Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Hutan Meliputi Fungsi, Jenis, Manfaat, dan Dampak Akibat Kerusakan Hutan Bagi Lingkungan Hidup


Pengertian Hutan

Dari segi bahasa, bahasa latin hutan adalah sylva, sylvi atau sylvo. Sylva, sylvi atau sylvo memiliki arti suatu tempat yang luas, berukuran lebih dari 1/4 hektar. Pada tempat tersebut banyak ditumbuhi pohon serta unsur biotik dan non biotik yang saling bergantung antara satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, secara umum pengertian hutan adalah suatu tempat yang dihuni oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat. Seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.

Adapun fungsi hutan secara umum, antara lain:
  • Habitat tumbuhan dan hewan
  • Sebagai tempat daur ulang zat karbondioksida (carbondioxide sink)
  • Sebagai modulator arus hidrologika
  • Hutan sebagai salah satu unsur lingkungan hidup yang dinilai penting bagi kelangsungan hidup manusia di bumi
  • Sebagai tempat untuk melestarikan air dan tanah
Hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia serta ada di setiap negara memiliki jenisnya masing-masing. Jenis hutan yang ada tentu sesuai dengan kondisi alam negara tersebut. Seperti, hutan pada iklim tropis, iklim dingin, dataran rendah hingga daerah pegunungan, bahkan di pulau-pulau yang kecil.
Penyebaran hutan di seluruh dunia membentuk adanya kesepakatan, bahwa setiap negara di dunia wajib berperan serta dalam usaha penurunan emisi gas buang.



Jenis Hutan Dunia

Hutan yang tersebar di dunia bermacam-macam jenisnya, sehingga dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Pengelompokkan jenis hutan bertujuan untuk memberi kemudahan kepada manusia dalam mengenal dan mempelajari hutan baik sifat maupun ciri khasnya.
Harapannya adalah, agar manusia dapat menjaga dan melestarikan kelangsungan hutan dengan baik. Adapun jenis-jenis hutan yang tersebar di seluruh dunia dapat dikategorikan sebagai berikut:

A. Hutan Menurut Asalnya

Hutan menurut asalnya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis hutan, antara lain:
  • Hutan Biji atau Hutan Tinggi. Hutan ini merupakan hutan dimana pepohonan tumbuh dari biji dengan pertumbuhan yang tinggi dan umur yang tahan lama.
  • Hutan Tunas atau Hutan Rendah, merupakan hutan dimana pepohonan berasal dari tunas dengan pertumbuhan seperti tunas dan umur yang pendek atau tidak tahan lama.
  • Hutan Campuran atau Hutan Sedang, merupakan hutan campuran dimana pepohonan berasal dari tunas dan biji.
Selain itu, hutan menurut asalnya juga dapat dikelompokkan menjadi hutan primer dan hutan sekunder, penjelasannya yaitu:
  • Hutan Primer atau Hutan Perawan. Hutan ini adalah kawasan hutan yang belum pernah disinggahi oleh manusia sehingga kawasan hutan ini masih alami dan asli.
  • Hutan Sekunder merupakan kawasan hutan yang dapat tumbuh kembali secara alami setelah mengalami kerusakan atau penebangan. Hutan sekunder memiliki ciri-ciri ditumbuhi pepohonan kecil dan pendek. Perlu diketahui, jika telah mencapai usia ratusan tahun, pertumbuhan pepohonan di hutan sekunder dapat tumbuh menjadi  hutan primer.

