapi tidak jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun.
  • Tokoh lawan (umumnya antagonis). antagonis secara pengertian merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh antagonis ditampilkan sebagai tokoh ”hitam”, yaitu tokoh yang bersifat jahat.
  • Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis merupakan tokoh pendukung.

Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi dua yaitu :

  • Secara langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca karena telah dijelaskan oleh pengarang
  • Seara tidak langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca dengan membuat kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laku, penampilan, lingkungan hidup, dan pelaku lain

4. Alur

Merupakan runtutan kejadian pada sebuah cerita rakyat. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian peristiwa yaitu saat pengenalan (pembukaan) , saat pengembangan, saat pertentangan (konflik), saat peleraian (rekonsiliasi), dan tahap terakhir adalah saat penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

  • Alur maju
  • Alur mundur
  • Alur campuran

5. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau dengan kata lain dari sudut mana penulis memandang cerita tersebut. Sudut pandangan memiliki pernanan yang sangat penting terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara umum dibagi dua yaitu

  • Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang bisa menjadi tokoh utama maupun tokoh tambahan pada cerita
  • Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada di luar cerita serta tidak terlibat secara langsung pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam cerita dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “dia, mereka”.

6. Amanat atau pesan moral

merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita dan ingin disampaikan agar pembaca mendapatkan pelajaran dari cerita tersebut.

7. Majas (Gaya Bahasa)

 

 

Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat

Unsur ekstrinsik merupakan semua faktor luar yang mempengaruhi penciptaan sebuah tulisan ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik adalah milik subjektif seorang penulis yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta.

Unsur-unsur ekstrinsik pada cerita rakyat biasanya meliputi:

  • Budaya serta nilai-bilai yang dianut.
  • Tingkat pendidikan
  • Kondisi sosial di masyarakat
  • Agama dan keyakinan
  • Kondisi politik, ekonomi, hukum dll.



Manfaat mendongeng Cerita Rakyat

Cerita rakyat yang sarat hikmah sejatinya mampu menginspirasi si kecil untuk membangun sikap positif dalam diri mereka. Apalagi memang sudah terbukti sejak lama bahwa cerita atau kisah-kisah merupakan medium dan strategi pembelajaran yang sangat ampuh untuk mendidik anak.Menceritakan cerita rakyat yang ada di blog ini memiliki beberapa manfaat yaitu :

Begitu pula dengan bayi atau balita Anda kini. Dari dongeng, ada banyak manfaat yang bisa diambil, antara lain:

  1. Menumbuhkan keterampilan berbicara anak, karena bayi atau balita akan mengenal banyak kosa kata.
  2. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak, yaitu pada saat mendengarkan struktur kalimat.
  3. Menumbuhkan minat baca.
  4. Menumbuhkan keterampilan berpikir.
  5. Mengembagkan kemampuan mengatasi masalah atau problem solving.
  6. Merangsang kreativitas serta imajinasi.
  7. Menumbuhkan emosi.
  8. Memperkenalkan nilai-nilai moral.
  9. Relaksasi.
  10. Mempererat ikatan emosi dengan orang tua.
  11. Memperkenalkan ide-ide baru.
  12. Mengalami budaya lain.

 

 Baca Juga: Zaman Megalitikum Meliputi Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Peninggalannya Secara Lengkap

 

 Penelusuran terkait

  • contoh cerita rakyat adalah
  • cerita rakyat yaiku
  • cerita rakyat dari papua adalah
  • cerita rakyat dan penjelasannya
  • struktur cerita rakyat
  • jenis cerita rakyat
  • ciri-ciri cerita rakyat adalah
  • unsur cerita rakyat

Post a Comment for "Cerita Rakyat Meliputi Pengertian, Jenis, Unsur, Manfaat dan Ciri-Cirinya"