Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kalimat Meliputi Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, dan Contoh Lengkap

Kalimat : Pengertian, Contoh, Ciri, Unsur, Struktur, Dan Jenis

Pengertian dan Unsur Kalimat

Satuan bahasa terkecil dan terlengkap maknanya disebut kalimat. Hal ini dikarenakan pada sebuah kata terkadang tidak dapat mewakili sebuah konsep makna yang utuh. Walaupun satuan bahasa terkecil, kalimat mempunyai makna yang utuh karena dapat berdiri sendiri serta mempunyai pola intonasi akhir.
Adapun unsur kalimat merupakan fungsi sintaksis yang bisa disebut jabatan kata atau peran kata. Unsur-unsur tersebut adalah  :
Subjek (S) merupakan bagian kalimat yang menunjuk pelaku, tindakan, keadaan, masalah atau segala sesuatu hal yang menjadi pokok suatu pembicaraan dan dapat diterangkan oleh Predikat (P). Fungsi Subjek (S) ini dapat diisi oleh kata benda atau frasa nomina, klausa, maupun frasa verba.
Contoh :
  • Dosen suka membaca.
  • Kursi dosen bagus.
  • Yang memakai baju putih itu dosen saya.
Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap katatermasuk kelas atau kategori kata, dan mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yang dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yang dihasilkan.Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya barupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, disertai dengan intonasi final. Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia.



Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli :

  • Pengertian kalimat menurut Keraf ( 1984:156) mendefinisikan kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap. 
  • Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu  ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
  • Pengertian kalimat menurut Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,  disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
  • Pengertian kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa;  klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
  • Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240), “kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
  • Menurut Alwi dkk., (2000:311), “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
  • Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988) dinyatakan bahwa kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kebahasaan. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.

Ciri-Ciri Kalimat

Kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Merupakan satu kesatuan bahasa yang memiliki fonem dan morfem. Fonem adalah bunyi pada sebuah bahasa yang membedakan makna dalam sebuah kata, sedangkan morfem adalah bentuk bahasa yang mengandung arti pada sebuah kata.
  2. Dapat berdiri sendiri meskipun tidak ditambah dengan kalimat lengkap.
  3. Mempunyai pola intonasi akhir.
  4. Adanya huruf kapital dan tanda baca dalam sebuah kalimat.
 

Unsur-Unsur Kalimat

Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat sendiri setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat.

1.Subjek

Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang, hewan, benda, sapaan, dan lain-lain.
Contoh subjek dalam suatu kalimat ditandai dengan kata yang dicetak tebal:
Gina adalah teman kami.
Ayah kami sedang lomba memancing.
Subjek memiliki delapan ciri sebagai berikut.
  1. Kata atau frase biasanya berkelas kata benda (nomina), contohnya pada kalimat berikut, “Ilmu kehutanan akan tetap dibutuhkan selama manusia hidup di bumi”.
  2. Nomina tidak pernah diawali oleh kata tugas (kata depan atau kata sambung) karena kata tugas mengubah fungsi nomina menjadi keterangan. Kalimat berikut menunjukan bahwa kata benda yang diawali kata tugas akan menjadi keterangan. “Tentang ilmu kehutanan membahas mengenai kelestarian pepohonan di hutan.”
  3. Ada kata petunjuk (artikel) ini atau itu. Contohnya adalah “Suara ini dikenal sebagai suara burung yang paling terancam punah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.”
  4. Subjek bukan kata ganti tanya.
  5. Adakalanya subjek bukan sebagai kata benda (nomina), namun pada umumnya diikuti artikel ini atau itu. Sebagai contoh pada kalimat berikut, “Berenang (itu)
  6. Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa dan apa.
  7. Subjek dapat ditambahkan akhiran -nya. Sebagai contoh, “Masalahnya ialah tersangka tidak bisa digiring ke Polres untuk dimintai keterangan.”
  8. Pada struktur bahasa Indonesia, subjek pada umumnya berada pada awal kalimat.

2 Predikat

Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan oleh pihak pertama.

Contoh dalam kalimat adalah kata-kata yang dicetak tebal.
Merokok membahayakan kesehatan.
Keladi itu tumbuhan.
Ciri-ciri predikat dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut:
  1. Pada umumnya predikat berada di sebelah kanan subjek.
  2. Predikat menjelaskan subjek sehingga kalimat menjadi bermakna, sebagai contoh “Sektor kehutanan berkembang secara fluktuatif.
  3. Predikat dapat berkategori kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata depan (preposisi), atau kata sifat (adjektiva) sehingga predikat menyebabkan beberapa jenis kalimat tunggal.
  4. Predikat mengisyaratkan perlu tidaknya kata lain di sebelah kanannya agar kalimat menjadi lebih lengkap.
  5. Pada umumnya, predikat dapat dicari dengan menggunakan kata tanya bagaimana.
  6. Predikat dapat diikuti partikel -lah, contohnya adalah sebagai berikut “Tertawalah ia pada saat malam itu.”

