Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Olahraga Tinju Meliputi Sejarah, Prinsip Posisi Dasar, Teknik Pukulan, Sistem Peraturan, Peralatan dan Perlengkapan


  Olahraga Tinju

Olahraga tinju adalah salah satu cabang olahraga kontak fisik paling tertua di dunia. Olahraga ini dilakukan satu lawan satu dengan melakukan serangan dengan cara memukul memakai tangan (meninju) yang diberi sarung tangan dan melindungi diri dari pukulan yang diberikan lawan. Nilai diberikan dengan pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan ke kepala dan ke dada mendapatkan nilai lebih. Pemenang pertandingan ini dinyatakan dengan jumlah pukulan sah pada lawan yang lebih tinggi. Kemenangan juga dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit hingga hitungan ke sepuluh dari wasit (Knockout, KO) atau jika lawan dinyatakan tidak dapat melanjutkan Pertandingan.
            Selain dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari “boxing” (bahasa Inggris) atau “pugilism” (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.

            Menurut beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para petinju yang mengikuti pertandingan ini tidak menggunakan sarung tinju, melainkan sarung besi sehingga banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena pukulan sarung tangan besi.Petinju yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari Thasos, Yunani. Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada tahun 450 M. Ia telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.Selama karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju belum menggunakan sarung tinju.Banyak petinju yang meninggal di  area tinju karena terkena sarung tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua lawannya tewas sektika ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.Barulah pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung tinju yang terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.James Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang menggunakan sarung tinju yang juga seorang petinju juara dari daratan Britania.James Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih aman pad tanggal 10 Agustus 1973.

            Dengan kata lain Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang mengadukan dua orang dengan berat yang serupa, menyerang satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka di dalam rangkaian pertandingan berinterval tiga menit yang disebut "ronde"Di setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan pukulan bersih atau serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari serangan lawan, dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan  poin. Bila dapat menjatuhkan lawannya (atau knockdown) maka satu poin akan dikurangkan untuk petinju yang terjatuh. Petinju yang lebih banyak menang angka setelah jumlah ronde yang ditentukan akan dinyatakan sebagai pemenang. Namun, bila lawan yang terjatuh tidak dapat bangkit setelah 10 detik hitungan, maka ia dianggap KO (knockout) dan dinyatakan kalah. Kemenangan juga dapat dicapai bila salah satu petinju dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan oleh wasit, ini disebut TKO (Technical Knockout)


Sejarah Singkat Olahraga Tinju

Meskipun belum diketahui dengan pasti awal terjadinya pertarungan tinju, namun pada tahun 450 M, di sebuah perayaan pesta olahraga Olimpiade kuno, ada catatan sejarah tentang Theagenes seorang petinju legendaris yang berasal dari Thaos, Yunani yang memiliki catatan bertanding sebanyak 1.406 kali. Dalam Kitab mahabrata juga menceritakan adanya pertandingan adu kekuatan dengan tangan kosong terkepal yang saling memukul. Dalam mitos Yunani ada nama Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda dikenal sebagai bapak Boxing atau Pugilism.

Pertandingan tinju juga populer di Yunani dan Mesir sebagai hiburan. Namun pertandingan tinju yang dilakukan pada zaman Romawi berbeda dengan yang sekarang dimana pertandingan tinju menggunakan sarung tangan yang dilapisi besi sehingga banyak mengakibatkan kematian dalam bertarung. Selain itu tidak ada kelas-kelas dalam tinju, siapa saja boleh ikut bertanding.Seiring perkembangan zaman dan untuk menghindari jatuhnya korban akibat olah raga tinju ini, maka pertinju menggunakan sarung tangan berbahan lunak. Petinju dari Inggris James Ping (1973) merupakan petinju pertama juga yang mengenakan sarung tinju yang tidak ada bahan besinya sehingga lebih aman seperti yang digunakan saat ini .

Selain itu pertandingan tinju modern saat ini berdasarkan dari berat badan masing-masing petinju agar imbang yang lebih dikenal dengan istilah kelas tinju, seperti kelas paling ringan dengan berat badan petinju 47,61 Kg – 58,98 Kg sampai dengan kelas berat yang memiliki berat badan 90 kg ke atas.  Dalam melakukan pertandingan juga dibatasi waktu atau disebut ronde dimana setiap rondenya diberi waktu 3 menit untuk melakukan pertarungan dengan diberi waktu istirahat 2 menit, di antara setiap ronde.

