Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Presentasi Meliputi Tujuan, Manfaat, Jenis, Pembukaan Presentasi, dan Teknik Presentasi Yang Baik

Pengertian Presentasi Dan Kegunaanya Atau Fungsinya

Pengertian Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.

Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain KH Abdullah Gymnastiar, Ary Ginanjar Agustian, Andrie Wongso, dan masih banyak lagi.Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi. 
 

Adapun syarat-syarat presentasi sebagai berikut :
  1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
  2. Mempunyai keberanian
  3. Memiliki ketenangan sikap
  4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
  5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
  6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung
  1. Penyampain dengan semangat dan siap mental
    Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
  2. Kejelasan berbicara di depan audiensAlat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
  3. Disajikan secara sistematis
    Kesistematisan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
  4. Memberi argumen yang dapat diterima
    Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
  5. Slide dapat terbaca dan menarik
    Slide yang terbaca ataupun slide menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemunculan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
  6. Kontak mata dengan audiens
    Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
  7. Melakukan gerak berbicara
    Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai, presentasi yang terlalu kaku dan juga terlalu hiperaktif akan mempengaruhi penampilan anda.
  8. Penggunaan pakaian yang serasi
    Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
  9. Memiliki sesi tanya jawab
    Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens. Dengan itu presentasi anda akan lebih hidup.
  10. Disampaikan secara tepat waktu
    Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.

Fungsi Atau Kegunaan Presentasi

Adapun beberapa tujuan dari presentasi yang dilakukan diantaranya yaitu:
  • Menyampaikan Informasi Atau Materi

Hal ini dapat dikatakan sebagai fungsi utama dari presentasi, seperti orang-orang di perusahaan selalu melakukan presentasi jika ada informasi yang penting untuk disampaikan. Informasi tersebut dapat bersifat biasa bahkan sangat penting. Biasanya dalam melakukan presentasi di suatu perusahaan akan mengundang orang-orang yang dianggap penting untuk mengetahui pesan atau informasi tersebut.
  • Membuat Suatu Ide Ataupun Gagasan

Tujuan lainnya dari presentasi tentunya untuk membuat ide ataupun gagasan. Tujuannya biasanya diterapkan pada organisasi yang sedang mengalami suatu masalah yang sulit untuk dicarikan solusinya, sehingga membutuhkan pendapat dari orang lain untuk mencari solusi. Untuk itu sering sekali didengar istilah rapat, organisasi akan mengundang peserta yang dianggap penting yang nantinya dapat memberikan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
  • Meyakinkan Para Peserta

Presentasi dapat digunakan untuk meyakinkan peserta mengenai informasi yang dilengkapi data-data yang disusun secara logis sehingga dapat meyakinkan orang-orang mengenai suatu topik yang dibahas.
  • Menghibur Pendengar

Jika menyampaikan informasi terlalu serius maka akan terasa jenuh dan kurang menarik. Maka saat ini banyak moderator dan pembicara pada presentasi dituntut untuk bisa menghibur tapi tetap relevan dan bersikap profesional sehingga para peserta dapat menikmati presentasi yang dilakukan.
  • Memotivasi Dan Menginspirasi Peserta Untuk melakukan Tindakan Tertentu

Demi tercapainya tujuan dari presentasi maka seorang pembicara dalam presentasi tersebut harus bisa mengarahkan dan membimbing para pesertanya supaya dapat memahami dan melaksanakan apa yang telah disampaikan. Selain itu pembicara-pun harus dapat memberikan motivasi pada para peserta. Selain itu pembicara juga harus dapat memberikan inspirasi supaya para peserta menjadi bersemangat dalam melakukan kegiatan yang disampaikannya pada presentasi tersebut.
  • Menyentuh Perasaan Dan Emosi Peserta

Dalam hal ini pembicara harus dapat menyentuh perasaan peserta, jadi pembicara selain harus dapat menyampaikan materi atau informasi dengan baik, pembicara juga harus dapat menyentuh perasaan dan emosi peserta yang menghadiri presentasi.
  • Memperkenalkan Diri

