Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Diksi Meliputi Fungsi, Jenis, Syarat dan Contoh Diksi Secara Lengkap

Pengertian Diksi, Fungsi, Ciri, Jenis, Manfaat dan Contohnya,
Pengertian Diksi merupakan sebuah pilihan kata yang tepat atau selaras didalamnya penggunaannya untuk dapat mengungkapkan gagasan dengan hasil tertentu seperti apa yang diinginkan atau diharapkan. Bisa dikatakan diksi yaitu pilihan kata pembicara atau unutk penulis dalam menggambarkan cerita yang dibuatnya.
Dalam hal ini diksi juga dapa  diartikan suatu pernyataan yang dipakai agar dapat mengungkapkan suatu gagasan atau mengungkapkan suatu cerita dengan berbagai persoalan seperti gaya bahasa, ungkapan gagasan atau lain sebagainya. Dari diksi ini akan muncul berbagai kata-kata yang dapat dipahami dan dibaca pembaca maupun pendengar.


Pengertian Diksi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti diksi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian diksi menurut para ahli:

1. Harimurti

Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.

2. Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Diksi adalah pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, penggungkapan yang tepat, dan gaya penyampaian kata yang lebih baik sesuai situasi.
  • Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi, serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat, pendengar, dan pembaca.

3. Susilo Mansurudin

Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian diksi yang tepat, cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda.

4. Widyamartaya

Menurut Widyamartaya definisi diksi adalah kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.

5. Enre

Menurut Enre, pengertian diksi adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat.

6. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras atau dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata.

Syarat Diksi

Syarat-syarat ketepatan pilihan kata
  1. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi yaitu kata yang bermakna lugasdan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan dapat menimbulkan makna yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika, dan kesopanan.
  2. Memebedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata yang hampir bersinonom misalnya: adalah, ialah, yaitu, merupakan dalam pemakainnya berbeda-beda.
  3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya, misalnya: infrensi (kesimpulan) dan iterferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh, bunting), dan syarat (ketentuan).
  4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektive berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya: modern sering diartikan secara subjektive canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual.
  5. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat, misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
  6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
  7. Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata umum) corolla (kata khusus, sedan buatan toyota).
  8. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (berasal dari bahasa Inggris issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa Indoenesia berarti kabar yang tidak jelas asal usulnya, kabar angin, desas-desus).
  9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, misalnya: pria dan laki-laki, saya dan aku, serta buku dan kitrab) ; berhomofoni; misalnya bang dan bank, ke tahanan dan ketahanan); dan berhomografi (misalnya: apel buah, apel upacara; buku ruas, buku kitab)
  10. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual), misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan kata konkret atau kata khusus (misalnya: minggu, serapan, dan berenang).

Ciri-Ciri Diksi

Diksi juga memiliki cirri cirri sebagai berikut ini:
  • Tepat pada pemilihan kata guna mengungkap gagasan ataupun hal yang diamanatkan.
  • Bisa digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai terhadap gagasan dan situasi maupun nilai rasa pembacanya.
  • Memakai pembendaharaan kata yang dipunya oleh masyarakat bahasanya serta bisa menggerakan atau memberdayakan kekayaan itu menjadi sebuah kata yang jelas.

Fungsi Diksi

Berikut ini adalah beberapa fungsi diksi, antara lain yaitu:
  • Dengan menggunakan diksi maka suatu kata akan dapat lebih jelas arahnya dan penggunaannya. Dengan ketepatan pemilihan kata (diksi) bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi atau tafsiran yang berbeda antara penulis dan pembaca.
  • Untuk memperindah kalimat, dimana pengarang atau penulis dapat membuat cerita menjadi lebih runtun.
  • Agar dapat membuat para pembaca memahami apa yang ingin disampaikan/ diutarakan penulis atau pengarang.
  • Unutk membuat komunikasi lebih efisien dan efektif.
  • Agar dapat menggambarkan ekspresi yang ada pada gagasan.
  • Agar dapat membentuk gagasasan yang tepat.