Lokasi atau arena pertandingan disebut ring yang berbentuk segi empat dengan luas ukuran antara 2,66 x 2,66 meter hingga 4,88 x 4,88 meter yang disertai tali pengaman berjumlah empat pada setiap sisi. Ring didirikan di atas panggung kurang lebih setinggi 1,5 m.Mengapa disebut ring (bahasa Inggris = cincin)? Hal ini disebabkan pada awal mula pertandingan tinju, penonton berdiri melingkar di sekitar arena pertandingan (membentuk lingkaran).Olahraga tinju termasuk dalam kategori olahraga yang sangat keras dan berbahaya karena memiliki resiko yang sangat besar bagi petinju akibat menerima pukulan-pukulan dari lawan mereka. Namun tinju termasuk olahraga populer yang banyak diminati oleh semua orang, baik itu kaum pria maupun wanita.


Prinsip-Prinsip Posisi Dasar Tinju

Setelah mempelajari posisi dasar bertinju dalam olahraga ini juga terdapat bebrapa prinsip yang harus diketahui.Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Setiap posisi harus tetap tagap agar dapat memudahkan dalam penggunaan seluruh gerakan secara teknis
  2. Seluruh gerakan tubuh petinju harus lebih mudah hingga dapat memungkinkan dalam kordinasi antara tubuh dan bagaikan putaran gergaji pada tubuh
  3. Gunakan seminimal mungkin tenaga namun pukulan harus digunakan dengan keseluruhan kekuatan
  4. Seluruh otot harus terlihat lemas atau dalam keadaan rileks sehingga dapat membentuk posisi yang nyaman serta fisik dan mental keadaan tenang
  5. Berat badan dan posisi tubuh harus diseimbangkan sehingga petinju dapat merebut kesempatan pada saat menyerang atau bertahan


Teknik Pukulan Dasar Tinju

Dalam hal ini teknik dasar dalam olahraga tinju terbagi menjadi beberapa teknik dasar yang harus di kuasani bagi seorang petinju.Berikut beberapa teknik dasar dalam olahraga tinju adalah :
  • Pukulan jab merupakan salah satu jenis pukulan yang biasanya dilakukan dengan menggunakan tangan bagian depan yang lebih lemah sehingga pukulan jab ini berguna untuk membantu menjauhkan serangan lawan dari Anda,  Jab dapat memaksimalkan efektivitas pukulan petinju yang profesional untuk melakukan kontak dengan lawan.
  • Pukulan silang merupakan salah satu jenis pukulan yang di lontarkan dengan pukulan lurus dan dengan menggunakan tangan dengan kekuatan pabu, sehingga dapat memaksimalkan efektivitas pukulan petinju dengan lawan.
  • Pukulan hook merupakan salah satu jenis pukulan hook ini bisa dilontarkan ke arah kepala lawan dan pada bagian mana saja yang dapat membuat lawan tidak terlindungi sehingga dengan pukulan ini dapat dikombinasikan dengan pukulan-pukulan lain untukl mendapat pukulan balasan.
  • Pukulan uppercut merupakan salah satu jenis pukalan ke arah atas yang biasa dilontarkan ke arah tangan denagan pukulan yang maksimal sehingga sangat efektif pada jarak dekat.
  • Kombinasi merupakan salah satu jenis pukulan yang harus di kuasai dengan berbagai cara pukulan untuk menciptakan dari berbagai kombinasi serangan atas maupun serangan bawah sehingga petinju dapat efektif dengan menambahkan sebuah hook pada pukulan kepada lawan.

Peralatan dan Perlengkapan Tinju

Dalam olahraga tinju, sama seperti halnya olahraga lainnya, memerlukan peralatan dan perlengakapan untuk menunjang pelaksanaan olahraga tersebut. Meskipun kelihatannya hanya saling memukul, tapi dalam olahraga tinju pun diperlukan peralatan dan perlengkapan, baik ketika latihan atau dalam pertandingan tinju. 
Tinju Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan, Peraturan dan Ukuran Arena
Peralatan
Fungsi dari peralatan tersebut tentu saja untuk menghindari adanya cedera atau melindungi tubuh dari serangan-serangan pukulan. Berikut ini adalah beberapa peralatan yang sering digunakan pada olahraga tinju. 
  1. Sarung tinju, berfungsi untuk melindungi tangan, terutama tulang jari-jari tangan, dari bahaya patah tulang. Biasanya sebelum menggunaan sarung tinju, para petinju selalu membungkus terlebih dahulu pergelangan dan telapak tangan mereka dengan pembungkus tangan.
  2. Tutup kepala, berfungsi untuk melindungi kepala dari pukulan yang dapat mengakibatkan cedera pada bagian kepala. 
  3. Penjaga mulut, berfungsi untuk melindungi mulut dan rahang dari pukulan agar tidak terjadi cedera.
  4. Penjaga pangkal paha dan tulang kering, berfungsi untuk melindungi daerah sensitif petinju dari tendangan agar tidak cedera. 
  5. Sepatu tinju, berfungsi untuk melindungi kaki petinju dari cedera. 
  6. Celana pendek, berfungsi untuk memudahkan petinju di dalam setiap gerakannya. 
  7. Kantong beban atau samsak, berfungsi sebagai alat untuk melatih gerakan pukulan para petinju, melatih keakuratan teknik-teknik tinju menjadi lebih baik, dan untuk memahami gaya 
  8. memukul yang baik.