Presentasi juga berfungsi untuk memperkenalkan diri, seperti menyebutkan nama, riwayat hidup dan data-data lainnya sehingga dapat dikenal oleh orang banyak serta dapat meyakinkan peserta.
  • Melakukan Promosi

Hal seperti ini biasanya berhubungan dengan perusahaan yang mempromosikan produk yang telah diproduksinya. Biasanya perusahaan akan memberikan tugas kepada karyawan tertentu untuk melakukan promosi produknya kepada calon pembeli. Sebelum melakukan presentasi karyawan akan diberikan wawasan atau pengetahuan mengenai produk yang akan dipromosikannya.


Jenis-jenis presentasi

Beberapa jenis presentasi secara umum

1. Presentasi mendadak
Yaitu presentasi yang dilakukan secara mendadak atau tanpa persiapan, para pembicara akan langsung memberikan informasi kepada para peserta. Biasanya dilakukan jika ada informasi penting yang harus segera disampaikan.
Kelebihannya:
  • Informasi yang disampaikan akan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh pembicara.
  • Membuat pembicara akan terus berfikir saat menyampaikan informasi karena tidak ada persiapan sebelumnya.
  • Kata-kata yang keluar dari pembicara spontanitas.
Kekurangannya:
  • Informasi yang disampaikan akan terasa tersendat-sendat karena pembicara harus berfikir untuk menyampaikan informasi tersebut.
  • Biasanya dalam menyampaikan informasinya tidak tersusun secara sistematis.
  • Jika pembicara baru pertama kali melakukan presentasi, biasanya pembicara akan terkena demam panggung.
2. Presentasi naskah
Yaitu presentasi yang dilakukan dengan cara membacakan naskah kepada para peserta. Saat ini banyak sekali orang yang melakukan presentasi dengan membaca naskah sehingga kata-kata yang dikeluarkan seperti teks pada naskah yang telah dipersiapkannya.
Kelebihannya:
  • Dalam menyampaikan informasi dilakukan secara sistematis.
  • Kata-kata yang dikeluarkan baik dan benar, karena telah melakukan persiapan.
  • Minim kesalahan dalam penyampaiannya.
Kekurangannya:
  • Biasanya peserta atau pendengar akan merasa jenuh dan bosan.
  • Jika pembicara kurang kreatif, maka akan terasa kurang menarik.
  • Pendengar kurang termotivasi dan terinspirasi.
3. Presentasi hafalan
Yaitu presentasi yang dilakukan dengan cara menghafal teks yang telah disediakan. Jadi pembicara harus menghafal informasi yang akan disampaikannya. Presentasi dengan cara ini sangat kurang baik untuk dilakukan, karena jika lupa akan terjadi kegagalan jadi kalau bisa harus dihindari.

4. Presentasi ekstempore
Dalam jenis ini, pembicara harus mempersiapkan materi hanya garis besarnya saja kemudian jabarkan secara lengkap atau detail.
Kelebihannya:
  • Informasi yang disampaikan jelas karena sebelumnya telah melakukan persiapan.
  • Akan menarik perhatian peserta, karena tidak sepenuhnya bergantung kepada naskah atau teks tapi tidak melenceng dari pembahasan.
  • Penyampaiannya akan lebih leluasa.
  • Informasi yang disampaikan secara berurutan atau sistematis.
  • Pembicara akan melakukan kontak mata dengan peserta, sehingga informasi yang disampaikan akan terasa menarik atau tidaknya.
Kekurangannya:
  • Diperlukan pengalaman dan keahlian yang cukup jika ingin melakukan presentasi.
  • Di perlukan wawasan untuk membahas topik atau temanya.
  • Perlu persiapan yang lama sebelum melakukan presentasi.

