Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Karya Ilmiah Meliputi Jenis, Fungsi, Struktur, dan Contohnya [ LENGKAP ]

Pengertian Karya Ilmiah Dan Ciri-Cirinya Terlengkap

Pengertian Karya Ilmiah

Yang dimaksud karya ilmiah adalah suatu laporan yang tertulis mengenai hasil suatu kegiatan penelitian. Atau karya ilmiah dapat diartikan juga sebagai suatu tulisan yang ditulis sesuai dengan keilmuan dan didasari hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian pada bidang tertentu lalu di susun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan tertentu serta isinya dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.
Jadi karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya menjelaskan suatu pembahasan secara ilmiah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Salah satu tujuannya untuk memberitahukan sesuatu secara logis dan juga sistematis kepada pembaca. Biasanya karya ilmiah digunakan untuk mencari solusi atau jawaban mengenai suatu permasalahan. Maka karya ilmiah selalu mengangkat tema pembahasan mengenai permasalahan atau hal-hal yang baru dan belum pernah di bahas oleh orang lain. Tapi jika ada penelitian yang dilakukan dan di tulis tapi memiliki tema yang sama, maka biasanya bertujuan sebagai pengembangan dari karya ilmiah yang sebelumnya atau sering di sebut juga dengan penelitian lanjutan.


Karakteristik Karya Tulis Ilmiah

Adapun beberapa karakteristik karya tulis ilmiah, diantaranya seperti:
  • Logis
    Maksudnya setiap tulisan pada karya ilmiah dapat di terima oleh akal sehat, jadi tulisannya dapat di buktikan kebenarannya.
  • Data Yang Jelas
    Data pada karya ilmiah yang dijadikan bahan penelitian, harus jelas sesuai dengan fakta yang ada.
  • Objektif
    Isinya di tulis secara benar sesuai fakta yang ada tanpa merekayasa atau mengada-ngada.
  • Sistematis
    Penulisan maupun penyajiannya disajikan secara tersusun atau teratur sesuai prosedur yang berlaku.
  • Pembahasannya Tuntas Dan Menyeluruh
    Selain di susun secara sistematis, pembahasan mengenai permasalahan dan pemecahannya dibahas secara tuntas dan menyeluruh, yang sehingga pembaca dapat memahami maksud dari karya tulis ilmiah tersebut.
  • Menggunakan Bahasa Yang Baku
    Bahasa yang digunakan ialah bahasa yang baku, yaitu sesuai dengan bahasa standar yang benar.
  • Dapat Di Uji Kebenarannya
    Masalah yang dibahas dan juga pemecahan masalah tersebut dapat diuji kebenarannya, jadi tidak mengada-ngada. Permasalahan yang dibahas dan hasil pemecahannya dapat dilakukan percobaan sehingga kebenarannya bisa dibuktikan.

Tujuan Karya Ilmiah

  • Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Makalah ilmiah telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
  • Foster etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya konsumen pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (produsen) berpikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
  • Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah yang bersangkutan setelah mendapat pengetahuan.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
 

Manfaat Karya Ilmiah

  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri karya ilmiah, antara lain:
  1. Reproduktif
  2. Tidak samar
  3. Tidak emotif
  4. Menggunakan Bahasa baku
  5. Menggunakan kaidah keilmuan
  6. Bersifat dekoratif
  7. Terdapat kohesi
  8. Bersifat objektif
  9. Menggunakan kalimat efektif

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Arifin (2003) mengatakan bahwa ada beberapa jenis karangan ilmiah yang biasa ditulis orang. Selain makalah dan skripsi, ada pula nama lain, seperti kertas kerja, laporan penelitian, tesis dan disertasi. Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003):
  • Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang mengutarakan suatu masalah dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.Menurut KBBI, makalah adalah tulisan resmi suatu pokok dengan tujuan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan serta disusun untuk diterbitkan dan juga merupakan karya tulis pelajar atau mahasiswa untuk laporan hasil pengerjaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
  • Kertas kerja