B. Hutan Menurut Cara Permudaan / Tumbuh Kembali

Hutan menurut cara permudaannya atau tumbuh kembali dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Permudaan Alami
    Hutan permudaan alami merupakan kawasan hutan dimana biji dan bunga pohon tersebar dan melakukan proses penyerbukan secara alami tanpa bantuan manusia. Proses penyerbukan secara alami tersebut dibantu oleh air, angin atau hewan yang ada di kawasan tersebut.
  • Hutan Permudaan Buatan
    Hutan permudaan buatan merupakan kawasan hutan dimana proses penyerbukan bunga dilakukan oleh manusia. Selain itu, manusia juga membantu penyebaran biji pohon untuk tumbuh kembali menjadi hutan.
  • Hutan Permudaan Campuran
    Hutan permudaan campuran merupakan kawasan hutan dimana proses penyerbukan bunga dan penyebaran biji dilakukan oleh manusia, kemudian tumbuh secara alami tanpa bantuan manusia.

C. Hutan Menurut Susunan Jenisnya

Menurut susunan jenisnya, hutan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
  • Hutan Sejenis atau disebut juga dengan Hutan Murni atau Hutan Homogen, merupakan hutan yang ditumbuhi oleh pepohonan yang didominasi oleh pohon sejenis. Namun, hal tersebut bukan berarti pohon pada hutan sejenis memiliki satu jenis pohon saja. Hutan sejenis dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni:
    • Hutan sejenis yang tumbuh berkembang secara alami tanpa bantuan manusia. Hal ini dapat terjadi karena jenis pohon tertentu bersifat agresif, selain itu didukung oleh sifat iklim dan kondisi tanah. Contoh hutan sejenis adalah hutan tusam atau pinus yang tumbuh dengan baik di Kerinci dan Aceh. Pertumbuhan hutan tusam di Kerinci dan Aceh merupakan akibat dari terjadinya kebakaran hutan di daerah tersebut. Selain itu, tusam atau pinus termasuk jenis pohon yang dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi ekstrim.
    • Hutan sejenis yang tumbuh berkembang karena buatan manusia. Hutan sejenis buatan manusia biasanya ditumbuhi oleh satu jenis atau beberapa jenis pohon utama, dimana pohon-pohon tersebut sengaja ditanam oleh manusia. Contohnya Hutan Tanaman Industri (HTI).
  • Hutan Campuran atau Hutan Heterogen, merupakan hutan yang ditumbuhi oleh beberapa jenis pohon atau bahkan berbagai macam jenis pohon yang tumbuh lebat dan luas.
Perlu diketahui pula, selain pengelompokkan hutan sejenis dan campuran diatas. Terdapat pengelompokkan hutan lain menurut susunan jenisnya, yaitu:
  • Hutan Daun Jarum atau disebut juga dengan Hutan Konifer, merupakan hutan yang umumnya tumbuh di daerah beriklim dingin. Contoh dari hutan jenis ini adalah hutan cemara.
  • Hutan Daun Lebar merupakan hutan yang umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis, contohnya hutan meranti.

D. Hutan Menurut Umurnya

Pengelompokkan hutan menurut umurnya dapat dikelompokkan menjadi 2, antara lain:
  • Hutan Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang seumur atau berumur sama.
  • Hutan Tidak Seumur, adalah hutan yang ditumbuhi oleh tanaman berkayu yang tidak seumur atau tidak memiliki umur yang sama. Contoh hutan tidak seumur adalah hutan alam atau disebut juga dengan hutan permudaan alam.
Contoh lain dari hutan menurut umurnya adalah hutan tanaman. Hutan tanaman dapat dikelompokkan dalam hutan seumur atau hutan tidak seumur.

E. Hutan Berdasarkan Letak Geografisnya

Berdasarkan letak geografisnya, hutan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Tropika, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah khatulistiwa.
  • Hutan Temperate, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah yang memiliki 4 musim tepatnya terletak di antara garis lintang 23,5 derajat – 66 derajat.
  • Hutan Boreal, yaitu hutan yang tumbuh subur di wilayah lingkar kutub.

