Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Depresi Meliputi Gejala, Penyebab, Jenis - Jenis, Faktor Risiko Dan Pengobatan Depresi

Depresi : Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Depresi adalah suatu gangguan mental yang setiap orang bisa mengalaminya. Banyak sekali dari kita kebingungan membedakan antara depresi, stress dan kesedihan. Jadi definisi depresi yaitu suatu gangguan keadaan pada tonus perasaan yang secara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apati, pesimisme, dan juga kesepian. Keadaan ini sering sekali disebut dengan istilah kesedihan (sadness), murung, dan juga kesengsaraan.
Faktor penyebab depresi, beberapa para ahli juga memberikan penjelasan tentang penyebab depresi. Menurut Kaplan dalam Tarigan [2003] Faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas kedalam: faktor biologi, faktor genetik dan juga faktor psiko sosial. Dimana ketiga faktor itu juga dapat saling mempengaruhi satu ama lain.



Gejala Depresi

Ada ciri-ciri psikologi dan fisik yang menunjukkan seseorang terkena depresi.
Ciri-ciri psikologi seseorang yang mengalami depresi adalah:
  • Mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
  • Tidak stabil secara emosional
  • Merasa putus asa atau frustasi
Ciri-ciri fisik dari seseorang mengalami depresi adalah:
  • Selalu merasa lelah dan tak bertenaga
  • Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa penyebab yang jelas
  • Menurunnya selera makan


Faktor Risiko Depresi

Beberapa faktor risiko depresi, antara lain:
  • Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental pada keluarga.
  • Menyalahgunakan alkohol atau obat terlarang.
  • Memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri, terlalu keras dalam menilai diri sendiri, pesimis, atau terlalu bergantung kepada orang lain.
  • Mengidap penyakit kronis atau serius, seperti gangguan hormon tiroid, cedera kepala, HIV/AIDS, diabetes, kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur.
  • Mengalami kejadian traumatik, seperti kekerasan seksual, kematian, kehilangan orang yang dicintai, atau masalah keuangan.

Penyebab Depresi

Beberapa penyebab depresi, antara lain:
  • Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat depresi berisiko lebih tinggi mengidap depresi juga.
  • Senyawa kimia otak. Orang yang mengalami depresi biasanya terdapat ketidakseimbangan senyawa kimia di otaknya (neurotransmitter).
  • Seseorang yang bisa mengalami depresi bila pernah mengalami kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang bermasalah, atau situasi yang dapat membuat stres, dapat memicu timbulnya depresi.


jenis-jenis depresi

Gejala yang disebabkan oleh depresi berat dapat bervariasi dari orang ke orang. Anda dapat mengalami depresi dengan bentuk-bentuk tertentu. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah jenis-jenis depresi dalam bentuk yang lebih spesifik:
  • Gangguan kecemasan, yaitu depresi dengan kegelisahan atau kekhawatiran yang tidak biasa tentang kemungkinan kejadian. 
  • Bentuk campuran, yaitu depresi simultan dan mania, yang meliputi peningkatan harga diri, terlalu banyak bicara, dan peningkatan energi. 
  • Bentuk melankolis, yaitu depresi berat dengan kurangnya ketertarikan terhadap hal-hal yang menyenangkan. Selain itu, Anda juga mengalami suasana hati memburuk pada pagi hari, perubahan besar dalam nafsu makan, hingga perasaan bersalah.
  • Bentuk atipikal, yaitu ketika Anda dapat merasa bahagia dalam menanggapi hal-hal menyenangkan, tetapi hanya sementara. 
  • Bentuk psikotik, yaitu depresi disertai dengan delusi atau halusinasi, yang mungkin melibatkan pemikiran negatif terhadap diri sendiri. 
  • Catatonia, yaitu depresi yang mencakup aktivitas motorik yang melibatkan gerakan tidak terkendali tanpa tujuan. 
  • Onset peripartum, yaitu depresi yang terjadi selama kehamilan atau dalam beberapa minggu hingga beberapa setelah bulan setelah melahirkan. 
  • Pola musiman, yaitu depresi yang terkait dengan perubahan musim dan berkurangnya paparan sinar matahari. 
Beberapa gangguan mental lain memiliki gejala berupa depresi, seperti gangguan bipolar, gangguan siklotimik, disruptive mood dysregulation disorder, gangguan depresi persisten, dan gangguan dysphoric pramenstruasi.