Jenis presentasi berdasarkan pihak yang melakukan dan pesertanya

1. Presentasi langsung
Dilakukan jika pembicara dan peserta dapat berkomunikasi secara langsung. Contohnya seperti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, jadi guru dan murid dapat berkomunikasi secara langsung dan murid dapat bertanya secara langsung serta akan diberikan jawaban secara langsung.

2. Presentasi tidak langsung
Dikatakan secara tidak langsung jika peserta tidak bertemu secara langsung dengan pembicara yang menyampaikan informasi.

Jenis Presentasi berdasarkan sifat medianya

Adapun jenis dari presentasi jika berdasarkan media yang digunakannya:
  • Presentasi audio Yaitu  menggunakan media suara saat menyampaikan informasinya.
  • Presentasi visual Yaitu menggunakan media gambar saat menyampaikan informasinya.
  • Presentasi audio dan visual Yaitu menggunakan media suara dan gambar saat menyampaikan informasinya misalnya seperti video.

Manfaat Presentasi

Richard West & Lynn H. Turner menjelaskan di Amerika mempelajari presentasi dan komunikasi secara umum sangat penting, alasannya. Pertama, kompetensi dalam komunikasi lisan dalam berbicara dan mendengar merupakan prasyarat bagi kesuksesan akademik, personal dan professional mahasiswa dalam hidupnya. Kedua, keahlian komunikasi sangat penting dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan. Ketiga, ketika seseorang berbicara di hadapan sebuah kelompok, informasi itu akan bergema melampaui kelompok tersebut.
Bahkan dalam dari hasil survey yang diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 Dari 20 kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk sekses, kemampuan komunikasi menempati urutan pertama. Berikut saya tuliskan 20 kemampuan-kemampuan tersebut secara berurutan.
  1. Kemampuan komunikasi
  2. Kejujuran/integritas
  3. Kemampuan bekerjasama
  4. Kemampuan interpersonal
  5. Beretika
  6. Motivasi/inisiatif
  7. Fleksibel/adaptasi
  8. Daya analitik
  9. Kemampuan komputer
  10. Kemampuan berorganisasi
  11. Berorientasi pada detail
  12. Kepemimpinan
  13. Kepercayaan diri
  14. Ramah
  15. Sopan
  16. Bijaksana
  17. Indeks prestasi (>= 3)
  18. Kreatif
  19. Humoria
  20. Kemampuan berwirausaha
Tidak bisa disangkal lagi bahwa kemampuan presentasi dan komunikasi secara umum adalah salah satu faktor penting yang akan mengantarkan kita mencapai kesuksesan.
Saya rasa bukan hanya di Amerika, di mana pun menguasai kemampuan presentasi dan komunikasi secara umum sangat penting karena bisa memberikan begitu banyak kesempatan bagi kita untuk meningkatkan karier, talenta kepemimpinan, kemampuan dan kepercayaan diri. Presentasi juga dapat menjadi sarana untuk memperbanyak jumlah teman, kolega, kenalan dan lain-lain.


Cara Membuka Presentasi yang Baik

1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan

Cara paling mudah dan dapat Anda terapkan untuk berbagai situasi adalah membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan. Dengan cara ini, audiens akan mengerti apa yang akan mereka dapatkan dari presentasi Anda. Anda juga bisa menetapkan harapan (ekspektasi) audiens tentang berapa lama presentasi akan berlangsung dan apa saja yang akan dibahas.
Misalkan Anda ingin menawarkan jasa sebuah software sistem administrasi kepegawaian di hadapan beberapa manajer yang menjadi calon pembeli produk Anda. Anda bisa membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan seperti ini:
“Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang hari ini mendapatkan kesempatan untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu sekalian.

Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan membantu Bapak/Ibu mengelola data karyawan secara cepat, mudah dan informatif.

Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan dan manfaat yang akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang membedakannya dengan produk sejenis di pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan yang Bapak Ibu pimpin.”
Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai.