F. Hutan Berdasarkan Sifat-Sifat Musim

Hutan berdasarkan sifat-sifat musim dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Hujan (rainforest) adalah hutan yang tumbuh subuh di daerah yang memiliki musim hujan yang tinggi.
  • Hutan Hijau (evergreen forest) adalah hutan yang tumbuh di segala musim apapun. Oleh karenanya, hutan ini disebut dengan hutan hijau atau hutan selalu hijau.
  • Hutan Musim atau Hutan Gugur Daun (deciduous forest) merupakan hutan yang tumbuh subur di wilayah yang memiliki musim kemarau yang cukup panjang.
  • Hutan Sabana (savannah forest) adalah hutan yang tumbuh subur di wilayah yang memiliki musim kemarau yang panjang dan curah hujan rendah.

G. Hutan Berdasarkan Ketinggian Tempatnya

Berdasarkan ketinggian tempatnya, jenis hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Pantai (beach forest) merupakan kawasan hutan atau vegetasi tumbuhan yang tumbuh berkembang di daerah pantai yang berpasir.
  • Hutan Dataran Rendah (lowland forest) atau biasanya disebut dengan nama hutan hujan, merupakan hutan yang memiliki struktur vegetasi tumbuhan yang beragam.
  • Hutan Pegunungan Bawah (sub-mountain forest) merupakan bentuk dari hutan tropika basah yang tumbuh berkembang di daerah pegunungan. Hutan ini terletak di ketinggian antara 1.000 – 1.500 mdpl.
  • Hutan Pegunungan Atas (mountain forest) adalah bentuk dari hutan tropika basah yang tumbuh berkembang di daerah pegunungan yang terletak di ketinggian antara 1.000 – 2.400 m.
  • Hutan Kabut (mist forest) merupakan hutan yang tumbuh berkembang di daerah tropis. Hutan ini terselimuti kabut dan awan. Hutan kabut biasanya memiliki curah hujan tinggi, banyak awan, banyak pepohonan dengan sedikit pencahayaan, serta keadaan cuaca yang lebih dingin.
  • Hutan Elfin (alpine forest) merupakan kawasan hutan yang kecil. Kawasan elfin ditumbuhi oleh pepohonan yang kerdil, terkadang terbungkus lumut. Hutan elfin biasanya terletak di dekat garis pohon.

H. Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya

Hutan berdasarkan jenis pohonnya, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Jati (teak forest) adalah hutan yang ditumbuhi oleh pohon jati.
  • Hutan Pinus (pine forest) merupakan hutan yang ditumbuhi oleh pohon pinus.
  • Hutan Dipterokarpa (dipterocarp forest) merupakan hutan yang ditumbuhi oleh jenis pohon yang memiliki fungsi sebagai penampung habitat hewan, penampung karbondiokasida, modulator arus hidrologika, melestarikan kesuburan tanah, serta berperan penting sebagai salah satu aspek biosfer bumi.
  • Hutan Ekaliptus (eucalyptus forest) adalah hutan yang ditumbuhi oleh pohon ekaliptus. Pohon ekaliptus adalah flora ciri khas dari Benua Australia.

I. Hutan Berdasarkan Sifat-Sifat Pembuatannya

Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Alam (natural forest) merupakan hutan yang terbentuk secara alami atau murni dari alam, tanpa adanya campur tangan manusia.
  • Hutan Buatan (man made forest) merupakan hutan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hutan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
    • Hutan Rakyat (community forest) merupakan hutan yang dibuat oleh rakyat dan pengelolaannya dilakukan oleh rakyat. Biasanya hutan rakyat terletak di wilayah tanah milik adat atau tanah milik negara.
    • Hutan Kota (urban forest) adalah kawasan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan. Fungsi hutan kota sebagai nilai estetika keindahan kota dan mengurangi degradasi lingkungan perkotaan dari dampak negatif pembangunan di wilayah perkotaan.
    • Hutan Tanaman Industri (timber estates atau timber plantation) merupakan kawasan yang ditumbuhi pepohonan. Tujuan dan manfaat hutan tanaman industri adalah untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku industri kehutanan. Seperti bahan baku kayu maupun nonkayu. Hutan tanaman industri merupakan salah satu bentuk hutan produksi.

