Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Terumbu karang Adalah - Fungsi , Jenis-Jenis, Manfaat, Terumbu Karang di Indonesia dan Ancaman Terhadap Terumbu Karang


 Pengertian Terumbu karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan Fisiologi.

Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip.Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel.Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni.Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

 

 Baca Juga: Gunung Meletus adalah - Proses Terjadinya Gunung Meletus , Penyebab Gunung Meletus, dan Dampak Positif Negatif Letusan Gunung

 

 

Fungsi Terumbu Karang

Ada beberapa fungsi terumbu karang, yaitu

  • Pelindung Ekosistem Pantai

Terumbu karang bisa melindungi daratan atau pantai dari badai atau topan, serta mencegah terjadinya abrasi

  • Penghasil Oksigen

Bagaikan hutan yang ada di daratan, terumbu karang memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen di dalam laut. Sehingga baik bagi kenyamanan biota laut.

  • Rumah bagi berbagai jenis makhluk hidup

Tumbuhan laut memanfaatkan terumbu karang sebagai rumahnya. Tidak hanya tumbuhan, hewan laut seperti ikan-ikan kecil dan kepiting laut juga menjadikan terumbu karang sebagai tempat berkumpul, mencari makan, berkembang biak dan berlindung. Oleh karena itu, dimana ada terumbu karang, disitu ada ekosistem yang kaya.

  • Sumber Obat-Obatan

Terumbu karang mengandung bahan-bahan kimia yang diperkirakan dapat menjadi obat bagi manusia yang diperkirakan dapat menjadi obat bagi manusia.

  • Objek Wisata

Terumbu karang memiliki warna dan bentuk yang unik dan beragam. Hal ini  menciptakan pemandangan yang sangat indah. Sehingga sangat cocok dijadikan sebagai objek wisata.

  • Daerah Penelitian

Terumbu karang merupakan tempat berkumpulnya ikan, tumbuhan dan mikroorganisme laut. Maka banyak penelitian yang dilakukan pada kawasan terumbu karang untuk mendapatkan informasi penting.

  • Mempunyai Nilai Spiritual

Bagi beberapa masyarakat tertentu, laut merupakan daerah spritiual yang penting. Terumbu karang memiliki peran penting untuk menjaga laut agar tetap baik.

 

Klasifikasi / Jenis-Jenis Terumbu Karang

Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur

Karang hermatipik

Karang hermatifik adalah karang yang dapat membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis.

Karang hermatipik bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas.Ciri ini akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang karang.

Karang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya selalu bersifat Fototropik positif.Umumnya jenis karang ini hidup di perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara 25-32 °C.

Karang ahermatipik

Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar luas diseluruh dunia.

Berdasarkan bentuk dan tempat tumbuh

Terumbu (reef)

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir.Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masuh hidup)di laut dangkal.

Karang (koral)

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3.Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip.Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip.Contoh makhluk klonal adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.

Karang terumbu

Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang menghasilkan kapur.Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.

Terumbu karang

Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis­-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis­-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton.

Berdasarkan letak

Terumbu karang tepi

Terumbu karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal.

Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

Terumbu karang penghalang

Secara umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar 0.5­2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus.

Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

Terumbu karang cincin

Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau­-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.

Terumbu karang datar

Terumbu karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal.

Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh)

Berdasarkan zonasi

Terumbu yang menghadap angin

Terumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin.Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas.Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak.Namun, pada kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.

Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat.Daerah ini disebut sebagai pematang alga.Akhirnya zona windward diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.

Terumbu yang membelakangi angin

Terumbu yang membelakangi angin (Leeward reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar. Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar

 

 

Manfaat Terumbu Karang secara Ekologi

Manfaat terumbu karang secara ekologi dapat diartikan sebagai manfaat terumbu karang dalam hal hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Manfaat – manfaat terumbu karang secara ekologi antara lain:

  1. Terumbu karang bermanfaat sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup di laut. Disini banyak berbagai jenis makhluk hidup yang tinggal, mencari makan, berlindung, dan berkembang biak.
  2. Terumbu karang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan tingginya keanekaragaman hayati yang ada didalamnya, terumbu karang ini menjadi sumber keanekaragaman genetik dan spesies yang ditemukan memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi.
  3. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan sekitarnya.
  4. Terumbu karang dapat mengurangi penyebab pemanasan global yang terjadi dengan adanya proses kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae. Proses kimia tersebut adalah proses perubahan gas CO2 menjadi zat kapur yang merupakan bahan pembentuk terumbu.

 

 

Manfaat Terumbu Karang secara Ekonomi

Manfaat terumbu karang secara ekonomi antara lain yaitu terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Karena didalamnya hidup berbagai jenis ikan yang dapat ditangkap untuk kebutuhan pangan manusia. Selain itu, terumbu karang juga merupakan sumber obat-obatan. Karena dalam terumbu karang terdapat bahan-bahan kimia yang telah diteliti oleh banyak ahli dapat menghasilkan obat bagi manusia.

  1. Disamping sebagai sumber perikanan dan sumber obat
  2. karena keindahaan yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem ini dapat dijadikan objek wisata yang menarik sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal disekitarnya.
  3. Masyarakat sekitarpun dapat memanfaatkan biota yang hidup di terumbu karang, seperti rumput laut, udang, dan ikan untuk dijadikan sumber makanan yang nantinya dapat dijual sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
  4. Berbagai jenis ikan, teripang, dan rumput laut yang hidup di terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk budidaya.

