Liberalisme Adalah - Pengertian, Sejarah, Ciri - Ciri, Kelebihan dan Kekurangan Liberalisme Secara Lengkap
Pengertian Liberalisme dan Ciri-Cirinya |
Apa itu Liberalisme?
Jika bicara tentang gerakan politik liberalisme, sejarahnya bisa kita tarik panjang sampai pada era pencerahan (age of enlightenment) di abad 16. Tapi secara umum, gagasan ini bisa dikatakan dirangkum pertama kali oleh John Locke, di mana gagasan utama dari konsep politik liberalisme berfokus pada penghargaan atas KEBEBASAN DAN HAK INDIVIDU.
Dalam hal ini, kebebasan serta hak individu yang dimaksud terus
berkembang seiring dengan pergeseran nilai-nilai sosial. Beberapa contoh
kebebasan dan hak individu yang diusung oleh konsep politik liberalisme
pada umumnya adalah hak untuk berekspresi, hak untuk menyampaikan
pendapat, hak memiliki barang pribadi, hak untuk memilih pasangan hidup,
hak untuk beribadah, hak untuk beragama, hak untuk tidak beragama, hak
untuk memiliki keturunan, hak untuk melakukan aborsi, hak untuk hidup,
sampai hak untuk mati (euthanasia). Bagi kaum liberal,
kebebasan individu atas hak-hak pribadinya adalah unsur yang
terpenting dalam membangun masyarakat yang ideal.
Pada penerapannya, konsep liberalisme ini (sebagaimana konsep politik
yang lain) juga berevolusi menjadi berbagai macam versi
sendiri-sendiri, walaupun gagasan pokok utamanya tetap pada kebebasan
hak individu. Khusus pada artikel ini, gua akan membahas 2 klasifikasi
besar dari paham liberalisme, yaitu:
- Liberalisme Klasik (Classical Liberalism)
- Sosial Liberalisme (Social Liberalism)
Perbedaan antara Liberalisme Klasik dan Sosial Liberalisme terletak
pada bagaimana masing-masing sistem politik ini memandang peran
pemerintah. Bagi para penganut Liberalisme Klasik (kalau di Amerika
lebih populer disebut kaum Libertarian) pemerintah adalah “musuh” dari
kebebasan. Oleh karena itu, menurut kaum Libelisme Klasik, sebaiknya
peran pemerintah dibuat se-minimal mungkin (atau bahkan tidak sama
sekali) dalam mengatur segala hal yang berhubungan dengan hak-hak
pribadi masyarakatnya. Jadi kaum Liberalisme Klasik ga suka tuh kalo
pemerintah ikut campur dalam mengatur hal-hal yang merupakan ranah
pribadi, seperti urusan keyakinan, agama, seksualitas, pernikahan, dan
lain-lain.
Sementara itu, pandangan politik dari Sosial Liberalisme justru
melihat bahwa pemerintah dapat berperan aktif dalam menjamin serta
memastikan kebebasan individu tetap dijunjung tinggi dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat. Bagi kaum Sosial Liberalisme, pemerintah
bertanggung jawab serta berkewajiban dalam melindungi kebebasan serta
hak-hak individu dari masyarakatnya. Lebih jauh lagi, para penggagas
awal konsep Sosial Liberalisme, seperti T.H. Green, L.T. Hobhouse, dan John A. Hobson, juga
beranggapan bahwa kondisi ideal (di mana hak-hak individu terjamin)
hanya dapat tercapai jika pemerintah mengambil peran aktif dalam
mengupayakan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakatnya.
Sejarah Liberalisme
Liberalisme
muncul pada saat peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad 18
dahulu. Peristiwa revolusi Perancis ini disebabkan karena adanya
kepincangan sistem dan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat
yang sangat mencolok. Pada waktu itu di negara Perancis masih terdapat
penggolongan dalam masyarakat, dimana terdapat golongan tertentu yang
mendapatkan keistimewaan yang tidak mungkin didapatkan oleh golongan
lainnya.
Kenyamanan
dan hak istimewa itu hanya dapat dirasakan oleh mereka dari keluarga
kerajaan dan pemuka agama (kalangan atas) sedangkan masyarakat lainnya
(baik yang kaya dan yang miskin) harus patuh pada masyarakat dari
golongan istimewa (kalangan atas).
Masyarakat
dari golongan diluar kerajaan yang tanpa hak menuntut kemerdekaan dan
kebebasan mereka. Tibalah pada puncaknya, yaitu tahun 1789, terjadi
revolusi yang kemudian menjadi awal terbentuknya golongan liberal atau
liberalisme. Paham Liberalisme ini kemudian menyebar luas ke berbagai
negara lainnya seperti di Eropa yang kemudian diterima dan mendapat
dukungan.