Kertas kerja hampir sama dengan makalah, namun penjabaran untuk kertas kerja lebih mendetail daripada makalah.Menurut KBBI kertas kerja adalah karangan tertulis yang membahas masalah tertentu yang disampaikan dalam suatu seminar untuk mendapat jawaban lebih lanjut.
  • Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis menurut pendapat orang lain dan diri sendiri. Data diperoleh melalui observasi lapangan atau percobaan laboratorium.Menurut KBBI skripsi ialah tulisan saintifik yang wajib dibuat oleh mahasiswa sebagai persyaratan akhir pendidikannya.
  • Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang menyajikan temuan baru dengan melakukan penelitian sendiri. Tesis ini juga adalah tulisan yang lebih mendetail daripada skripsi.Menurut KBBI tesis merupakan pernyataan yang didukung oleh argumen yang disajikan dalam bentuk karangan untuk memperoleh gelar sarjana pada perguruan tinggi dan merupakan karangan ilmiah yang dibuat untuk mendapatkan gelar sarjana pada suatu universitas (perguruan tinggi).
  • Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang menyajikan suatu dalil dan dibuktikan sendiri oleh penulis. Disertasi ini disusun sebagai tugas akhir untuk meraih gelar doktor.Menurut KBBI disertasi merupakan karangan ilmiah yang dibuat guna mendapatkan gelar doktor.



Sistematika Karya Tulis Ilmiah

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah secara garis besar yaitu:
  • Bagian Pembuka

Pada bagian ini umumnya berisi; sampul atau cover, halaman judul, halaman pengesahan, lembar pernyataan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
  • Bagian Isi

Pada bagian ini umumnya berisi sebagai berikut:
  • BAB PENDAHULUAN >> Yang berisi sub BAB seperti; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dilakukan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan hipotesis.
  • BAB II LANDASAN TEORI >> Yang berisi sub BAB seperti; kajian teori, kerangka berfikir dan hipotesis.
  • BAB III METODOLOGI PENELITIAN >> Yang berisi sub BAB seperti; jenis penelitian, lokasi dan tempat penelitian dan teknik pengumpulan data.
  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN >> Yang berisi sub Bab seperti; hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
  • BAB V KESIMPULAN DAN SARAN; Yang berisi sub BAB seperti; kesimpulan dan saran.
  • Bagian Akhir

Biasanya pada bagian ini berisi; daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis. Kamu akan menemukan sistematika karya tulis ilmiah yang sedikit agak berbeda, mungkin hal tersebut disebabkan oleh ketentuan atau peraturan penulisan yang digunakan misalnya setiap kampus/sekolah bisa saja menggunakan sistematika yang agak berbeda dalam penulisan karya ilmiah.


Baca Juga:

Pengertian Urbanisasi Meliputi Tujuan, Faktor, Dan Dampaknya Secara Lengkap


Struktur Karya Ilmiah

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
 Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:
1) masalah yang diteliti : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa
2) ruang lingkung penelitian : kecerdasan emosi dan intelektual siswa
3) tujuan penelitian : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan
prestasi belajar siswa
4) subjek penelitian : siswa SMA Labschool UPI Bandung
5) meotde penelitian : deskriptif-komparatif
Penulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, termasuk titik ataupun koma.

2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifkasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau keguanaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan defnisi operasional dan sistematika penulisan.
a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, ataupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya. 
b. Perumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.
c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)
Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.
d. Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.

3. kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka, atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifkasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.Di samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Hal ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan prespektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan. 

4. Metodologi Penelitian
Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian.Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.
Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai berikut.
a. Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantiatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
b. Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
c. Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar, prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafk. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafk merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafk memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal.Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, akan baik pula lah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnyapun akan jauh dari yang diharapkan.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulsan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metododologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Untuk itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada simpulan.Berdasarkan hal tersebut seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh kesimpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Halhal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.
 
7. Dafar Pustaka

Dafar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah, baik sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam dafar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam dafar pustaka.Cara menulis dafar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan satu spasi; sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan dafar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.


Cukup sekian tulisan yang berisi pengertian karya ilmiah yang dilengkapi dengan contoh sistematika penulisannya. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan semoga pembahasan kali ini dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Karya Ilmiah
  • pengertian karya ilmiah menurut para ahli
  • tujuan karya ilmiah
  • struktur karya ilmiah
  • pengertian karya ilmiah dan contohnya
  • ciri-ciri karya ilmiah
  • fungsi karya ilmiah
  • bentuk karya ilmiah
  • karya ilmiah bahasa indonesia

Post a Comment for "Pengertian Karya Ilmiah Meliputi Jenis, Fungsi, Struktur, dan Contohnya [ LENGKAP ]"