Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tanah Latosol Meliputi Proses Pembentukan, Persebaran, Karakteristik, dan Pemanfaatannya

Apa itu tanah latosol?  Via : Ilmuipa.my.id

Pengertian tanah latosol

Pengertian tanah latosol adalah jenis tanah yang mengandung banyak zat besi dan almunium, memiliki ciri utama berwarna kemerahan, kecoklatan, hingga ke kuning-kuningan. Tanah ini sering di sebut Laterit atau tanah merah karena warna yang dimilikinya. Sedangkan Proses pembentukan tanah latosol terbentuk karena adanya pelapukan bantuan beku yang bersumber dari gunung berapi saat mengealami erupsi, ada juga pembentukan lainnya seperti adanya batuan sedimen dan metamorf yang mengalami pelapukan baik itu secara kimiawi, secara fisika, ataupun secara organik oleh organisme hidup yang membantu proses pelapukan tersebut hingga menjadi tanah.
Latosol merupakan tanah yang tergolong muda, karena belum mengalami perkembangan. Pelapukan batuan yang membentuk tanah ini terjadi belum lama terjadi sehingga perkembangannya masih membutuhkan waktu. Persebaran tanah latosol di Indonesia umumnya terdapat di saerah sumatra utara, sumatra barat, lampung, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, bali, kalimantan timur, kalimantan selatan, papua hingga sulawesi.


Jenis tanah latosol sering juga disebut dengan tanah laterit. Ciri-ciri tanah latosol antara lain sebagai berikut:
  1. Tidak berlangsungnya dekomposisi kimia maupun mekanis batuan induk, karena kondisi kelembaban serta panas.
  2. Silika hampir seluruhnya tercuci (terlepas) dari tanah.
  3. Sesquioxides dari besi dan aluminium terakumulasi di tanah sebagai bahan residu melimpah dengan sifat permanen.
  4. Sedikitnya kandungan humus karena kurangnya aktivitas bakteri pada suhu hangat.
  5. Tanah berwarna kemerahan karena adanya sesquioxides dari besi.


Kandungan mineral tanah liat silikat (clay) membuat latosol relatif rendah plastisitas (lengket) serta sangat rapuh, akibatnya air akan masuk dengan mudah ke dalam tanah ini. Latosol sebenarnya hanya bisa ditemukan di daerah hangat serta lembab, ini sangat sesuai dengan jenis iklim di daerah khatulistiwa.Jenis tanah latosol sangat cepat kehilangan sifat kesuburannya karena pelindian yang berlebihan telah menghilangkan nutrisi tanaman di semua lapisan tanah ini. Namun, tanah latosol menguntungkan bagi pertumbuhan hutan hujan tropis yang luas. Kawasan hutan lebat yang luas sangat berhubungan dengan rezim iklim basah-kering tropis.

Fitur menarik dari jenis tanah latosol adalah perkembangan lokal dari akumulasi sesquioxides besi maupun aluminium menjadi lapisan yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan batu bata. Bahan tanah ini biasa disebut dengan laterit, dimana pada kondisi udara sangat kering, jenis tanah ini akan menjadi sangat keras.


Karakteristik Tanah Latosol atau Inceptisol

Tanah Latosol disebut juga sebagai tanah Inceptisol. Tanah ini mempunyai lapisan solum tanah yang tebal sampai sangat tebal, yaitu dari 130 cm sampai 5 meter bahkan lebih, sedangkan batas antara horizon tidak begitu jelas. Warna dari tanah latosol adalah merah, coklat sampai kekuning-kuningan. Kandungan bahan organiknya berkisar antara 3-9 % tapi biasanya sekitar 5% saja. Reaksi tanah berkisar antara,   pH 4,5-6,5 yaitu dari asam sampai agak asam. Tekstur seluruh solum tanah ini umumnya adalah liat, sedangkan strukturnya remah dengan konsistensi  adalah gembur. Dari warna bisa dilihat unsur haranya, semakin merah biasanya semakin miskin. Pada umumnya kandungan unsur hara ini dari rendah sampai sedang. Mudah sampai agak sukar merembes air, oleh sebab itu infiltrasi dan perkolasinya dari agak cepat sampai agak lambat, daya  menahan air cukup baik dan agak tahan terhadap erosi.

Daerah penyebaran dari tanah latosol atau inceptisol ini yaitu didaerah dengan tipe iklim Afa-Ama (menurut Koppen), sedangkan menurut Schmidt-Fergusson pada tipe hujan A, B, dan C dengan curah hujan sebesar 2000-7000 mm/tahun, tanpa atau mempunyai bulan-bulan kering  yang kurang dari 3 bulan. Tanah ini terdapat didaerah abu, tuf dan fan vulkan, pada ketinggian 10-1000 metaer dari permukaan laut, dengan bentuk wilayah yang berombak, bergelombang, berbukit hingga bergunung. Daerah penyebarannya terutama di Sumatera dan sulawesi, tetapi dalam areal yang tidak begitu luas terdapat pula di kalimantan tengah dan selatan, kep. Maluku, minahasa, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, dan bali. Kebanyakan berasosiasi dengan tanah laterit dan andosol. Secara kasar luasnya kira-kira 16 juta hektare.

Pada umumnya tanah Latosol  ini kadar unsur hara dan organiknya cukup rendah, sedangkan produktivitas tanahnya dari sedang sampai tinggi. Tnah in memerlukan input yang memadai.  Tanaman yang bisa ditanam didaerah ini adalah padi (persawahan), sayur-sayuran dan buah-buahan, palawija, kemudian kelapa sawit, karet, cengkeh, kopi dan lada.