Sistem Peraturan Tinju

Sistem peraturan dalam olahraga tinju sudah ada sejak kemunculan olahraga ini. Di dalam sejarahnya, olahraga tinju pada masa Yunani Kuno memiliki aturan main berdasarkan referensi dan gambar-gambar yang ditemukan oleh para sejarawan. Akan tetapi, karena sumber yang didapatkan sedikit, maka peraturan permainan tinju ini hanya dapat diduga-duga saja, yaitu sebagai berikut. 
  1. Pemain tidak boleh bergulat atau merangkul. 
  2. Boleh memukul dengan tangan, tapi tidak boleh menggunakan jari untuk mencungkil. 
  3. Tidak menggunakan ring tinju. Tidak ada batas waktu (ronde). 
  4. Pemain dinyatakan menang apabila salah satu petinju menyatakan menyerah atau tidak mampu melanjutkan permainan. 
  5. Tidak ada kelas dalam permainan karena dipilih secara acak.
  6. Apabila pertandingan berjalan terlalu lama, petinju boleh saling memukul tanpa bertahan sampai ada yang menyerah. 
Itu peraturan pertandingan tinju pada zaman Yunani Kuno. Peraturan- peraturan tersebut kemudian dijadikan dasar dalam peraturan olahraga tinju sekarang ini. 
Adapun peraturan olahraga tinju sekarang ini adalah sebagai berikut. 
  1. Tidak boleh memukul kepala pada bagian belakang. 
  2. Tidak boleh memukul daerah vital atau alat kelamin lawan. 
  3. Tidak boleh mengeluarkan kata-kata caci maki atau mengolok-olok lawan.
  4. Tidak boleh memukul lawan apabila lawan sudah tidak berdaya atau menyerah. 
Dalam sebuah pertandingan tinju ada istilah knock down, yaitu suatu keadaan petinju yang terjatuh karena pukulan lawan. Petinju yang terjatuh tersebut diberikan waktu oleh wasit sampai hitungan 10 untuk bangkit kembali dan meneruskan pertandingan. Apabila petinju tersebut tidak dapat bangkit kembali, maka dinyatakan kalah dan disebut juga dengan istilah K.O. 
Apabila petinju membuat lawannya K.O, maka petinju tersebut harus menghentikan pukulannya ketika lawan terjatuh dan menuju sudut putih yang ditunjukkan oleh wasit untuk berdiri sampai lawan bangkit kembali dan siap melanjutkan pertandingan. 
Peraturan tersebut harus dilaksanakan oleh para petinju. Wasit mempunyai hak untuk memberikan peringatan kepada petinju yang melanggar peraturan tersebut. Bahkan, wasit berhak mendiskualifikasi pemain yang melanggar aturan.


Istilah - Istilah Permainan


a. Clinch
Clinch adalah gerakan untuk mendekati atau memeluk lawan. Gunanya adalah untuk mengurangi jarak pukul lawan, sehingga lawan tidak mempunyai ruang yang cukup untuk melontarkan pukulan. Clinch sebetulnya tidak dilarang, hanya saat terjadi clinch, kedua petinju akan dipisahkan oleh wasit. Namun jika terlalu banyak melakukan clinch, wasit senantiasa akan menegurnya, dan jika setelah beberapa kali teguran petinju tersebut masih melakukan clinch, maka petinju tersebut bisa terkena sanksi berupa pemotongan nilai sampai dengan diskualifikasi.

b. Pukulan Cross
Pukulan cross dalam tinju bukan merupakan pukulan standar seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan modifikasi yang merupakan gabungan antara pukulan straight dan upper cut, dengan target rahang atau perut lawan. Istilah ini hanya dikenal dalam tinju profesional dan tidak dikenal dalam tinju amatir.