Gerakan
mewujudkan liberalisme ini membutuhkan waktu yang tidak singkat dan
panjang, Perancis sendiri baru benar-benar dapat menganut sistem
liberalisme pada tahun 1870. Selanjutnya setelah itu Liberalisme
menyebar luas ke negara bagian Eropa lainnya. Berikut ini adalah faktor
yang mendukung meluasnya imperalisme di negara Eropa diantaranya adalah:
- Trauma Sejarah
Terdapat
masa yang disebut dengan ‘Zaman Kegelapan’ dimana negara eropa termasuk
perancis di dominasi dengan agama kristen pada abad pertengahan. Pada
masa kekuasaan kristen inilah masyarakat mengalami perlakukan dan
tindakan brutal yang sangat tidak manusiawi.
- Permasalahan dalam Teks Bible (injil)
Permasalahan
yang berkaitan dengan teks bible (injil) terdapat dua bentuk
diantaranya adalah Tidak terdapat dokumen bible yang original (asli),
dan Bahan yang tersedia bermacam-macam, berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya.
- Masalah Teologi Kristen
Masalah
lainnya adalah masalah yang berkaitan dengan teologi kristen. Teologi
kristen dimata Tuhan itu 1 dalam 3, 3 dalam 1 dan sulit diterima oleh
logika masyarakat pada saat itu. Dari latar belakang itulah maka
selanjutnya masyarakat barat cenderung beragama tanpa adanya keyakinan.
Maka dari itu mereka mulai memisahkan antara agama dengan negara serta
mulai menerima konsep liberalisme serta sikap toleransi terhadap agama.
Ciri - Ciri Liberalisme
Di
dunia ini terdapat aneka macam aliran pemikiran seperti pemikiran
islam, komunisme dan liberalisme. Nah, pada uraian berikut ini kami akan
menjelaskan ciri ciri liberalisme yang membedakannya dengan dua aliran
lainnya.
- Kebebasan Individu Prioritas Utama
Negara
yang menggunakan ideologi liberalisme, bisanya menjadikan kebebasan
individu sebagai prioritas utama. Mereka berhak melakukan apapun selama
itu tidak melanggar hukum negara. Bahkan, mereka bisa mengatur sistem
ekonomi mereka sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
- Setiap Individu Memiliki Hak yang Sama
Di
dalam sistem liberal, semua individu memiliki kebebasan yang sama.
Mereka boleh berjuang secara sehat dan kompetitif untuk pemenuhan
kebutuhan mereka sendiri. Sedangkan bagi yang kalah berjuang boleh
mundur. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk mengatur
urusan individualistik mereka.
- Negara Hanya Instrumen Pendukung Saja
Para
penganut paham liberal memiliki anggapan kalau kesuksesan mereka
ditentukan oleh kerja keras mereka sendiri. Bagi mereka, pemerintah
hanyalah instrumen pendukung yang akan mereka dekati jika, perjuangan
mereka menemui kebuntuan atau kegagalan.
- Kebijakan Pemerintah Terbatas
Di dalam sistem liberal, pemerintah masih
memiliki wewenang mengeluarkan kebijakan untuk rakyatnya. Namun,
kebijakan tersebut tidak boleh bertentangan dengan hak individu. Jika
terjadi pertentangan, chaos hingga kudeta menjadi solusi akibat
kemarahan masyarakat kepada pemerintahnya.
Kelebihan dan Kekurangan Liberalisme
Di
dalam setiap ideologi pasti terdapat kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Demikian juga halnya dengan liberalisme. Mengacu pada
pengertian liberalisme, adapun kelebihan dan kekurangan liberalisme
adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Paham Liberalisme
- Adanya keinginan dan inisiatif dari masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
- Setiap orang mendapat hak dan kebebasan yang sama di dalam bermasyarakat.
- Terjadi persaingan yang positif di dalam masyarakat sehingga semua orang ingin menghasilkan produk bermutu tinggi.
- Kebebasan individu dalam memilih partai politik tanpa intervensi dari pihak lain.
- Pers memilik hak dan kebebasan dalam memberikan kritik tajam terhadap pemerintah tentunya dengan batasan dan etika pers yang berlaku.
- Munculnya motif mencari keuntungan di masyarakat sehingga aktivitas ekonomi menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Kekurangan Paham Liberalisme
- Pihak-pihak yang memiliki sumber daya cenderung melakukan eksploitasi para pekerja sehingga menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.
- Terjadinya monopoli terhadap masyarakat golongan kecil atau miskin.
- Kebebasan pers seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai keuntungan.
- Timbulnya persaingan bebas sehingga pemerataan pendapan di masyarakat akan sangat sulit dicapai.
- Munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari masyarakat lain, atau sebaliknya.
Baca Juga: Pengertian Karir Meliputi Perencanaan, Manfaat, Jenis, Para Ahli Secara Lengkap
Di
atas tadi adalah ulasan singkat mengenai pengertian liberalisme,
ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan liberalisme, serta sejarahnya.
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat.
Penelusuran terkait
- Pengertian liberalisme menurut para ahli
- Contoh liberalisme
- Sejarah liberalisme
- Pengertian sosialisme
- Tokoh liberalisme
- Liberalisme di Indonesia
- PERKEMBANGAN liberalisme
- Tujuan liberalisme
Post a Comment for "Liberalisme Adalah - Pengertian, Sejarah, Ciri - Ciri, Kelebihan dan Kekurangan Liberalisme Secara Lengkap"