3 Objek

Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan.
Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat berpredikat transitif, memperjelas makna dalam sebuah kalimat, dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran dalam kalimat.
Ciri-ciri objek adalah
  1. Objek berada di samping kanan predikat tanpa disisipi kata, kecuali pada kalimat pasif. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut, “ITB mengadakan langkah-langkah pelestarian alam di sekitar kampus.”
  2. Kata atau frasa yang bisa menjadi objek berkelas kata benda, contohnya “Tingkat pendidikan petani yang rendah menyebabkan penguasaan teknologi
  3. Objek dapat berpindah posisi menjadi subjek bila predikatnya diubah menjadi pasif, contohnya “Pemerintah dapat menciptakan kondisi yang kondusif” menjadi “Kondisi yang kondusif dapat diciptakan oleh pemerintah.”
  4. Objek dapat tersurat atau tersirat. Contoh objek tersirat terdapat pada kalimat berikut “Kecurangan dalam pemilu dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi”, sedangkan contoh kalimat objek tersurat adalah sebagai berikut “Kecurangan dalam pemilu dilaporkan oleh Panwaslu ke Mahkamah Konstitusi.”
  5. Objek dapat diganti dengan akhiran -nya.

4 Pelengkap

Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam sebuah klausa.
Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti subjek, predikat, objek, dll agar kalimat tersebut dapat berdiri sendiri.
Ciri-ciri pelengkap adalah
  1. Pelengkap berkategori kata atau frasa nominal, verbal, atau adjektival.
  2. Pelengkap berada setelah verba semitransitif dan dwitransitif. Contoh pada kalimat yang mengandung verba semitransitif adalah “Hal itu merupakan masalah besar.” Contoh pada kalimat yang mengandung verba dwitransitif adalah “Pak Wirya menugasi mahasiswa membuat desain.”
  3. Pelengkap dapat didahului oleh preposisi.
  4. Pelengkap tidak dapat dipasifkan (jika dapat dipasifkan tidak dapat menjadi subjek).

5 Keterangan

Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas kalimat. Unsur keterangan memiliki fungsi untuk menambah informasi pada kalimat yang akan disajikan sehingga komunikasi mudah dipahami.
Tanpa unsur kalimat keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat ditemukan terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri unsur kalimat keterangan adalah
  1. Letaknya bisa berpindah-pindah. Misalnya “Hari ini kami akan praktik lapangan ke hutan” menjadi “Kami akan praktik lapangan hari ini ke hutan.”
  2. Keterangan dapat dihilangkan dalam sebuah kalimat.
  3. Biasanya, kata atau kelompok kata didahului kata depan.

Jenis-Jenis Kalimat

A. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang secara seksama mencontoh ucapan orang. Kalimat langsung juga bisa diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
  • Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung merupakan kalimat yang menceritakan kembali perkataan atau ucapan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

B. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal merupakan kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal ialah kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-pola pembentukannya.
  • Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berkomunikasi dengan baik kordinasi maupun subordinasi.
  • Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang isinya menyampaikan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
  • Kalimat Tanya
Kalimat tanya merupakan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau jawaban yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
  • Kalimat Seruan
Kalimat seruan merupakan kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.

C. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu buah subjek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
  • Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap merupakan kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.

D. Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  •  Kalimat Inversi
Kalimat versi merupakan kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
  • Kalimat Versi
Kalimat inversi merupakan kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).

E. Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
  • Kalimat Yang Melepas
Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
  • Kalimat yang Klimaks
Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
  • Kalimat Yang Berimbang
Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.

F. Berdasarkan Subjeknya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan minum).
  • Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.


Itulah sedikit tulisan singkat tentang pengertian kalimat, semoga penjelasan kali ini dapat memberikan manfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Jika ada beberapa kesalahan mohon di maafkan, sekian dan terimakasih.


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Kalimat
  • pengertian kalimat menurut para ahli
  • pengertian kalimat efektif
  • pengertian kalimat dan jenis-jenis kalimat
  • pengertian kalimat menurut kbbi
  • pengertian kalimat, jenis dan contohnya
  • ciri-ciri kalimat
  • unsur kalimat
  • contoh kalimat adalah
  • fungsi kalimat
  • struktur kalimat
  • pola kalimat dasar
  • pengertian kalimat pendek

Post a Comment for "Pengertian Kalimat Meliputi Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, dan Contoh Lengkap"