c. Dokter Ring
Dokter ring adalah orang yang berprofesi dokter yang ditugaskan dalam suatu pertandingan tinju untuk membantu wasit pada saat petinju mengalami cedera atau pendarahan. Tugas dokter ring adalah:
  • Memberi rekomendasi kepada wasit untuk menghentikan pertandingan jika suatu petinju secara medis berada dalam kondisi berbahaya. Bagaimanapun, keputusan untuk menghentikan pertandingan ada di tangan wasit, dokter ring hanya memberi rekomendasi.
  • Memberikan pertolongan pertama di atas ring jika terjadi cedera.
  • Memeriksa kondisi kesehatan petinju sebelum dan sesudah pertandingan.

d. Hakim
Hakim dalam olahraga tinju berfungsi membantu wasit.Tugas hakim adalah memberikan penilaian kepada petinju yang bertanding. Dalam tinju profesional, hakim yang bertugas sebanyak 3 orang, sedangkan dalam tinju amatir hakim yang bertugas sebanyak 5 orang dalam sebuah pertandingan.

e. Hook
Hook dalam bahasa Inggris berarti kait. Dan memang posisi seperti itu yang dilakukan oleh seorang petinju dalam melontarkan pukulan hook. Pukulan hook dapat dilontarkan kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan hook dikenal sangat mematikan dalam tinju. Petinju kelas berat Mike Tyson dulu sangat ditakuti karena pukulan hooknya sering memukul KO lawan, sedangkan petinju Indonesia Ellyas Pical memiliki pukulan hook kiri yang sangat keras, dan sering memukul KO lawan dengan senjata andalan hook kiri.

f. Jab
Jab adalah pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab berupa pukulan lurus ke depan, bisa mengarah ke muka atau badan lawan. Biasanya, pukulan jab dilontarkan dengan tangan kiri (jika petinju tersebut bergaya ortodoks atau dengan tangan kanan jika petinju tersebut bergaya kidal). Tapi itu bukan sesuatu yang pasti, ada kalanya petinju ortodoks melontarkan jab dengan tangan kanan dan sebaliknya, tergantung posisi saat melontarkan pukulan. Pukulan jab, biasanya berfungsi mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka dalam suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.

g. Knockdown
Knockdown adalah istilah dalam olahraga tinju yang mendefinisikan seorang petinju terjatuh akibat pukulan, namun berhasil bangkit dan meneruskan pertandingan, sebelum wasit menyelesaikan hitungan sampai 10. Petinju yang memukul jatuh lawannya hingga knockdown harus segera menghentikan pukulannya saat lawan terjatuh, dan wajib segera berdiri di sudut putih (sudut netral) yang ditentukan wasit. Jika kedua hal tersebut tidak dipatuhi, wasit berhak memberikan hukuman, dari berupa peringatan sampai dengan diskualifikasi.

h. Knockout (KO)
KO adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris Knockout adalah suatu kondisi kemenangan dalam beberapa olahraga beladiri full-contact seperti tinju, kickboxing, dll. Seorang petinju dinyatakan kalah KO jika dia terjatuh akibat pukulan, dan tidak mampu bangkit atau merespon pertanyaan wasit sampai dengan hitungan ke-10, atau sampai dengan hitungan ke-20 jika petinju tersebut jatuh terlempar sampai ke luar ring.


i. Technical Knockout (TKO)
TKO adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris technical knockout, hanya dikenal pada tinju profesional. Seorang petinju dinyatakan kalah TKO oleh wasit jika:
  • mengalami cedera atau pendarahan akibat pukulan lawan.
  •  rekomendasi dokter ring yang melihat seorang petinju secara medis sudah tidak layak tanding, agar pertandingan dihentikan (keputusan terakhir ada di tangan wasit)
  • wasit menganggap sang petinju sudah tidak mampu meneruskan pertandingan karena kekuatan sudah tidak berimbang.
  • setalah knockdown wasit menganggap tidak perlu menghitung atau tidak menyelesaikan hitungan sampai 10 karena sang petinju dinilai sudah tidak mampu atau kondisinya kritis.
  • pihak sang petinju (pelatih) melemparkan handuk ke dalam ring karena dianggap sudah tidak mampu meneruskan pertandingan.
  • terkena hitungan knockdown sampai 3 kali dalam 1 ronde (tidak selalu, tergantung peraturan badan tinju yang digunakan saat pertandingan).Dalam tinju amatir, istilah TKO digunakan istilah RSC atau RSF.