Secara keseluruhan tanah Latosol atau Inceptisol ini mempunyai sifat-sifat fisik yang baik akan tetapi sifat-sifat kimianya kurang baik.



Kandungan Tanah Latosol

Tanah sebagai elemen dari Bumi yang keberadaannya sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itulah tanah merupakan elemen yang sangat pokok. Adapun fungsi tanah tidak hanya sebagai pijakan dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari- hari saja, namun masih banyak lagi fungsi atau manfaat dari tanah. Salah satu manfaat dari tanah adalah untuk bercocok tanam. Agar tumbuh- tumbuhan hidup subur dengan menancapkan akar mereka di dalam tanah, maka tanah harus mempunyai kandungan- kandungan yang dapat menyuburkan tanaman. Semua jenis tanah di dunia ini mempunyai kandungan yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga berlaku untuk tanah latosol. Tanah latosol atau inceptisol mempunyai kandungan yang berbeda dengan tanah- tanah yang lainnya. Adapun kandungan yang dimiliki oleh tanah latosol antara lain adalah sebagai berikut:
  • Memiliki solum tanah yang tebal
  • Bahan organik rata- rata sebesar 5%
  • Unsur hara sedang hingga tinggi


Tanaman yang Dapat Hidup di Tanah Latosol

Tanah latosol atau inceptisol yang merupakan jenis tanah mineral, cukup cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Beberapa jenis tanaman yang dapat tumbuh di tanah latosol atau inceptisol antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Tebu
Tanaman yang dapat tumbuh di tanah latosol atau inceptisol yang pertama adalah tebu. Tebu merupakan tanaman yang sangat penting karena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula pasir. Tanaman tebu ini baik di tanam pada tanah latosol di ketinggian kurang dari 1.300 m di atas permukaan laut. Sedangkan curah hujan yang baik adalah sekitar 1.500 hingga 3.000 mm per tahun dan suhu rata- rata adalah 24 hingga 30ᵒ Celcius.
  1. Kakao atau coklat
Selain tebu dan tembakau, tanah latosol juga baik untuk menanam coklat. Tanah latosol ini baik untuk ditanami coklat pada ketinggian 500 – 800 m DPL, memiliki curah hujan antara 1.100 hingga 3.000 mm per tahun, memiliki suhu antara 15 – 31ᵒ C dan kelembapan udara antara 7- hingga 80%
  1. Tembakau
Selain tebu, tanah latosol juga dapat ditumbuhi oleh tanaman yang lainnya, yaitu tembakau. Tembakau adalah bahan baku untuk membuat rokok. Tidak dipungkiri, Indonesia sendiri banya mempunyai ladang tembakau. Tenaman tembakau akan tumbuh dengan maksimal apabila ditanam pada tanah latosol di tempat yang mempunyai ketinggian antara 80 hingga 550 m di atas permukaan air laut, curah hujan sekitar 2.000 mm per tahu, suhu sekitar 18- 27ᵒ Celcius dan disinari matahari secara penuh.
  1. Panili
Tanah latosol juga baik untuk ditumbuhi oleh tanaman panili. Tempat yang baik yang dipilih adalah yang memiliki ketinggian antara 0 hingga 800 m DPL, memiliki curah hujan antara 850 – 2.950 mm per tahun, suhu sekitar 20ᵒ Celcius, dan kelembapan atara 70 – 80%.
  1. Pala
Tanaman selanjutnya adalah pala. Pala cocok ditanam di tanah inseptisol pada ketinggian antara 0 – 700 m DPL, curah hujan antara 2.000 – 3.000 mm per tahun, dan suhu antara 20 – 30ᵒ C.



Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian tanah latosol yaitu tanah yang terbentuk dari pelapukan material beku gunung berapi, batuan sendimen dan batuan metamorf. Tanah ini memiliki ciri khas berwarna kemerahan, kecoklatan hingga kekuning-kuningan. Kita sering menemukannya di negara Indonesia karena memang hampir sebagian tanahnya berjenis Latosol. Secara umum persebaran tanah latosol di Indonesia terdapat di daerah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi hingga Papua.
Karakteristiknya yaitu 1). Kedalaman lapisan tanah yang cukup tebal bisa mencapai 1,3 sampai 5 Meter; 2). Memiliki warna kemerahan, hingka coklat hingga kekuning-kuningan; 3). Bertekstur liat; 4). Memiliki pH 4,5 – 6,5 bersifat agak asam hingga asam.
Contoh Pemanfaatannya misalnya untuk budidaya tanaman seperti tebu, tembakau, coklat, dan pala. Tapi tanah jenis latosol juga sangat bagus dijadikan lahan atau alas dalam membangun bangunan karena ketahanan yang dimilikinya dan tidak mudah mengalami erosi.

itulah tentang pengertian tanah latosol, semoga dapat bermanfaat terutama dalam menambah wawasan kamu, Jika menemukan kesalahan dalam tulisan ini mohon dimaafkan, sekian dan terimakasih.


Penelusuran yang terkait dengan Tanah Latosol
  • manfaat tanah latosol
  • gambar tanah latosol
  • tanah litosol
  • tanah regosol
  • tanah andosol adalah
  • jenis jenis tanah
  • tanah grumusol
  • tanah laterit
  • tanah mediteran
  • tanah podsol
  • pondasi tanah latosol
  • tanah aluvial

Post a Comment for "Pengertian Tanah Latosol Meliputi Proses Pembentukan, Persebaran, Karakteristik, dan Pemanfaatannya"