J. Hutan Berdasarkan Tujuan Pengelolaannya

Hutan berdasarkan tujuan pengelolaannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Produksi, merupakan hutan yang sengaja dikelola untuk menghasilkan kebutuhan akan bahan baku kayu atau nonkayu.
  • Hutan Lindung adalah hutan yang berfungsi untuk melindungi kesuburan tanah dan tata air.
  • Hutan suaka alam, merupakan hutan yang berfungsi sebagai pelindung keanekaragaman hayati, serta melindungi kekayaan dan keindahan alam. Contoh hutan suaka alam adalah cagar alam dan suaka alam.
  • Hutan konversi, merupakan hutan yang  dikelola untuk menghasilkan hasil hutan yang bersifat non kehutanan.

K. Hutan Berdasarkan Keadaan Tanahnya

Berdasarkan keadaan tanahnya, hutan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Hutan Rawa atau Hutan Rawa Air Tawar (freshwater swamp forest), merupakan kawasan hutan yang permukaan tanahnya kaya akan mineral.
  • Hutan Rawa Gambut (peat swamp forest), merupakan kawasan hutan yang kaya akan kandungan karbon. Hutan ini berperan penting sebagai pengatur siklus hidrologi di daerah sekitarnya.
  • Hutan Rawa Bakau atau Hutan Bakau (mangrove forest), merupakan kawasan hutan yang tumbuh berkembang di wilayah air payau. Kelangsungan hidup hutan ini bergantung dari pasang surutnya air laut.
  • Hutan Kerangas (health forest), merupakan kawasan hutan yang kondisi lahan atau tanah hutannya bersifat ekstrem dan sangat peka akan gangguan, seperti mudah terjadi kebakaran.
  • Hutan Tanah Kapur (limestone forest), merupakan kawasan hutan yang tanahnya berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan. Kawasan hutan tanah kapur biasanya ditumbuhi oleh jenis pohon yang tahan lama dan kuat, seperti pohon jati.

Manfaat Hutan bagi Kehidupan Manusia:

  • Sebagai paru-paru dunia.
  • Dapat menyimpan air dalam volume yang sangat besar.
  • Mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor
  • Tempat wisata, riset dan pendidikan.
  • Hasil hutannya bisa dijual baik di dalam maupun luar negeri.
  • Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nah setelah kita mengetahui apa saja fungsi dari hutan, mari kita simak apa saja hasil-hasil hutan Indonesia ini,

10 Hasil Hutan Indonesia

  • Kayu jati.
  • Kayu ulin.
  • Kayu alba atau agathis.
  • Kayu sengon.
  • Kayu meranti.
  • Rotan.
  • Damar.
  • Bambu.
  • Minyak kayu putih.
  • Kapur barus.

Dampak Akibat Kerusakan Hutan Bagi Lingkungan Hidup

  • Terganggunya siklus air
Kita tahu bahwa pohon memiliki peranan yang penting dalam siklus air, yaitu menyerap curah hujan serta menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer. Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka itu berarti kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit.
Nantinya, hal tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi kering sehingga sulit bagi tanaman untuk hidup. Selain itu, pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air, yaitu dengan menhentikan pencemaran. Dengan semakin berkurangnya jumlah pohon-pohon yang ada di hutan akibat kegiatan deforestasi, maka hutan tidak bisa lagi menjalankan fungsinya dalam menjaga tata letak air.
  • Mengakibatkan Banjir dan erosi tanah
Word Wildlife Fund (WWF) mengungkapkan bahwa sejak tahun 1960, lebih dari sepertiga bagian lahan subur di bumi telah musnah akibat kegiatan deforestasi. Kita tahu bahwa pohon memegang peranan penting untuk menghalau berbagai bencana seperti terjadinya banjir dan tanah longsor.
Dengan tiadanya pohon, maka pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap dengan baik tumpahan air hujan dan mengakibatkan besarnya laju aliran air di permukaan, yang pada akhirnya akan terjadi banjir bandang. Selain itu, air hujan dapat mengangkut partikel-partikel tanah sehingga menimbulkan erosi tanah atau tanah longsor.
  • Mengakibatkan kekeringan
Dengan hilangnya daya serap tanah, hal tersebut akan berimbas pada musim kemarau, dimana dalam tanah tidak ada lagi cadangan air yang seharusnya bisa digunakan pada saat musim kemarau. Hal ini disebabkan karena pohon yang bertindak sebagai tempat penyimpan cadangan air tanah tidak ada lagi sehingga Ini akan berdampak pada terjadinya kekeringan yang berkepanjangan.