2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan

Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan?
Secara otomatis Anda akan berusaha menjawabnya. Demikian pula ketika Anda mengajukan pertanyaan ketika membuka sebuah presentasi. Audiens akan berusaha berpikir dan mencari jawabannya meskipun mereka tidak menjawab langsung pertanyaan Anda.
Menggunakan pertanyaan akan mengajak audiens fokus pada tema yang sedang dibahas dan membuat mereka memusatkan perhatian untuk menemukan jawabannya.
Ketika tampil di TEDx Jakarta 2011, saya menggunakan teknik ini untuk membuka presentasi. Seperti ini pembukaannya:
“Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam setahun terakhir?”
Pertanyaan sederhana ini cukup ampuh untuk mengajak audiens berpikir sejenak dan berkonsentrasi untuk mencari jawaban. Pertanyaan yang sama diulang kembali di akhir presentasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. Anda bisa menyaksikan videonya di sini:

3. Membuka Presentasi Dengan Cerita

Banyak presenter kelas dunia membuka presentasi dengan cerita atau kisah.
Mengapa cerita?
Cerita mudah diingat. Kita semua senang mendengarkan cerita. Masih ingat cerita masa kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin Anda masih mengingatnya sampai sekarang.
Membuka presentasi dengan sebuah cerita atau kisah akan mengajak audiens membayangkan kisah tersebut. Secara mental mereka mulai terhubung dengan Anda sebagai presenter dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda dengan lengkap.
Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil menggunakan ponsel.
“Saya memiliki seorang tetangga yang sangat baik dan ramah. Dia disukai oleh semua warga di kompleks kami. Dia juga dikenal sebagai orang yang suka membantu orang lain. Tidak hanya itu, dia juga selalu taat pada aturan.

Suatu hari, tetangga saya ini terburu-buru berangkat ke kantor di pagi hari. Ada rapat penting yang harus dia hadiri sementara dia terlambat bangun karena semalaman kurang tidur mempersiapkan rapat penting tersebut. Di tengah-tengah ketergesaan tersebut, tetangga yang baik ini menghidupkan mesin mobil sambil mengirim pesan SMS ke atasannya bahwa dia mungkin datang sedikit terlambat.

Karena terburu-buru dan tidak konsentrasi, dia menginjak pedal gas tanpa menyadari seorang anak kecil bersepeda tepat di depan mobilnya. Ketika dia menyadari hal tersebut, semuanya sudah terlambat. Dia menabrak anak kecil tersebut. Nyawa sang anak tak tertolong. Dan anak tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Betapa perih hati tetangga saya tersebut. Dia begitu menyesal karena kecerobohannya telah membawa petaka buat buah hatinya sendiri.

Hari ini, saya ingin mengetuk hati Anda semua bagaimana kita berkendara dengan baik dan penuh konsentrasi agar tidak mengulang kejadian tragis yang dialami tetangga saya tersebut.”
Sebuah cerita yang relevan mampu menggugah emosi audiens. Mengajak mereka merenung dan menghayati cerita sebelum mendengarkan presentasi Anda.
Coba pikirkan sebuah cerita yang relevan dengan presentasi Anda. Tidak harus cerita yang benar-benar terjadi. Anda juga bisa menggunakan cerita rekaan sebagai ilustrasi. Selama cerita tersebut disampaikan dengan penuh penghayatan, secara emosional audiens akan ikut dalam cerita Anda.
Memang butuh persiapan lebih dan keterampilan menyampaikan cerita dengan baik agar pembukaan Anda berkesan. Namun jika Anda bisa melakukannya, Anda tidak hanya menggugah aspek logika audiens, melainkan pula aspek emosional mereka.

4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta

Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa menggunakan informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek dramatis tanpa harus didramatisir.
Misalkan Anda menyampaikan sebuah presentasi bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman, maka Anda bisa membuka presentasi menggunakan data sebagai berikut:
“Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari 6 pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja dapat terjadi akibat kondisi yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman. Data penelitian menunjukkan bahwa 85 persen kecelakaan terjadi karena perilaku yang tidak aman.