  • Gangguan Depresi Mayor (Major Depressive Disorder). Pasien dengan MDD merasakan putus asa yang terus menerus sehingga mereka tidak dapat berfungsi normal dan menikmati hidup mereka sehari-hari.
  • Depresi Katatonik. Ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang menjadi tidak responsif terhadap setiap interaksi sosial dan mungkin tidak tergerak sama sekali.
  • Gangguan Afektif Musiman (Seasonal Affective Disorder). Hal ini biasanya mempengaruhi orang setiap tahun pada waktu yang sama (pola musiman), biasanya selama musim gugur atau musim dingin ketika paparan sinar matahari kurang.
  • Dysthymia (Depresi kronis). Ini adalah jenis yang lebih ringan dari depresi akut/klinis di mana gejala dapat muncul untuk jangka waktu yang lama. Pasien dengan kondisi ini masih bisa berfungsi secara normal, tetapi terlihat terus-menerus tidak bahagia.
  • Gangguan Bipolar (Depresi Akut). Orang dengan gangguan bipolar menunjukkan perubahan suasana hati yang parah - mereka dapat menjadi terlalu tertekan sekali kemudian terlalu bahagia di saat lain. Penderitanya mengalami periode depresi serta periode mania, dengan suasana hati yang normal di antara kedua periode tersebut.
  • Depresi psikotik. Penderita depresi cenderung kehilangan kontak dengan kenyataan dan menjadi psikotik. Bentuk serius dari depresi ini adalah halusinasi, paranoia dan delusi ide.
  • Depresi sebelum dan pasca-melahirkan. Juga dikenal sebagai "baby blues", dimana kondisi terkait dengan stres yang terjadi pada wanita setelah melahirkan atau selama kehamilan.
Penting untuk menggolongkan jenis depresi agar dapat menentukan jenis pengobatan terbaik bagi pasien.


Pengobatan untuk Depresi

Ada dua metode utama pengobatan depresi:

Psikoterap

Juga dikenal sebagai terapi bicara, seperti cognitive behavioral therapy (CBT), psikoterapi sering digunakan untuk seseorang yang mengalami depresi ringan dan sedang menjalani pengobatan untuk depresi sedang dan berat. Psikoterapi ini dirancang untuk membantu pasien mengontrol suasana hati. Cognitive behavioral therapy membantu untuk memperbaiki pola pikir negatif sementara terapi interpersonal melihat efek dari hubungan.

Terapi obat – antidepresan

Antidepresan merupakan obat yang dikonsumsi sesuai dengan resep dari dokter atau psikiater.
Obat biasanya digunakan untuk depresi sedang dan berat. Namun, obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan dosis untuk remaja harus diperhatikan dengan seksama.
Sejumlah obat yang mungkin digunakan dalam pengobatan depresi:
  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) – citalopram (Celexa®), escitalopram (Lexapro®), fluoxetine (Prozac®), paroxetine (Paxil®, Pexeva®), sertraline (Zoloft®).
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) – isocarboxzaid (Marplan®), phenelzine (Nardil®), selegiline, tranylcypromine (Parnate®), tranylcypromine (Phenelzine®).
  • Tricyclic antidepressants – amitriptyline (Elavil®), imipramine (Tofranil®), nortriptyline (Pamelor®), protriptyline (Vivactil®), trimipramine (Surmontil®).
  • Atypical Antidepressants – bupropion (Wellbutrin®), maprotiline, mirtazapine (Remeron®), nefazodone, trazodone.
  • Selective serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI) – desvenlafaxine (Pristiq®), duloxetine (Cymbalta®) venlafaxine (Effexor®).
Dokter dapat memberikan resep obat yang sesuai dengan kebutuhan, keberhasilan atau kegagalan pengobatan sebelumnya, efek samping yang merugikan, risiko overdosis, dan reaksi terhadap perawatan lain yang Anda jalani.



Tidak ada cara pasti untuk mencegah depresi. Namun, beberapa cara dapat membantu, seperti:
  • Segera mencari bantuan dokter dan ahli kesehatan mental jika terdapat tanda-tanda depresi pada dirinya atau orang-orang terdekat.
  • Mendekatkan diri dengan keluarga dan orang-orang terdekat.
  • Mencari cara untuk mengontrol stres, seperti meditasi, yoga, dan sebagainya.
  • Mendampingi keluarga atau teman saat mengalami masa sulit.
  • Habiskan waktu bersama keluarga dan teman.
  • Lakukan hal-hal yang membuat Anda tetap terhubung dengan orang lain.
  • Hindari membuat keputusan hidup yang besar saat Anda merasa sedih.
  • Mempertimbangkan penanganan jangka panjang untuk mencegah kambuhnya depresi. 
  • Meningkatkan harga diri penderita.
  • Hindari mengonsumsi alkohol dan penggunaan obat terlarang


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Depresi
  • faktor penyebab depresi
  • pengobatan depresi
  • mengatasi depresi
  • penyebab depresi pada remaja
  • contoh depresi
  • obat depresi herbal
  • tahapan depresi
  • stress dan depresi

Post a Comment for "Pengertian Depresi Meliputi Gejala, Penyebab, Jenis - Jenis, Faktor Risiko Dan Pengobatan Depresi"