Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Longsor Adalah : Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Penyebab, Ciri-ciri, Dampak, dan Pencegahan Tanah longsor

 


Pengertian  Longsor

 Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:

  • erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

 

 Baca Juga: Pengertian Bioma Hutan Gugur Adalah : Daerah Persebaran, Karakteristik, Ciri – Ciri , Jenis Flora dan Fauna Bioma Hutan Gugur

 

Definisi Tanah Longsor Menurut Para Ahli

Mengutip dari Atika (2009), definisi tanah longsor telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah define dari beberapa tokoh yang telah dipublikasikan di berbagai pustaka:

  1. Skempton dan Hutchinson (1969), tanah longsor atau gerakan tanah didefinisikan sebagai gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan atau batuan penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuanbpeyusun lereng tersebut.
  2. Varnes (1978) mengusulkan terminologi gerakan lereng (slope movement) yang dianggap lebih tepat untuk mendifinisikan longsoran yaiitu sebagai gerakan material penyusun lereng ke arah bawah atau keluar lereng di bawah pengaruh gravitasi bumi.
  3. Brunsden (1984) mengusulkan gerakan massa (mass movement) yang dianggap lebih tepat dipakai dalam mendefinisikan proses gerakan massa penyusun lereng, daripada istilah longsoran (landslide) yang lebih popular dikenal di masyarakat.
  4. Arsyad (1989) mengemukakan bahwa longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Dalam hal ini lapisan terdiri dari tanah liat atau mengandung kadar tanah liat tinggi dan juga dapat berupa lapidan batuan seperti napal liat (clay shale) setelah jenuh air akan bertindak sebagai peluncur.
  5. Crudden (1991) mendifinisikan longsoran (landslide) sebagai pergerekan suatau massa batuan , tanah atau bahan rombakan, material penyusun lereng (yang merupakan pencampuran tanah dan batuan) menuruni lereng. Namun sebelumnya.
  6. Brook dkk. (1991) mengatakan bahwa tanah longsor adalah selah satu bentuk dari gerak massa tanah, batuan, dan runtuhan batuan/tanah yang terjadi seketika yang bergerak menuju lereng bawah yang dikendalikan oleh gaya gravitasi dan meluncur dari atas suatu lapisan kedap yang jenuh air (bidang luncur). Oleh Karena itu tanah longsor dapat juga dikatakan sebagai bentuk erosi.
  7. Selby (1993) menjelaskan bahwa longsoran (landslide) hanya tepat diterapkan pada proses pergerakan massa yang melalui suatu bidang gelincir (bidang luncur) yang jelas.
  8. Karnawati (2005) sebenarnya longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah ataupun batuan ataupun bahan rombakan yang menuruni lereng.

 

 Jenis-Jenis Tanah Longsor

Ada enam jenis tanah longsor, yaitu longsor translasi, longsor rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Di indonesia jenis longsor yang paling sering terjadi adalah longsor translasi dan longsor rotasi. Sementara itu, jenis tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa adalah aliran bahan rombakan.

  1. Longsor Translasi - Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
  2. Longsor Rotasi - Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
  3. Pergerakan Blok - Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsor translasi blok batu.
  4. Runtuhan Batu - Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai.
  5. Rayapan Tanah - Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah.
  6. Aliran Bahan Rombakan - Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air dan jenis materialnya.

 

Penyebab Longsor

Tanah longsor umumnya terjadi pada dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi longsor bisa terjadi pada dataran yang relatif rendah. Longsor di daerah rendah tersebut disebabkan oleh penggalian jalan, runtuhnya galian tambang atau runtuhnya tebing sungai. Apa saja penyebab tanah longsor? Berikut adalah uraiannya.