Jenis-Jenis Diksi

1. Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya
1.1 Makna Denotatif
Denotatif, yaitu menyetakan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Atau disebut juga dengan makna yang apa adanya.
Contoh:
  • Rendi “kerja keras”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya.
  • Lutfi seorang yang “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas.
  • Rizal terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
1.2 Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata.
Contoh:
  • Rendi “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan sebagai kerja keras).
  • Lutfi seorang “kutu buku”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas. (kata “kutu buku” diartikan sebagai gemar membaca buku).
  • Rizal terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian runtuh” diartikan sebagai mendapat keuntungan melimpah).

2. Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal
2.1 Sinonim, yaitu kata yang mempunyai makna sama.
Contoh:
Bahagia – Senang, Matahari – Mentari, Cantik – Elok, Lezat – Enak, Sedih – Murung, Pintar – Pandai, dan lain-lain.
2.2 Antonim, yaitu kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Contoh:
Naik – Turun, Besar – Kecil, Banyak – Sedikit, Tinggi – Pendek, Gelap – Terang, Cepat – Lambat, Ganteng – Cantik, Mahal – Murah, dan lain-lain.
2.3 Homonim, yaitu kata yang maknanya berbeda, tapi lafal atau ejaannya sama.
Contoh:
  • Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja.
  • Bulan purnama saat ini terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan.
Dapat di lihat pada kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan ejaan yang sama tapi memiliki makna yang berbeda. Jika pada kalimat pertama menunjukan tanggal, sedangkan pada kalimat kedua menunjukan bulan di langit.
2.4 Homofon, yaitu kata yang makna dan ejaan berbeda, tapi dengan lafal yang sama.
Contoh:
  • Agus rajin menabung di Bank.
  • Bang Andi, merupakan saudara Agus.
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut bahwa kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama tapi ejaan dan maknanya berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan pada kalimat kedua menunjukan arti saudara.
2.5 Homograf, yaitu Kata yang makna dan lafalnya berbeda, tapi ejaannya sama.
Contoh:
  • Rizki sedang makan Tahu goreng di warung.
  • Rizki tidak Tahu bahwa hari ini hari sabtu.
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “Tahu” yang memiliki ejaannya sama. Kalimat yang pertama merupakan makanan, dan kalimat kedua menunjukan lupa akan hari.
  • Rizki memiliki mental yang kuat saat menghadapi permasalahan hidup.
  • Handphone rizki terjatuh dan langsung mental ke lantai.
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “mental”, kalimat yang pertama merupakan watak, dan kalimat kedua menunjukan memantul ke lantai.

2.6 Polisemi, yaitu kata yang mempunyai banyak pengertian.
Contoh:
  • Jika menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.
  • Dia adalah bunga desa tercantik.
  • Bunga sakura merupakan bunga yang indah.
Dapat di lihat pada kalimat pertama kata “bunga” merupakan keuntungan jika menabung di bank, lalu pada kalimat ke dua merupakan perempuan paling cantik, dan pada kalimat ketiga merupakan bunga pada tanaman. Jadi kata Bunga di sini memiliki banyak sekali pengertian.
2.7 Hipernim dan Hiponim.
Hipernim, yaitu kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi suatu kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim, yaitu kata yang terwakili artinya oleh suatu kata hipernim.
Contoh kalimat yang mengandug kata hipernim dan hiponim:
  • Di hutan banyak hidup berbagai macam binatang liar, misalnya seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dll.
Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dll.
  • Jika mengunjungi akuarium raksasa, maka banyak sekali Jenis Ikan yang dapat kamu lihat seperti ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
Kata hipernim: Jenis Ikan. Sedangkan kata hiponim: ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
  • Tadi ibu ke supermarket membeli buah-buahan, diantaranya apel, jeruk, semangka dan anggur.
Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka dan anggur.



Di atas tadi adalah penjelasan ringkas mengenai pengertian diksi, jenis diksi dan contohnya, fungsi, serta syarat diksi. Semoga bermanfaat.


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Diksi
  • pengertian diksi dan contohnya
  • pengertian diksi menurut para ahli
  • syarat diksi
  • contoh kata diksi dan maknanya
  • 100 kata diksi
  • 20 kata diksi
  • ciri ciri diksi
  • pengertian diksi dalam bahasa sunda
  • makalah diksi
  • diksi adalah brainly
  • manfaat diksi
  • pertanyaan tentang diksi

Post a Comment for "Pengertian Diksi Meliputi Fungsi, Jenis, Syarat dan Contoh Diksi Secara Lengkap"