  • Kerugian ekonomi
Hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam, sebagian masyarakat menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan mereka pun juga akan menghilang. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam.
Selain itu, kerusakan hutan bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun non material. Banyak orang yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun anggota keluarga akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.
  • Mempengaruhi kualitas hidup
Terjadinya erosi tanah sebagai akibat kerusakan hutan dapat mengangkut partikel-partikel tanah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pupuk organik memasuki danau, sungai, maupun sumber air lainnya. Ini akan berakibat penurunan kualitas air yang berada di daerah tersebut. Dengan kualitas air yang buruk akan berdampak pada tingkat kesehatan yang buruk pula.
  • Perubahan iklim
Oksigen (O2) merupakan gas yang melimpah di atmosfer, dimana hutan merupakan produsen terbesar yang menghasilkan gas tersebut. Selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Itulah sebabnya mengapa ada istilah yang mengatakan bahwa hutan adalah paru-paru bumi. Pada saat suatu hutan mengalami kerusakan, maka hal tersebut bisa berakibat terjadinya peningkatan suhu bumi serta perubahan iklim yang ekstrem.
  • Kehilangan berbagai jenis spesies
Deforestasi juga berdampak pada hilangnya habitat berbagai jenis spesies yang tinggal di dalam hutan. Menurut National Geographic, sekitar 70% tanaman dan hewan hidup di hutan. Deforestasi mengakibatkan mereka tidak bisa bertahan hidup disana. Dengan hilangnya habitat-habitat tersebut, maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kepunahan spesies.



Sering di Tanyakan:

1.Apa fungsi dari hutan?
Fungsi Hutan hingga kini masih sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, pengendali bencana, tempat penyimpanan air, dan untuk mengurangi polusi untuk pencemaran udara.

2.Apa perbedaan hutan dan kawasan hutan?
Pengertian Kawasan Hutan. Secara umum kita tahu bahwa kawasan hutan adalah kawasan yang hijau, dipenuhi pepohonan lebat, dan biasanya gelap. ... Berbeda dengan ekosistem hutan, meskipun ekosistem hutan terdapat di kawasan non hutan wilayah tersebut tidak bisa dianggap sebagai kawasan hutan.

3.Apa yang dimaksud dengan hutan homogen?
Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri atas beraneka ragam jenis tumbuhan, dari pohon-pohon rendah sampai pohon yang tinggi. Hutan ini biasanya bersifat alami atau primer, contohnya hutan hujan tropis sedangkan  Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis pohon dan biasanya merupakan hutan hasil budi daya.

4.Apa pengertian hutan dan manfaatnya?
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas.Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

5.Hasil hutan apa saja?
10 Hasil Hutan Indonesia
  • Kayu jati.
  • Kayu ulin.
  • Kayu alba atau agathis.
  • Kayu sengon.
  • Kayu meranti.
  • Rotan.
  • Damar.
  • Bambu.

Post a Comment for "Pengertian Hutan Meliputi Fungsi, Jenis, Manfaat, dan Dampak Akibat Kerusakan Hutan Bagi Lingkungan Hidup"