  • Curah hujan yang tinggi – Penyebab pertama seringnya terjadi longsor adalah tingginya curah hujan. Tanah yang kering pada musim kemarau mempunyai banyak pori- pori atau rongga tanah. Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan pada tanah. Ketika musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka akan terjadi longsor.
  • Sampah yang menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai akan menyebabkan banjir. Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah kemudian terkena tekanan air hujan maka akan menimbulkan longsor.
  • Adanya aktivitas seismik – Gempa bumi yang terjadi pada daerah berlereng terjal akan mengakibatkan dilatasi tanah. Apabila getaran gempa terus terjadi maka daerah gempa tersebut akan mengalami longsor.
  • Adanya aktivitas vulkanik – Salah satu penyebab terjadinya longsor adalah adanya aktivitas gunung berapi. Larva yang mencair mengakibatkan banjir lahar yang mengalir cepat ke permukaan lereng. Derasnya arus banjir lahar tersebut memicu terjadinya banjir bandang dan longsor, seperti yang terjadi pada letusan Gunung St. Helens di Washington. Longsor tersebut tercatat sebagai longsor karena aktivitas vulkanik paling dahsyat yang pernah terjadi .
  • Hutan yang gundul – Hutan mempunyai peranan yang besar bagi kestabilan tanah. Apabila pohon- pohon besar di hutan ditebangi, maka struktur lapisan tanah menjadi labil karena tidak ada akar yang biasanya menguatkan tanah. Ketika curah hujan tinggi, kondisi tanah menjadi jenuh akan air hujan karena tidak ada pohon yang membantu menyerap air. Begitu besarnya dampak akibat hutan gundul. Jika hal tersebut terus dibiarkan maka akan mengakibatkan bencana tanah longsor .
  • Struktur bebatuan yang hancur – Batuan sedimen dan batuan endapan sangat mudah lapuk dan hancur menjadi tanah. Apa lagi jika batuan- batuan tersebut berada di lereng gunung, maka akan sangat rawan terjadi longsor.
  • Material yang menimbun lembah – Lahan permukiman yang semakin sempit di daerah dataran rendah telah memaksa masyarakat untuk membuat perumahan di dataran tinggi. Perumahan tersebut dibuat dengan cara memotong tebing dan menimbun lembah. Jika material yang digunakan untuk menimbun lembah tidak benar- benar padat, maka akan mudah terjadi longsor jika terkena aliran air hujan.
  • Bendungan yang menyusut – Menyusutnya air di danau, waduk atau bendungan mengakibatkan penurunan permukaan tanah. Permukaan tanah yang terus menerus turun akan memunculkan retakan dan mengakibatkan longsor.
  • Beban tanah yang berlebih – Perumahan dan bangunan yang dibangun di atas lereng memberi beban berlebih pada tanah. Tidak hanya bangunan, kendaraan berat yang melintasi jalan di lereng gunung juga menjadi beban berat bagi tanah. Jika struktur tanah yang mempunyai beban berat tersebut tidak diperkuat, maka akan menimbulkan longsor.
  • Adanya erosi tanah – Erosi tanah merupakan proses terkikisnya lapisan tanah oleh berbagai macam media seperti air, angin dan es. Erosi tanah yang terjadi pada tebing yang curam dan tidak mempunyai pohon sebagai penguat struktur tanah, dapat menyebabkan bencana longsor

 

Ciri-ciri Akan Terjadi Tanah Longsor

  1. Sehabis hujan, tampak ada retakan pada lereng,
  2. Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh,
  3. Tiba-tiba timbul mata air baru,
  4. Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor,
  5. Pintu maupun jendela sukar terbuka,
  6. Pepohonan tampak miring,
  7. Halaman rumah atau dalam rumah mendadak ambles.

 

Dampak Tanah Longsor

Bencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai peristiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai momentum yang menyedihkan. Salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif adalah tanah lonsor. Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsor:

  1. Menimbulkan korban jiwa

Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan korban jiwa.

  1. Banyak insfrastruktur rusak

Rusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi ketika tanah longsor. Infrtastruktur  yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas tanah yang longsor maupun yang berada di bawah (tertimbun).

  1. Timbulnya berbagai macam bibit penyakit

Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit. Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja, namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian tersebut biasanya muncul banyak penyakit.

  1. Mengganggu sumber mata pencaharian

Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga akan menjadikan masyarakat terganggu.

  1. Memburuknya sanitasi lingkungan

Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi buruk.

 

Pencegahan Tanah longsor

Longsor kerap kali disebabkan ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan.Daerah tinggi dengan lereng curam harusnya ditanami pohon agar kuat. Namun jika pohon ditebangi, lereng itu akan rawan longsor.

Berikut beberapa pencegahan dan antisipasi bencana tanah longsor:

  • Mengurangi kecuraman lereng
  • Memperhatikan fungsi drainase dan air tanah
  • Membuat bangunan penahan, jangkar, dan pilling
  • Tidak membangun pemukiman dan fasilitas di daerah rawan longsor
  • Bangunan di sekitar harus dibangun dengan fondasi yang kuat seperti tiang pancang
  • Tanah di sekitar perumahan dipadatkan
  • Membuat tanggul penahan untuk runtuhan batuan
  • Menutup rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah
  • Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel
  • Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan
  • Tidak menggunduli hutan dan menebang pohon
  • Membuat terasering
  • Penghijauan dengan tanaman yang akarnya banyak dan dalam seperti nangka, durian, dan pete

 

Baca Juga: Pengertian Terumbu karang Adalah - Fungsi , Jenis-Jenis, Manfaat, Terumbu Karang di Indonesia dan Ancaman Terhadap Terumbu Karang

 

Demikian Penjelasan Tentang Pengertian  Longsor Adalah : Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Penyebab, Ciri-ciri, Dampak, dan  Pencegahan Tanah longsor . Jangan Lupa selalu kunjungi Ilmuips.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

 Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Longsor

  • pengertian tanah longsor dan penyebabnya
  • dampak tanah longsor
  • pengertian tanah longsor menurut para ahli
  • akibat tanah longsor
  • penyebab tanah longsor brainly
  • jenis-jenis tanah longsor
  • proses terjadinya tanah longsor
  • kesimpulan tanah longsor

Post a Comment for "Pengertian Longsor Adalah : Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Penyebab, Ciri-ciri, Dampak, dan Pencegahan Tanah longsor "