Tipe-Tipe Petinju

"Style" sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur seorang petinju. Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat adaptasi terhadap berbagai macam cara bertempur musuh, tetap biasanya ada satu style yang ia paling suka. Tipe dan gaya  seorang petinju bertarung sesuai dengan  fisik serta mental invindu dan tidak ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.
  1. Boxer/Out-fighter =  "boxer" atau  outfighter berusaha untuk menjaga jarak antara dirinya dan lawannya, berkelahi dengan mengandalkan pukulan yang lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti jab. Karena bergantung pada pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang dengan KO. Seorang out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan kelincahan kaki.Contoh-contoh out-fighter adalah Muhammad Ali, Larry Holmes, Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard, Oscar De La Hoya, dan Roy Jones Jr.
  2. In-Fighter = In-fighter/pressure fighter mencoba untuk tetap dekat dengan lawan, selalu berusaha untuk tidak lebih dari selangkah diantara lawan. Seorang in-fighter  membutuhkan rahang yang kuat karena gaya bertarung tersebut harus menerima pukulan yang lebih banyak sebelum mereka memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka paling efektif. In-fighter umumnya bertubuh pendek dan memiliki jangkauan tangan kurang dari lawan mereka dan dengan demikian lebih efektif pada jarak pendek dimana lawan tidak mampu memanfaatkan jangkauan tangannya. Inti dari gaya ini adalah agresi non-stop dan petempuran jarak dekat .Contoh-contoh: Mike Tyson, Harry Greb, Jake Lamotta, Rocky Marciano, Joe Frazier, Jose Luis Castillo, Ricky Hatton dan Julio Cesar Chavez.
  3. Brawler = Brawler adalah petarung yang tidak mengandalkan strategi tertentu dan memilik kemampuan teknik yang kurang. Brawler hanya mengandalkan power dan daya tahannya. Gaya bertarung ini bisa dibilang paling menarik untuk ditonton karena kekasaraannya dan keliarannya menghasilkan pertandingan yang penuh aksi dan sering berakhir dengan KO.Contoh-contoh: Arturo Gatti, Micky Ward, George Foreman, Jack Dempsey, Antonio Margarito, Ricardo Mayorga, Michael Katsidis dan Erik Morales.
  4. Counterpuncher = Counterpuncher adalah  petinju yang mengandalkan kesalahan lawan mereka. Mereka menggunakan pertahanan mereka (defense) dengan baik  untuk menghindari atau memblokir serangan dan kemudian segera menyerang lawan dengan pukulan balasan (counterpunch). Untuk menjadi sukses menggunakan gaya ini harus memiliki refleks yang baik, taktik, akurasi pukulan, dan tangan yang cepat . Contoh: Floyd Mayweather Jr., James Toney, Pernell Whitaker, Willie Pep, Bernard Hopkins, Juan Manuel Marquez, Jersey Joe Walcott, Wilfredo Benitez, dan Nicolino Locche.
  5. Boxer-Puncher = Boxer-puncher sering dianggap sebagai gaya yang paling lengkap dan seimbang. Seorang boxer-puncher dapat bertarung dengan jarak jauh maupun dekat. Mereka mempunyai kemahiraan yang seimbang dalam teknik dan power. Mereka dapat mengandalkan strategi untuk menang angka maupun bertarung secara kasar untuk mendapat KO.Contoh: Sugar Ray Robinson, Manny Pacquiao, Marvin Hagler, Thomas Hearns, Joe Louis, Roberto Duran, Alexis Arguello, dan Carlos Monzon.



Demikian Penjelasan Tentang Olahraga Tinju Meliputi Sejarah, Prinsip Posisi Dasar, Teknik Pukulan, Sistem Peraturan, Peralatan dan Perlengkapan . Semoga Bermanfaat

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Tinju
  • peraturan tinju
  • teknik dasar tinju
  • ucapan wasit tinju
  • teknik menghindar dalam tinju
  • perkembangan olahraga tinju di indonesia
  • istilah dalam tinju
  • aba-aba wasit tinju
  • buku olahraga tinju
  • contoh soal tentang olahraga tinju
  • perhitungan poin tinju
  • aba aba tinju
  • filosofi tinju

Post a Comment for "Olahraga Tinju Meliputi Sejarah, Prinsip Posisi Dasar, Teknik Pukulan, Sistem Peraturan, Peralatan dan Perlengkapan "