Oleh karena itu, hari ini saya akan menjelaskan kepada Anda bagaimana kita menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan demikian, kita dapat mencegah kecelakaan-kecelakaan kerja yang sering terjadi akibat perilaku tidak aman yang masih kita lakukan tanpa kita sadari.”
Menggunakan data yang relevan akan membuat audiens tersentak. Apalagi jika data tersebut belum pernah mereka dengar sebelumnya dan mengungkap fakta yang dramatis.

5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau Pernyataan

Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh terkenal.
Pembukaan seperti ini akan menarik jika kutipan yang dipilih relevan dengan topik presentasi Anda. Namun, jangan memaksakan menggunakan kutipan jika tidak relevan dengan materi presentasi Anda.
Dalam contoh berikut ini, Anda akan menyampaikan sebuah presentasi tentang pentingnya menciptakan budaya belajar dalam sebuah organisasi. Untuk membuka presentasi, Anda ingin mengutip sebuah perkataan dari Alvin Toffler. Maka Anda bisa menyampaikan pembukaan sebagai berikut:
“Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau menulis, melainkan mereka yang tidak belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan dengan perubahan zaman (unlearn), dan belajar kembali hal-hal yang pernah dikuasai sebelumnya namun sekarang telah berubah (relearn).

Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat relevan dengan topik kita hari ini untuk membangun budaya belajar dalam sebuah organisasi. Dengan demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah organisasi pembelajar di mana anggotanya secara aktif terus belajar dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.”
Selain mengutip perkataan tokoh lain, Anda juga dapat menggunakan pernyataan pribadi untuk membuka sebuah presentasi. Jika Anda memiliki pandangan yang kuat terhadap suatu hal, mengapa tidak menggunakannya untuk pembukaan?

Teknik Presentasi Yang Baik

Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software yang digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress,  flash point, macromedia flash, macromedia captivate.

Teknik presentasi dipengarihi :
a. Pembuatan slide presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi, yaitu:
  1. Pilih tema desain yang relevan
    Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
  2. Hindari sajian teks panjang
    Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat slide tidak dapat terbaca oleh audiens. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karya ilmiah tersebut, jika belum paham, audiens dapat bertanya pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks dalam sebuah slide. Dengan demikian jika Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
  3. Alur yang teratur
    Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan, penjelasan/isi, hingga penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
  4.  Berikan multimedia yang relevan
    Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
  5. Satu slide, berisi satu pesan
    Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
  6. Perhatikan karakter huruf  dan ukuran huruf
    Karakter huruf  dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.                  
b. Penyampaian presentasi
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi, yaitu:
  1. Persiapkan Diri
    a. Sering latihan
    Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi. Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
    b. Penampilan
    Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
  2. Persiapkan Materi dan Bahan
    a. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
    b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
    c. Siapkan contoh pendukung
    d. Susun materi dengan terstruktur
  3. Cara Penyampaian
    a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
    b. Intonasi dan bahasa tubuh
    c. Interaksi
    d. Bahasa yang mudah
    e. Selipkan selingan atau humor
  4.  
  5.  
c. Struktur Presentasi
  1. Pembuka
    Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
  2. Isi
    Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
  3. Penutup
    Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.


Demikianlah pembahasan singkat kita kali ini  mengenai Pengertian Presentasi Menurut Para Ahli & Jenisnya (Lengkap), semoga bisa bermanfaat buat kita semua. Terimakasih.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Presentasi
  • pengertian presentasi menurut para ahli
  • pengertian presentasi online
  • fungsi presentasi
  • pengertian presentasi bisnis
  • tujuan presentasi
  • manfaat presentasi
  • pengertian presentasi efektif
  • tuliskan definisi tentang presentasi

Post a Comment for "Pengertian Presentasi Meliputi Tujuan, Manfaat, Jenis, Pembukaan Presentasi, dan Teknik Presentasi Yang Baik"