 

Terumbu Karang di Indonesia


Perhitungan luas terumbu karang Indonesia dilakukan melalui citra satelit yang dikompilasi berdasarkan institusi terkait yang diverifikasi oleh kelompok kerja (POKJA) Nasional Informasi Geosspasial Tematik (IGT) pesisir dibawah koordinasi Badan Informasi Geospasial (BIG).

Berdasarkan perhitungan tersebut luas ekosistem ini di Indonesia mencapai 2,5 juta hektare.

Indonesia memiliki keanekaragaman karang sekitar 2/3 jenis karang yang berada di dunia. Kekayaan ekosistem ini Indonesia berada pada 14 ecoregion dari 141 ecoregion sebaran karang dunia dengan kisaran 300 – 500 jenis karang.Kekayaan paling tinggi berada pada wilayah perairan kepala burung Pulau Papua dan sekitarnya meliputi Raja Ampat dan Halmahera, kemudian semakin berkurang kearah barat dan selatan perairan indonesia.Hal tersebut disebabkan oleh wilayah perairan kepala burung papua dilewati oleh Samudra Pasifik yang terdapat jalur arlindo.

Kekayaan jenis karang keras (ordo Scleractinia) indonesia diperkirakan mencapai 569 jenis atau sekitar 67% dari total jenis karang keras dunia yaitu 845 jenis. Sebanyak 569 jenis karang tersebut dibagi 82 genus dan 15 famili.

Karang keras tersebut tersebar di tengah dan timur Indonesia meliputi daerah perairan Sulawesi, Maluku, bagian barat Papua, dan Nusa Tenggara. Persebaran tersebut disebabkan sejarah geologis, pola arus yang membawa larva karang, dan proses evolusi serta biogeografi daerah indonesia tengah.Kondisi geologis yang berbeda antara Indonesia barat dan timur pada saat ini serta sejarah geologis Indonesia menyebabkan terbentuknya pola variasi spesies sehingga terdapat endemisasi biota laut.Perbedaan geologis dan biologis antara kawasan indonesia barat dan timur yang dipisahkan oleh garis Wallace memungkinkan terjadi spesialisasi dan endemisasi spesies karena berada pada dangkalan yang berbeda. Bagian barat indonesia berada pada dangkalan sunda dengan kondisi flora dan fauna memiliki karakter asia.

Sementara pada bagian timur indonesa berada pada dangkalan sahul dengan kondisi flora dan fauna memiliki karakter Australia. Maka dari itu, Indonesia memiliki karang Endemik yang berhasil diidentifikasi oleh para ahli antara lain Acropora suharsonoi, Indophyllia macassarens, Isopora togianensis, dan Euphyllia baliensis.

Status terumbu karang Indonesia dibedakan atas 4 kategori berdasarkan tutupan karang yaitu karang jelek atau rusak, karang cukup atau sedang, karang baik, dan karang sangat baik.Karang jelek atau rusak di perairan Indonesia sebesar 35,15%, karang cukup sebesar 35,06%, karang baik 23,4%, dan karang sangat baik 6,39%.Kondisi tersebut diperoleh dari 1064 stasiun dari 108 lokasi yang menyebar di seluruh perairan indonesia. presentase karang jelek lebih besar jika dibandingkan dengan karang kategori lain karena wilayah perairan indonesia rawan terhadap bencana seperti sunami dan gempa bumi yang berpusat dilaut.

Kedua bencana tersebut diakibatkan oleh pergeseran lempeng bumi sehingga mempengaruhi atau dapat merusak terumbu karang. Selain itu campur tangan manusia dalam merusak karang juga sebagai bagian tingginya presentase karang jelek.

 

Ancaman Terhadap Terumbu Karang

Fenomena alam dan berbagai tindakan destruktif masyarakat mengancam kesehatan maupun keberadaan terumbu karang. Ancaman terhadap terumbu karang dibagi menjadi dua kategori yaitu ancaman bencana alam dan ancaman yang ditimbulkan oleh manusia. Ancaman yang ditimbulkan oleh alam termasuk kerusakan akibat badai, perubahan suhu. Sedangkan ancaman yag disebabkan oleh aktivitas manusia adalah :

  • Praktek penangkapan dengan racun, dengan peledak, muroami .
  • Sedimentasi , polusi dan sampah
  • Pertambangan
  • Praktek tourism yang tidak berkelanjutan.
  • membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
  • membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang
  • pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.
  • pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
  • Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.
  • terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
  • penambangan
  • pembangunan pemukiman
  • reklamasi pantai
  • polusi
  • penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan

 

 Baca Juga: Irigasi atau Pengairan Adalah - Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis irigasi Secara Lengkap

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Terumbu karang Adalah -  Fungsi , Jenis-Jenis, Manfaat, Terumbu Karang di Indonesia dan Ancaman Terhadap Terumbu Karang. Semoga Artikel ini bermanfaat dan jangan Lupa selalu Kunjungi ilmuips.my.id Untuk Mendapatkan Artikel Lainnya.

 

 

 Penelusuran yang terkait dengan terumbu karang adalah

  • terumbu karang bermanfaat sebagai
  • contoh terumbu karang
  • fungsi terumbu karang
  • apa yang dimaksud dengan terumbu karang
  • pengertian ekosistem terumbu karang
  • terumbu karang di indonesia
  • contoh ekosistem terumbu karang
  • pengertian terumbu karang menurut para ahli

Post a Comment for " Pengertian Terumbu karang Adalah - Fungsi , Jenis-Jenis, Manfaat, Terumbu Karang di Indonesia dan Ancaman Terhadap Terumbu Karang"